22 - MSN 216 - 2013 - Logam Ferro Dan Non Ferro
22 - MSN 216 - 2013 - Logam Ferro Dan Non Ferro
1. Besi mentah atau besi kasar yang kadar karbonnya lebih besar dari
3,7%.
2. Besi tuang yang kadar karbonnya antara 2,3 sampai 3,6 % dan tidak
dapat ditempa. Disebut besi tuang kelabu karena karbon tidak
bersenyawa secara kimia dengan besi melainkan sebagai karbon yang
lepas yang memberikan warna abu-abu kehitaman, dan disebut besi
tuang putih karena karbon mampu bersenyawa dengan besi.
3. Baja atau besi tempa yaitu kadar karbonnya kurang dari 1,7 % dan
dapat ditempa.
Logam Ferro juga disebut besi karbon atau baja karbon. Bahan
dasarnya adalah unsur besi (Fe) dan karbon ( C) , tetapi sebenarnya juga
mengandung unsur lain seperti : silisium, mangan, fosfor, belerang dan
sebagainya yang kadarnya relatif rendah. Unsur-unsur dalam campuran
itulah yang mempengaruhi sifat-sifat besi atau baja pada umumnya, tetapi
unsur zat arang (karbon) yang paling besar pengaruhnya terhadap besi
atau baja terutama kekerasannya.
Pembuatan besi atau baja dilakukan dengan mengolah bijih besi di
dalam dapur tinggi yang akan menghasilkan besi kasar atau besi mentah.
Besi kasar belum dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat benda
jadi maupun setengah jadi, oleh karena itu, besi kasar itu masih harus
diolah kembali di dalam dapur-dapur baja. Logam yang dihasilkan oleh
dapur baja itulah yang dikatakan sebagai besi atau baja karbon, yaitu
bahan untuk membuat benda jadi maupun setengah jadi.
Logam non Ferro atau logam bukan besi adalah logam yang tidak
mengandung unsur besi (Fe). Logam non ferro murni kebanyakan tidak
digunakan begitu saja tanpa dipadukan dengan logam lain, karena
biasanya sifat-sifatnya belum memenuhi syarat yang diinginkan. Kecuali
logam non ferro murni, platina, emas dan perak tidak dipadukan karena
sudah memiliki sifat yang baik, misalnya ketahanan kimia dan daya hantar
listrik yang baik serta cukup kuat, sehingga dapat digunakan dalam
keadaan murni. Tetapi karena harganya mahal, ketiga jenis logam ini
hanya digunakan untuk keperluan khusus. Misalnya dalam teknik proses
dan laboratorium di samping keperluan tertentu seperti perhiasan dan
sejenisnya.
Logam non Ferro juga digunakan untuk campuran besi atau baja
dengan tujuan memperbaiki sifat-sifat baja. Dari jenis logam non ferro
berat yang sering digunakan untuk paduan baja antara lain, nikel,
kromium, molibdenum, wolfram dan sebagainya. Sedangkan dari logam
non ferro ringan antara lain: magnesium, titanium, kalsium dan
sebagainya.
2.4. Plastik
Sifat mekanik dari plastik adalah tidak mudah pecah dan rapuh.
Beberapa bahan plastik koefisien geseknya sangat rendah sehingga sering
digunakan sebagai bantalan kering.
Keburukan-keburukan dari plastik adalah sebagai berikut.
a. Kecenderungan memuai yaitu menjadi lebih panjang dengan adanya
beban.
b. Suhu diatas 2000 C sifatnya menjadi kurang baik.
c. Terjadi perubahan polimer selama pemakaian yang kemungkinansekali
karena aksi dari sinar ultra violet. Bahan plastik dibagi dalam dua
golongan yaitu plastik termoseting dan thermoplastik.
Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran
khusus Special Alloy Steel dan HighSpeed Steel.
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel,
chromium, manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan
menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka baja paduan
tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti
menjadi lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja
karbon (carbon steel).
Jenis Lainnya :
Tanur Tinggi
Proses :
Bahan baku yang terdiri dari campuran bijih besi, kokas dan batu
kapur, dinaikkan kepuncak tanur dengan pemuat otomatis,
kemudian dimasukkan kedalam hopper.
Udara panas dihembuskan melalui tuyer sehingga memungkinkan
kokas terbakar secara efektif dan untuk mendorong terbentuknya
karbon monoksida (Co). Karbon monoksida bereaksi dengan bijih
besi dan kemudian menghasilkan besi dan gas karbon dioksida
(Co2).
Dengan digunakan udara panas dapat dihemat penggunaan kokas
sebesar 30 %, udara dipanaskan dalam pemanas mula yang
berbentuk menara silindris sampai sekitar 500 oC.
Batu kapur digunakan sebagai fluks yang mengikat kotoran-kotoran
yang terdapat dalam bijih-bijih, dan membentuk terak cair. Terak
cair ini lebih ringan dari besi cair yang menyebabkan terak
terapung diatasnya dan secara berkala disadap.
Disamping setiap Mg besi dihasilkan pula 0,5 Mg terak dan 0,6 Mg
gas panas.
Besi cair yang telah bebas dari kotoran-kotoran dialirkan ke dalam
cetakan setiap 5 atau 6 jam.
Reduksi Langsung
Pada proses reduksi langsung bijih besi bereaksi dengan gas alam atau
bahan padat reduksi membentuk besi spon, Besi spon yang dihasilkan
mempunyai komposisi kimia sebagai berikut :
Selain itu material ini juga dua kali lebih keras dari baja dan
sepuluh kali lebih kuat serta 13 kali lebih rigid dibanding baja.
Sifat mekanik yang luar biasa dari kertas graphene membuat bahan
ini menjanjikan untuk diaplikasi secara komersial,” ungkap kepala peneliti
Ali Reza Ranjbartoreh seperti dikutip dari
“Bukan hanya karena ringan, kuat, lebih keras dan lebih fleksibel daripada
baja tapi juga merupakan produk manufactur yang bisa didaur ulang dan
bisa berkelanjutan serta ramah lingkungan dan hemat biaya dalam
penggunaannya,” tambahnya.