Anda di halaman 1dari 7

Edu-Sains Volume 5 No.

2, Juli 2016

Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja pada Praktikum Struktur dan Fungsi Sel
Di SMA Negeri 1 Kota Jambi

The Development of Performance-Assessment Instrument on Cell Structure and


Function Experiment at SMA Negeri 1 Kota Jambi
*
Nugroho Budhiwaluyo1) Rayandra Asyhar2) Bambang Hariyadi2)
1)
Mahasiswa Program Magister Pendidikan IPA Universitas Jambi
2)
Staf Pengajar Program Magister Pendidikan IPA UNJA
*
Corresponding author: nugrohobudhiwaluyo@yahoo.co.id

Diterima: 14 April 2016. Disetujui: 27 September 2016. Diterbitkan: Desember 2016

Abstract
This research aims to produce a final product in the form of a performance-assessment
instrument on Cell Structure and Function experiment. The development model is ADDIE.
Based on expert's judgment, the instrument was valid and can be tested in the field. Field-test
results shown that the product performs high validity and reliability value on measuring
student performance on Cell Structure and Function experiment. Therefore, it is concluded
that this performance-assessment instrument theoretically and practically has a good quality
for measuring student performance in both process and product performance on Cell Structure
and Function experiment.
Keywords: Development, Performance-Assessment Instrument, Cell Structure and Function
Experiment

Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendapatkan produk akhir berupa instrumen penilaian kinerja pada
praktikum struktur dan fungsi sel. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model ADDIE. Berdasarkan penilaian ahli evaluasi, instrumen yang dikembangkan
sudah layak untuk diuji cobakan di lapangan. Hasil uji coba lapangan menunjukkan bahwa
produk memiliki nilai validitas dan reliabilitas yang tinggi dalam mengukur kinerja siswa
pada praktikum struktur dan fungsi sel. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa instrumen
penilaian kinerja ini dinyatakan cukup baik dan layak digunakan dalam mengukur dan menilai
kinerja siswa baik aspek proses maupun produk pada praktikum struktur dan fungsi sel.
Kata Kunci: Pengembangan, Instrumen Penilaian Kinerja, Praktikum Struktur dan Fungsi
Sel.

PENDAHULUAN

Kompetensi keterampilan merupakan salah sejauh mana tingkat penguasaan siswa


satu ranah kompetensi yang difokuskan pada kompetensi keterampilan, maka
pengembangannya pada kurikulum 2013 diperlukan sistem penilaian yang tepat
melalui pendekatan ilmiah (scientific salah satunya penilaian kinerja, sebagai-
approach). Fokus pengembangan kom- mana yang tertuang pada Permendikbud
petensi ini, terutama pada mata pelajaran nomor 66 tahun 2013 tentang Standar
Biologi secara garis besar meliputi ranah Penilaian yang menyatakan bahwa
keterampilan abstrak dan ranah pendidik menilai kompetensi keterampilan
keterampilan konkret. Untuk mengetahui melalui penilaian kinerja.

1
Nugroho, A., dkk. Pengembangan Instrumen.....

Penilaian kinerja merupakan penilaian keunggulan yang terdapat pada penilaian


yang pelaksanaannya melibatkan siswa kinerja yang tidak ada pada penilaian
dalam suatu kegiatan yang menuntun siswa konvensional untuk kelas sains (seperti tes
untuk menunjukkan kemampuannya baik pilihan ganda) adalah kemampuan
berupa proses maupun produk (Ardli, instrumennya dalam memberikan proses
2012). Hal ini menerangkan bahwa pemikiran tingkat tinggi kepada siswa/
penilaian kinerja difokuskan pada dua responden dan berkaitan dengan apa yang
aspek penilaian, yaitu kinerja proses dan siswa lakukan di kelas maupun yang
kinerja produk. Pada kegiatan praktikum, dilakukan peneliti meliputi observasi, ber-
penilaian kinerja proses mencakup hipotesis, merekam, mengembangkan dan
aktivitas-aktivitas yang dilakukan siswa menggeneralisasikan (Ruiz-Primo, 1996).
dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan
praktikum sedangkan penilaian kinerja Ketersediaan instrumen penilaian kinerja
produk mencakup output/hasil yang merupakan syarat mutlak yang harus
dicapai dari aktivitas-aktivitas yang dipenuhi guru dalam melakukan penilaian
dilakukan siswa. Penilaian kinerja produk kompetensi siswa pada praktikum Biologi.
mencakup output/hasil yang dicapai dari Namun, belum adanya pedoman
aktivitas-aktivitas yang dilakukan siswa. penyusunan instrumen penilaian kinerja
yang tepat, menjadi kendala bagi guru
Informasi yang diperoleh dari hasil dalam melakukan penilaian kompetensi
penilaian kinerja, baik dari kinerja proses keterampilan siswa pada praktikum. Hasil
maupun kinerja produk, dijadikan sebagai temuan (Saputra, 2014) menunjukkan
dasar penetapan tingkat kompetensi bahwa penilaian kompetensi keterampilan
keterampilan yang dimiliki siswa. dalam praktikum Biologi hanya dilakukan
Penilaian kinerja proses dan produk siswa, melalui pemberian tes tertulis dan
dapat dilakukan melalui pengamatan penyelesaian tugas-tugas yang terdapat
langsung terhadap kinerja yang pada lembar kerja siswa (LKS), serta tidak
ditunjukkan siswa selama kegiatan disertai bukti autentik dari kinerja yang
praktikum, serta output/hasil yang dicapai, ditunjukkan siswa selama proses
mulai dari tahap persiapan praktikum praktikum. Hal ini kurang sesuai dengan
hingga pasca praktikum. Selain itu, dalam standar penilaian kompetensi keterampilan
penilaian kinerja, guru harus menetapkan siswa, sebagaimana yang tertuang pada
standar kerja yang akan diamati secara Permendikbud nomor 66 tahun 2013.
spesifik, dimana standar kerja inilah yang
dijadikan sebagai indikator penilaian Permasalahan serupa juga terjadi di salah
kualitas kinerja yang ditunjukkan siswa satu sekolah percontohan penerapan
dalam praktikum. kurikulum 2013 yaitu SMA Negeri 1 Kota
Jambi. Pada tahap observasi pendahuluan
Penelitian yang dilakukan (Adams, 2010) yang dilakukan menunjukkan bahwa
memaparkan pentingnya instrumen belum adanya dokumen autentik yang
penilaian kinerja bagi siswa khususnya menggambarkan hasil penilaian
dalam bidang sains. Oberg (2009) kompetensi keterampilan siswa pada
menyatakan bahwa siswa membutuhkan praktikum Biologi, khususnya pada materi
penilaian yang otentik agar dapat struktur dan fungsi sel. Penilaian
mengukur keseluruhan proses belajar, baik kompetensi keterampilan yang dilakukan
itu keterampilan, pengetahuan maupun selama ini tidak berdasarkan pada kinerja
minat dengan baik dan berkualitas. Hal ini siswa dalam mendemonstrasikan keteram-
men-jadikan instrumen penilaian kinerja pilan yang dimilikinya pada saat praktikum
sebagai bagian yang harus ada dalam berlangsung. Penilaian hanya difokuskan
evaluasi pembelajaran. Selain itu pada pelaporan hasil praktikum dan tes

2
Edu-Sains Volume 5 No. 2, Juli 2016

akhir (post-test) secara tertulis. Hal ini kebahasaan, dan praktikalitas mengenai
menunjukkan bahwa penilaian kompetensi produk instrumen penilaian kinerja baik
keterampilan tidak dilakukan secara aspek kinerja proses maupun aspek kinerja
komperhensif (meliputi seluruh ranah produk. Demikian pula data kualitatif yang
keterampilan). lain diperoleh dari guru Biologi sebagai
pengguna instrumen berupa saran dan
Penilaian kompetensi keterampilan pada tanggapan terhadap produk terutama dari
kegiatan praktikum struktur dan fungsi sel segi praktikalitas. Hasil data kuantitatif
seharusnya dilaksanakan secara autentik diperoleh dari ujicoba terbatas terhadap 28
dan mengacu pada standar kinerja siswa orang siswa, sehingga diperoleh nilai
dalam praktikum. Oleh karena itu, koefisien validitas dan reliabilitas dari
penilaian harus dilakukan pada saat siswa instrumen penilaian yang telah
mendemonstrasikan keterampilan yang diujicobakan.
dimilikinya dalam bentuk unjuk kerja,
mulai dari tahap persiapan praktikum Instrumen yang digunakan dalam pene-
hingga pascapraktikum. Penilaian kom- litian ini adalah angket validasi produk dan
petensi keterampilan juga harus dilakukan angket penilaian guru yang merupakan
pada semua ruang lingkup sasaran angket terbuka. Angket validasi produk
penilaian, terutama pada ranah keteram- ditujukan kepada ahli instrumen penilaian,
pilan yang meliputi kemampuan untuk untuk mengetahui kelayakan instrumen
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, yang dikembangkan dari validitas isi,
menyaji, menalar, dan mencipta. Maka dari konstruk, dan kebahasaan, serta untuk
itu diperlukan seperangkat instrumen mengetahui saran/ masukan ahli mengenai
penilaian kinerja pada praktikum struktur kekurangan pada produk yang perlu dila-
dan fungsi sel, yang sesuai dengan standar kukan perbaikan (revisi). Angket penilaian
penilaian kompetensi keterampilan, baik guru ditujukan untuk mengetahui kelaya-
dari segi substansi (isi), konstruksi, dan kan instrumen penilaian kinerja yang
penggunaan bahasa. dikembangkan terutama dari segi
praktikalitas (kemudahan penggunaan
METODE PENGEMBANGAN instrumen).

Penelitian ini merupakan penelitian Data yang diperoleh melalui lembar


pengembangan yang difokuskan pada validasi digunakan untuk menilai kualitas
pengembangan produk berupa instrumen produk yang dikembangkan. Data kualitatif
penilaian kinerja siswa pada praktikum berupa tanggapan, saran/masukan dari tim
struktur dan fungsi sel. Desain pengem- ahli dan praktisi dihimpun dan disarikan
bangan dalam penelitian ini menggunakan untuk perbaikan produk. Data kualitatif
model pengembangan ADDIE (Analyze, dikumpulkan dan dianalisis hingga di-
Design, Develope, Implementation, peroleh data jenuh. Data dikatakan jenuh
Evaluation) yang dikembangkan oleh apabila telah mendapat komentar-komentar
Reiser dan Mollenda (Richey, 2011) positif dari ahli terhadap produk.
Mengetahui hasil kelayakan instrumen
Uji coba produk dilakukan pada satu orang penilaian kinerja dari segi validitas dan
ahli, dua orang guru bidang studi dan siswa reliabilitas instrumen, dilakukan melalui
kelas XI IPA TA 2015/2016 SMA Negeri perhitungan data hasil ujicoba instrumen
1 Kota Jambi. Data yang diperoleh dalam dengan menggunakan persamaan koefisien
penelitian ini adalah data kualitatif dan korelasi product moment dan rumus
kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari koefisien alfa.
tanggapan, saran/masukan yang diberikan
oleh tim ahli dari segi substansi, konstruk,

3
Nugroho, A., dkk. Pengembangan Instrumen.....

HASIL DAN PEMBAHASAN Kemudian dilakukan revisi validasi tahap


pertama, maka dilanjutkan lagi validasi
Analisis awal yang dilakukan meliputi tahap kedua dengan ahli evaluasi yang
analisis kurikulum 2013 berupa analisis KI sama. Adapun komentar/saran validator
dan KD, serta analisis ketersediaan terhadap instrumen penilaian kinerja siswa
instrumen penilaian kinerja dimana lembar pada praktikum struktur dan fungsi sel
kerja siswa yang digunakan kurang sesuai dapat dilihat pada Tabel 1, 2 dan 3:
dengan instrumen penilaian yang ingin
diukur. Instrumen penilaian di dalam LKS Tabel 1. Hasil Validasi Ahli Evaluasi Aspek Isi
hanya menggambarkan tes soal pengeta- Komentar/saran
huan, tetapi tidak memiliki penilaian sikap No
Validasi tahap II Validasi tahap III
dan unjuk kerja. Selain itu rubrik jawaban Komentar: Komentar:
dari setiap item juga belum tersedia. Penomoran Penomoran yang
kompetensi inti digunakan pada setiap
(KI), kompetensi item lembar observasi
Hal tersebut selanjutnya menjadi pertim- dasar (KD), dan kinerja produk sudah
bangan untuk mengembangkan instrumen indikator pada RPP sesuai dengan
penilaian kinerja yang dalam pelaksanaan- belum sesuai penomoran yang ada
nya memakan waktu 7 bulan (Januari - Juli dengan penomoran pada indikator
2015). Pembuatan dan pengembangan yang ada pada kompetensi.
1
silabus.
produk instrumen juga memerlukan tim
kerja yang mempunyai tugas dan peran Saran:
masing-masing. Sesuaikan
penggunaan
Hasil dari validasi tim ahli berupa masukan penomoran KI, KD,
dan indikator
dan saran baik disampaikan secara lisan dengan penomoran
melalui diskusi dengan peneliti maupun yang ada di silabus.
secara tulisan melalui lembar validasi yang Komentar: Komentar:
telah dipersiapkan. Berdasarkan masukan Beberapa indikator Indikator penilaian
dan saran dari ahli tersebut maka dilakukan penilaian kinerja kinerja proses dan
proses dan kinerja kinerja produk pada
revisi terhadap produk. produk pada kisi- kisi-kisi instrumen
kisi instrumen sudah sesuai dengan
Setelah hasil validasi ahli dinilai baik, belum disesuaikan ranah pengem-bangan
maka produk berupa instrumen penilaian dengan ranah keterampilan menurut
kinerja pada praktikum struktur dan fungsi pengembangan teori Simpson.
kete-rampilan
sel divalidasi oleh ahli evaluasi sebanyak menurut teori
tiga kali. Validasi pertama dari validator Simpson,
menyimpulkan bahwa sebagian besar item sebagaimana yang
pertanyaan dalam lembar validasi dinilai tertuang pada
2
tidak sesuai dengan indikator-indikator Permen No. 104
tahun 2014 tentang
kelayakan produk, maka validator me- standar penilaian.
nyarankan agar semua item pertanyaan dari Saran:
lembar validasi harus disesuaikan dengan Sesuaikan indikator
indikator-indikator kelayakan instrumen penilaian kinerja
penilaian kinerja siswa. dengan ranah
keterampilan
menurut teori
Simpson, dan
tambahkan simbol/
keterangan ranah
keterampilan pada
kisi-kisi instrumen.

4
Edu-Sains Volume 5 No. 2, Juli 2016

Komentar/Saran kembali dengan sesuai dengan setiap


No deskriptor deskriptor pengukuran
Validasi Tahap II Validasi Tahan III
3 Komentar: Komentar: pengukuran. kinerja siswa.
Terdapat deskriptor Setiap deskriptor
penilaian kinerja penilaian kinerja Saran:
yang menggunakan sudah menggunakan Gunakan bobot
kalimat yang tidak kalimat yang terukur, skor yang sesuai
dapat diukur, dan relevan dengan dengan deskriptor
sehingga tidak indikator penilaian pengukuran kinerja
relevan dengan ikator kinerja proses dan siswa.
penilaian kinerja kinerja produk pada
proses dan kinerja rubrik penilaian Tabel 3. Hasil Validasi Ahli Evaluasi Aspek
produk pada rubrik kinerja. Bahasa
penilaian kinerja.
Saran: Komentar/saran
Pada deskriptor Validasi tahap II Validasi tahap III
penilaian gunakan Komentar: Komentar:
kalimat yang jelas Struktur kalimat yang Struktur kalimat yang
dan dapat diukur, digunakan pada digunakan pada setiap
sehingga dapat beberapa item lembar item lembar observasi
memudahkan dalam observasi kinerja kinerja proses dan
memberi-kan skor proses dan kinerja kinerja produk sudah
sesuai dengan bobot produk, masih belum sesuai dengan kaidah
yang telah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang
ditentukan. bahasa Indonesia yang baik dan benar.
baik dan benar.
Tabel 2. Hasil Validasi Ahli Evaluasi Aspek Saran:
Konstruk Perbaiki struktur
kalimat pada beberapa
Komentar/saran item lembar observasi,
No sesuai dengan aturan
Validasi tahap II Validasi tahap III
Komentar: Komentar: penulisan kalimat
Masih belum Kata operasional yang yang baku.
sesuainya digunakan pada kisi-
penggunaan kata kisi instrumen Data yang diperoleh dari uji coba
operasional pada penilaian kinerja instrumen penilaian kinerja siswa pada
kisikisi instrumen produk dan kinerja
penilaian kinerja proses, sudah sesuai praktikum struktur dan fungsi sel adalah
produk dan kinerja dengan sasaran data kuantitatif berupa nilai validitas dan
proses dengan penilaian kinerja reliabilitas instrumen. Nilai validitas dari
sasaran penilaian menurut teori Simpson. setiap item instrumen penilaian kinerja
kinerja, terutama siswa pada praktikum struktur dan fungsi
ranah
1 pengembangan sel diperoleh melalui perhitungan dengan
keterampilan menggunakan analisis statistik program
menurut teori SPSS 21.
Simpson.
Saran: Tabel 4. Kriteria Tingkat Validitas Item
Gunakan kata Instrumen Penilaian Kinerja Proses
operasional yang
tepat, sesuai dengan
Tingkat Validitas Banyaknya Item
ranah
Validitas sangat tinggi 0 item
pengembangan
keterampilan Validitas tinggi 17 item
menurut teori Validitas sedang 24 item
Simpson. Validitas rendah 9 item
Komentar: Komentar: Validitas sangat rendah 0 item
2 Bobot skor perlu Bobot skor yang
disesuaikan digunakan sudah

5
Nugroho, A., dkk. Pengembangan Instrumen.....

Pada aspek reliabilitas item diperoleh Untuk aspek reliabilitas item diperoleh
bahwa 50 item pada instrumen penilaian bahwa 30 item pernyataan pada instrumen
kinerja proses pada praktikum struktur dan penilaian kinerja produk sudah reliabel,
fungsi sel sudah reliabel. Kriteria dengan kriteria tingkat reliabilitas item
reliabilitas yang terdapat pada instrument sangat tinggi.
kinerja proses merupakan kriteria dengan
tingkat reliabilitas item sangat tinggi. Tabel 6. Tingkat Validitas Instrumen
Penilaian Kinerja Produk
Pengukuran dan penilaian pada aspek
penilaian kinerja proses memiliki 8 Tingkat Validitas Banyaknya Item
tahapan proses dalam pelaksanaan Validitas sangat tinggi 1 item
Validitas tinggi 13 item
praktikum struktur dan fungsi sel yang
Validitas sedang 10 item
secara keseluruhan terdiri dari 50 indikator Validitas rendah 5 item
kinerja. Validitas sangat rendah 1 item

Untuk kinerja produk, ditinjau dari aspek Pengukuran dan penilaian pada aspek
validitas item, dari 30 item instrumen penilaian kinerja produk memiliki 4
penilaian kinerja produk setelah dilakukan tahapan proses dalam pelaksanaan
perhitungan dengan menggunakan analisis praktikum struktur dan fungsi sel yang
statistik SPSS 21 diperoleh 25 item secara keseluruhan terdiri dari 30 indikator
pernyataan yang valid. Adapun kriteria kinerja. Pengukuran dan penilaian terhadap
tingkat validitas item instrumen penilaian setiap indikator aspek kinerja produk
kinerja produk dapat dilihat pada gambar termasuk kriteria sangat baik, baik, tidak
1. baik dan sangat tidak baik. Sedangkan data
hasil uji coba instrumen penilaian kinerja
Tabel 5. Klasifikasi Hasil Ujicoba Instrumen produk dipaparkan pada Gambar 2.
Penilaian Kinerja Proses
Berdasarkan grafik dapat dilihat bahwa
Klasifikasi penilaian kinerja produk siswa dengan
penilaian Jumlah
kinerja
Interval
siswa
(%) kriteria sangat baik berjumlah 9 siswa atau
proses 32% dari jumlah siswa, paling dominan
Sangat baik 163 < skor ≤200 7 25% dengan kriteria baik sebanyak 19 orang
Baik 125 < skor ≤163 17 60,7% atau 67,8% dari jumlah siswa. Berdasarkan
Tidak baik 87 < skor ≤ 125 4 14,3% hasil uji coba tersebut dapat diambil
Sangat tidak
50 ≤ skor ≤87 0 0% kesimpulan bahwa instrumen penilaian
baik
Jumlah 28 100 kinerja produk dapat mengukur dan
menilai kompetensi keterampilan siswa
Presentase
pada praktikum struktur dan fungsi sel.
80%
Presentase
60% 60,7%
80%
67,8%
40% 60%
25% 14,3%
20% 40%
0% 32%
0% 20%
Sangat Baik Tidak baik Sangat 0% 0%
baik tidak baik 0%
Gambar 1. Hasil Ujicoba Instrumen Penilaian Sangat Baik Tidak baik Sangat
Kinerja Proses baik tidak baik
Gambar 2. Klasifikasi Hasil Uji coba Instrumen
Penilaian Kinerja Produk

6
Edu-Sains Volume 5 No. 2, Juli 2016

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Pengembangan instrumen penilaian kinerja Adams, W. W. (2010). Development and


siswa pada praktikum struktur dan fungsi Validation of Instruments to Measure
sel, merupakan suatu proses yang dilaku- Learning of Expert Like Thinking.
kan untuk memenuhi kebutuhan instrumen International Journal of Science
penilaian yang mampu mengukur dan Education, 1(1) , 1-24.
menilai seluruh aspek kinerja proses
maupun produk. Produk instrumen pe- Ardli, I. A. (2012). Perangkat Penilaian
nilaian dihasilkan melalui tahapan pe- Kinerja Untuk Pembelajaran.
ngembangan yang merujuk pada model INVOTEC, 3(2), 147-166.
pengembangan ADDIE kemudian di-
validasi oleh tim ahli evaluasi. Instrumen Oberg, C. (2009). Guiding Classroom
penilaian yang telah dinyatakan layak oleh Instruction Through Performance
tim ahli evaluasi dan telah dilakukan Assessment. Journal of Case Studies
validasi praktikalitas oleh guru Biologi in Accreditation and Assessment,
SMA negeri 1 Kota Jambi, kemudian 1(1), 1-11.
diujicobakan dan diperoleh nilai validitas
dan reliabilitas masing-masing instrumen Richey, R. K. (2011). The Instruction
(aspek kinerja proses dan produk). design knowledge base: theory,
Berdasarkan hasil uji validitas dan research, and practice. New York:
reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa Madison Avenue.
setiap item pada instrumen penilaian
kinerja siswa pada praktikum struktur dan Ruiz-Primo, M. S. (1996). Rhetoric and
fungsi sel dinyatakandapat mengukur Reality in Science Performance
aspek psikomotorik (kinerja produk dan Assesment: An Update. Journal
kinerja proses) yang harus diukur, serta of Research in Science Teaching,
mampu memberikan hasil pengukuran dan 33(10) , 1045-1063.
penilaian yang dapat dipercaya.
Saputra, D. A. (2014). Pengembangan
Instrumen penilaian ini disarankan untuk Model Evaluasi Pembelajaran
digunakan dengan model pembelajaran Project Based Learning Berbasis
yang menuntut siswa secara aktif me- Logika Fuzzy. INVOTEC, 10(1) , 13-
mecahkan masalah, seperti model pem- 34.
belajaran inquiry, discovery learning, atau
problem based learning (PBL). Untuk
mengoptimalkan penggunaan instrumen
penilaian ini, maka diperlukan lebih dari
satu orang penilai atau pengamat untuk
menilai kinerja proses maupun kinerja
produk yang ditunjukkan siswa selama
pelaksanaan praktikum struktur dan fungsi
sel. Selain itu, guru sebaiknya juga
membuat catatan-catatan dalam bentuk
profil tingkat kinerja proses dan produk
siswa berdasarkan nilai yang diperoleh,
sebagai umpan balik bagi siswa terhadap
kinerja yang ditunjukkannya dalam
praktikum struktur fungsi sel.

Anda mungkin juga menyukai