Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

a.      Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia


lainnya.Secara umum, bahasa adalah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya
ujaran. Jadi,bahasa Indonesia adalah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya
ujaran yang tumbuh dan berkembang di nusantara.
Di Indonesia terdapat sejumlah besar bahasa daerah yang masing-masing
dituturkan sebagai alat perhubungan antar warga masyarakat bahasa itu. Karena
hidupnya berdampingan dengan bahasa Indonesia, terjadilah proses pemengaruhan.
Hingga kini, orang masih terlalu banyak menekankan peranan bahasanya sebagai
sumber dan bukan sebagai penerima.Proses ini sebenarnya bersifat timbal balik.Dalam
bahasa daerah masa kini, dapat juga disaksikan masuknya unsur bahasa Indonesia,
begitu pula dengan bahasa Indonesia, unsur bahasa asing juga diserap melalui bahasa
Indonesia.Kejadian asimilasi bahasa itu,disatu pihak dapat membantu asimilasi bangsa,
dan pihak lain dapat menjamin kelangsungan bahasa Indonesia yang harus
menyesuaikan diri dari perkembangan dunia. Asimilasi yang menghasilkan pengaruh
dan penyerapan istilah bahasa asing menjadi beberapa bagian dari bahasa indonesia
itulah yang disebut transliterasi dalam bahasa Indonesia.

b.      Tujuan
Penulis membuat makalah ini untuk memenuhi tugas bahasa indonesia dan semoga
menjadi pengetahuan bagi pembaca

1
c.       Rumusan Pemasalahan
Pada makalah ini penulis mengemukakan beberapa permasalahan :
1.      Apakah pengertian Transliterasi ( alihaksara )
2.      Bagaimana penyerapan kata dalam transliterasi ( alihaksara )
3.      Bagaimana pedoman transliterasi ( alihaksara )
4.      Rumusan Pedoman transliterasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian transliterasi

Menurut kamus bahasa indonesia (1997c : 1071) transliterasi adalah penyalinan


dengan penggantian huruf dari abjad yang satu keabjad yang lain( terlepas dari lafal
bunyi kata sebenarnya. Transliterasi arab latin ialah penyalinan huruf – huruf arab
dengan huruf – huruf latin beserta perangkatnya. Ada pula pendapat, penyalinan dng
penggantian huruf dr abjad yg satu ke abjad yg lain: untuk mengetahui sastra Melayu
Klasik lebih mendalam, perlu dilakukan -- dr tulisan Arab Melayu ke dl tulisan Latin
Jadi transliterasi adalah pengalihan suatu jenis huruf ke jenis huruf lainnya, misalkan
alih aksara, dari aksara jawa kehuruf latin,dari aksara arab ke huruf lain. Beberapa
penulis menggunakan sumber berbahasa inggris beserta alih aksaranya, dalam bahasa
inggris yang sering digunakan adalah alih aksara kalam,kadang-kadang perbedaan alih
aksara inggris dengan alih aksara kritis indonesia menimbulkan kesalahpahamandan
kekeliruan pembacaan. Contoh alih aksara qalam (inggris) Omar, Hadith. Alih aksara
kritis indonesia Utsman, hadits.
KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 158 th. 1987
Nomor: 0543bJU/1987 TRANSLITERASI ARAB LATIN . Transliterasi dimaksud
sebagai pengalih-hurufan dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Transliterasi Arab
Latin di sini ialah penyalinan huruf-huruf Arab dengan hurf-huruf Latin beserta
perangkatnya. Prinsip Pembakuan Pembakuan pedoman transliterasi Arab-Latin ini
disusun dengan prinsip sebagai berikut: Sejalan dengan Ejaan Yang disempurnakan.
Huruf Arab yang belum ada padanannnya dalam huruf latin dicarikan padanannya
dengan cara memberi tanda diakritik dengan dasar “satu fonem satu lambang”.
Pedoman transliterasi ini diperuntukkan bagi masyarakat umum.

3
2.      Penyerapan kata dalam transliterasi (Alih aksara)

Kata dari bahasa Arab yang diserap ke dalam bahasa Indonesia


mengalamipenyederhanaan atau perubahan, baik dalam hal penulisan maupun
pengucapannya. Sebagai contoh, huruf ‫( ق‬qaf) pada Irak, Ya’kub, akhlak, fikih,
kadar, dan kaidah telah diserap menjadi k; sedangkan pada pada Qur’an dan Masjidil
Aqsa tetap bentuknya dan dialihaksarakan sebagai q.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan antara alih aksara dan kata serapan
tersebut.

No Penulis Alih Alih Peruba Kata dari alih Kata serapan


an aksara aksara han aksara kritis
Arab kritis diploma
tik
1. ‫َع‬ Assalamu’alaykum, Assalamualaikum,
‘Ashr, ‘Abdullah, Ashar, Abdullah,
‘Abdul Muththalib, Abdul Muttalib
‘a ‘a A ‘Aisyah, ‘Amr,
2. ‘Isa, ‘Isya’, ‘Idul
Fithri, ‘Idul Adhha, Isa, Isya, Idul
al-’Iraq, dhu’afa’, Fitri, Idul Adha,
dha’if, adh- Irak, duafa, dhaif,
‫ع‬
ِ ‘i ‘i I Dha’ifah adh-Dhaifah
3. ‘Umar ibn al-
ُ
‫ع‬ ‘u ‘u U Khaththab, Umar bin Khattab,

3.      Pedoman transliterasi

Transliterasi yang dipakai dalam Disertasi ini adalah pedoman Transliterasi


Arab-Indonesia berdasarkan Surat Keputusan bersama Meneri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 22 Jauari 1988. Pedoman
transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi ArabLatin Berdasarkan SKB

4
Menteri Agama dan Menteri P&K RI no. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal
22 Januari 1988.
Arab Latin Arab Latin Arab Latin
‫ا‬ ` ‫ز‬ z ‫ق‬ q
‫ب‬ b ‫س‬ s ‫ك‬ k

‫ت‬ t ‫ش‬ sy ‫ل‬ l


‫ث‬ ts ‫ص‬ sh ‫م‬ m
‫ج‬ j ‫ض‬ d ‫ن‬ n

‫ح‬ h ‫ط‬ t ‫و‬ w


‫خ‬ kh ‫ظ‬ z ‫ه‬ h
‫د‬ d ‫ع‬ ‘ ‫ء‬ ‘
‫ذ‬ ż ‫غ‬ g ‫ي‬ y
‫ر‬ r ‫ف‬ f -

Catatan:
1. Konsonan yang bersyaddah ditulis dengan rangkap
Misalnya ; ‫ ربـنـا‬ditulis rabbanâ.

2.      Vokal panjang (mad) ;


Fathah (baris di atas) di tulis â, kasrah (baris di bawah) di tulis î, serta dammah (baris di
depan) ditulis dengan û. Misalnya; ‫ الـقـارعـة‬ditulis al-qâri‘ah, ‫ المــسـاكـيـن‬ditulis al-
masâkîn, ‫الـمـفـلحون‬ditulis al-muflihûn

3.      Kata sandang alif + lam (‫)ال‬


Bila diikuti oleh huruf qamariyah ditulis al, misalnya ; ‫ الـكافـــرون‬ditulis al-kâfirûn.
Sedangkan, bila diikuti oleh huruf syamsiyah, huruf lam diganti dengan huruf yang
mengikutinya, misalnya ; ‫الـرجـال‬ditulis ar-rijâl.

4.      Ta’ marbûthah ( ‫)ة‬.


Bila terletak diakhir kalimat, ditulis h, misalnya; ‫الـبـقـرة‬ditulis al-baqarah. Bila ditengah
kalimat ditulis t, misalnya; ‫ زكاة الـمـال‬ditulis zakât al-mâl, atau ‫ سـورة النـسـاء‬ditulis sûrat
al-Nisâ`.

5
5.      Penulisan kata dalam kalimat dilakukan menurut tulisannya, Misalnya; ‫وهـو‬
‫ خـيـرازقــين‬ditulis wa huwa khair ar-Râziqîn.

Alih Aksara( Transliterasi ) huruf Arab kehuruf latin dalam ejaan bahasa Indonesia
diatur dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri P dan K Nomor
158 tahun 1987 – Nomor: 0543 b/u 1987, Transliterasi merupakan salah satu program
penelitian yang pelaksanaanya dimulai tahun 1983/ 1984 untuk mencapai rumusan yang
lebih baik. Transliterasi ini memang dihajatkan untuk semua bangsa dalam menuliskan
bahasanya, karena ketidak adanya pedoman yang baku yang dapat dipergunakan oleh
masyarakat tersebut. Dari hasil itu diketahui bahwa selama ini masyarakat masih
mempergunakan transliterasi yang berbeda – beda.

Pembakuan pedoman transliterasi arab – latin adalah dengan prinsip


a.       Sejalan dengan ejaan yang disempurnakan (EYD)
b.      Huruf arab yang belum ada padanannya dalam huruf latin dicarikan padanan
dengan cara memberi tambahan tanda diakritik dengan dasar “ satu fonem satu huruf “
c.       Pedoman transliterasi diperuntukan bagi masyarakat umum (DEPAG RI, 2003: 3)

1.      A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan


‫ا‬ alif - tidak dilambangkan
‫ب‬ bā B -
‫ت‬ tā T -
‫ث‬ śā S s (dengan titik
diatasnya)
‫ج‬ Jīm J -
‫ح‬ hā H (dengan titik di
bawahnya)
‫خ‬ khā Kh -
‫د‬ Dal D -
‫ذ‬ Żal z z (dengan titik di
atasnya)

6
‫ر‬ rā R -
‫ز‬ Zai Z -
‫س‬ Sīn S -
‫ش‬ Syīn Sy -
‫ص‬ Şād S s (dengan titik di
bawahnya)
‫ض‬ Dād D d (dengan titik di
bawahnya)
‫ط‬ ţā T t (dengan titik di
bawahnya)
‫ظ‬ zā Z z (dengan titik di
bawahnya)
‫ع‬ ‘ain ‘ koma terbalik (di
atas)
‫غ‬ Gain G -
‫ف‬ fā F -
‫ق‬ Qāf Q -
‫ك‬ Kāf K -
‫ل‬ lām L -
‫م‬ mīm M -
‫ن‬ nūn N -
‫و‬ wāwu W -
‫ه‬ Hā H -
‫ء‬ hamzah ′ apostrof, tetapi
lambang ini
tidak dipergunakan
untuk
hamzah di awal kata
‫ي‬ yā y -

b. Konsonan Rangkap
Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah, ditulis rangkap

2.      Vokal
a.       Vocal Tunggal
Tanda nama Huruf latin Nama
Kasrah I
Fathah A

7
Dammah U

Misal :
َ َ‫ن‬
Nasara :‫ص َر‬
‘ajala :‫َع َج َل‬
Hamida:َ‫َح ِمد‬
Karima :‫َك ِر َم‬

b.      Vokal rangkap


Tanda Nama Huruf latin Naim
...... ‫ى‬ Fathah dan y ai a &i
...... ‫و‬ Fathah dan wau au a&u
Misal :
Kaifa : َ‫َك ْيف‬
Haula :‫هَوْ َل‬

3.      Maddah
Maddah / vocal panjang yang didalam bahasa arab dilambangkan dengan harakat dan
huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda.

4.      Rumusan Pedoman transliterasi

1.      Ta marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua yaitu :
a.       Ta marbutah yang huruf hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah, dan dammah
transliterasi adalah /t/ ;
b.      Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah /h/
;kalau pada kata terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata
sandang al serta bacaan kedua kata ini terpisah, ta marbutah itu di transliterasi dengan
/h/ .
Misalnya :
Raudahal_atfal ْ َ‫ضةُاأل‬
: ْ‫طفَال‬ َ ْ‫َرو‬

8
Raudatul atfal
Al_madinah al_munawwarah:‫ال َم ِد ْينَةُال ُمنَو ََّر ْه‬
Al_madinatul munawwarah

2.      Syaddah (tasydid)


Syaddah atau tasjid yang didalam bahasa arab dilambangkan dengan sebuah tanda, yaitu
tanda syaddah atau tasjid, dalam transliterasi tanda syaddah tersebut dilambangkan
dengan huruf yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah.
Misalnya :
Rabbana :‫َربَّنَا‬
Al - birr :‫البِ ّر‬
Nu” ima :‫نُ ِّع َم‬
Nazzala :‫نَ َّز َل‬
Al – hajju :‫ال َح ُّخ‬

3.      Kata sandang


Kata sandang dalam system penulisan arab dilambangkan dengan huruf yaitu :
Namun dalam transliterasinya kata sandang itu dibedakan antara kata sandang yang
diikuti oleh huruf syamsiyah dengan kata sandang qamariyah (a, I, u, b, j, h, kh, g, f, q,
k, m, w, h, y), sedangkan kata sandang yang diikuti huruf syamsiyah (t, s, d, z, r, z, s,
sy, s, d)
Misalnya :
Ar – rajulu :‫ال َّر ُج ُل‬
Al – qalam :‫القَلَ َم‬

4.      Hamzah
Hamzah ditransliterasi dengan apostrof (‘), namun, transliterasi yang demikian
berlalu pada hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata.
Misalnya :
ُ ْ‫اُ ِمر‬
Umirtu :‫ت‬
Syai’un :‫ش ٌئ‬

9
5.      Penulisan kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim maupun huruf ditulis terpisah.Bagi
kata – kata tertentu yang penulisannya dengan huruf arab yang sudah lazim
dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka
dalam transliterasi penulisan kata tersebut tersebut bias dilakukan dengan dua cara :
Bisa dipisah perkata dan bisa pula dirangkaikan

6.      Huruf Kapital


Walaupun dalam system huruf arab huruf capital tidak dikenal, dalam
transliterasi ini huruf capital tetap digunakan. Penggunaan huruf capital penggunaan
huruf capital sesuai dengan EYD. Diantaranya huruf capital digunakan untuk penulisan
huruf awal, nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata
sandang, maka yang ditulis dengan huruf capital tetap huruf awal nama diri tersebut,
bukan huruf awal kata sandangnya.
Misalnya : Penggunaan huruf capital untuk allah hanya berlaku bila dalam tulisan
arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain
sehingga ada huruf / harakat yang dihilangkan, huruf capital tidak dipergunakan.

10
BAB III
PENUTUP

a.       Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita tarik beberapa kesimpulan yang mendasari
penulisan ini, diantaranya :
Transliterasi adalah pengalihan suatu jenis huruf kejenis huruf lainnya, misalkan
alih aksara jawa kehuruf latin, dari huruf jawi ke huruf latin. Beberapa penulisan
menggunakan sumber berbahasa inggris beserta alih aksaranya, dalam bahasa inggris
yang sering digunakan adalah alih aksara Qalam, kadang – kadang perbedaan alih
aksara ini dengan alih aksara kritis Indonesia menimbulkan keslahpahaman dan
kekeliruan pembacaan. Contoh alih aksara Qalam ( inggris ), Omar, Hadith. Alih aksara
kritis di Indonesia, Uts, Mar, Hadits.

b.      Saran
Berdasarkan hasil makalah tersebut penulis menyarankan agar kita senantiasa
menggunakan bahasa yang sesuai dengan metode yang telah ditetapkan oleh kaidah
bahasa Indonesia.

c.       Kritik
Kami menyadari dalam pembuatan makalah kami, masih banyak kekurangan.
Untuk itu kamimohon masukan yang membangun dari pembaca agar dalam pembuatan
makalah selanjutnya kami bias lebih baik lagi.

11
Daftar Pustaka
Pokja Akademik UIN SunanKalijaga, Yogyakarta 2005
a.       Eneng Herniti, M. Hum
b.      Sri Harini, M. Si
c.       Dra. Navilah Abdullah, M. Ag
d.        Sumberhttp://muhanfar.wordpress.com/2010/10/12makalah - tentang -
transliterasi – dalam – bahasa- Indonesia. ( 20 September 2011, Pkl 19.30 WIB )
http://muhanfar.wordpress.com/2010/10/12/makalah-tentang-transliterasi-dalam-
bahasa-indonesia/
kamus bahasa indonesia (1997c : 1071)
Surat Keputusan bersama Meneri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia tanggal 22 Jauari 1988.
(DEPAG RI, 2003 : 3)
http://www.artikata.com/arti-355022-transliterasi.html

12

Anda mungkin juga menyukai