Anda di halaman 1dari 11

Kamis, 01 Okt. 2020 : Kuliah “PROTEKSI TENAGA ELEKTRIK’ (Kode : TES-0633K) utj.

CLASS 00 (MALAM)

PROTEKSI “JERINGAN TEGANGAN MENENGAH” (JTM) – 20 kV (Indonesia)

Proteksi ‘Load Break Switch’ (LBS)


Disamping isolator dan Circuit Breaker (CB) ada satu piranti (device) yang disebut dengan ‘Load Interruptiing
Switch’, LIS, yang menggabungkan fungsi sebagai isolator dan sebuah switch (saklar). Kedua piranti ini difungsikan
untuk memutuskan (aliran) arus beban.

Switch Pentanahan (Earthing Switch)


Switch pentanahan dihubungkan antara konduktor saluran dan tanah (earthing/grounding). Dalam kondisi normal
switch ‘terbuka’. Ketika saluran tidak terhubung maka switch pentanahan (earthing switch) dalam kondisi ‘tertu
tup sehingga dapat ‘melepaskan’ tegangan yang terperangkap pada saluran/penghantar (so as to ‘discharge’ the
voltage trap ped on the line). Biasanya (umumnya) Switch pentanahan dicantelkan / diletakan pada keranngka
isolator.

Urutan kerja antara Circuit Breaker, Isolator (disconnecting switch, DS) dan Switch Pentanahan (SP)
Saat sistem hendak dibuka (tidak dioperasikan = off) :
Pertama : CB dibuka (PMT =Pemutus Tenaga)
Ke dua : DS dibuka
Ke tiga : SP ditutup.

Saat sistem mau di tutup (dioperasikan = on):


Pertama : SP dibuka
Ke dua : DS ditutup
Ke tiga : CB ditutup

Jenis Konstruksi Isolator


Jenis Vertical Pantograph (Gbr. 1)

1
Gambar : 1
Isolator Pantograph untuk Gardu Induk Tegangan Ultra Tinggi
Pertemuan II : 11 Sept 2019 ; MK Proteksi Tenaga Elektrik
Mengenai Rele Proteksi
Berikut Hubungan Dasar “trip circuit” untuk sistem ketenagaan listrik

500 kV
7
700 Amper Potential Transformer, PT.
Trafo Tegangan

1
CB 3 6

Beban atau a
Elemen yang
diproteksi

5
Gambar : 2
Diagram control/kendali circuit breaker pada operasional
pembukaan / penutupan pisau CB

2
1 = Circuit breaker (CB) 5 = Battere a = Kontak switch Pembantu
2 = Rele (relay) 6 = Kontak rele (relay contacts)
3 = koil trip 7 = Trafo tegangan (potential transformer)
4 = Rangkaian Trip (trip circuit) 8 = Trafo Arus (Current Transformer)

Rele (relay) adalah suatu piranti (device) listrik yang secara tipikel (khas) menggabungkan gaya elektro
magnet, yang diaktifkan oleh besaran arus (besaran lainnya) atau sinyal dalam satu rangkaian untuk
membuka atau menutup rangkaian lain.

Berdasarkan besaran ukur dan prinsip kerja, rele proteksi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Rele Arus Lebih (Over Current Relay)
Adalah suatu rangkaian peralatan rele pengaman yang memberikan respon terhadap kenaikan
arus yang melebihi harga arus yang telah ditentukan pada rangkaian yang diamankan. Keuntung
an dari penggunaan proteksi rele arus lebih ini antara lain :
• Sederhana dan murah
• Mudah penyetelannya
• Dapat berfungsi sebagai pengaman utama dan cadangan
• Mengamankan gangguan hubung singkat antar fasa, satu fasa ke tanah, dan dalam beberapa
hal digunakan untuk proteksi beban lebih (overload)
• Pengaman utama pada jaringan distribusi dan substransmisi
• Pengaman cadangan untuk generator, trafo, dan saluran transmisi.

b. Rele Tegangan Kurang (Under Voltage Relay)


Adalah rele yang bekerja dengan menggunakan tegangan sebagai besaran ukur. Rele akan beker
ja jika mendeteksi adanya penurunan tegangan melampaui batas yang telah ditetapkan.

c. Rele Jarak (Distance Rele)


Adalah rele yang bekerja dengan mengukur tegangan pada titik rele dan arus gangguan
yang terlihat dari rele, dengan membagi besaran tegangan dan arus, maka impedansi sam
pai titik terjadinya gangguan dapat di tentukan.

d. Rele Arah (Directional Relay)


Adalah rele pengaman yang bekerja karena adanya besaran arus dan tegangan yang dapat mem
bedakan arah arus gangguan ke depan atau arah arus ke belakang. Rele ini merupakan penga
man cadangan dan bila bekerja akan mengerjakan perintah trip.

e. Rele Hubung Tanah (Ground Fault Relay, GFR)


Rele hubung tanah berfungsi untuk mengamankan peralatan listrik akibat adanya gangguan
hubung singkat fasa ke tanah.

f. Rele Arus Hubung Tanah Terbatas


Adalah rele yang bekerja mengamankan transformator bila ada gangguan satu fasa ketanah di
dekat titik netral transformator yang tidak dirasakan oleh rele differensial .

3
g. Rele Differensial (Differential Relay)
Rele differensial merespon terhadap besaran perbedaan ‘vektor’ antara dua atau lebih besaran
listrik yang serupa.
Aspek yang perlu diketahui untuk rele differensial ini adalah :
1. Rele differensial menpunyai (paling tidak) dua buah besaran penggerak (two actuating
quantities). Katakanlah besar arus I1 dan I2.
2. Dua besaran penggerak ini (atau lebih) harus serupa yaitu : ‘arus’ dengan ‘arus’
3. Rele merespons terhadap beda secara vektoris antara dua besaran tersebut, yaitu : (I1  I2)
yang mana termasuk ‘magnitud’ dan / atau beda sudut fasenya.
Rele differensial umumnya dalam satu unit piranti proteksi. Kawasan yang diproteksi secara
tepat ditentukan oleh lokasi dari trafo arus yang dipasangkan. Perbedaan besaran vektorisnya
dicapai oleh hubungan hubungan yang sesuai dari trafo arus dan trafo potensial pada sisi skun
dernya.

Gangguan, Penyebab, dan Effeknya


Sebuah gangguan di dalam peralatan listrik didefinisikan sebagai sebuah kecacatan (operasinal peralatan
tsb) di dalam rangkaian listriknya yang menyebabkan aliran arus teralihkan dari alur yang diinginkan
(sebenarnya). Gangguan terputusanya konduktor atau terputusnya aliran arus biasanya keterjadiannya
umumnya tinggi. Selama gangguan tegangan ketigaphasanya akan menjadi tak seimbang dan prosses
penyuplaian pada rangkaian / jaringan yang berdekatan menjadi terpengaruhi.

Tabel : 1
Macam macam Gangguan di dalam sistem kelistrikan
Prosentase
No Objek / Peralatan Penyebab Gangguan Total
Gangguan
1. Sambaran Petir
2. Badai, Gempa bumi, Hujan deras
1 Penghantar / kawat udara 3. Burung, pohon, layangan, ular (binatang melata), 30 sd 40
pesawat terbang.
4. Tegangan lebih internal
1. Kerusakan selama (ada) penggalian Kabel.
Kabel Bawah Tanah 2. Kegagalan Insulation yang disebabkan kenaikan tempera
2
(underground cable) tur 8 sd 10
3. Kegagalan gabungan (gangguan yg terakumulasi)
1. Gangguan pada stator
2. Gangguan pada rotor
3 Pada Generator 3. Kondisi Abnormal
6 sd 8
4. Gangguan pada peralatan yang terkait.
5. Ganguan pada sistem proteksi
4 Transformator daya 1. Kegagalan Insulation 10 sd 12
2. Gangguan pada Tap Changer
3. Gangguan pada bushing

4
4. Proteksi yang tidak terpenuhi/memadai
5. Gangguan di dalam rangkaian proteksi
6. Pembebanan berlebihan, tegangan lebih
1. Tegangan lebih
2. Kegagalan Insulation
5 Trafo arus dan trafo tegangan 15 sd 20
3. Konduktor / kawat lilitan yang terputus
4. Kesalahan pada hubungan pengawatan pada lilitan trafo
1. Kegagalan Insulation
2. Kerusakan / kecacatan mekanik
6. Switchgear (Gardu Hubung) 3. Mengalam kebocoran udara / minyak / gas 10 sd 12
4. Nilai rating yang tidak mencukupi
5. Kelemahan pada kerja pemeliharaan (maitenence)

Zona Proteksi
Zona proteksi didefinisikan sebagai bagian dari sistem tenaga yang diproteksi oleh skema proteksi
tertentu. Skema perlindungan ini ditetapkan di sekitar dan disetiap peralatan sistem tenaga listrik.
Ketika terjadi gangguan pada salah satu zona proteksi/perlindungan maka hanya pemutus sirkuit di
dalam zona itu yang akan terbuka sehingga dampak gangguannya tidak meluas ke zona yang lain.

Gambar : 3
Zona proteksi pada Generator, Transformator, Bus-bar, dan Transmissi

PROTEKSI SALURAN TRANSMISSI (Sunil halaman : 675)


Ada beberapa metoda proteksi pada saluran transmissi. Kelompok pertama berupa ‘non-unit’ tipe
proteksi yang meliputi :
1. Proteksi arus lebih dengan besaran ‘waktu bertingkat’ (time graded)
2. Proteksi arus lebih dengan besaran ‘arus bertingkat’ (current graded).

5
3. Proteksi (berdasarkan) Jarak (distance protection).

Di dalam sistem saluran transmissi dikerjakan sistem proteksi waktu bertingkat dimana waktu setting
pada rele arus lebih untuk lokasi yang berbeda dibuat waktu yang bertingkat (time grade). Gambar : 4
mengillustrasikan prinsip proteksi arus lebih dengan prinsip waktu bertingkat (time grade) untuk sebuag
feeder radial.

Sistem Waktu Bertingkat non-Directional utk Proteksi Feeder


Dalam sistem ini (sistem waktu bertingkat non-Directional) penyetingan waktu untuk rele arus lebih
pada lokasi yang berbeda dilakukan secara bertingkat (grade). Gbr. 4 mengillustrasikan prinsip dari
proteksi arus lebih dengan waktu bertingkat (time grade) untuk feeder radial.
Gambar 4 ini menunjukan dua bagian feeder radial yang terhubung antara gardu A, B dan B, C. Rele
diberikan pada setiap stasiun A, B, C, D. Tanda panah yang menunjuk di kedua arah mengindikasikan
bahwa rele beroperasi untuk gangguan gangguan pada kedua sisi. Waktu ‘tertinggal’ (leg) ditunjukan
oleh tanda kepala panah (arrow head).

Gambar : 4
Proteksi Arus lebih dengan ‘waktu tertinggal bertinkat’ (Grade Time Lag)
Pada pemasok (Feeder) radial (Non-directional)

Untuk sebuah gangguan di luar stasiun ‘C’ circuit breaker (CB) di ‘C’ pertama tama beroperasi
yaitu dengan waktu rele 0.3 detik gangguan dibersihkan (cleared) dan rele-rele di A dan B diatur ulang
(get reset). Oleh karena itu utk gangguan diluar stasiun ‘C’ hanya Circuit Breaker di C yang beroperasi.
dan juga untuk gangguan-gangguan antara B dan C hanya circuit breaker di B yang beroperasi. Jadi tidak
perlu prosses trip dihindari. Kedua karena beberapa kegagalan jika rele di B gagal beroperasi maka rele
di A akan memberikan ‘proteksi cadangan’ (back-up protection).

6
Sistem peroteksi jenis ‘waktu-bertingkat’ ini cocok untuk pasokan (feeder) jenis radial. Dimana
aliran daya hanya satu arah. Rele waktu tunda minimum tertentu (bersifat) invers (Inverse Definite
Mnimum Time Delay, IDMTD) secara luas digunakan untuk memperoleh gabungan untuk jenis rele
‘arus’ bertingkat dan jenis rele ‘wak tu’ bertingkat.
Interval waktu 0.5 detik biasanya cocok ini mengkaver kesalahan di trafo arus, pada rele, dan
kesalahan pada waktu pengoperasian circuit breaker CB. Karena itu waktu operasi rele rele di stasiun
berturut turut menjadi 0.3 detik, 0.8 detik, 1.3 detik dan 1.8 detik.
Pada sub-station transformator B dan A ditunjukan terhubung dengan station-Bus-bar (bus-bar
Gardu Induk). Pengaturan (setting) waktu rele dalam hubungan seperti ini harus lebih kecil daripada
pengaturan rele pada pasokan utamanya (main feeder).
Dengan memakai proteksi waktu inverse bertingkat (Graded Inverse Time Protection) karakteris
tik rele harus dipertimbangkan. Dengan rele tipe (jenis) invers ini maka pengaturan waktu dan penga
turan ‘plug’ (colokan) dapat diatur sebelum pengaturan (setting). Arus gangguan besarnya harus dihi
tung. Interval waktu 0.5 diberikan antara rele-rele dan waktu operasi dihitung. Pengaturan ‘penu tupan
colokan’ (plug) dan pen-setting- an waktu disusun sedemikian rupa sehingga selama (ada) gang guan di
section terakhir (diluar C), maka waktu pengoperasian (rele) yamng diinginkan dapat diperoleh.

Proteksi arus lebih waktu bertingkat (Time Grade Overcurrent Protection) untuk gangguan kon
duktor fasa dilengkapi dengan proteksi gangguan ke tanah waktu bertingkat (Time Grade Earth Fault
Protection). Rele gangguan tanah terhubung secara residually. Biasanya dua rele dikerjakan untuk
gangguan konduktor fasa dan ‘satu lagi’ (sisanya atau residually) digunakan untuk gangguan ke tanah.
Karena kedua gangguan tersebut, baik gangguan konduktor fasa maupun gangguan konduktor yang
terhubung ke tanah di-setting untuk (gangguan) hubung singkat, maka rele-relenya tidak dapat mende
teksi / merasakan arus pada saat terjadi gangguan beban lebih dengan magnitud/angka yang kecil.
Proteksi beban lebih dapat diberikan dengan pen-setting-an waktu dengan durasi yang agak lama/pan
jang (dalam orderan waktu menit) dan pen-setting-an arus yang sedikit rendah degan arus gangguan
hubung singkat.

Pen-setting-an Rele Arus lebih inverse utk sebuah Co-ordination (Rabu, 09 Okt. 2019 – P.VI)
Co-ordination adalah kerja dari dua atau lebih dari dua rele untuk mendapatkan sistem proteksi
yang diinginkan. Pilih nilai arus pick-up rele. Berikut penjelasan pengertian istilah pick-up.

7
Ketika rele beroperasi, maka dapat dikatakan bahwa rele tsb telah melakukan “pick-up”. Ini seca
ra sederhana diartikan bahwa rele telah beraksi menutup kontak kontaknya. Nilai pick up atau level pick
up adalah nilai minimum dari besaran operasi dimana rele berada diambang beroperasi, misal, tinjaun
sebuah rele arus lebih, Arus yang terinjeksi di dalam kumparan rele secara bertahap akan segera bertam
bah/meningkat. Pada nilai arus tertentu, katakanlah 2.51 Amper, rele tidak akan beroperasi, pada nilai
2.52 Amper, rele segera mulai beroperasi (ber-action) maka besar amper sebesar 2.52 Amper ini
dikatakan sebagai “nilai pick up”. Pada jenis rele “armature tarik” nilai pick up dapat dirubah denagn
mengubah tegangan pegas (spring tension).
Untuk rele tipe piring, nilai pick up bersesuaian dengan pengaturan (pen-setting-an) posisi steker
(colokan) atau posisi ‘plug-setting’. Jika pengaturan posisi steker berada pada terminal 2.5 Amper, maka
rele akan segera mulai beroperasi (ber-action) pada besaran arus 2.5 A. Jika posisi steker di setting pada
besaran arus 3.5 Amper maka rele akan beroperasi pada besar arus 3.5 A dst. Rele tidak dapat
melakukan pick up secara tepat pada nilai pen-setting-an steker (plug) yang disebabkan oleh kesalahan
(error) yang dikenalkan oleh debu, gesekan, kesalahan pengaturan ; dan yang disebabkan oleh nilai torsi
pengoperasian minimum pada nilai pick up.
Berikut perjelasan mengenai rele yang dikoordinasi.
Pilih suatu nilai pick up dari suatu rele sehingga rele akan beroperasi sebagai berikut :
1. Beroperasi untuk kondisi hubung singkat di dalam bagian saluran miliknya sendiri
2. Memberikan proteksi cadangan terhadap bagian saluan berikutnya.
Sekarang asumsikan rele gangguan phasa dengan phasa. Untuk rele gangguan ke tanah, asumsi
kan sebuah saluran tunggal terhadap gangguan ke tanah.
Waktu operasi bertingkat (time garded) dengan mempertimbangkan aspek berikut (perhatikan
diagram Gbr. : 4).
TA = TB + CB2 + OA + F
TA = Waktu operasi rele pada stasiun ‘A’
TB = Waktu operasi rele pada stasiun ‘B’
CB2 = Waktu operasi pada circuit breaker (CB)
OA = Waktu ‘over-travel’ pada stasiun A
F = Faktor keamanan
Kemudian, juga pertimbangkan :
TB = 0.8 detik
CB2 = 0.16 detik (dengan asumsi pemutus 8 siklus)
OA = Waktu over-travel = 0.1 detik

8
F = Faktor keamanan = 0.2 detik
TA = (0.8 + 0.16 + 0.1 + 0.2 = 1.26 detik.
Oleh karena itu waktu rele pada stasiun ‘A’ sebaiknya / harus paling tidak 1.3 detik.

Over-Travel adalah perjalanan elemen penggerak relai setelah gaya penggerak dilepaskan. Over-
travel ini terjadi disebabkan dari inersia (inertia) dari bagian-bagian yang sedang bergerak. Over travel
(pergerakan berlebih) fitur/ciri penting untuk sebuah waktu-tunda (time-delay) rele dimana kesensitifan
diperoleh dengan waktu tertinggal (time leg). Overtravel sebagai 0.1 detik biasanya/umumnya diasum
sikan untuk jenis/tipe rele waktu invers (inverse time relays).
Langkah berikutnya dalam melakukan ‘koordinasi rele’ adalah mengatur waktu tertinggal ( time
leg) bagi ‘rele arus lebih jenis/tipe waktu invers’ (inverse time overcurrent relay) untuk mendapatkan
kesensitivitasnya (selectivity). Persamaan yang dibrikan di atas digunakan untuk menentukan waktu
pengaturan rele dalam posisi/bagian yang berdampingan.
Prosedur pemilihan pen-setting-an waktu dan pen-setting-an steker/colokan (plug) adalah seba
gai berikut : TMS / Pengali pengatur waktu (the Time Multiplier Setting, TMS) untuk rele jarak jauh dari
sumber diatur/distel pada suatu nilai yang rendah, katakanlah sebesar 0.1 detik. Interval dari 0.4 detik
sampai dengan 0.5 detik ditambah dengan waktu pengoperasian rele yang dipilih pada stasiun berturut
turut. Anggap To. adalah waktu operasi yang diperlukan. Maka :
To = Tm  TMS
TMS = Time Multiplier Setting
Tm = Waktu dari karakteristik rele untuk harga TMS = 1 dan pengaturan steker (plug) sama dengan arus
gangguan maksimum.

Contoh :
Anggap arus gangguan sebesar 3 000 Amper, rele di setting beroperasi untuk arus primer 300 Amper,
kemudian pengali pen-setting-an stekernya sama dengan (3 000/300) = 10. Lihat tentang karakteristik
rele, waktu operasi rele utk pengali pen-setting-an steker sebesar 10. Ini bersesuaian dengan pen-set
ting-an waktu sebesar 1. Waktu ini adalah waktu T m. Anggap Tm = 2 detik. Dari titik pandang koordinasi
rele, maka waktu operasi yang diinginkan T o katakanlah sama dengan 1 detik. Maka besaran pengali
(pengganda) :
TMS = (To / Tm)

Yang mana dalam kasus ini diberikan sebesar,

TMS = (1/2) = 0.5

Kerugian “Rele arus lebih Waktu bertingkat tertinggal” (Graded Time Lag Overcurrent Relaying)
1. Waktu tertinggal (time lag) datanya diberikan, maka waktu tertinggal tidak diinginkan pada
hubung singkat.
2. Metoda ini tidak cocok untuk saluran ring utama atau saluran yang diinterkoneksi. Metoda ini
cocok untuk tipe Saluran Radial dengan pasokan hanya pada satu ujung.

9
3. Rele arus lebih dengan waktu bertingkat sulit untuk koordinasi dan perlu perubahan dengan
hubungan yang baru.
4. Rele arus lebih waktu bertingkat tidak cocok untuk yg penting, saluran transmissi jarak panjang
dimana gangguan cepat dibersihkan (clearing) perlu untuk memastikan stability sistem.

Rele merupakan switch yang dapat beraksi membuka dan menutup rangkaian secara elektromekanik
atau secara elektronik. Rele mengontrol satu rangkaian listrik dengan pembukaan dan penutupan
kontak kontak di dalam suatu rangkaian yang lain. Ketika sebuah kontak rele secara normal terbuka
(normally open, di singkat NO), ini berarti ada kontak yang terbuka dan ini menunjukan bahwa rele tidak
ter-energies. Ketika sebuah kontak rele “tertutup secara normal” (Normally Closed, disingkat sebagai
NC), ini berarti ada sebuah kontak yang tertutup dan ini menunjukan bahwa rele tidak ter-energies.
Nilai pick up atau level pick-up adalah “nilai minimum besaran operasi” dimana rele berada da lam
kondisi diambang beraksi/beroperasi. Contoh, Tinjau sebuah rele arus lebih. Arus yang terinjeksi di
dalam kumparan (coil) rele secara bertahap akan meningkat. Katakanlah pada nilai arus sebesar 2.51
amper, rele belum beroperasi/beraksi. Selanjutnya pada saat nilai arus yang mengalir di kumparan rele
Tabel : 2
Proteksi Saluran Transmissi
o Jenis/tipe Proteksi Catatan

Proteksi untuk Arus lebih/beban Diterapkan sebagai proteksi utama untuk saluran transmissi/distribusi
lebih, dan jenis Proteksi yang di dan mem-“back-up” untuk saluran utamanya, dimana proteksi utamanya
gunakan adalah :
berupa proteksi jarak atau jenis proteksi yang lainnya yang lebih cepat
kerjanya (aksinya).

 Jenis Proteksi ‘waktu bertingkat’ Disiapkan jenis proteksi ‘waktu-bertinkat’ dengan menggunakan rele
atau Proteksi ‘Arus Bertingkat’. tipe : ‘inverse define minimum time’ (IDMT).
1
 Jenis proteksi directional atau Disiapkan utk jenis proteksi ‘arus bertingkat’ dengan menggunakan rele
non-directional tipe : Instantaneous

Proteksi gangguan tanah terpisah perlu tambahan terhadap proteksi


 Proteksi Gangguan Tanah
gangguan ke tanah.
Jenis pentanahan dan magnitude arus gangguan tanah harus di
pertimbangkan.

‘Proteksi Jarak’ Lebih cepat daripada proteksi arus lebih. Beberapa kombinasi skema
2 ‘Carrier Aided Protection’ tersedia bergantung pada panjang saluran
‘Proteksi Jarak’

Untuk kepentingan saluran dengan panjang yang lebih pendek (hanya


3 Pilot wire differential Protection
beberapa puluh kilo meter)

10
saluran transmissi yang penjang dan memerlukan pembukaan circuit
4 Carrier Current Protection
breaker secara serentak (simultaneous) dikedua ujung ujungnya.

Sumber :
https://www.slideshare.net/dzmalik5/relay-coordination#targetText=%EF%82%A7%20Relay%20Protection%20Coordination%20means,a
%20fault%20or%20other%20disturbance

naik menjadi sebesar 2.52 amper, rele sudah menunjukan mulai akan beroperasi. Maka angka 2.52
amper ini dikatakan sebagai nilai arus pick-up-nya rele.

11

Anda mungkin juga menyukai