Anda di halaman 1dari 2

UTS PSIKOLOGI AGAMA

Nama : AHMAD MUJAHIDIN NUR Fakultas/Jurusan : PAI


Nim : 1182020012 Universitas : UIN SGD Bandung
Kelas : V A Email : rijiamn@gmail.com

1. Jelaskan dengan singkat pengertian, tujuan dan kegunaan Psikologi Agama!


Jawab:
- Pengertian: Psikologi Agama yaitu ilmu pengetahuan yang membahas pengaruh Agama dalam diri
seseorang dalam kehidupannya yaitu dalam berinteraksi dengan Tuhan/Pencipta, sesama manusia
dan lingkungannya.
- Tujuan: Tujuannya adalah untuk menumbuhkan potensi berakhlak baik sesuai aturan-aturan dalam
Agama melalui ilmu kejiwaan.
- Kegunaan: untuk meneliti jiwa seseorang sejauh mana mereka berperilaku, apakah sesuai dengan
aturan-aturan yang ada dalam Agama.

2. Apa yang menjadi lapangan penelitian Psikologi Agama dan metode apa saja yang digunakan dalam
penelitian Psikologi Agama? Lengkapi argumentasi anda dengan contohnya!
Jawab:
- Lapangan penelitian: Yang menjadi lapangan penelitian Psikologi Agama adalah proses beragama,
perasaan dan kesadaran beragama dengan pengaruh dan akibat- akibat yang dirasakan sebagai hasil
dari keyakinan. Contohnya setelah solat kita akan merasa tenang.
- Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian-penelitian psikologi agama adalah metode
ilmiah, yakni mempelajari fakta-fakta yang berada dalam lingkungannya, dengan cara yang objektif.
Metode yang dapat digunakan antara lain; dokumen Pribadi, kuesioner dan wawancara, tes,
eksperimen, observasi melalui pendekatan sosiologi dan antropologi, pendekatan terhadap
perkembangan, metode klinis dan proyektivitas, metode umum proyektivitas, apersepsi nomotatik,
studi kasus, dan survei.

3. Bagaimana logikanya hubungan manusia dan Agama dalam Psikologi Agama dan mengapa manusia
begitu terikat dengan agama? Sertakan dengan contoh konkritnya!
Jawab:
- Hubungannya: Agama memberikan penjelasan bahwa manusia adalah mahluk yang memilki
potensi untuk berahlak baik atau buruk.
- Logikanya: Potensi untuk berakhlak buruk akan senantiasa eksis dalam diri manusia karena terkait
dengan aspek instink, naluriah, atau hawa nafsu. Dengan agama potensi tersebut dapat di
minimalisir bahkan bisa dihilangkan, dengan agama akan tumbuh potensi untuk selalu berakhlak
baik.
- Mengapa terikat: Karena selama manusia memiliki perasaan takut dan cemas, selama itu
pula manusia membutuhkan agama. Kebutuhan manusia terhadap agama mendorongnya untuk
mencari agama yang sesuai dengan harapan-harapan rohaniahnya. Dengan agama
manusia dituntun untuk dapat mengenal Tuhan dengan segala sifat-sifat-Nya.
- Contoh: Setiap orang pasti ingin mendapatkan keselamatan. Ia merasa dirinya selalu terancam.
Makin serius ancamannya, doanya akan makin serius pula. Ia merasa kecil hidup di jagat raya ini
seperti perahu kecil yang terapung di samudra yang amat luas. Karena ancaman tersebut ia ingin
berpegangan dan menyandarkan diri kepada sesuatu yang ia anggap sebagai yang Maha Kuasa.

4. Apa saja yang dapat menjadi faktor-faktor dalam Agama? dan apa contohnya?
Jawab:
- Faktornya antara lain: faktor kompetensi di dalam psikologi agama, terdapat sebuah konflik,
memiliki keyakinan di dalam individu, memiliki perilaku/ tingkah laku, pendidikan, tradisi/
kebiasaan, kehidupan emosional, konflik moral, memiliki kepercayaan pada hal spiritual, ideologi
pada sesuatu yang sifatnya supranatural, perubahan social, adanya toleransi, dan keterbukaan
dalam kehidupan social.

Anda mungkin juga menyukai