1. Lebar jalan angkut pada jalan lurus = 3 kali lebar alat angkut terbesar
a. Untuk lebar jalan angkut pada jalan lurus satu jalur yaitu :
L min = n.Wt + (n + 1)(1/2.Wt)
L min = 1x3,435096 + (1+1)(1/2x3,435096)
L min = 6,870192 m atau 7 m
a. Untuk lebar jalan angkut pada jalan lurus dua jalur yaitu :
L min = n.Wt + (n + 1)(1/2.Wt)
L min = 2x3,435096 + (2+1)(1/2x3,435096)
L min = 6,870192 + (3)(1,717548)
Lmin = 6,870192 + 5,152644
Lmin = 12,0228632 m atau 12 m
2. Lebar jalan angkut dua jalur pada tikungan :
W min = 2 (U + Fa + Fb + 2) + C
U + Fa+ Fb
Z=
2
5. Kemiringan/grade pada tanjakan dan turunan jalan angkut pada PT. ANTAM
• Beda tinggi tanjakan dan turunan jalan angkut PT. ANTAM adalah
• Panjang bidang miring pada tanjakan dan turunan jalan angkut PT. ANTAM
adalah 158 m didapatkan dari track pada jalan angkut.
16
Kemiringan/grade = x 100 %
157
Kemiringan/grade = 10,19 % sesuai dalam kepmen 1827 K bahwa
kemiringan/grade jalan tambang tidak boleh lebih dari 12 %
6. Cross slope adalah sudut yang dibentuk oleh dua sisi permukaan jalan terhadap
bidang horizontal. Pada umumnya jalan angkut mempunyai bentuk penampang
melintang cembung. Dibuat demikian dengan tujuan untuk mempelancar
penirisan. Apabila turun hujan atau sebab lain, maka air yang ada pada
permukaan jalan. Hal ini penting karena air yang menggenang pada permukaan
jalan angkut akan membahayakan kendaraan yang lewat dan mempercepat
kerusakan jalan.
Dalam penelitian di lapangan cross slope jalan angkut adalah 20 dengan rumus
sebagai berikut :
tinggi bidang miring
Cross slope = x 100 %
panjang bidang miring
0,19
Cross slope = x 100 %
6
Cross slope = 3,16% atau 3% sesuai dengan kepmen 1827k dengan kemiringan
melintang paling kurang 2% atau maksimum 2% - 4%.