Anda di halaman 1dari 22

UJIAN AKHIR SEMESTER

KEPERAWATAN KOMUNITAS

OLEH :

MUHARATIL APRINALITA

183110182

3A

PRODI DIII KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

2020
1. Model “Community as Partnert” dijadikan Frame work dalam asukan
keperawatan komunitas.Jelaskan lingkup pengkajian komunitas sesuai
dengan model tersebut (data core. 8 sub. Sistem dan persepsi).
2. Ada 4 stategi intervensi keperawatan komunitas. Jelaskan stategi tersebut
dan bagaimana menerapkan keempat strategi intervensi tersebut pada
komunitas dimasa pandemi covid-19.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan TRIAS UKS, bagaimana menerapkan
TRIAS UKS tersebut untuk mencegah covid-19 dilingkungan sekolah
dimasa new normal ini.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan OHN, peran perawat OHN dan
bagaimana implementasi OHN di masa pandemi covid-19.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan program PERKESMAS, sasarannya
dan jelaskan tingkat kemandirian keluarga sesuai program Perkesmas.
6. Jelaskan dasar hokum dan kebijakan yang berkaitan dengan PIS-PK,
indicator PIS PK dan peran perawat dalam implementasi program PIS-PK
di Indonesia.
JAWABAN NO 1

Model Commmunity as partner terdapat dua faktor utama yaitu fokus pada
komunitas sebagai mitra dan proses keperawatan (Anderson & McFarlane, 2013).
Pada pengkajian komunitas terdapat core, 8 sub sistem dan persepsi.

1) Data Core

a.Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas

Riwayat terbentuknya sebuah komunitas (lama/baru), tanyakan pada orang orang


yang kompeten atau yang mengetahui sejarah area atau daerah itu.

b.Data demografi

Karakteristik orang orang yang ada diarea atau daerah tersebut, distribusi (jenis
kelamin, usia, status perkawinan, etnis), jumlah penduduk.

c.Vital statistik

Meliputi kelahiran, kematian, kesakitan dan penyebab utama kematian atau


kesakitan.

d.Nilai dan kepercayaan

Nilai yang dianut oleh masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan, kepercayaan-
kepercayaan yang diyakini yang berkaitan dengan kesehatan, kegiatan keagamaan
di masyarakat, kegiatan- kegiatan masyarakat yang mencerminkan nilai nilai
kesehatan.

2) Sub Sistem

a. Lingkungan fisik

Catat lingkungan tentang mutu air, flora, perumahan, ruang, area hijau, binatang,
orang- orang, bangunan buatan manusia, keindahan alam, air, dan iklim.

b.Pelayanan kesehatan dan sosial


Catat apakah terdapat klinik, rumah sakit,profesi kesehatan yang praktek, layanan
kesehatan publik, pusat emergency, rumah perawatan atau panti werda, fasilitas
layanan sosial, layanan kesehatan mental, dukun tradisional/pengobatan alternatif.

c. ekonomi

Catat apakah perkembangan ekonomi di wilayah komunitas tersebut muju dengan


pesat, industri, toko, dan tempat - tempat untuk pekerjaan,adakah pemberian
bantuan sosial (makanan), seberapa besar tingkat pengangguran, rata rata
pendapatan keluarga,karakteristik pekerjaan.

d.Keamanan dan transportasi

Ada jenis transportasi publik dan pribadi yang tersedia di wilayah komunitas,
catat bagaimana orang orang berpergian, apakah terdapat trotoar atau jalur sepeda,
apakah ada transportasi yang memungkinkan untuk orang cacat, jenis layanan
perlindungan apa yang ada dikomunitas (misalnya : pemadam kebakaran, polisi,
dan lain lain), apakah mutu udara di monitor, apa saja jenis kegiatan yang sering
terjadi, apakah orang orang merasa aman.

e. Politik dan pemerintahan

Catat apakah ada tanda aktivitas politik, apakah ada pengaruh partai yang
menonjol, bagaimana peraturan pemerintah terhadap komunitas (misalnya :
pemilihan kepala desa, walikota, dewan kota), apakah orang orang terlibat dalam
pembuatan keputusan dalam unit pemerintahan lokal mereka.

f. Komunikasi

Catat apakah orang orang memiliki tv dan radio, apa saja sarana komunikasi
formal dan informal yang terdapat diwilayah komunitas, apakah terdapat surat
kabar yang terlihat di stan atau kios, apakah ada tempat yang biasanya digunakan
untuk berkumpul.

g. Pendidikan
Catat apa saja sekolah sekolah dalam area beserta kondisi, pendidikan lokal,
reputasi, tingkat drop-out, aktifitas - aktifitas ekstrakurikuler, layanan kesehatan
sekolah, dan tingkat pendidikan masyarakat.

h.Rekreasi

Catat dimana anak anak bermain, apa saja bentuk rekreasi utama, siapa yang
berpartisipasi, fasilitas untuk rekreasi dan kebiasaan masyarakat menggunakan
waktu senggang.

3) Persepsi

Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-


hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan melampirkan
pesan. Sebagai contoh, persepsi tentang pemberian ASI di masyarakat meliputi :
(1) bagaimana persepsi masyarakat tentang ASI eksklusif dan pemberian makan
dini pada bayi, (2) masalah masalah yang terjadi di masyarakat terkait dengan
pemberian ASI eksklusif dan IMD, (3) bagaimana pengetahuan masyarakat
tentang IMD, manfaat ASI eksklusif, dampak tidak diberikan ASI eksklusif,
masalah masalah selama menyusui, (4) bagaimana sikap keluarga dan masyarakat
terhadap masalah ASI eksklusif.

JAWABAN NO 2

1.Proses Kelompok (group process)

Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari
pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan individu, media
massa, televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan sebaginya.

Pada masa pandemi : tenaga kesehatan bersama masyarakat membicarakan


tentang masalah Covid-19 di desa, masyarakat juga harus ikut berpartisipasi demi
menjaga kesehatan desa.

2.Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)


Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, dimana
perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori dari
seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur.

Pada masa pandemi : perawat melakukan pendidikan kesehatan kepada


masyarakat tentang Covid -19 pada seluruh golongan umur di masyarakat,, dan
diberikan cara untuk mencegahnya juga dampak buruk bila masalah terus
berlangsung. Masyarakat juga bisa menanyakan apa saja kurang paham dari
pembahasan pada saat pendidikan kesehatan.

3.Kerja sama (partnership)

Kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapau tujuan asuhan keperawatan
komunitas melalui upaya ini masalah akan teratasi.

Pada masa pandemic : tetatp menganjurkan untuk mematuhi protocol kesehatan,


demi kesehatan bersama

4.Pemberdayaan (empowerment)
proses pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi
transformatif kepada masyarakat anatara lain adanya dukungan, pemberdayaan,
kekuatan ide baru, dan kekuatan mandiri untnuk membentuk pengetahuan baru.
JAWABAN NO 3

Trias UKS

Salah satu bidang pendidikan nasional untuk program UKS dilaksanakan


pada semua jenis tingkat dan tingkat pendidikan, baik sekolah negeri maupun
sekolah swasta mulai tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas
(SMA). Berdasarkan Pokok Kebijaksanaan Pembinaan dan Pengembangan UKS
dan Tim Pembina UKS yang telah ditetapkan oleh pemerintah, UKS memiliki tiga
program utama yang dikenal dengan trias UKS.Ketiga program tersebut yakni,
pertama: pendidikan kesehatan, yang meliputi pengetahuan dan pemahaman
mengenai cara memelihara dan meningkatkan kesehatan, kedua : pelayanan
kesehatan, yang meliputi pengobatan ringan, dan ketiga : lingkungan sekolah
sehat yang meliputi pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan seperti
pelaksanaan 7 K (kebersihan, keindahan,kenyamanan, ketertiban, keamanan,
kerindangan,kekeluargaan).

Penerapan Trias UKS untuk Mencegah Covid-19 di Lingkungan Sekolah di masa


New Normal Ini.

1. Menciptakan kondisi sekolah beserta seluruh warga sekolah untuk


bersikap tenang, berdoa mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjaga
kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Memastikan kondisi lingkungan di dalamnya dalam keadaan bersih dan
higienis, dan meningkatkan pembiasaan kepada para siswa dan seluruh
komponen sekolah agar selalu cuci tangan, memakai masker dan menjaga
jarak.
3. Mengimbau untuk mengurangi kegiatan diluar ruangan yang melibatkan
orang banyak ditempat umum.
4. Mempraktikkan pembiasaan etika batuk seperti jaga jarak, tutup hidung
dan mulut dengan tisu atau kain bagi seluruh warga sekolah di lingkungan
sekolah.
5. Menganjurkan mengkonsumsi makanan sehat dengan menu bergizi dan
seimbang, dan menganjurkan kepada siswa untuk membiasakan sarapan
pagi sebelum berangkat sekolah.

JAWABAN NO 4

1.Pengertian OHN

Keperawatan kesehatan kerja / Occupational Health Nursing (OHN)


adalah cabang khusus dari keperawatan komunitas yang merupakan aplikasi dari
konsep fan frame work dari berbagai disiplin ilmu (keperawatan, kedokteran,
kesehatan masyarakat, ilmu sosial, dan perilaku, prinsip prinsip manajemen) yang
bertujuan meningkatkan dan memelihara status kesehatan pekerja serta
melindungi pekerja dari kecelakaan kerja dan faktor resiko bahaya di tempat kerja
( health hazards) dalam konteks lingkungan kerja yang sehat dan aman.
2.Peran Perawat OHN

1. Pemberi pelayanan kesehatan (care provider)


2. Penemu kasus (case finder)
3. Pendidik kesehatan (health educator)
4. Perawat pendidik (nurse educator)
5. Pemberi layanan konseling (counselor)
6. Manajemen kasus (case manager)
7. Konsultan
8. Peneliti (researcher)

3.Implementasi OHN dimasa Pandemi

Menyediakan alat pelindung diri (APD), informasi, pelatihan maupun


dukungan psikososial yang memadai dan bermutu sesuai hak hak para tenaga
kesehatan.

JAWABAN NO 5

a.Perkesmas

Perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) adalah perpaduan antara


keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif
masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitative secara
menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secaraa optimal,
sehingga mandiri dalam upaya kesehatan masyarakat.

b.Sasaran Perkesmas

Individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau sakit
atau yang mempunyai masalah kesehatan karena ketidaktahuan, ketidakmauan
serta ketidakmampuan.
Prioritas pelayanan perawatan kesehatan masyarakat difokuskan pada keluarga
rawan yaitu :

1.Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga dengan :

a. Ibu hamil tertentu yang belum ANC

b. Ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan neonatusnya.

c. Balita tertentu

d. Penyakit kronis menular yang tidak bisa di intervensi oleh program

e. Penyakit endemis

f. Penyakit kronis tidak menular

g. kecacatan tertentu (mental atau fisik )

2.Keluarga dengan resiko tinggi

a. Ibu hamil dengan masalah gizi

1) anemia gizi berat (HB kurang dari 8 gr%)

2) kurang energy kronis (KEK)

b. ibu hamil dengan resiko tinggi (perdarahan, infeksi, hipertensi )

c. Balita dengan BGM

d. Neonatus dengan BBLR

e. Usia lanjut jompo

f. Kasus percobaan bunuh diri

3. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan

a. Drop out tertentu


1) Ibu hamil

2) Bayi

3) Balita dengan keterlambatan tumbuh kembang

4) penyakit kronis atau endemis

b. Kasus pasca keperawatan

1) kasus pasca keperawatan yang dirujuk dari institusi pelayanan kesehatan

2) kasus katarak yang dioperasi dipuskesmas

3) persalinan dengan tindakan

4) kasus psikotik

5) kasus yang seharusnya dirujuk yang tidak dilaksanakan rujukannya

4. pembinaan kelompok khusus

Kelompok yang rawan dan rentan terhadap masalah kesehatan

a.Terikat dalam institusi, misalnya

1) Panti

2) Rutan/lapas

3) Pondok pesantren

4) Lokalisasi/WTS

b. Tidak terikat dalam institusi, misalnya :

1) Karang wredha

2) Karang balita

3) KPKIA
4) Kelompok pekerja informal

5) Perkumpulan penyandang penyakit tertentu (jantung, asma, DM,dan lain lain)

6) Kelompok remaja

5. Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah

1. Masyarakat didaerah endemis suatu penyakit misalnya endemis malaria,


filariasis, DHF, diare.

2. Masyarakat didaerah dengan keadaan lingkungan kehidupan buruk, misalnya


daerah kumuh dikota besar.

3. Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah yang menonjol disbanding


dengan daerah lain, misalnya daerah dengan AKB tinggi.

4. Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah kesenjangan pelayanan


kesehatan lebih tinggi dari daerah sekitar, misalnya cakupan ANC rendah,
immunisasi rendah.

5. Masyarakat di daerah pemukiman baru, yang diperkirakan akan mengalami


hambatan dalam melaksanakan adaptasi kehidupannya, seperti daerah
transmigrasi, pemukiman masyarakat terasing.

c. Tingkat Kemandirian Keluarga Sesuai Program Perkesmas

1) Keluarga Mandiri Tingkat 1

1. Menerima petugas perawatan kesehatan masyarakat


2. Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan

2) Keluarga Mandiri Tingkat II

1. Menerima petugas perawatan kesehatan masyarakat


2. Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan
3. Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
4. Memanfaatkan pelayanan kesehatan secara aktif
5. Melakukan perawatan sederhana sesuai yang dianjurkan

3) Keluarga Mandiri Tingkat III

1. Menerima petugas perawatan kesehatan masyarakat


2. Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan
3. Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
4. Memanfaatkan fasilitas kesehatan secara aktif
5. Melakukan perawatan sederhana sesuai yang dianjurkan
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif

4) Keluarga Mandiri Tingkat IV

1. Menerima petugas perawatan kesehatan masyarakat


2. Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan
3. Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
4. Memanfaatkan fasilitas kesehatan secara aktif
5. Melakukan perawatan sederhana sesuai yang dianjurkan, seperti
psikoterapi individual
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif, seperti rehabilitasi
psikiatri
7. Melaksanakan tindakan promotive secara aktif, seperti latihan
keterampilan sosial

JAWABAN NO 6

a.Dasar Hukum dan kebijakan yang berkaitan dengan PIS-PK

 UU No 36 Th 2009 tentang kesehatan


 Permenkes No.39 Th.2016 tentang pedoman penyelenggaraan program
Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga
 Permenkes No.4 Th. 2019 tentang standar teknis pemenuhan pelayanan
dasar pada standar pelayanan minimal bidang kesehatan
 Permenkes No.19 Th.2017 tentang pedoman pendanaan program
Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga
 Kepmenkes No.HK.01.07/Menkes/85/2017 tentang lokus PIS-PK Tahun
2017
 Kepmenkes No.HK.01.07/Menkes/42/2018 tentang Lokus PIS-PK tahun
2018
 Kepmenkes No.HK.01.07/Menkes/190/2019 tentang lokus PIS-PK tahun
2019

Kebijakan:

 Pembangunan kesehatan
 Program Indonesia sehat
 Konsep pendekatan keluarga
 Pelaksanaan pendekatan keluarga
 Peran puskesmas dalam pendekatan keluarga

b.Indikator PIS-PK

 Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)


 Ibu melakukan persalinaan di fasilitas kesehatan
 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
 Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
 Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
 Penderita tuberculosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
 Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
 Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
 Anggota keluarga tidak ada yang merokok
 Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
 Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

c.Peran perawat dalam implementasi Program PIS-PK Indonesia

Kegiatan PIS-PK yang dilaksanakan dalam kegiatan perawatan kesehatan


masyarakat, tidak lepas dari peran tenaga keperawatan. Keperawatan merupakan
tulang punggung sistem pelayanan kesehatan dan pemberi pelayanan utama. Oleh
karena itu, keperawatan ikut bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia yang mengalami masalah kesehatan baik actual, risiko, maupun potensial
(Hogan, 2014). Untuk memenuhinya, dilakukan melalui upaya promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif. Hal ini sejalan dengan dengan PIS PK,
yang salah satunya dilaksanakan dengan penerapan paradigm sehat melalui
penguatan upaya promotive dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan :

Melakukan kunjungan rumah meliputi : pendataan keluarga, pemeriksaan


kesehatan, penyuluhan kesehatan, pemberantasan sarang nyamuk sebagai contoh,
dan kesehatan ibu dan anak.
JAWABAN NO 7

1. Analisis Data

DATA ETIOLOGI MASALAH


Data primer: Ketidakmampuan Pemeliharaan
- pada umumnya warga membuat penilaian yang kesehatan komunitas
tidak menggunakan tepat tidak efektif
masker jika keluar
rumah
- 80 % warga tidak
mengetahui cara
penularan covid,
- 75 % mempunyai sikap
negatif terhadap covid
- Hanya 20 %
mengatakan mematuhi
protokol kesehatan
- 3 warga yang sedang
positif covid-19.
- . Terdapat 10 warga
yang masih menunggu
hasil swab.
- Warga yang menunggu
hasil swab masih
keluar rumah dan
kadang tanpa masker
- Tidak ada kelihatan
sarana protokol
kesehatan seperti
tempat cuci tangan di
tempat umum di daerah
tersebut.
- Sudah sering dilakukan
pendidikan kesehatan
tetapi tidak efektif dan
dianggap tidak penting
oleh masyaraka
- Masyarakat
mengatakan covid 19
tersebut hanya rekayasa
- Belum terbentuk satgas
covid di kelurahan
tersebut
Rencana Keperawatan

No Diagnose Tujuan Tujuan khusus Strategi Rencana Evaluasi sumber Tempat Pj


keperawata umum intervesi tindakan kriteria standar
n
1 Pemeihraan Setelah Setelah Penyulu Primer - Masyarakat - Masyarakat mengetahui m Korong ma
has
kesehatan dilakuka dilakukan han - Memberikan dapat dan dapat menyebutkan a X
isw
komunitas n pertemuan Manaje edukasi mengetahui dan pengertian covid 19 pada h a
tidak efektif pertemu diharapkan: men tentang apa memahami masyarakat a
berhubunga an 1. Masyar Kesehata itu penyakit tentang apa itu - Masyarakat dapat s
n dengan selama akat n Tidak covid 19 penyakit covid mengetahui dan i
ketidak ±1 Korong X Efektif pada 19 pada menyebutkan dampak dari s
mampuan minggu dapat terkait masyarakat masyaraka. tidak mematuhi protocol w
membuat masyara mengetahui Covid 19 - Memberikan - Masyarakat kesehatan a
penilaian kat dan edukasi dapat - Masyarakat dapat
yang memaha memahami tentang mengetahui dan menerapkan pencegahan
tentang mi pengertian dampak dari memahami covid 19.
tentang protokol covid 19 tidak tentang dampak
covid 19 kesehata dan gejala mematuhi dari tidak
n di covid 19 protokol mematuhi
masa 2. Masya kesehatan. protokol
pandemi rakat - Memberikan kesehatan.
covid 19 Korong X edukasi - Masyarakat
dapat tentang cara dapat
memahami pencegahan mengetahui dan
dampak covid 19 memahami
dari tidak pada tentang cara
mematuhi masyarakat. pencegaha n
protokol covid 19 pada
3. Keseha Sekunder masyarakat
tan - Memotivasi
Masyaraka masyarakat
t Korong agar
X dapat mampu
mengetahu melaksanak
i dan an
memahami pencegahan
cara covid 19
pencegaha - Musyawarah
n covid 19 dengan
ketua rt dan
puskesmas
setempat
untuk
membentuk
satgas
Covid

Tersier
- Melakukan
pemantauan
perubahan
status
kesehatan
(perilaku
pencegahan
faktor
resiko)
masyarakat
- -
- -
Ganchart

GANT CHART INTERVENSI


PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
Kelurahan : X
RT/RW : 01/02

No Masalah Intervensi/kegiatan Tanggal Pj


Kesehatan 1 1 1 1 2 2
6 7 8 9 0 1
1. Pemeliharaan - melakukan kontrak waktu dan tempat ke RT x
kesehatan - Melakukan penyuluhan mengenai covid 19 dan x
komunitas tidak menampilkan video
efektif - Musyawarah dengan petugas kesehatan terkait x
pendirian posko satgas covid-19
- Pendirian posko covid 19 sesuai dengan sarana x x
dan prasarana
- Melakukan evaluasi kegiatan x

Ketua Rt Petugas kesehatan Mahasiswa

( ) ( ) (Muharatil Aprinalita
)

Anda mungkin juga menyukai