Anda di halaman 1dari 8

GAMBARAN LAMA PENYEMBUHAN LUKA JAHITANPERINEUM

YANG DIBERI ANASTESI LIDOKAIN 1%


DI PUSKESMAS TOROH I
Wiji Utami1), Eka Mutma’ina2)
1) Akademi Kebidanan An-Nur Purwodadi
Korespondensi: wijiutami88@gmail.com
2) Akademi Kebidanan An-Nur Purwodadi
ABSTRAK
Latar Belakang : Penyembuhan luka perineum adalah mulai membaiknya lukaperineum
dengan terbentuknya jaringan baru yang menutupi luka perineum dalam jangka waktu 6-7 hari
post partum.
Tujuan : Mengetahui gambaran lama penyembuhan luka jahitan perineum yang diberikan
anastesi lidokain 1% di puskesmasToroh 1
Metode penelitian : Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain penelitianadalah cross
sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel denganteknik pengambilan sampel
adalah accidental sampling, kemudian data dikumpulkan menggunakan lembar KF dan
Partograf. Analisis yang digunakan adalah calculator soup.
Hasil : Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian lidokain 1% pada ibu bersalin yang
mengalami penyembuhan luka perineum lambat sebanyak 2 orang dengan lama penyembuhan
lebih dari 7 hari dengan presentase 2.86%, dan yang mengalami penyembuhan luka cepat
sebanyak 29 orang dengan lama penyembuhan 6 hari dengan presentase lama 6 hari 31,43%.
Dari data yang telah diperoleh diatas dapat diuraikan bahwasannya ibu bersalin yang mengalami
perlukaan jalan lahir dan diberikan anastesi lidokain 1% dapat sembuh dalam rata-rata 7 hari
masa post partum.
Kesimpulan : Berdasarkan analisa data yang telah diperoleh didapatkan kesimpulan bahwa ibu
bersalin yang mengalami perlukaan jalan lahir dan diberikan anastesi lidokain 1% dapat sembuh
dalam batas rata-rata yaitu 7 hari masa post partum.
Kata kunci : Lama penyembuhan luka perineum,anastesi lidokain 1%.

Older Recurrence of Perineum Stitch Injuries Anastesi 1% Lidocaine In


PuskesmasToroh 1

ABSTRACT
Background: Healing of the perineal wound is an improvement in perineal wound with the
formation of new tissue covering the perineal wound within 6-7 days post partum.
Objective: To know the old picture of wound healing of perineal stitches given 1% lidocaine
anesthesia at Toroh 1 Puskesmas 1
Research method: This research is descriptive with research design is cross sectional. Sample
in this research counted 35 samples with sampling technique is accidental sampling, then data
collected using KF sheet and Partograf. The analysis used is calculator soup.
Results: From the results of the study showed that 1% lidocaine administration in mothers who
experienced slow healing of perineal wound as much as 2 people with healing time of more than
7 days with percentage 2.86%, and who experienced fast wound healing as many as 29 people
with 6 days healing time with old percentage 6 days 31,43%. From the data that has been
obtained above can be described that maternal mothers who experienced road injury and given
1% lidocaine anesthesia can heal in an average of 7 days post partum.
Conclusion: Based on the data analysis, it can be concluded that maternal mothers who had
pathontal injury were born and given 1% lidocaine anesthesia can heal within the average limit
of 7 days post partum.
Keywords: Long wound healing of perineum, 1% lidocaine anesthesia.

1
PENDAHULUAN Lama penyembuhan luka perineum
Berdasarkan Survey Demografi berkisar satu bulan masa nifas pada ibu
Kesehatan Indonesia (SDKI) (2015), rata-rata melahirkan yaitu enam minggu (42 hari)
angka kematian ibu (AKI) yaitu 161 kematian setelah itu. Periode pasca persalinan meliputi
ibu per 100.000 kelahiran hidup dan aderah masa transisi kritis bagi ibu, bayi, dan
dengan AKI tinggi terdapat di Sumatra Utara, keluarganya secara fisiologis, emosional,dan
Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa soaial (Prawirohardjo, 2008: 357). Terdapat
Timur dan Sulawesi Selatan. AKI di Privinsi beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja
Jawa Tengah 2016 sebanyak 28 per 100.000 penyembuhan luka perineum diantaranya
kelahiran hidup, dan AKI di Kabupaten sebagai berikut : nutrisi, istirahat, infeksi,
Grobogan (2016) sebanyak 28 per 100.000 psikososial, kebersihan diri (infeksi)
kelahiran hidup. (Prawirohardjo, 2009: 128).
Sebagian besar penyebab utama Menurut penelitian dari Narulita Sari
kesakitan dan kematian ibu dapat dicegah, (2014), mengatakan bahwa pemberian
melalui upaya pencegahan yang efektif, lidokain 1% dapat mempengaruhi lamanya
seperti pendampingan ibu dalam proses penyembuhan luka. Meskipun demikian
persalinan, bebas dari rasa nyeri, serta pemberian anastesi pada ibu bersalin kala IV
kebersihan pada ibu bersalin yang mengalami robekan jalan lahir tetap
(Sumarah,2009:107). Salah satu penyebab diberikan lidokain 1% dikarenakan hal
kematian ibu yaitu sepsis peurpuralis yang tersebut merupakan gerakan asuhan sayang
disebabkan oleh infeksi, yang sebagian besar ibu. Penelitian tersebut berbeda halnya dengan
infeksi pada luka jalan lahir (Prawirohardjo, hasil penelitian dari Sari (2012) tentang
2008: 8). Sepsis peurpuralis dapat terjadi hubungan antara pemberian anestesijahitan
dimasa intrapartum atau postpartum. Ibu perineum terhadap penyembuhan luka
dimasa postpartum memang rentan terhadap perineum dimana tidak terdapat hubungan
infeksi karena adanyaberbagai faktor, antara pemberian anastesi dengan proses
diantaranya akibat area jaringan vagina atau penyembuhan luka perineum. Menurut
perineum yang robek atau diepisiotomi. Qomariah (2013) penyembuhan luka
Lamanya infeksi berlangsung dan dapat perineum adalah mulai membaiknya luka
tidaknya persalinan berlangsung tanpa banyak perineum dengan terbentuknya jaringan baru
perlukaan jalan lahir (Prawirohardjo, 2008: 8) yang manutupi luka perineum dalam jangka
Menurut WHO (2015) terdapat 5 waktu 6-7 hari post partum.
aspek dasar (lima benang merah) dalam APN, Data dari Puskesmas Toroh 1
diantaranya asuhan sayang ibu dan pemberian persalinan tahun 2017 sebanyak 1083,
anestesi pada setiap ibu yang memerlukan sedangkan pada bulan januari sampai maret
penjahitan laserasi/episiotomi. Luka saat tahun 2018 sebanyak 256, data yang telah
persalinan akibat robekan perineum atau diperoleh dari Puskesmas Toroh 1 ibu bersalin
episiotomi memerlukan penjahitan. Penjahitan yang mengalami rupture perineum sebanyak
akan membawa kedua sisi perlukaan menyatu 248 dengan berbagai kriteria robekan jalan
untuk mempermudah pertumbuhan jaringan lahir. Semua ibu bersalin dengan robekan
bekas luka dan mengurangi perdarahan. Bidan perineum sebelum dilakukan penjahitan luka
memerlukan anestesi lokal saat penjahitan perineum terlebih dahulu diberikan anastesi
luka perineum. Melakukan penjahitan laserasi lokal karena pemberian anastesi lokal
yang lebih dari satu atau dua jahitan tanpa merupakan asuhan sayang ibu. Ibu bersalin
anestesi bukanlah tindakan sayang ibu. dengan robekan perineum meliputi beberapa
derajat luka, yaitu meliputi derajat 1 sampai

2
derajat 3 sedangkan derajat 4 dilakukan mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo,
tindakan rujukan. Sejumlah data yang telah 2008 : 115). Sampel penelitian ini adalah ibu
diperoleh dari Puskesmas Toroh 1 peneliti bersalin kala IV di Puskesmas Toroh 1 yang
tertarik untuk melakukan penelitian yang dilakukan penjahitan luka perineum dengan
berjudul “Gambaran Lama Penyembuhan menggunakan anastesi lokal 1%.Teknik
Luka Jahitan Perineum yang Diberi Anastesi pengambilan sampel yang digunakan adalah
Lidocain 1% Di Puskesmas Toroh 1”. non random (Non Probability) sampling, jenis
Accidental sampling dimana tekhnik
METODE PENELITIAN pengambilan sampel adalah kasus atau
Penelitian ini menggunakan desain responden yang kebetulan ada atau tersedia di
penelitian deskriptif yang menggunakan suatu tempat sesuai dengan konteks
tipikal potong lintang, dikarenakan penelitian penelitian. Jumlah sampel dalam penelitian ini
yang dilakukan bukan dengan pembanding, diambil pada tanggal 10 Mei sampai dengan
melainkan dengan gambaran terhadap suatu 15 Juni yang terdapat 35 sampel
obyek (Dahlan,2010: 68).Pendekatan waktu penelitian.Sumber data yang diperoleh dari
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ini adalah: Sumber data sekuder
cross sectional. Pendekatan cross sectional berupa data dari rekam medis (Notoadmojo,
yaitu pengambilan data yang dilakukan pada 2010: 87). Data sekunder adalah data yang
waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010: 86). berasal dari olahan data primer yaitu berupa
Populasi adalah keseluruhan objek rekam medis pasien yang digunakan berupa
penelitian atau objek yang diteliti data SOAP persalinan dan KF dari ibu nifas
(Notoatmodjo, 2010:115). Populasi dalam yang di peroleh dari pihak Puskesmas Toroh
penelitian ini seluruh ibu bersalin kala IV di 1.Analisa univariat ini digunakan untuk
Puskesmas Toroh 1 di daerah Kabupaten mendiskripsikan gambaran lama
Grobogan.Sampel adalah bagian dari populasi penyembuhan luka jahitan perineum yang
atau objek yang diteliti dan dianggap diberikan anastesi lidokain 1%.

HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL
1. Pemberian lidokain 1%
Tabel 1. Distribusi frekuensi ibu bersalin berdasarkan pemberian anastesi lidokain 1%
Variable Jumlah responden Ya Prosentase Tidak prosentase
Pemberian anastesi
35 35 100% 0 0
lidokain 1%
Jumlah 35 100% 0 0

Dari data tabel diatas tentang pemberian anastesi lidokain 1% di dapatkan bahwa ibu
bersalin yang mengalami robekan jalan lahir, sebanyak 100% ibu bersalin yang mengalami
robekan jalan lahir sudah diberikan lidokain 1% sebelum dilakukan penjahitan pada luka
perineum.

3
2. Lama penyembuhan luka berdasarkan umur responden
Tabel 2. Distribusi frekuensi ibu bersalin berdasarkan umur responden terhadap lama
penyembuhan luka perineum
6 7 8
Variabel Kategori 9 Hari 10 Hari Frekuensi Nilai
Hari Hari Hari
18-23 tahun 6 9 15 42,86%
Umur 24-29 tahun 5 9 14 40%
30-35 tahun 4 1 1 6 17,14%
Jumlah 11 18 4 1 1 35 100
Dari tabel diatas tentang penyembuhan luka berdasarkan umur responden didapatkan hasil
tentang lama penyembuhan luka jahitan perineum. Responden dalam penelitian ini adalah
semua ibu bersalin yang mengalami robekan pada jalan lahir derajat 1,2 dan 3 serta dilakukan
pemberian anastesi lokal sebelum dilakukan penjahitan pada robekan perineum, dengan jumlah
responden 35 ibu bersalin yang paling banyak adalah usia 18-23 tahun sejumlah 15 reponden
(42.86%).
3. Lama penyembuhan luka jahitan perienum
Tabel 3. Distribusi frekuensi ibu bersalin berdasarkan penyembuhan luka jahitan
perineum yang diberikan anastesi lidokain 1%
Variabel Kategori Frekuensi Nilai
6 hari 11 31.43 %
7 hari 18 51.43 %
Penyembuhan luka 8 hari 4 11.43 %
9 hari 1 2.86 %
10 hari 1 2.86 %
Jumlah 35 100
Mean 6,943
Median 7
Modus 7
Pada data yang telah didapatkan di penelitian yang dilakukan di Puskesmas Toroh 1
sebanyak 35 responden dengan lama penyembuhan luka perineum rata-rata yaitu 7 hari
sebanyak 18 responden (51.43%), sedangkan ibu bersalin yang mengalami penyembuhan luka
cepat 6 hari adalah 11 responden (31.43%) dan yang paling lambat selama 10 hari sebanyak 1
responden (2.86%).
PEMBAHASAN (2010: 43) bahwa penyembuhan luka
Berdasarkan hasil penelitian dengan perineum adalah mulai membaiknya luka
responden 35 ibu bersalin di ruang VK perineum dengan terbentuknya jaringan baru
Puskesmas Toroh I pada tanggal 10 Mei yang menutupi luka perineum dalam jangka
sampai 15 Juni 2018 di dapatkan bahwa ibu waktu 6-7 hari post partum.
bersalin yang mengalami luka perineum Pemberian lidokain 1% pada penjahitan
dengan derajat robekan 1, 2 dan 3 yang luka perineum merupakan asuhan sayang ibu
diberikan anastesi lidokain 1% rata-rata yang mempunyai dampak untuk pengurangan
sembuh dalam waktu 7 hari. Lama rasa nyeri terhadap luka perineum, dimana
penyembuhan luka tersebut tergolong normal proses dari lidokain bereaksi yaitu dimulai
sesuai dengan pendapat dari Sulistiyawati, dari lidokain memberi pengaruh dalam sistem

4
saraf dan aktivitas mekanis dalam otot 31,43%. Dari data yang telah diperoleh diatas
bergantung pada eksitabilitas elektrik dapat diuraikan bahwasannya ibu bersalin
membran sel jaringan tersebut. Timbulnya yang mengalami perlukaan jalan lahir dan
impuls syaraf bergantung pada produksi diberikan anastesi lidokain 1% dapat sembuh
potensial aksi dalam membran sel pada akson dalam batas kenormalan yaitu 6-7 hari masa
neuron. Kerja utama obat- obat anastesi lokal post partum.
adalah untuk mengurangi kemampuan syaraf Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
dalam mengantarkan potensial aksi dan penelitian sebelumnya menurut penelitian dari
impuls syaraf. Sari (2014), mengatakan bahwa pemberian
Pada saat istirahat, membran sel syaraf lidokain 1% dapat mempengaruhi lamanya
dan otot berada dalam keadaan terpolarisasi penyembuhan luka. Meskipun demikian
(bermuatan). Kalau suatu potensial aksi pemberian anastesi pada ibu bersalin kala IV
dipicu, syaraf tersebut akan mengalami yang mengalami robekan jalan lahir tetap
depolarisasi (melepasnya muatan) lewat diberikan lidokain 1% dikarenakan hal
impuls ion natrium yang tepat kejadian ini tersebut merupakan gerakan asuhan sayang
akan diikuti oleh peristiwa repelarisasi ibu.
(pemuatan kembali). Karena terjadinya efluks Tubuh yang sehat memiliki kemampuan
ion kalium. Keseluruhan proses tersebut alami untuk melindungi dan memulihkan
hanya memakan waktu sekitar satu milidetik. dirinya. Peningkatan aliran darah ke daerah
Obat-obat anastesi lokal mencegah impuls yang rusak, membersihkan sel, benda asing
ion natrium yang tepat itu dengan menyekat dan perkembangan awal sel bagian dari proses
saluran natrium dalam membran sel syaraf. penyembuhan (Johson, 2014: 45).
Keadaan ini akan menghambat pembentukan Penyembuhan luka perineum tidak hanya
potensial aksi, dan penghambatan ini akan bergantung pada pemberian anastesi lidokain
mencegah transmisi impuls serta signal di 1% pada ibu bersalin yang mengalami
sepanjang akson dan dengan demikian akan robekan jalan lahir akan tetapi faktor usia
menyekat fungsi syaraf yang normal. Kerja merupakan salah satu factor yang dapat
obat anstesi lokal akan dibalikkan ketika obat mempengaruhi penyembuhan luka (Johson,
tersebut melintas kedalam aliran darah dan 2014: 56).
diekskresikan keluar (Jordan, 2004: 90-91). Berdasarkan pada hasil penelitian tentang
Setelah dilakukan analisa data melalui lama penyembuhan luka perineum dapat
lembar observasi dengan lembar partograf dan sembuh rata-rata 7 hari terdapat pada ibu
lembar KF didapatkan beberapa proses bersalin yang berusia 18-23 tahun, hal
penyembuhan luka yang berangsur dari 6 hari tersebut di dukung oleh penelitian dari
sampai paling lambat 10 hari yang kemudian Smeltzer (2009: 490) yang mengatakan bahwa
diinterpretasikan dan dianalisa sesuai dengan penyembuhan luka lebih cepat terjadi pada
variabel yang diteliti, maka berikut ini usia muda dari pada orangtua sebab fungsi
disajikan pembahasan mengenai data tersebut. penyatuan jaringan pada kulit ibu post partum
Berdasarkan hasil penelitian pada ibu yang sudah tidak usia reproduktif telah
bersalin yang diberikan anastesi lidokain 1% mengalami penurunan akibat faktor usia
pada responden ibu bersalin mengalami Berdasarkan asuhan sayang ibu yang
penyembuhan luka lebih dari 7 hari sebanyak dilakukan pemerintah dalam mengurangi rasa
6 responden dengan presentase 17,15%, dan nyeri pada jahitan luka perineum maka
yang mengalami penyembuhan luka cepat dilakukan pemberian anastesi lidokain 1%
sebanyak 11 orang dengan lama pada ibu bersalin yang mengalami robekan
penyembuhan 6 hari dengan presentase jalan lahir. Walaupun demikian selain

5
pemberian anastesi lidokain 1% terdapat faktor-faktor internal yang mempengaruhi
beberapa faktor lain yang dapat berpengaruh penyembuhan luka antara lain usia,
terhadap penyembuhan luka. Faktor-faktor penanganan jaringan, hemoragi, faktor lokal
eksternal yang mempengaruhi penyembuhan oedem, defisit nutrisi, personal hygiene,
luka antara lain lingkungan, tradisi, defisit oksigen, overaktifitas, medikasi
pengetahuan, sosial ekonomi, penanganan (Smelzer. 2009: 493).
petugas, kondisi ibu, dan gizi. Sedangkan

SIMPULAN DAN SARAN Darmawati. 2013. Hubungan Faktor-Faktor


Berdasarkan hasil penelitian dan yang Mempengaruhi
pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan Penyembuhan Luka dengan Lama
sesuai dengan rumusan masalah sebelumnya. Penyembuhan Luka perineum Ibu
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah : Nifas. Idea Nursing Journal. Banda
1. Jumlah ibu bersalin yang mengalami Aceh.
robekan jalan lahir dan diberikan Hartono,B. 2010. Promosi Kesehatan Di
anastesi lokal sebanyak 35 ibu bersalin. Puskesmas Dan Rumah Sakit.
2. Dari data yang telah diperoleh diatas Rineka Cipta. Jakarta.
dapat diuraikan bahwasannya di Johnson, R. 2014. Ketrampilan Dasar Praktik
Puskesmas Toroh 1 ibu bersalin yang Klinik Kebidanan. EGC. Jakarta.
mengalami perlukaan jalan lahir dan Joyce, K. S. (2010). Understanding the role of
diberikan anastesi lidokain 1% dapat nutrition and wound healing.
sembuh dalam batas rata-rata yaitu 7 Journal Nutrition Cilnical
hari masa post partum. Practice. 61-650.
Ibu nifas atau masyarakat lebih aktif Jordan, S. 2004. Farmakologi Kebidanan.
dalam mencari informasi tentang pentingnya EGC. Jakarta.
melakukan perawatan luka secara rutin dan Kemenkes RI. (2010) Profil Kesehatan
aktif sehingga dengan pemahaman yang lebih Indonesia tahun 2009. Jakarta.
baik maka responden dapat mengaplikasikan Lailiyana. 2012. Buku Asuhan Kebidanan
perawatan luka dengan baik. Tenaga Persalinan. EGC. Jakarta.
kesehatan diharapkan dapat meningkatkan Med, J. (2003). Sleep helps healing. Volume
ketrampilan yang dimiliki terutama tentang 289. EGC. Jakarta.
pencegahan komplikasi kehamilan, persalinan Mulyaningrum, M. 2015. ABC Asuhan
dan nifas baik melalui seminar maupun Antenatal. EGC. Jakarta.
pelatihan sehingga dapat memberikan Narulita Sari, R. 2014. Perbedaan
pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi. Penyembuhan Luka Perineum Ibu
Nifas dengan dan Tanpa Lidokain
DAFTAR PUSTAKA 1%. Akademi Kebidanan
Anggraini, Y. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Muhamadiyah Madiun. Madiun.
Nifas. Pustaka Rihama. Notoadmodjo,S. 2010. Metode Penelitian
Yogyakarta. Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Ayu Pitaloka, P. 2015. Penyembuhn Luka. Prawirohardjo,S. 2009. Buku Acuan Nasional
Universitas Muhamadiyah Pelayanan Kesehatan Maternal
Ponorogo. Ponorogo. Dan Neonatal . Bina Pustaka
Dahlan, S. 2010. Buku Ajar Penelitian. Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Sagung Seto. Jakarta.

6
__________________. Ilmu Kandungan. Bina Smeltzer, (2009). Buku Ajar Keperawatan
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Medical Bedah. EGC : Jakarta.
Jakarta.
Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan. Bina Sukisno, A. (2014). Gambaran Lama
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Penyembuhan Luka Jahitan
Jakarta. Perineum yang diberi Anastesi
Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian. Lokal . Mojokerto.
Alfabeta. Bandung. Sulistiyawati. 2010. Asuhan Kebidanan Pada
Rizki, S. (2010). Faktor-faktor yang Ibu Bersalin. Salemba Medika.
berpengaruh pada penyembuhan Jakarta.
luka SC. Jurnal Unimus. 98-104. Sumarah. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Sekar Sari, L. 2012.Hubungan Pemberian Bersalin. Fitramaya. Yogyakarta.
Anestesi Jahitan Perineum Varney, H. 2008. Buku Ajar Asuhan
terhadap Penyembuhan Luka Kebidanan. EGC. Jakarta.
Perineum. Stikes Jenderal A. Yani
Yogyakarta. Yogyakarta.

7
8

Anda mungkin juga menyukai