Anda di halaman 1dari 4

TUJUAN

Dalam pendidikan, Ilmu Kimia bertujuan agar siswa dapat menguasai konsep-konsep ilmu kimia
dan keterkaitannya, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Seperti:
1. Memberikan dasar-dasar pengetahuan tentang Ilmu Kimia sebagai landasan untuk
mengembangkan pengetahuannya di pendidikan tinggi dan sebagai bekal untuk hidup di
masyarakat;
2. Memberikan pemaharaan tentang raasalah-masalah dalam kaitannya dengan sifat-sifat zat dan
proses kimia (misalnya sumber energi dan masalah pencemaran);
3. Menanamkan sikap ilmiah kepada siswa dalam melatih siswa untuk memecahkan masalah-
masalah yang dihadapinya secara ilmiah;
4. Mengembangkan sikap dan nilai;
5. Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan murid yang berhubungan dengan keterampilan
proses.

KONTEN
Mata pelajaran Kimia sebagai pendidikan umum mempunyai materi yang secara garis besar
sebagai berikut:
1. Materi dan perubahannya (perubahan materi; campuran, senyawa dan unsur; partikel-partikel
materi; tanda atom, rumus kimia, dan persamaan reaksi);
2. Konsep Mol (hukum perbandingan volume, hukum avogadro dan hukum perbandingan
berganda; massa atom relatif massa molekul relatif; mol);
3. Struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia (struktur atom; sistem periodik unsur-unsur;
ikatan kimia);
4. Larutan (larutan elektrolit dan nonelektrolit ; larutan asam dan basa; reaksi dan larutan
elektrolit);
5. Hidrokarbon dan minyak bumi (komposisi hidrokarbon; kekhasan atom karbon; alkana,
alkena, alkuna; minyak bumi);
6. Ilmu Kimia dalam kehidupan sehari-hari (udara ; air; pupuk; logam; zat-zat makanan; materi
yang disesuaikan dengan daerah)
PENGALAMAN BELAJAR
Mendapat pengalaman dalam aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif yang dipadukan. Secara
lebili rinci komponen produk tersebut mencakup berbagai kemampuan: menamati,
menginterprestasikan, meramalkan. mengkaji, menggeneralisasikan, menemukan, mendiskusikan,
dan mengkomonikasikan hasil penemuan. Aspek-aspek kemampun tersebut dikembangkan secara
terpadu melalui sistem pembelajaran berdasarkan pendekatan CBSA.
a. Mengamati
Siswa harus mampu menggunakan alat-alat inderanya : melihat, mendengar, meraba, mencium
dan merasa. Dengan kemampuan ini, dia dapat mengumpulkan data / informasi yang relevan
dengan kepentingan belajarnya.
b. Menggolongkan / mengklasifikasikan
Siswa harus terampil mengenal perbedaan dan persaman atas hasil pengamatannya terhadap
suatu objek, serta mengadakan klasifikasi berdasarkan ciri khusus, tujuan, atau kepentingan
tertentu. Pembuatan klasifikasi memerlukan kecermatan dalam melakukan pengamatan.
c. Menafsirkan (meginterpretasikan)
Siswa harus memiliki keterampilan menafsirkan fakta, data, informasi, atau peristiwa.
Keterampilan ini diperlukan untuk melakukan percobaan atau penelitian sederhana.
d. Meramalkan
Siswa harus memiliki keterampilan menghubungkan data, fakta, dan informasi. Siswa dituntut
terampil mengantisipasi dan meramalkan kegiatan atau peristiwa yang mungkin terjadi pada
masa yang akan datang.
e. Menerapkan
Siswa harus mampu menerapkan konsep yang telah dipelajari dan dikuasai ke dalam situasi
dan pengalaman baru. Keterampilan ini digunakan untuk menjelaskan tentang apa yang akan
terjadi dan dialami oleh siswa dalam proses belajarnya.
f. Merencanakan penelitian
Siswa harus mampu menentukan masalah dan variabel-vatiabel yang akan diteliti, tujuan, dan
ruang lingkup penelitian. Dia harus menentukan langkah-langkah kerja pengumpulan dan
pengolahan data serta prosedur melakukan penelitian.
g. Mengkomunikasikan
Siswa harus mampu menyusun dan menyampaikan laporan secara sistimatis dan
menyampaikan perolehannya, baik proses maupun hasil belajarnya kepada siswa lain dan
peminat lainnya.

METODE
1. Metodenya melalui pendekatan yang berpusat pada anak didik melalui cara belajar
siswa aktif (CBSA). CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan
harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif,
afektif, maupun psikomotor. Proses belajar-mengajar dilaksanakan dengan lebih banyak
mengacu kepada bagaimana peserta didik belajar, selain kepada apa yang ia pelajari. Dengan
demikian proses belajar mengajar berpusat pada peserta didik (student centered) daripada
berpusat pada guru (teacher centered).
2. Menggunakan pendekatan keterampilan proses. Keterampilan proses adalah pendekatan
belajar-mengajar yang memberi tekanan kepada proses pembentukkan keterampilan
memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya. Pendekatan keterampilan
proses diupayakan dilakukan secara efektif dan efesien dalam mencapai tujuan pelajaran.

EVALUASI
Penilaian kimia mencakup ketiga aspek, yaitu:
1. Pengetahuan (kognitif),
2. Keterampilan (psikomotorik),
3. Sikap dan nilai (afektif) yang berbentuk tes lisan dan tertulis, unjuk kerja (performance).

ALOKASI WAKTU
4 × 45 menit (2 kali pertemuan/minggu)

SUMBER
Media pembelajaran yang digunakan seperti, buku literatur, internet, LKS.

Anda mungkin juga menyukai