Anda di halaman 1dari 6

Pusat Penelitian BIDANG EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Badan Keahlian DPR RI


Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. XII, No. 10/II/Puslit/Mei/2020

UPAYA PEMERINTAH DALAM MENGANTISIPASI


PERLAMBATAN PERTUMBUHAN EKONOMI 2020
19 Burhanudin Mukhamad Faturahman dan Mandala Harefa

Abstrak
Pertumbuhan perekonomian Indonesia mengalami perlambatan pada kuartal I/2020
yang hanya mencapai 2,97%. Indikator secara year-on-year (yoy) sebesar -2,41%
dibanding kuartal IV/2019. Sementara proyeksi pertumbuhan PDB 2020 bergerak
2,3% pada Skenario Berat dan -0,4% pada Skenario Sangat Berat. Adapun tujuan
penulisan yaitu mengetahui upaya pemerintah dalam mengantisipasi perlambatan
pertumbuhan ekonomi. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi perlambatan
pertumbuhan ekonomi salah satunya adalah memberikan insentif fiskal Jilid I dan
II dengan total Rp33,2 triliun. Upaya lain adalah protokol manajemen krisis
ekonomi secara komprehensif, seperti akses permodalan pada industri strategis
yang terdampak, kebijakan insentif dan stimulus pada sektor kesehatan, social
safety net, efisiensi belanja APBN, realokasi anggaran APBN maupun APBD
untuk mendukung program kontingensi penanganan Covid-19, stimulus pada
sektor rill dan, meningkatkan belanja sosial bagi masyarakat miskin. DPR RI perlu
mendorong pemerintah untuk menstimuli konsumsi dan kebijakan investasi jangka
panjang serta mempercepat pemulihan pandemi Covid-19 serta memperbaiki sistem
kesehatan.

Pendahuluan tahunan 4,7% ketika krisis keuangan


Implikasi pandemi Covid-19 global pada tahun 2008/2009, dan
di Indonesia yang berlangsung 1,3% selama krisis keuangan Asia
sejak Maret 2020 telah memberikan pada tahun 1998. Kondisi pandemi
sentimen negatif bagi perekonomian Covid-19 mendesak pemerintah
nasional. Pemerintah harusnya untuk secara cepat mengatur strategi
sejak awal mempersiapkan berbagai untuk mempertahankan stabilitas
kebijakan untuk mengantisipasi perekonomian dalam negeri.
perlambatan pertumbuhan Pada kuartal I/2020, konsumsi
ekonomi tahun 2020. Perekonomian rumah tangga hanya tumbuh 2,84%,
PUSLIT BKD
Indonesia dikhawatirkan akan atau melambat dibandingkan
jauh lebih buruk dibanding krisis dengan kuartal I/2019 sebesar
lain sebelumnya. Data historis 5,02%. Investasi juga lesu, lantaran
menunjukan, kawasan Asia masih melambat dari 5,03% pada kuartal
bisa tumbuh dengan laju rata-rata I/2019 menjadi 1,7% pada kuartal
I/2020. Komponen lainnya, yakni Sosial Berskala Besar), pertumbuhan
konsumsi pemerintah pun tak ekonomi 2020 diperkirakan
bisa diharapkan banyak dengan akan sesuai dengan proyeksi
perlambatan dari 5,22% menjadi pemerintah sebesar 2,3%. Namun,
3,74% pada periode yang sama jika daya beli tidak membaik,
(finance.detik.com, 10 Mei 2020). proyeksi tersebut rawan. Terlebih,
Badan Pusat Statistik (BPS) kontraksi pertumbuhan ekonomi
mengkonfirmasi perlambatan diperkirakan masih berlanjut
ekonomi Indonesia kuartal/2020 di kuartal II/2020. Pemerintah
menjadi yang terendah sejak kuartal harus mewaspadai penurunan
IV/2001. Padahal, sebelumnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal
pemerintah memproyeksikan laju II/2020 hingga kuartal IV/2020,
ekonomi pada kuartal I/2020 bisa menyusul rendahnya realisasi
mencapai 4,7% (yoy). Kontraksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal
pertumbuhan ekonomi pada kuartal
pertama tahun ini tidak terlepas
I/2020. Diprediksi pada kuartal
II/2020 bahkan kuartal III/2020
20
dari dampak negatif pandemik bisa lebih buruk dari capaian
yang membuat konsumsi rumah sekarang sehingga pemerintah
tangga turun (bps.go.id, 5 Mei 2020). harus mengantisipasi berbagai
Berdasarkan permasalahan di atas, kemungkinan terburuk. (money.
tulisan ini mengkaji upaya pemerintah kompas.com, 10 Mei 2020).
dalam mengatasi perlambatan Perekonomian Indonesia
pertumbuhan ekonomi 2020 sebagai tumbuh 4,97% (YoY) pada triwulan
dampak pandemi Covid-19. IV/2019 lalu. Angka ini lebih
rendah dibandingkan pertumbuhan
Skenario Pertumbuhan Ekonomi ekonomi triwulan IV/2018 sebesar
2020 5,02% (YoY). Menurut Bappenas
Pertumbuhan ekonomi sebesar (2020) Pertumbuhan ekonomi
2,97% pada kuartal I/2020 tergolong Indonesia 2020 diperkirakan
baik. Argumentasinya, Indonesia tidak akan mencapai target yang
merupakan salah satu dari sedikit ditetapkan dalam APBN tahun
negara yang mampu mencatatkan Anggaran 2020 seiring dengan
pertumbuhan positif di tengah besarnya downside risk yang
pandemi. Pada periode yang sama, dihadapi.
sejumlah negara dan kawasan Dalam skenario ekonomi
memang mencatatkan pertumbuhan makro, perlambatan tercermin
ekonomi negatif secara year-on-year pada proyeksi pertumbuhan
antara lain China -6,8%, Singapura PDB 2020 yang bergerak pada
-2,2%, Uni Eropa -2,7%, dan Hong 2,3% pada Skenario Berat dan
Kong -8,9%. Seperti yang diprediksi -0,4% pada skenario Sangat Berat.
dan skenario, memang pertumbuhan Perekonomian nasional akan
ekonomi turun akibat Covid-19 itu kehilangan lebih dari separuh
dari sisi permintaan atau konsumsi kapasitas normalnya, bahkan
yang cenderung turun periode diperkirakan akan kehilangan
Februari-April 2020 (koransolo.co,8 keseluruhan kapasitasnya. Demikian
Mei 2020). juga pada pergerakan nilai tukar
Pada kuartal kedua 2020, di rupiah terhadap Dolar AS yang
tengah penerapan PSBB (Pembatasan cepat dan drastis (lihat tabel 1).
Tabel 1.Skenario Outlook Indikator Utama Ekonomi Makro Tahun 2020
APBN Skenario
Indikator
Tahun 2020 Berat Sangat Berat
Pertumbuhan PDB
5,3 2,3 -0,4
(%, yoy)
Harga ICP
63 38 31
(USD/barel)
Nilai Tukar Rupiah
14.400 17.500 20.000
(Rp/USD)
Inflasi
3,1 3,9 5
(%)
Sumber: Kementerian Keuangan (2020)
Untuk skenario berat, ekonomi ekonomi dunia terutama di China
21 diprediksi masih bisa tumbuh positif
2,3%. Jumlah orang miskin akan
diprediksi turun 1% secara berturut-
turut di kuartal I/2020 dan II/2020.
bertambah 1,16 juta orang dengan Hal ini telah menekan pertumbuhan
jumlah pengangguran bertambah ekonomi Indonesia pada triwulan
2,92 juta orang dari 6,88 juta orang I/2020. Saat ini, pemerintah
per Februari 2020. Pada skenario sendiri telah meluncurkan dua
sangat berat, ekonomi diprediksi paket stimulus fiskal akibat
tumbuh negatif 0,4%. Jumlah penyebaran virus corona. Paket
orang miskin akan bertambah stimulus ekonomi Jilid I dirilis pada
3,78 juta orang, Kemudian jumlah Februari 2020 dengan total insentif
pengangguran juga akan bertambah sebesar Rp10,3 triliun. Kemudian,
5,23 juta orang, dari 6,88 juta orang pemerintah menyiapkan dana
per Februari 2020 (cnbcindonesia. sebesar Rp22,9 triliun untuk paket
com, 7 Mei 2020). kebijakan fiskal jilid II. Insentif
Jika perlambatan ekonomi yang masuk dalam paket ini antara
sepanjang 2020 berlanjut atau lebih lain adalah seperti pembebasan
parah dibandingkan kuartal I/2020, pembayaran pajak penghasilan
maka diperkiraan perekonomian (PPh) Pasal 21 hingga penundaan
dalam negeri akan mengalami PPh Pasal 22 dan Pasal 25 (CNN
resesi. Pemerintah juga harus Indonesia, 13 Maret 2020).
memprioritaskan keselamatan Kebijakan ekonomi lain juga
ekonomi masyarakat, terutama diberlakukan terkait Pembatasan
pelaku UMKM dan penambahan Sosial Berskala Besar akibat epidemi
jumlah rakyat miskin dampak virus corona dengan tambahan
peandemi Covid-19. Beberapa dana sebesar Rp405,1 triliun untuk
langkah upaya pemerintah dalam meredam dampak ekonomi.
mengantisipasi perlambatan Kebijakan tersebut diatur dalam
pertumbuhan ekonomi tahun 2020 Peraturan Pemerintah Pengganti
akan dijelaskan di bawah. Undang-Undang (Perpu) No. 1
Tahun 2020 tentang Kebijakan
Upaya Antisipasi Perlambatan Keuangan Negara dan Stabilitas
Ekonomi Sistem Keuangan untuk Penanganan
Penyebaran Virus Corona Pandemi Covid-19 (nasional.kontan.
(Covid-19) hingga saat ini membuat co.id, 6 Mei 2020).
Selain aspek fiskal, menurut maupun APBD untuk mendukung
Hariyadi (2020), pemerintah perlu program kontingensi seperti
menyiapkan langkah kontingensi penanganan pandemi Covid-19 dan
untuk mengatasi potensi stimulus pada sektor rill.
berkembang menjadi krisis ekonomi. Keenam, meningkatkan belanja
Pertama, menyiapkan simulasi sosial dalam program-program
dan skenario protokol manajemen bantuan sosial bagi masyarakat rentan
krisis secara komprehensif dengan terdampak dari perlambatan ekonomi.
mengupdate variabel yang sesuai Bahwa pemerintah telah menjanjikan
perkembangan ekonomi terkini. berbagai program sosial yang tentu
Indonesia telah memiliki Protokol dapat segera direalisasikan seperti
Manajemen Krisis (PMK) dalam alokasi anggaran bagi subsidi sektor
sistem keuangan sebagaimana pendidikan dan ketenagakerjaan.
diatur dalam UU No. 9 tahun Kebijakan ini merupakan
2016 tentang Pencegahan dan
Penanganan Krisis Sistem Keuangan
alternatif ditengah ketidakpastian
perekonomian dunia. International
22
(PPKSK), yang memuat langkah Monetary Fund (IMF) merilis proyeksi
pencegahan krisis dan penanganan pertumbuhan ekonomi global pada
krisis. tahun 2019 sebesar 3,0%, lebih
Kedua, stimulus kebijakan rendah 0,2% dari proyeksi bulan Juli
fiskal dan akses permodalan pada 2019. Pada tahun 2020, perekonomian
industri strategis yang terdampak, global diproyeksi tumbuh lebih cepat
seperti sektor industri pariwisata sebesar 3,4%. Namun, negara maju
dan industri padat karya serta yang seperti Amerika Serikat, China, dan
berpotensi kolaps akibat pandemi Jepang juga diprediksi masih akan
Covid-19. Ketiga, kebijakan insentif tumbuh melambat pada tahun 2020
dan stimulus pada sektor kesehatan, (CNBCIndonesia.com, 21 Januari
social safety net (jaring pengamanan 2020).
sosial), dan dunia usaha khususnya Selama pandemi Covid-19,
Usaha Mikro Kecil dan Menengah kebijakan pemerintah untuk
(UMKM). Sektor rill perlu didorong memprioritaskan kesehatan
agar bergairah karena menyangkut masyarakat terdampak mecerminkan
roda ekonomi rakyat sehari-hari. investasi jangka panjang. Hal
Langkah pemerintah dengan ini sangatlah penting mengingat
memberikan paket insentif Rp10 penyediaan dana penanggulangan
T untuk sektor tenaga kerja dan dalam jumlah lebih besar dari dana
UMKM menjadi terobosan penting insentif pemulihan ekonomi adalah
mengantisipasi krisis. investasi jangka panjang. Terlebih,
Keempat, efisiensi government menyelamatkan nyawa manusia juga
expenditure terutama belanja rutin merupakan upaya menyelamatkan
birokrasi. Selama ini belanja sektor-sektor ekonomi.
birokrasi menempati posisi
tertinggi dalam postur APBN dan Penutup
memiliki ruang yang memadai Kondisi perekonomian Indonesia
untuk dilakukan penyesuaian mengalami perlambatan pada kuartal
sesuai dengan prioritas anggaran pertama di tahun 2020 yang hanya
pemerintah. Kelima, realokasi mencapai 2,97%. Untuk mengantisipasi
anggaran baik pada level APBN perlambatan ekonomi Indonesia,
bergerak pada skenario Berat dan 2020-tumbuh-2-97-persen.html,
skenario Sangat Berat. Perekonomian diakses 13 Mei 2020.
nasional diprediksi kehilangan lebih Bappenas 2020. Perkembangan ekonomi
dari separuh kapasitas normalnya, Indonesia dan Dunia Triwulan IV
atau bahkan kehilangan sebagian 2019. Jakarta, Deputi Bidang
besar kapasitasnya jika pemerintah Ekonomi BAPPENAS.
tidak bergerak cepat. Hariyadi, A.,R. 2020. “Mengantisipasi
Beberapa kebijakan dalam Perlambatan Ekonomi Indonesia”,
mengatasi perlambatan ekonomi https://indonews.id /
terus diupayakan oleh pemerintah, artikel/28430/Mengantisipasi-
dimulai dengan menerbitkan dua Perlambatan-Ekonomi-
paket kebijakan fiskal terhadap Indonesia/, diakses 11 Mei 2020.
ekonomi domestik, di samping “Ini Skenario 'Sangat Berat' Ekonomi RI
program percepatan penanganan 2020 dari Sri Mulyani”, 7 Mei 2020,
23 Covid-19
Beberapa
dan
insentif
bantuan
fiskal
sosial.
yang
https://www.cnbcindonesia.
com/news/20200507121420-4-
diberikan berupa penambahan 156911/ini-skenario-sangat-berat-
anggaran kartu sembako, harga ekonomi-ri-2020-dari-sri-mulyani,
diskon tiket, percepatan program diakses 18 Mei 2020.
kartu prakerja dan program untuk “Ini 3 Alasan IMF Pangkas Proyeksi
menarik wisatawan mancanegara. Pertumbuhan Ekonomi Global”,
Kemudian, pemerintah menyiapkan 21 Januari 2020, https://
paket kebijakan fiskal jilid kedua, www.cnbcindonesia.com/
yakni insentif yang diberikan antara market/20200121134733-17-131569/
lain kebijakan pembebasan pajak ini-3-alasan-imf-pangkas-proyeksi-
penghasilan (PPh) pasal 21, lalu pertumbuhan-ekonomi-global, diakses
penundaan PPh pasal 22 dan pasal 12 Mei 2020
25 kepada wajib pajak badan usaha “Lingkaran Setan: Daya Beli Lesu,
termasuk UKM. Ekonomi Melambat, dan PHK”,
Terkait permasalahan ini DPR 10 Mei 2020, https://finance.
RI perlu mendorong pemerintah detik.com/berita-ekonomi-
dengan menstimulasi konsumsi dan bisnis/d-5009318/lingkaran-setan-
kebijakan dalam jangka panjang daya-beli-lesu-ekonomi-melambat-
difokuskan untuk mendorong dan-phk, diakses 18 Mei 2020.
investasi. Selain itu mempercepat “Perekonomian Indonesia Pasca-
pemulihan pandemi Covid-19 dan Pandemi Covid-19”, 10 Mei 2020,
memperbaiki sistem kesehatan https://money.kompas.com/
diyakini mampu mempertahankan read/2020/05/10/091500226/
kepercayaan negara-negara investor perekonomian-indonesia-pasca-
di Indonesia. pandemi-covid-19?page=all,
diakses 13 Mei 2020.
Referensi “Pertumbuhan Ekonomi di masa
Badan Pusat Statistik. 2020. Ekonomi Pandemi. Waspada Kondisi
Indonesia Triwulan I 2020 Terburuk”, 8 Mei 2020, http://
Tumbuh 2,97 Persen, 5 Mei www.koransolo.co/2020/05/08/
2020, https://www.bps.go.id/ pertumbuhan-ekonomi-di-masa-
pressrelease/2020/05/05/1736/ pandemi-waspada-kondisi-
ekonomi-indonesia-triwulanti-i- terburuk/, diakses 13 Mei 2020.
“Press Conference Langkah Penguatan “Sah, Perppu No. 1/ 2020 disepakati
Perlindungan Sosial Dan menjadi Undang-Undang”, 6 Mei
Stimulus Ekonomi Menghadapi 2020, https://nasional.kontan.
Dampak Covid-19”, 1 April 2020, co.id/news/sah-perpu-nomor-1-
https://www.kemenkeu.go.id/ 2020-disepakati-menjadi-undang-
media/14790/materi-konferensi- undang, diakses 12 Mei 2020.
pers-1-april-2020.pdf., diakses 13
Mei 2020.

24

Burhanudin Mukhamad Faturahman Mandala Harefa


burhanudin.faturahman@dpr.go.id. manhar@dpr.go.id.

Mandala Harefa, S.E., M.Si., menyelesaikan Program Pascasarjana, Magister Perencanaan


dan Kebijakan Publik-Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Saat ini menjabat
sebagai Peneliti Utama kepakaran Kebijakan Ekonomi Publik bidang desentralisasi dan
ekonomi regional yang bertugas memberi dukungan kegiatan DPR dalam membuat
kajian, analisa kebijakan, proses RUU menjadi undang-undang, dan mempersiapkan
makalah bagi Pimpinan, Alat Kelengkapan Dewan, dan para Anggota DPR RI. Sebagai
peneliti telah melakukan berbagai penelitian lapangan dan telah diterbitkan di jurnal
ilmiah dan dalam bentuk buku, yang topiknya berkaitan dengan permasalahan terkait
kebijakan publik sesuai dengan fungsi kedewanan, antara lain mengenai keuangan
negara dan daerah, ekonomi regional, dan topik lainnya.

Burhanudin Mukhamad Faturahman, adalah Peneliti Pertama di Pusat Penelitian Badan


Keahlian DPR RI. Menyelesaikan kuliah Program Magister Universitas Brawijaya
tahun 2017. Tertarik pada penelitian bidang administrasi publik dan administrasi
pembangunan.

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.

Anda mungkin juga menyukai