Model Pembelajaran Student Team Achievem 2622cce4
Model Pembelajaran Student Team Achievem 2622cce4
Abstract: The purpose of this research is to know the difference of student physics learning result by using
Student Team Achievement Division (STAD) and Teams Games Tournament (TGT) learning model. The
type of research used is quantitative research with experimental research method. The population in this
study are all students of class VIII SMP Negeri Air Lesing. In this study the entire population used as a
sample, so this research is a sample study with class VIII. 1 as experimental class I and VIII. 2 as
experimental class II. The data were collected using a test technique consisting of 7 essay questions. The
collected data then analyzed using t-test is tcount = 2,104 and ttable = 2,021. with criteria t count> ttable,
then H0 rejected Ha accepted. Thus the hypothesis proposed in this study accepted the truth. Based on the
results of research and discussion it can be concluded that there are differences in the results of physics
learning using the Student Team Achievement Division (STAD) learning model and Teams Games
Tournament (TGT) learning model At SMP Negeri Air Lesing.
Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fisika siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dan model pembelajaran
Teams Games Tournament (TGT). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan
metode penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini semua siswa kelas VIII SMP Negeri Air
Lesing . Pada penelitian ini seluruh populasi dijadikan sebagai sampel, sehingga penelitian ini merupakan
penelitian sampel dengan kelas VIII. 1 sebagai kelas ekperimen I dan VIII. 2 sebagai kelas eksperimen II.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes yang terdiri dari 7 soal essay. Data yang terkumpul
kemudian dianalisis menggunakan uji-t adalah thitung = 2,104 dan ttabel = 2,021. dengan kriteria thitung> ttabel,
maka H0 ditolak Ha diterima. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima
kebenarannya. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya dapat disimpulkan bahwa Ada
perbedaan hasil belajar fisika menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division
(STAD) dan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Di SMP Negeri Air Lesing.
65
2018. Science and Physics Education Journal (SPEJ) 1 (2): 65-77
66
2018. Science and Physics Education Journal (SPEJ) 1 (2): 65-77
67
2018. Science and Physics Education Journal (SPEJ) 1 (2): 65-77
68
2018. Science and Physics Education Journal (SPEJ) 1 (2): 65-77
69
2018. Science and Physics Education Journal (SPEJ) 1 (2): 65-77
3. Aktif berperan sebagai tutor sebaya sama, persaingan sehat, dan keterlibatan
untuk lebih meningkatkan keberhasilan belajar.
kelompok. Prosedur pelaksanaan pembelajaran
4. Interaksi antar siswa seiring dengan TGT secara umum adalah sebagai berikut.
peningkatan kemampuan mereka 1. Guru memilih topik pembelajaran dan
dalam berpendapat. menyajikannya pada peserta didik.
Kelemahan dalam penggunaan 2. Guru mengembangkan daftar
model pembelajaran STAD sebagai pertanyaan, memberi nomor, dan
berikut: mengguntingnya menjadi potongan
1. Sejumlah siswa mungkin banyak yang kecil.
bingung karena belum terbiasa dengan 3. Guru mengelompokkan peserta didik
perlakuan seperti ini. secara heterogen bergantung pada
2. Membutuhkan waktu yang lebih lama kemampuannya dalam beberapa
untuk siswa sehingga sulit mencapai kelompok.
target kurikulum. 4. Guru menempatkan peserta didik
3. Membutuhkan waktu yang lebih lama dalam beberapa kelompok yang baru
untuk guru sehingga pada umumnya tersebut memiliki kompetensi yang
guru tidak mau menggunakan sama.
pembelajaran kooperatif tipe STAD. 5. Peserta didik kemballi kemeja
4. Membutuhkan kemampuan khusus kelompoknya (kelompok awal) dan
guru sehingga tidak semua guru dapat melaporkan perolehan nilainya
melakukan pembelajaran kooperatif
STAD. Kelebihan dan kekurangan model
5. Menuntut sifat tertentu dari siswa, pembelajaran Kooperatif tipe Team
misalnya sifat suka bekerja sama Games Tournament (TGT)
Menurut Sani, Ridwan (2013)
Model Pembelajaran Team Games bahwa kelebihan dan kekurangan model
Tournament (TGT) pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah
Model Pembelajaran Team Games sebagai berikut:
Tournament (TGT) adalah metode yang Kelebihan model pembelajaran
dikembangkan oleh DeVries dan Slavin, kooperatif tipe TGT
dengan menugaskan kelompok untuk 1. Lebih meningkatkan pencurahan waktu
bekerja atau berdiskusi memahami untuk tugas.
informasi dan latihan sebelum 2. Mengedapnkan perbedaan terhadap
berkompetensi dengan kelompok lainnya perbedaaan inidividu
dalam turnamen (Sani, Ridwan Abdullah, 3. Dengan waktu yang sedikit dapat
2013). menguasai materi secara mendalam.
Model pembelajaran TGT memiliki 4. Proses belajar mengajar berlasung dari
tipe yang hampir sama dengan STAD. proses keaktifan dari siswa
Pembelajaran TGT melibatkan aktifitas 5. Mendidik siswa untuk berlatih
seluruh peserta didik tanpa harus ada bersosialisi dengan orang lain.
perbedaan status, melibatkan peran 6. Memotivasi peserta didik untuk belajar
peserta didik sebagai tutor teman sebaya, lebih tinggi.
dan mengandung unsur permainan dan 7. Hasil belajar siswa lebih baik.
penguatan(Reinforcement). Pembealajaran 8. Meningkatkan kebaikan budi,
TGT memberi peluang kepada peserta kepekaan dan toleransi.
didik untuk belajar lebih rileks disamping Kelemahan model pembelajaran
menumbuhkan tanggungjawab, kerja kooperatif tipe TGT
70
2018. Science and Physics Education Journal (SPEJ) 1 (2): 65-77
71
2018. Science and Physics Education Journal (SPEJ) 1 (2): 65-77
72
2018. Science and Physics Education Journal (SPEJ) 1 (2): 65-77
73
2018. Science and Physics Education Journal (SPEJ) 1 (2): 65-77
Tabel 9. Rekapitulasi Perhitungan Uji Hipotesis bentuk essay yang terdiri dari 7soal
Kemampuan Pre-test Kelas Ekspeimen I dan pertanyaan untuk mengukur kemampuan
Eksperimen II
pengetahuan dalam belajar.
Data kelas Rata- thitung ttabel Kesimpulan Kelas eksperimen I yaitu kelas VIII.
rata 1 menggunakan model Student Team
Eksperimen 15,36 1,671 2,02 H0 diterima Achieviment Division (STAD). Model
1
Student Team Achieviment Division
Ekeperimen 18,20
2 (STAD) adalah model pembelajaran yang
Berdasarkan Tabel 9 di atas, generik tentang pengaturan kelas dan
perhitungan uji perbedaan nilai rata-rata bukan model pengajaran kompeherensif
pre-tes kelas eksperimen I dan kelas untuk subjek tertentu, guru menggunakan
eksperimen II untuk α = 0,05, dapat pelajaran dan materi mereka sendiri
disimpulkan bahwa kemampuan awal (Rusman, 2011).
siswa pada kelas eksperimen I sama Model Student Team Achieviment
ekperimen I 78,7 dan kelas eksperimen Division (STAD) adalah model
II73. Hal ini menunjukkan hasil post-test pembelajaran yang generik tentang
kelas eksperimen I lebih besar pengaturan kelas dan bukan model
dibandingkan dengan kelas eksperimen II pengajaran kompeherensif untuk subjek
tertentu, guru menggunakan pelajaran dan
Pengujian Hipotesis Kemampuan Post- materi mereka sendiri (Rusman, 2011).
test Model Student Team Achieviment
Setelah diberi perlakuan yang Division (STAD) merupakan
berbeda diperoleh rata-rata post-test kelas pembelajaran yang menuntut
ekperimen I 78,7 dan kelas eksperimen II siswa untuk melakukan kegiatan
73. Hal ini menunjukkan hasil post-test pembelajaran lebih bermakna, mengajar
kelas eksperimen I lebih besar bukan transformasi pengetahuan dari guru
dibandingkan dengan kelas eksperimen II kepada siswa akan tetapi lebih ditekankan
dengan perbedaan peningkatan sebesar pada upaya memfasilitasi siswa. Pada saat
18,88 dan thitung >ttabel (2,104> 2,021) diberi perlakuan dengan materi getaran
dan gelombang tidak semua siswa
Tabel 10. Rekapitulasi Perhitungan Uji Hipotesis mengikuti pembelajaran dengan model
Kemampuan Post-test Kelas Ekspeimen I dan Student Team Achieviment Division
Eksperimen IIdengan kemampuan siswa pada (STAD) hanya 3 kelompok siswa saja
kelas eksperimen II. yang mulai menerapkan pembelajaran ini,
Data kelas Rata- zhitung ttabel Kesimpulan salah satunya menerapkan komponen
rata Student Team Achieviment Division
Eksperimen 78,7 2,104 2,02 Ha diterima (STAD) yaitu bertanya, bekerja sama dan
1 menjawab. Kelompok siswa yang lain
Ekeperimen 73,0
2
hanya menerapkan komponen Student
Team Achieviment Division (STAD)
Permasalahan yang dibahas dalam
bertanya saja karena siswa masih bingung
penelitian ini adalah “adakah perbedaan
dan kaku menggunakan model Student
hasil belajar fisika siswa kelas VIII SMP
Team Achieviment Division (STAD).
dengan menggunakan model
Padahal siswa telah diberi arahan tentang
pembelajaran student team achieviment
model pembelajaran yang digunakan.
division dan team games tournament di
Langkah pembelajaran Kelas
SMP Negeri Air Lesing tahun pelajaran
eksperimen I menggunakan model
2013/2014?”. Hasil belajar fisika siswa
pembelajaran student team archieviment
yang diteliti dalam penelitian ini hanya
division guru mempersentasikan materi
dari segi kognitif nya dengan soal dalam
74
2018. Science and Physics Education Journal (SPEJ) 1 (2): 65-77
75
2018. Science and Physics Education Journal (SPEJ) 1 (2): 65-77
76
2018. Science and Physics Education Journal (SPEJ) 1 (2): 65-77
77