Etiologi
Kingdom : Fungi
Phylum : Basidiomycota
1
Class : Hymenomycetes
Order : Tremellales
Family : Filobasidiaceae
Genus : Malassezia.
Faktor Predisposisi
2
Faktor predisposisi lain adalah :
2. Penyakit Cushing
3. Kehamilan
4. Malnutrisi
5. Luka bakar
6. Terapi steroid
8. Kontrasepsi oral
9. Suhu Panas
10. Kelembapan
II.4 Patogenesis
II.5 Gejala Klinis
3
Bentuk lesi tidak teratur, berbatas tegas sampai difus dengan ukuran lesi
dapat milier, lentikuler, numuler sampai plakat. Ada dua bentuk yang sering
dijumpai (Boel T, 2003):
II.6 Diagnosis Banding
II.7 Penegakan Diagnosis
4
campuran 9 bagian KOH 10-20% dengan 1 bagian tinta Parker blue black
superchrome X akan lebih memperjelas pembacaan karena memberikan
tampilan warna biru yang cerah pada elemen-elemen jamur. Kemudian
dipanaskan sebentar diatas lampu bunsen untuk memfiksasi, dan dilihat di
bawah mikroskop dengan pembesaran 40 kali (Budimulja U, 2003).
- Hasil Positif: hifa pendek, lurus, bengkok (seperti huruf i.v.j) dan
gerombolan sporabudding yeast yang berbentuk bulat mirip
seperti sphagetti with meatballs.
- Hasil Negatif: bila tidak ada lagi hifa, maka berarti bukan pityriasis
versicolor walaupun ditemukan spora.
II.8 Pengobatan
5
Salicylic acid/sulfur bar Pyrithione zinc ketokonazol 400 mg peroral sebulan
sekali (Wolff K, Johnson RA, Suurmond D, 2007).
II.9 Prognosis
DAFTAR PUSTAKA
6
Boel T, 2003. Mikosis Superfisial. Fakultas kedokteran Gigi USU. Diambil dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1174/1/fkg-trelia1.pdf
diakses tanggal 5 Juli 2011.
Brannon H, 2004. Tinea Versicolor. Diambil
dari www.about.com/Dermatology. diakses tanggal 2 Juli 2011.
Budimulja U, 2003. Ilmu penyakit Kulit dan kelamin, edisi ketiga : Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Ellis D, 2011. www.micologyonline.com. Universitas Adelaide. Tanggal akses
2 Juli 2011.
Fitrie AA, 2004. Histologi dari Melanosit. Fakultas Kedokteran Bagian
Histologi Universitas Sumatera Utara. Diambil dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1929/1/histologi-
alya2.pdf tanggal akses 6 Juli 2011.
McClellan KJ,1999. Terbinafine. An update of its use in superficial mycoses.
58(1):179-202. NCBI. New Zealand. Tanggal akses 2 Juli 2011.
Wolff K, Johnson RA, Suurmond D, 2007. Fitzpatrick’s, The Color Atlas and
Synopsis of Clinical Dermatology, fifth edition. E-book : The McGraw-Hill
Companies.