Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

Disusun Oleh

Nama : Faradiyan Kencana

NIM : 1713353026

Jurusan : D IV Analis Kesehatan

PRODI D IV ANALIS KESEHATAN

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLTEKKES TANJUNGKARANG

2017
Definisi Benzena

Benzena, juga dikenal dengan rumus kimia C6H6, PhH, dan benzol,
adalah senyawa kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah
terbakar serta mempunyai bau yang manis. Benzena terdiri dari 6 atom karbon
yang membentuk cincin,dengan 1 atom hidrogen berikatan pada setiap 1 atom
karbon.

Benzena merupakan salah satu jenis hidrokarbon aromatik siklik dengan ikatan


pi yang tetap. Benzena adalah salah satu komponen dalam minyak bumi, dan
merupakan salah satu bahan petrokimia yang paling dasar serta pelarut yang
penting dalam dunia industri. Karena memiliki bilangan oktan yang tinggi, maka
benzena juga salah satu campuran penting pada bensin.

Sifat Benzena

Sifat Fisik:
 Zat cair tidak berwarna
 Memiliki bau yang khas
 Mudah menguap
 Tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalm pelarut yang
kurang polar atau nonpolar seperti eter
 Titik lelehnya yaitu 5,5 derajat Celsius
 Titik didihnya yaitu 80,1derajat Celsius

Sifat Kimia:

 Bersifat kasinogenik (racun)


 Merupakan senyawa nonpolar
 Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar
 Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi

Faktor Penyebab Resiko Penggunaan Benzen


Sebelum tahun 1920, benzena digunakan secara luas sebagai pelarut industri
sebelum disadari bahaya toksisitas yang dimilikinya.

Benzena juga pernah digunakan sebagai aditif bensin, tetapi praktik ini juga
ditinggalkan karena masalah kesehatan.

Umumnya, saat ini benzena digunakan sebagai aditif untuk bahan kimia lainnya.
Misalnya, digunakan untuk membuat styrene, yang digunakan untuk membuat
plastik dan polimer, serta dalam pembuatan nilon.

Sejumlah kecil benzena digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan,


deterjen, pestisida, dan bahan peledak.

Paparan benzena bisa mengakibatkan efek kesehatan yang sangat serius.


Paparan tingkat tinggi menyebabkan gangguan pernapasan, pusing, mengantuk,
sakit kepala, dan mual.

Jika tertelan, benzena membuat detak jantung menjadi lebih cepat, muntah, dan
iritasi lambung. Benzena yang tertelan dalam jumlah besar bahkan bisa
mengakibatkan kematian.

Tingkat eksposur benzena pada seseorang dapat diukur dengan tes napas atau
tes darah. Kedua tes ini harus dilakukan segera setelah paparan karena benzena
cepat menghilang dari tubuh.

Di Amerika Serikat, jumlah maksimum benzena yang diizinkan dalam air adalah
0,005 miligram per liter.

Penyakit Yang Ditimbulkan Akibat Penggunaan Benzen

Selain bahaya kanker, pemaparan konsentrasi tinggi benzene juga bisa


menimbulkan bahaya kesehatan lainnya, seperti:

Pengaruh Kronis (dalam jangka waktu panjang)


 Paparan inhalasi Benzena dengan kadar tertentu dapat menyebabkan
kerusakan pada sel darah manusia. Benzena secara spesifik mempengaruhi
sumsum tulang belakang (jaringan yang menghasilkan sel darah) sehingga
dapat menyebabkan anemia aplastik, pendarahan akut, dan kerusakan sel
imun.
 Benzena dapat menyebabkan abrasi kromosomal (pengikisan kromosom)
baik struktur maupun jumlah pada manusia.
 Paparan melalui inhalasi dan ingesti menyebabkan disfungsi sistem imun
dengan efek awal berupa lymphocytopenia (kondisi limfosit dalam darah
sangat rendah).
 Paparan dengan kadar tinggi dapat mengganggu kesuburan pada wanita
karena dapat menurunkan produksi sel telur, juga mengganggu periode
menstruasi.

Pengaruh Akut (jangka waktu pendek)


Paparan melalui inhalasi dengan kadar yang sangat tinggi dapat menyebabkan
kematian. Kadar yang cukup tinggi bahkan dapat menyebabkan gejala
neurologik seperti timbul rasa kantuk, pusing, tremor (kelainan gerak), sakit
kepala, pingsan, kebingungan, dan detak jantung tidak stabil.
Paparan melaui ingesti dapat menyebabkan mual, iritasi perut, pusing, kantuk,
tremor, detak jantung tidak stabil, bahkan kematian. Kontak terhadap cairan dan
uap benzena dapat menyebabkan iritasi kulit, mata, dan saluran pernafasan
atas. Paparan melaui kulit dapat menyebabkan bercak-bercak merah.

Pengendalian Resiko

Bila di tempat kerja terdapat benzene maka cara berikut bisa dilakukan:

a. Mengganti benzene dengan solvent lain

b. Menutup sumber benzene

c. Bila benzene tetap ada maka haruslah selalu memakai PPE yang baik dan
benar.

Tidak merokok baik aktif maupun pasif, karena rokok adalah penyebab
pemaparan benzene terbesar.
Tidak menghirup uap bensin

Hindari kulit terkena bensin

Hindari atau perkecil pemaparan terhadap : solvent, cat, peralatan melukis,


terutama bila berada di confined spaces

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/265122729/Benzena-pdf

https://silviakimangela.files.wordpress.com/2015/03/benzena-kimia-kelas-xii.pdf

http://www.sridianti.com/pengaruh-dan-bahaya-benzena.html

https://www.amazine.co/25808/benzena-karakteristik-kegunaan-bahaya-kesehatannya/

Anda mungkin juga menyukai