KELOMPOK 2
DEWI MAYASARI
INAYATUL HUSNA
NUR ASRI REZKILIAYANA
PAI III a
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang sudah memberikan taufik, dan
hidayahnya, salawat serta salam kepada baginda Rosulullah yang telah membawa
manusia dari kegelapan menuju terang benderang yakni iman dan islam, sehingga
penulis masih diberikan kesempatan untuk membuat Makalah yang berjudul “
Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan”. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Bimbingan dan
Konseling. Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembaca serta
memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan dan tidak lupa pula penulis meminta
maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan dan kekurangan dalam makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................1
C. Tujuan........................................................................................1
D. Manfaat......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan....................................................................................13
B. Saran..............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Fungsi Bimbingan Konseling ?
2. Apa Tujuan Bimbingan Konseling ?
3. Apa Peran Guru dalam Bimbingan Konseling ?
C. Tujuan
1. Mengetahui Fungsi Bimbingan Konseling.
1
2
D. Manfaat
PEMBAHASAN
A. Fungsi bimbingan
a. Alat memberikan informasi cara belajar yang efisien kepada siswa baru
b. Membentuk kelompok belajar
c. Menyediakan papan bimbingan untuk menyampaikan informasi-informasi
yang dianggap perlu diketahui siswa.
1
Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah, Bimbingan dan Konseling Islami di Sekolah Dasar (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009) Hlm. 71
3
4
seperti aktifitas yang lain, konseling juga harus didorong pada tujuan
tertentu.
1. Tujuan konselor:
a. Membangun hubungan yang menyenangkan dan positif.
b. Menjelaskan kepada klien tentang proses konseling.
c. Memfasilitasi komunikasi.
d. Membuat rencana pengumpulan data asesmen (pengidentifikasian
karakteristik perilaku siswa) yang dibutuhkan agar proses konseling berjalan
dengan lancar.
2. Tujuan siswa:
a. Memahami proses konseling dan tanggung jawab dirinya dalam proses ini.
b. Memberikan dan menegaskan alasannya mencari bantuan konseling.
c. Bekerjasama tentang problem dirinya3.
C. Peran guru
Guru merupa kan model atau teladan bagi para peserta didik dan
semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan
yang besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak mudah ditentanng
apalagi ditolak. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakuka
guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang sekitar
lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Ada
10
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru: sikap dasar, bicara dan
gaya bicara, kebiasaan bekerja, sikap melalui pengalaman dan kesalahan,
pakaian, hubungan kemanusiaan, proses berfikir, selera, keputusan,
kesehatan, gaya hidup secara umum.
Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tapi juga
sebagai administrator dibidang pengajaran. Guru akan dihadapkan pada
berbagai tugas administrasi disekolah. Oleh karena itu seorang guru,
dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam
kaitannya proses belajar mengajar perlu administrasikan secara baik.
Guru adalah sebagai penasehat bagi peserta didik, juga bagi orang
tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan
beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang. Peserta didik
senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat keputusan dan
dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat menyadari
peran nya sebagai orang kepercayaan dan penasehat secara lebih
mendalam, ia harus memahami fisikologis kepribadian dan ilmu kesehatan
mental.
11
5
Iswandi,. Ibid. Hlm.134
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Fungi bimbingan konseling yaitu : Preventif (pencegahan), kuratif
(penyembuhan/korektif), preservative/persevertif (pemeliharaan atau
penjagaan), developmental (pengembangan), adaptif (pengadaptasian),
adjustif (penyesuaian).
2. Tujuan bimbingan konseling yaitu: Tujuan pekembangan, tujuan perbaikan,
tujuan peyelidikan, tujuan penguatan, tujuan kognitif, tujuan fisiologis, dan
tujuan psikologis
3. Peran guru ialah: sebagai pendidik, sebagai pengajar, sebagai pembimbing,
sebagai pemimpin, sebagai pengelola pembelajaran, sebagai model dan
taladan, sebagai anggota masyarakat, sebagai administrator, sebagai
penasehat, sebagai innovator, sebagai emancipator, sebagai evaluator, dan
sebagai kulminator. Peran yang begitu berat dipikul guru hendaknya tidak
menjadikan calon guru mundur dari tugas mulia tersebut.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah. Bimbingan dan Konseling Islami di Sekolah
Dasar (Jakarta: Bumi Aksara. 2009)