Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PERJALANAN DINAS

Sesuai dengan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) dari Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) Satker Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan
Mutu Benih Tanaman (BPSBTPH) Provinsi Sumatera Selatan No.
094.378.BPSBTPH.11.2010, dan No. 094.379.BPSBTPH.11.2010 serta Surat Tugas
No. 800.884.UPTDBPT.10.ST. , kami yang ditugaskan :

Nama : 1. Ir. Nurlela / NIP. 196205121983032007


2. Jerni / NIP. 1964041986032003

Tujuan Perjalanan Dinas : Ke Jakarta


Lama Perjalanan Dinas : 4 (empat) hari dari tanggal 01 Desember sampai dengan
04 Desember 2010.
Maksud Perjalanan Dinas : Mengikuti Pertemuan Teknis Keberterimaan Hasil Uji,
Kalibrasi dan Lembaga, Inspeksi, Konssultasi Pengujian
Benih Otentik.

Hasil Perjalanan Dinas :


1. Rabu 1 Desember 2010
 Pembukaan Oleh Direktur Komite Akreditasi Nasional yaitu Bapak DR
Bambang Setiadi, yang dihadiri oleh 522 peserta dari empat bidang yaitu ;
Bidang Lab Penguji, Lab.Kalibrasi, Lab Medik dan Bidang Lembaga
Inspeksi.
 Penyampaian Materi
A. Perkembangan Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi oleh
Direktur Komite Akreditasi Nasional tentang
 Institusi yang terakreditasi sebanyak 421 baik dari Pemerintahan,
BUMN, berdasarkan ISO 9000-2000, 9000-2001 maupun
ISO/IEC 17025-2005 serta ISO-SNI 17025-2008. 351 bidang
Pertanian, diantaranya 14 laboratorium Mutu Benih Tanaman.
Perlu sosialisasi intensif baik secara vertikal maupun horizontal
tentang pentingnya Akreditasi sehingga Produk yang dihasilkan
diterima khususnya pasar manca negara.
 Bidang Pertanian seperti ikan, daging dan buah-buahan sudah
menembus pasar mancanegara yang bersertifikat di keluarkan
oleh laboratorium terakreditasi.
 Globalisasi menuju Tatanan Masyarakat yang disatukan oleh:
1. Bahasa Baru bahasa Standar
2. Bahasa Baru bahasa Konsisten
3. Bahasa Baru bahasa Konsisten berkomitmen

B. Kesiapan Lembaga Penilaian Kesesuaian dalam mendukung GENAP


SNI oleh Dr. Adiyansyah
 Meningkatan Pelayanan ke Customer.
 Terus menerus meningkatkan kompetensi dalam menetapkan
komitmen.
 Kesiapan menerima kritik dan terus mengevaluasinya baik
bidang teknis maupun manajemen.
 Kesiapan Keberterimaan Teknologi.
 KAN (lembaga penilaian kesesuaian) terus mampu mempercepat
layanan (proses) akreditasi suatu institusi.
 Laboratorium yang diberi pengakuan akreditasi harus
berkesiapan menerima konsekuensi dan LPK apabila tidak
menerapkan persyaratan akreditasi.
C. Konsep jaminan mutu yang disampaikan oleh Drs Adjzam
 Memperkuat komitmen dalam menerapkan persyaratan sistem
manajemen dan persyaratan teknis secara konsisten
 Wajib mengikuti uji profisiensi satu kali dalam setahun atau
melakukan uji kompetibilitas antar analis.
 Pemenuhan keseluruhan parameter uji dan mampu membuktikan
hasil uji yang akurat serta mampu telusur.
 Mampu mengidentifikasi mengevaluasi faktor ketidaksesuaian
untuk tindak perbaikan. Perlu program mulai dari kegiatan, alat,
penyediaan dan pengambilan sampel (bahan uji), penggunaan
metode, pengendalian dokumen hasil dan evaluasi.
 Kelemahan institusi yang terakreditasi adalah sertifikast hanya
merupakan pengakuan atau formalitas (kebanggaan),
implementasinya hanya untuk audit dan tidak ada evaluasi
efektif dan efisiensi.
2. Kamis 2 Desember 2010
 Referensi material prosedur oleh DR. Tim-win dan profisiensi provider
oleh Andres Ulbrich dari Jerman
 Profisience Testing Used Reference ISO 17043 dan ISO Guide
43.
 Pelaksananya mampu menyiapkan bahan uji dan mengolah data
secara baik dan benar.
 Suatu barang/produk akan diterima di manca negara apabila
memiliki sertifikat akreditasi.

 Program Uji Profisiensi KAN (bidang benih oleh DR. Udin S. Nugraha dan
bidang mikrobiologi oleh Dra. Tri Budhi Murdiati, M. Sc, Ph.D).
 Merupakan salah satu persyaratan laboratorium yang
terakreditasi.
 Merupakan salah satu jaminan mutu untuk memuaskan
Customer.
 Persyaratan pelaksanaan uji profisiensi minimal 8 orang/ 8
peserta.
 Perlu dilakukan investigasi dan identifikasi faktor outlinernya,
parameter yang dinilai dan dievaluasi.
 Investigasi dilakukan pada bahan uji dengan menguji ulang,
peralatan, metode, media, analis. Hasil analisis berupa data atau
gambar apabila bahan uji telah habis.
 Menyampaikan laporan hasil investigasi kepadaa panitia agar
diproses kembali.

3. Jumat 3 Desember 2010


 Konsultasi mengenai pengujian laboratorium dan benih otentik di
BALITPA
 Cara pematahan dormansi benih padi di BALITPA dengan
memanaskan benih pada oven suhu tetap 500C selama 48 jam
dan direndam dengan air selama 48 jam, lalu ditabur dan
dikecambahkan dalam germinator.
 Menerima persentase cara pengolahan (proses pengolahan untuk
menghasilkan) benih kelas tinggi dari NS sampai benih Breeder
Seed yang ada di BALITPA oleh DR. Rifky.
 Benih otentik yang kami peroleh yaitu benih otentik kelas NS
satu tingkat diatas kelas benih Penjenis yang dibawa sebanyak
12 varietas berbentuk malai yaitu varietas IR 42, 64, Infari 1, 2,
dan 6, Ciherang, Situbagendit, Cigelis, Mekongga, dan
Bondoyudo serta 7 varietas dalam bentuk butir yaitu Infari 7, 18
Laeya, Situbagendit, Mekongga, Infari 12, Dodokan masing-
masing sebanyak 1 kilogram kelas BP (Benih Penjenis label
kuning yang disertai dengan nama Pemulia).

Demikian hasil perjalan dinas ini disampaikan untuk diketahui dan


digunakan sebagai mana mestinya.

Palembang, 6 Desember 2010


Mengetahui: Pelapor
Kepala Seksi Pelayanan Teknis
UPTD BPT Prov. Sumsel 1. Ir. Nurlela (..………....)

Ir. M. Yusuf 2. Jerni (…………..)


NIP. 196604111994031003

Anda mungkin juga menyukai