Anda di halaman 1dari 4

Fungsi alat genital dalam Wanita

1. Vagina berfungsi sebagai saluran keluar untuk mengalirkan darah haid atau sekret lain
yang berasal dari dalam rahim, sebagai alat untuk bersenggama, dan sebagai jalan lahir
pada waktu bersalin.
2. Uterus berfungsi sebagai tempat peluruhannya dinding rahim pada menstruasi setiap
bulannya, sebagai tempat janin untuk tumbuh dan berkembang pada masa kehamilan,
sebagai tempat melekatnya plasenta pada masa kehanilan, sebagai tempat kontraksi saat
terjadinya persalinan
3. Tuba Fallopi berfungsi sebagai tempat menangkapnya ovum saat dilepaskan oleh
ovarium, serta sebagai tempat terjadinya pembuahan antara sperma dan ovum
4. Ovarium berfungsi sebagai tempat dikeluarkannya hormone estrogen dan progesterone
serta sebagai penghasil sel telur setiap bulannya. (Dewi, 2014)

Fungsi alat genital dalam Pria

1. Testis berfungsi sebagai penghasil spermatozoa dan hormone testosterone


2. Vas Efferentia berfungsi sebagai spermatozoa dari testis ke epididymis
3. Epididimis berfungsi sebagai pematang spermatozoa
4. Vas deferentia berfungsi sebagai saluran kelanjutan dari epididymis
5. Saluran ejakulasi berfungsi untuk menyalurkan vesikula seminalis
6. Saluran uretra berfungsi untuk menyalurkan semen dan urine (Kamal, 2017)

Fungsi Anatomi Payudara

1. Duktus berfungsi sebagai saluran penyalur asi ke puting


2. Lobulus berfungsi sebagai tempat diproduksinya air susu
3. Tubulus lactifer berfungsi sebagai saluran kecil yang berhubungan dengan alveoli
4. Areola berfungsi sebagai tempat sekresinya beberapa minyak yang berasal dari kelenjar
Montgomery untuk melindungi putting dan mengeluarkan secret berupa minyak selama
proses menyusui.
5. Otot polos disekitar payudara berfungsi sebagai pemompa kluarnya asi
6. Putting berfungsi sebagai tonjolan keluarnya asi dari payudara
7. Pembuluh darah yang berada di payudara berfungsi sebagai penyuplai darah ke payudara
dan membawa oksigen serta nutrisi yang dibutuhkan untuk memproduksi asi
8. Kelenjar Getah Bening berfungsi membantu tubuh melawan infeksi.(Norma, 2013)

Kontraksi Otot

Kontraksi otot dipicu oleh sinyal otak, energy dari makanan merupakan penyebab timbulnya
kontraksi otot. Sistem saraf akan memberikan aksi potensial aksi sebagai sinyal ke dalam sel-sel
otot. Asetilkolin merespon sinyal dengan menimbulkan reaksi kimia. Reaksi ini menghasilkan
kalsium di dalam otot dan mengaktifkan kerja sari senyawa aktin dan miosisn. Kinerja dari aktin
dan myosin inilah yang menimbulkan pemendekkan atau penegangan pada otot. (“Kontraksi
Otot - Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas,” 2020)

Tahapan mekanisme kerja otot :

1. Impuls saraf tiba di neuromuscular junction mengakibatkan pembebasan asetilkolin,


kehadiran asetilkolin memicu depolarisasi (perubahan muatan ion di dalam sel dari
negative ke positif) yang kemudian menyebabkan pembebasan ion Ca2+ dari retilkulum
sarkoplasma
2. Meningkatnya ion Ca2+ menyebabkan ion terikat pada troponin sehingga mengakibatkan
perubahan struktur pada troponin tersebut. Perubahan struktur troponin karena terikatnya
ion Ca+ akan menyebabkan terbukanya daerah aktif tropomyosin yang semula tertutup
oleh troponin. hal tersebut mengakibatkan kepada myosin mampu berikatan dengan
filament aktin dan membentuk aktomiosin
3. Perombakan ATP akan membebaskan energy yang dapat menyebabkan myosin mampu
menarik aktin ke dalam dan juga melakukan pemendekkan otot. Hal ini terjadi
disepanjang myofibril pada sel otot.
4. Miosin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin akan terputus ketika ATP terikat
pada kepala myosin, pada saat ATP terurai kepala myosin dapat bertemu kembali dengan
aktin pada tropomyosin.
5. Proses kontraksi otot dapat berlangsung selama ada ATP dan Ca2+. Pada saat impuls
berhenti ion Ca2+ akan kembali ke reticulum sarkoplasma. Troponin akan kembali ke
kondisi semula dan menutupi daerah tropomyosin sehingga menyebabkan otot
berelaksasi.(Irnaningtyas, 2017)

Latar Belakang

Sistem reproduksi merupakan sistem yang berfungsi untuk berkembang biak atau
meneruskan keturunan pada makhluk hidup. Alat reproduksi memainkan peran penting pada
sistem reproduksi, pada manusia alat reproduksi manusia memiliki dua macam, yaitu pada
pria dan wanita. Anatomi dari kedua macam alat kelamin tersebut pastilah memiliki
perbedaan yang saling melengkapi satu sama lain pada sistem reproduksi. Jika terdapat
kerusakan atau salah satu dari sistem reproduksi baik dari wanita atau pria memiliki
gangguan dan tidak berfungsi maka akan sangat berpengaruh pada sistem reproduksi serta
dapat menghambat proses reproduksi untuk menghasilkan keturunan.

Setiap manusia yang melakukan aktivitas produktif atupun tidak pasti melakukan gerak pada
tubuhnya, kecuali jika seseorang mengalami ketidaksempurnaan pada tubuhnya. Dari gerak
yang sederhana sehari-hari seperti berjalan, tersenyum, menggenggam, bahkan mengedipkan
mata sesungguhnya terjadi sebab adanya mekanisme dan koordinasi dari sistem otot dan
rangka pada manusia. Suatu gerakan merupakan tanggapan atas rangsangan fisik yang
berasal dari dalam ataupun dari luar, yang melibatkan mekanisme yang rumit dan kompleks
dari beberapa hingga bahkan banyak bagian tubuh.

Gerakan pada manusia disebabkan kontraksi otot yang dapat menggerakkan tulang sehingga
terjadinya suatu gerak. Jadi gerak merupakan kerjasama antara sistem otot dan sistem rangka
pada manusia yang saling berkaitan satu sama lainnya sehingga apabila salah satu dari bagian
dari kedua sistem tersebut mengalami kerusakan maka akan memengaruhi sistem yang
lainnya sehingga dapat mengahmbat atau mengakibatkan gangguan saat melakukan aktivitas
gerak.

Dewi, S. (2014). Septia Blog: Makalah Sistem Reproduksi Wanita. Septia Blog. http://septia-
dewi.blogspot.com/2014/01/makalah-sistem-reproduksi-wanita.html

Irnaningtyas. (2017). Biologi untuk SMA/MA Kelas XI.

Kamal, et al. (2017). (1) (DOC) MAKALAH SISTEM REPRODUKSI PRIA SISTEM
REPRODUKSI PRIA | Nabila Fitriani - Academia.edu.
https://www.academia.edu/35236992/MAKALAH_SISTEM_REPRODUKSI_PRIA_SIST
EM_REPRODUKSI_PRIA

Kontraksi otot - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (2020). In Kontraksi Otot.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kontraksi_otot

Norma, A. (2013). Asti Ramona Jingga: MAKALAH ANATOMI PAYUDARA DAN FISIOLOGI
LAKTASI. http://astinorma10.blogspot.com/2013/12/makalah-anatomi-payudara-dan-
fisiologi.html

Anda mungkin juga menyukai