Anda di halaman 1dari 11

PERILAKU BIAYA | KELOMPOK 3

PERILAKU BIAYA

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menjalankan kegiatan suatu perusahaan masa kini dan
menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut effisien dan ekonomis serta
dapat mengantisipasi perkembangan yang terjadi dimasa yang akan datang. Hal
ini penting karena dalam persaingan global hanya perusahaan yang
menjalankan kegiatan/beroperasi secara effisien, ekonomis dan produktif yang
mampu memenangkan persaingan. Salah satu unsur yang penting dalam
memenangkan persaingan adalah kemampuan untuk menurunkan biaya tanpa
mengorbankan mutu.
Salah satu cara membuat klasifikasi biaya adalah berdasarkan perilaku
biaya. Perilaku biaya merupakan bagaimana biaya akan bereaksi atau berubah
dengan adanya perubahan tingkat aktivitas bisnis. Pemahaman terhadap
perilaku biaya adalah kunci beberapa pembuatan keputusan organisasi. Manajer
yang mengetahui perilaku biaya akan mampu memprediksi dengan lebih baik
apakah yang akan terjadi pada biaya dalam berbagai kondisi. Usaha pembuatan
keputusan tanpa memiliki pemahaman terhadap biaya dan bagaimana biaya ini
berubah dengan adanya perubahan tingkat aktivitas akan mengakibatkan
turunnya tingkat laba. Untuk menghindari masalah, manajer harus mampu
memprediksi secara akurat kondisi biaya dalam berbagai tingkat aktivitas.
1.2 Rumusan Materi Pembelajaran
 Dapat menguasai dan menjelaskan konsep prilaku biaya
 Dapat menggunakan metode pemisahan biaya tetap dan variabel
 Dapat menyusun Laporan Laba-Rugi format kontribusi
1.3 Tujuan Materi Pembelajaran
Mampu menjelaskan dan membedakan tipe prilaku biaya dan
memisahkan komponen biaya variabel dengan biaya tetap dari suatu biaya
campuran dengan menggunakan beberapa metode serta menyusun laporan
laba rugi dalam format kontribusi.

Page 1 of 11
PERILAKU BIAYA | KELOMPOK 3

2. PEMBAHASAN
2.1 Konsep Perilaku Biaya
Ada tiga tipe pola perilaku biaya yaitu biaya Variabel, biaya Tetap, dan
biaya Semi Variabel. Ketiga pola perilaku biaya ini ditemukan dalam kebanyakan
organisasi. Proporsi relatif masing-masing tipe biaya tersebut disebut sebagai
struktur biaya (cost structur). Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin
memiliki lebih banyak biaya tetap dari pada biaya variabel dan biaya
semivariabel. Ada juga perusahaan yang biaya variabelnya lebih banyak dari
pada dibandingkan biaya tetap dan biaya semivariabel. Struktur biaya akan
sangat mempengaruhi dalam pembuatan keputusan.

a. Biaya Variabel
Biaya Variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional
terhadap perubahan tingkat aktivitas. Suatu biaya dikatakan variable karena
ada sesuatu hal yang disebut basis aktivitas. Basis aktivitas (activity base)
merupakan ukuran segala sesuatu yang menyebabkan adanya biaya variabel
atau biasa disebut dengan penggerak biaya atau pemicu biaya (cost driver).
Contoh dari basis aktivitas yang umum yaitu jam tenaga kerja langsung, jam
mesin, unit yang diproduksi, dan unit yang dijual.
Porsi biaya variabel dan tipe biaya variabel dalam organisasi sangat
tergantung pada tujuan dan struktur organisasi. Ada juga biaya variabel per
unit, yaitu biaya variabel yang selalu konstan atau tetap. Biaya Variabel
meningkat secara total sejalan dengan aktivitasnya, sedangkan biaya variabel
per unitnya konstan.

Biaya Variabel Sejati vs Biaya Variabel Bertahap


Tidak semua biaya variabel memiliki pola yang sama. Beberapa biaya
variabel berperilaku sebagai biaya variabel sejati (true variable) atau variabel
proporsial (proportionately variable). Sedangkan lainnya memiliki pola
bertahap (step-variable).
Biaya variabel sejati bahan langsung dianggap sebagai biaya variabel
sejati (true variable) atau biaya variabel proporsional karena jumlah yang

Page 2 of 11
PERILAKU BIAYA | KELOMPOK 3

digunakan selama satu periode akan memiliki proporsi langsung dengan


tingkat aktivitas produksi. Lebih jauh, bahan langsung yang dibeli tetapi tidak
di gunakan dapat disimpan di gudang dan digunakan lagi pada periode
mendatang.
Biaya variabel bertahap (step-variable cost) adalah Sumber daya yang
diperoleh dalam jumlah besar (seperti pekerja pemeliharaan) dan yang
biayanya meningkat atau berkurang hanya karena adanya perubahan yang
besar dalam tingkat aktivitas Biaya variabel bertahap upah tenaga kerja
pemeliharaan biasanya dianggap variabel tetapi biaya tenaga kerja ini tidak
memiliki perilaku yang sama dengan biaya bahan langsung. Tidak seperti
biaya bahan langsung, waktu kerja bagi tenaga pemeliharaan biayasanya
ditentukan dalam bentuk borongan. Selain itu, jam kerja pemeliharaan yang
tidak dimanfaatkan tidak dapat disimpan dan di gunakan dalam periode
mendatang.

b. Biaya Tetap
Biaya Tetap merupakan biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa
terpengaruh oleh tingkat aktivitas. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh
perubahana aktivitas. Karena total biaya bersifat konstan, jumlah biaya tetap
per-unit akan semakin kecil bila tingkat aktivitasnya naik. Biaya rata-rata per
unit akan turun tetapi dengan tingkat penurunan yang semakin kecil.
Biaya tetap biasanya disebut biaya kapaitas (capacity cost) sebab biaya
tersebut terjadi karena adanya gedung, peralatan, karyawan profesional yang
terlatih dan item lainnya yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas pokok
untuk mempertahankan aktivitasnya. Untuk tujuan perencanaan, biaya tetap
dibedakan menjadi dua, yaitu:
 Biaya tetap yang telah ditentukan (committed fixed cost) berkaitan dengan
investasi fasilitas, peralatan, dan struktur organisasi pokok dalam suatu
perusahaan.
dua faktor yang berkaitan dengan biaya tetap yang telah ditentukan
adalah:
a. Biaya – biaya tersebut bersifat jangka panjang.
Page 3 of 11
PERILAKU BIAYA | KELOMPOK 3

b. Tidak dapat dikurangi menjad nol meskipun pada jangka pendek tanpa
mengganggu tingkat profitabilitas atau tujuan jangka panjang
organisasi.
Struktur organisasi dan fasilitas yang penting dijaga keutuhannya. Biaya
untuk merekrut mereka kembali akan jauh lebih besar daripada
penghematan jangka pendek yang mungkin diperoleh. Keputusan untuk
mendapatkan peralatan dalam jumlah besar atau aktivitas lain yang
menyebabkan munculnya biaya tetap yang telah ditentukan harus
mempertimbangkan perencanaan jangka panjang. Manajemen harus
melakukan analisis yang mendalam terhadap berbagai alternatif yang
tersedia sebelum mengambil keputusan. Sekali keputusan kembali, biaya
yang terjadi tidak dapat dihindarkan selama beberapa tahun ke depan.
Strategi manajemen harus diarahkan untuk memanfaatkan sumber daya
perusahaan seefektif mungkin.
 Biaya Tetap Kebijakan (discretionary). Biaya ini disebabkan oleh
keputusan tahunan yang dibuat oleh manajemen untuk membelanjakan
biaya tetap tertentu. Ada dua perbedaan pokok antara biaya tetap yang
telah ditentukan dengan biaya tetap kebijakan biasanya untuk jangka
waktu yang lebih pendek. Sebaliknya, seperti yang telah dijelaskan di
atas, biaya tetap yang telah di tentukan melibatkan perencanaan untuk
beberapa tahun ke depan. Kedua, biaya tetap kebijakan dapat dibuat
untuk jangka pendek dengan pengaruh negatif yang minimal terhadap
tujuan perusahaan jangka panjang. Suatu biaya akan diklasifikasikan
sebagai biaya tetap yang telah ditentukan atau biaya tetap kebijakan
sangat tergantung pada strategi manajemen. Karakteristik yang terpenting
dari biaya tetap kebijakan bahwa manajemen tidak terpaku pada
keputusan yang berkaitan dengan biaya terrsebut. Mereka masih dapat
melakukan penyesuaian dari tahun ke tahun atau mungkin dalam waktu
kurang dari satu tahun karena kondisi memang menuntut modifikasi
keputusan manajemen.

Page 4 of 11
PERILAKU BIAYA | KELOMPOK 3

c. Biaya Semi Variable


Merupakan biaya yang terdiri atas elemen biaya variabel maupun biaya
tetap. Disebut juga dengan biaya campuran. Biaya semi variabel memiliki
karakteristik sebagai berikut :

1) Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan


volume kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak sebanding.
Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya,
semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya,
tetapi perubahannya tidak sebanding (not proportional).
2) Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan
perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai
dengan tingkat kegiatan tertentu, semakin tinggi volume kegiatan semakin
rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi
biaya satuan.
Untuk tujuan perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian
biaya maka biaya semi variabel harus dipisahkan ke dalam biaya tetap dan
biaya variabel. Pendekatan dan tehnik yang dapat digunakan untuk
memisahkan biaya semi variable.
Hubungan antara biaya semivariabel dengan tingkat aktivitaas dalam
persamaan garis lurus adalah

Y = a + bx

Y = total biaya semivariabel


a =total biaya tetap
b =biaya variabel per unit aktivitas
x =tingkat aktivitas
Persamaan ini membuat mudah perhitungan total biaya semivariabel untuk
setiap tingkat aktivitas dalam rentan yang relevan.

Page 5 of 11
PERILAKU BIAYA | KELOMPOK 3

2.2 Metode Pemisahan Biaya Tetap Dan Variabel


a. Metode Scattergraph
Metode pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara
menggambarkan biaya setiap bulan pada sebuah grafik dan menarik satu
garis lurus di tengah titik-titik biaya tersebut. Biaya ditentukan sebagai
variabel dependen karena besarnya biaya akan dipengarhui oleh tingkat
aktivitas. Jika aktivitas meningkat maka biaya juga akan meningkat.
Metode ini memungkinkan inspeksi data secara visual untuk menentukan
apakah biaya tersebut tampak terkait dengan aktivitas itu apakah
hubungannya mendekati linear. Meskipun demikian, suatu analisis perilaku
biaya menggunnakan metode scattergraph bisa saja menjadi bias karena
garis biaya yang digambar melalui plot data berdasarkan pada interprestasi
visual.
b. Metode Tinggi Rendah
Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (high and low point method)
memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam periode tertentu dengan
mendasarkan kapasitas dan biaya pada titik tertinggi dengan titik terendah.
Perbedaan antara kedua titik disebabkan karena adanya perubahan
kapasitas dan besarnya tarif biaya variabel satuan
Analisi biaya ini dimulai dengan mengidentifikasikan periode dengan
tingkat aktivitas yang paling rendah dan yang paling tinggi. Perbedaan biaya
pada kedua periode pada kedua periode tersebut dibagi dengan perubahaan
aktivitas antara kedua periode ekstrem tersebut untuk memperkirakan biaya
variabel per unit aktivitas.
c. Metode Regresi Kuadrat Terkecil
Metode pernisahan biaya variabel dan biaya tetap dengan cara
menentukan hubungan variabel tergantung (dependent variabel) dengan
variabel bebas (independent variabel) dari sekumpulan data. Dalam
hubungannya dengan pengukuran varialibitas biaya, maka yang dimaksud
variabel tergantung adalah besamya biaya, sedangkan variabel bebas
adalah tingkatan kapasitas, jadi besamya biaya tergantung tingkatan

Page 6 of 11
PERILAKU BIAYA | KELOMPOK 3

kapasitas. Jika hanya digunakan dua variabel, satu variabel tergantung dan
satu variabel bebas, maka analisa regresi yang dipakai adalah regresi
sederhana (simple regression). Tetapi jika terdapat dua variabel bebas atau
lebih, jadi terdapat tiga variabel atau lebih, maka analisa regresi yang dipakai
adalah regresi berganda (multiple regression).
Tujuan garis regresi membuat garis yang jurnlah penyimpangan kuadrat
antara garis regresi danm observasi-obsrvasi adalah minimal.Metode ini
memisahkan biaya semivariabel menjadi komponen biaya tetap dan biaya
variabel dengan menggunakan seluruh data.
Metode yang lebih obyektif dan tepat dibandingkan dengan metode
scattergraph. Garis yang ditarik dengan metode scattergraph ditentukan
berdasarkan inspeksi visual sedangkan dengan metode regresi kuadrat
terkecil garis tersebut ditentukan berdasarkan rumus matematis. Selain itu
metode regresi kuadrat terkecil menggunakan semua data yang tersedia
untuk menentukan rumus biaya.
d. Metode Regresi Berganda
Di dalam metode regresi sederhana hanya dipakai satu variabel bebas.
Dalam keadaan tertentu variabilitas biaya atau Y dipengaruhi oleh beberapa
variabel bebas atau beberapa jenis kegiatan sehingga harus dianalisa
dengan metode regresi berganda agar diperoleh perhitungan yang lebih
akurat didalam menentukan prediksi. Merupakan metode analitis yang
digunakan apabila variabel dependen (biaya) disebabkan oleh lebih dari
satu faktor. Meskipun menambah lebih banyak faktor atau variabel, akan
menambah kerumitan perhitungan tetapi prinsip sama dengan metode
regresi kuadrat terkecil sederhana. Karena kerumitan perhitungan regresi
berganda dapat dilakukan dengan bantuan komputer.

2.3 Laporan Laba-Rugi Format Kontribusi


Tindakan manajer akan tergantung pada pemahaman atas perilaku biaya.
Penerapan ide yang telah dikembangkan tersebut ditemukan format laporan laba
rugi yang baru yang disebut pendekatan konstribusi (contribution approach). Hal

Page 7 of 11
PERILAKU BIAYA | KELOMPOK 3

khusus yang ada dalam format ini adalah bahwa laporan tersebut menyediakan
informasi perilaku biaya dalam laporan tersebut.
Format ini dibuat karena pendekatan tradisional laporan laba rugi tidak
disusun berdasarkan perilaku biaya melainkan disusun berdasarkan format
fungsional yang klasifikasi data biayanya menekankan pada fungsi produksi,
administrasi, dan penjualan. Dimana laporan ini memiliki kelemahan pada saat
akan digunakan untuk tujuan internal yaitu manajer membutuhkan data biaya
yang disusun dalam format yang berguna untuk perencanaan, pengendalian,
dan pembuatan keputusan. Tugas ini akan lebih mudah dijalankan apabila data
biaya tersedia dalam format tetap dan variabel. Laporan laba-rugi yang disusun
dengan pendekatan kontribusi digunakan untuk menjawab kebutuhan manajer.

Perbandingan laba rugi kontribusi denga laba rugi tradisional

Tradisional Kontribusi
Penjualan XXX Penjualan XXX
Dikurangi harga pokok penjualan XXX Dikurangi biaya variabel
Laba Kotor XXX      Produksi Var. XXX
Dikurangi biaya      Penjualan Var. XXX
     Penjualan XXX      Administrasi Var. XXX XXX
     Administrasi XXX XXX Margin Kontribusi XXX
Laba bersih XXX Dikurangi biaya tetap
     Produksi tetap XXX
     Penjualan tetap XXX
     Administrasi tetap XXX XXX
Laba bersih XXX

Pendekatan kontribusi membagi biaya ke kelompok tetap dan variabel.


Pertama mengurangi penjualan dengan biaya variabel dalam untuk
mendapatkan angka margin kontribusi yaitu jumlah yang tersisa dari penjualan
setelah dikurangi biaya variabel. Jumlah ini memberikan kontribusi untuk
menutup biaya tetap dan menghasilakn laba pada periode tertentu.
Pendekatan kontribusi digunakan dalam perencanaan internal dan
sebagai alat pembuatan keputuasan. Pendekatan yang menekankan pada
perilaku biaya akan menfasilitasi analisi biaya volume laba.

Page 8 of 11
PERILAKU BIAYA | KELOMPOK 3

Pendekatan ini juga berguna untuk menilai kinerja manajemen, laporan


laba per segmen, dan dalamm penganggaran. Juga membantu manajer
mengorganisasikan data yang berkaitan dengan semua jenis pembuatan
keputusan seperti analisis lini produk, penentuan harga, menggunakan sumber
daya yang terbatas, dan analisi membuat atau membeli.

Page 9 of 11
PERILAKU BIAYA | KELOMPOK 3

3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perilaku biaya merupakan bagaimana biaya akan bereaksi atau berubah
dengan adanya perubahan tingkat aktivitas bisnis. Ada tiga tipe pola perilaku
biaya yaitu biaya Variabel, biaya Tetap, dan biaya Semi Variabel.
Metode yang dipakai untuk analisis perilaku biaya yaitu Metode
Scattergraph, MetodeTinggi Rendah, Metode Regresi Kuadrat Terkecil, dan
Metode Regresi Berganda
Format Kontribusi Laba Rugi dibuat karena pendekatan tradisional
laporan laba rugi tidak disusun berdasarkan perilaku biaya melainkan disusun
berdasarkan format fungsional yang klasifikasi data biayanya menekankan pada
fungsi produksi, administrasi, dan penjualan.
Penerapan ide yang telah dikembangkan tersebut ditemukan format
laporan laba rugi yang baru yang disebut pendekatan konstribusi (contribution
approach). Hal khusus yang ada dalam format ini adalah bahwa laporan tersebut
menyediakan informasi perilaku biaya dalam laporan tersebut.
3.2 Saran
Kami menyarankan kepada rekan-rekan Kelas B Batch II Program S1-
STAR BPKP Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Hasanuddin agar bisa lebih memahami dan menguasai tentang perilaku biaya
serta dapat menjelaskan perilaku biaya dan menggunakan metode pemisahan
biaya tetap dan variabel, selain itu juga dapat membuat laporan laba rugi format
kontribusi.

Page 10 of 11
PERILAKU BIAYA | KELOMPOK 3

DAFTAR PUSTAKA
Garrison, Ray H dan Noreen, Eric W, 2000, Akuntansi Manajerial, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.

Page 11 of 11

Anda mungkin juga menyukai