Anda di halaman 1dari 12

Oleh : Rizkika Zukiyatu.

S
(18660008)
Nusantara adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan
wilayah kepulauan yang membentang
dari Sumatra sampai Papua, yang sekarang sebagian besar
merupakan wilayah negara Indonesia. Kata ini tercatat pertama
kali dalam literatur berbahasa Jawa Pertengahan (abad ke-12
hingga ke-16) untuk menggambarkan konsep kenegaraan yang
dianut Majapahit. (https://id.wikipedia.org/wiki/Nusantara)
Dari definisi tersebut, dapat dipahami bahwa nusantara
memiliki sejarah yang luar biasa dalam perkembangan
pembangunan struktur perkotaannya. Terlepas dari sejarah
tersebut, setiap tempat di dunia ini pasti memiliki langgam atau
ciri khas. Namun banyak yang pudar akibat dari proses
modernisasi. Sifat dari morfologi kota modern yang cenderung
menyamaratakan bentuk dan konsep yang universal,
menjadikan ciri khas atau langgam di berbagai tempat
memudar.
Lantas harus seperti apa masa depan kota nusantara?. Apakah
harus seperti kota-kota modern yang ada di Negara-negara
tetangga?. Bukankah akan lebih baik jika nusantara memiliki
kota yang maju namun tetap mempertahankan nilai-nilai moral
dan juga unsur ketuhanannya?. Bagaimanakah gambaran dari
masa depan kota nusantara?.
Mungkin sebelum menjawab semua pertanyaan yang
berkecamuk di pikiran tersebut, alangkah baiknya kita melihat
sejarah dari Nusantara kita ini.
Nusantara terdiri dari kata nusa yang artinya pulau, yakni
pulau-pulau, dan antara yang berarti lain atau seberang. Setelah
Majapahit bubar, istilah Nusantara terlupakan. Nusantara baru
kembali digunakan di abad ke-20. Tokoh pendidikan nasional
pendiri Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara, mempopulerkannya
kembali. Nusantara digunakan sebagai alternatif
dari Nederlandsch Oost-Indie atau Hindia Belanda. Hingga
kini, istilah Nusantara masih kerap digunakan sebagai padanan
Indonesia.(kompas.com)
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa nusantara
adalah gugusan dari pulau-pulau yang berseberangan. “lain
lading lain belalang, lain lumbung, lain juga ikannya”. Mungkin
peribahasa itu cukup sesuai untuk menggambarkan nusantara
kita ini. Dari banyak pulau tersebut tentunya memiliki ciri khas
dan keunikannya masing-masing. Yang tidak bisa dibandingkan
atau disamakan antara satu pulau dengan pulau yang lainnya.
Itulah nusantara. Sebagai generasi penerus bangsa, harusnya
kita dapat selalu menjaga keberagaman tersebut. dan salah
satunya melalui arsitekturnya.
Arsitektur dapat menjadi tanda atau symbol dari jejak
perkembangan sebuah peradaban. Dan dari karya arsitektur,
kita dapat memahami karakteristik dan kebiasaan dari tempat
berdirinya karya tersebut.
Lantas seperti apa jejak arsitektur di nusantara?.
Wajah arsitektur Indonesia memiliki karakter dan cerita panjang
yang khas. Tak heran banyak orang yang tertarik untuk
mempelajari transformasi dunia arsitektur Indonesia mulai dari
tradisional hingga terbentuknya modernisasi saat ini.
Salah satu yang menarik dari wajah arsitektur Indonesia adalah
keberadaan berbagai rumah khas tradisional yang beragam dari
berbagai daerah yang ada di Nusantara. Kekayaan arsitektur
tradisional ini disebut juga sebagai arsitektur vernacular
Pada masa lampau, arsitektur Indonesia tumbuh dan terbentuk dari
masyarakat adat dan merupakan bagian dari identitas, budaya, dan
tradisi dari peradaban adat kawasan tersebut. Indonesia yang kaya
akan etnis, akhirnya mewariskan wajah arsitektur Indonesia yang
beragam dan bisa kamu lihat seperti pada Rumah Gadang, Rumah
Limas, Rumah Joglo Rumah Jawa,, hingga rumah Honai di Papua.
(dekorumo.com)
Dari pemaparan diatas, kita dapat memahami bahwa Indonesia
memiliki pola yang sederhana namun sangat rumit. Banyak makna
dan nilai yang melekat pada setiap bangunan yang dibangun.
Sehingga arsitekturnya pun mengikuti nilai-nilai yang ada. Dan
mungkin tidak sesuai di tempat lain. Sehingga tiap tempat atau
daerah memiliki “wajah” atau style nya masing-masing yang sesuai
dengan nilai dan kebiasaan masyarakat setempat. Dan bentukan-
bentukan itu bisa kita kembangkan untuk kita terapkan dan kita
padukan dengan arsitektur modern.
Kemudian, masuknya ajaran Hindu-Budha ke Nusantara juga
memberikan pengaruh terhadap arsitektur Indonesia. Hal ini bisa
dilihat dari mulai dibangunnya berbagai candi-candi yang khas
dengan penggunaan material-material batu dan juga relief-relief
khas. Wajah arsitektur Indonesia pada masa ini masih bisa kamu
lihat sisa-sisanya pada bangunan-bangunan bersejarah seperti Candi
Borobudur ataupun Candi Prambanan.(dekorumo.com)
Setelah masuknya sebuah kepercayaan. Arsitektur nusantara
tentunya mengalami perubahan seiring dengan kesesuaian ajaran
agama yang dianut. Dan tempat-tempat sacral yang digunakan
sebagai tempat pemujaan, selalu memiliki ukiran, bentuk, symbol,
atau karakter yang unik, dan tidak akan ditemukan di tempat lain
dengan kepercayaan yang berbeda. Dan peninggalan-peninggalan
arsitektur tersebut juga dapat kita jadikan sebagai acuan dalam
membuat sebuah konstruksi di daerah tersebut. entah itu hanya
berupa nilai, hingga bentuk dan material sekalipun.
Setelah era Hindu-Budha, masuknya ajaran Islam ke Nusantara
membuat lahirnya banyak kerajaan Islam di Nusantara. Pada
awalnya, arsitektur Indonesia masih belum begitu berganti, hanya
saja penggunaan ornamen-ornamen islami mulai dikenal. Banyak
masjid
kuno yang mengadaptasi bentuk dan arsitektur dari bangunan
Hindu-Budha. Semakin luas ajaran Islam dan masuknya para
Musafir dari Timur-Tengah kemudian mulai memberikan
pengaruh arsitektur Islami khas negara Timur Tengah pada
arsitektur Indonesia kala itu.(dekorumo.com)
Masuknya islam juga turut andil dalam perubahan arsitektur
nusantara. Bahkan hal-hal yang berbau islam melekat kuat di
struktur perkotaan tersebut. namun, sayangnya kadang beberapa
orang menganggap bahwa islam merupakan sebuah budaya
timur tengah. Sehingga morfologi dari kota-kota islam pada
masa iku mengarah pada timur tengah. Yang mungkin tidak
terlalu sesuai untuk diaplikasikan di nusantara. Kita bisa
mengambil nilai-nilainya. Bahkan itu memang dianjurkan.
Namun untuk bentuk, struktur dan hal fisik lainnya, tentunya
harus kita sesuaikan dengan lingkungan dan budaya tempat
bangunan itu dibuat.
Kemudian, masuklah kolonialisasi Belanda yang berlangsung
selama tak kurang dari tiga setengah abad. Tak bisa dipungkiri,
selama penjajahan, Belanda juga ikut membangun kota-kota di
Indonesia. Dan secara tak langsung ikut mengembangkan dunia
arsitektur Indonesia pada masa itu. Berbagai bangunan bergaya
Belanda yang dimodifikasi agar mampu beradaptasi dengan
iklim tropis menjamur di kota-kota besar. Gaya klasik ini
menjadi wajah arsitektur Indonesia kala itu.Pengaruhnya pada
arsitektur Indonesia masa kinipun masih bisa terasa dari
penggunaan material kaca patri yang masih ada hingga saat ini
dan juga berbagai detail ukiran yang kerap digunakan pada
hunian-hunian bergaya klasik. (dekorumo.com)
Pada masa colonial ini banyak sekali perumahan, dan
bangunan-bangunan pemerintahan yang dibangun dengan style
barat. Dan bentuk-bentuk itu masih bisa kita lihat hingga saat
ini. Hal tersebut pun tidak sesuai dengan nusantara. Selain dari
segi nilai, juga dari segi fisik yang mengarah pada respon
terhadap iklim dan cuaca. Iklim nusantara yang cenderung
tropis sangat berbeda dengan iklim barat. Sehingga bentuk fisik
dan struktur arsitekturnya pun harusnya tidak bisa disamakan.
Namun gaya-gaya tersebut masih digemari hingga saat ini.
Bahkan beberapa orang menganggap style barat adalah modern,
dan style nusantara terlalu sederhana. padahal dapat kita lihat konstruksi
dari arsitektur nusantara yang luar biasa rumit dan penuh dengan makna.
Sehingga yang sederhana itu justru style barat. Namun hal tersebut
kembali pada selera masing-masing. Yang keren menurut saya belum
tentu keren juga menurut anda. Begitupula sebaliknya. Dan apapun
pilihan style kita. Bukan menjadi alasan bagi kita untuk tidak mengagumi
arsitektur orisinil dari nusantara kita ini.
Kemudian Indonesia merdeka. Perlahan wajah arsitektur Indonesia ikut
berbenah seiring mulai dibangunnya pundi-pundi ekonomi. Sosok-sosok
arsitek Modern seperti Frederich Silaban hadir mengubah rupa arsitektur
Indonesia menjadi lebih relevan dan modern. Hingga kini, gaya arsitektur
Indonesia menjelma menjadi wajah yang lebih modern dan kontemporer
karena kombinasi dan pengaruh dari berbagai gaya yang telah
berkembang panjang di Indonesia sehingga melahirkan kekayaan
arsitektur bagi Nusantara. (dekoruma.com)
Setelah mengetahui sejarah panjang arsitektur nusantara. Mari kita jawab
kembali pertanyaan diawal narasi. Lantas harus seperti apa masa depan
kota nusantara?.
Dari pemaparan diatas, dapat kita tarik kesimpulan. Masa depan kota
nusantara haruslah mengandung nilai-nilai luhur yang selalu melekat di
tanah nusantara kita ini. Kemudian untuk bentuk atau morfologi. Kita
dapat memodifikasi atau melakukan kolaborasi dan mengembangkan
bentukan-bentukan dari bangunan masa lampau di nusantara. salah satu
contohnya atap,
Dua gambar diatas mengingatkan kita pada rumah tradisional di
minangkabauw dan bangunan orang Nias. Dan dari gambar tersebut dapat
kita lihat bahwa pengembangan style nusantara akan terlihat epic saat
dikembangkan dengan cara yang benar. Luar biasa sekali bukan?.
Itu baru dua. Coba kita bayangkan apabila seluruh kota di nusantara
menerapkan hal demikian. Betapa mengagumkannya perkotaan kita nanti.
Kemudian pertanyaan selanjutnya. Apakah harus seperti kota-kota modern
yang ada di Negara-negara tetangga?. Saya rasa tidak. Justru dengan
keberagaman kita ini. Style modern akan bertransformasi menjadi lebih
beragam dan dinamis. Dan tidak akan menjadi kota yang monoton
tentunya. Tiap tempat, tiap daerah, bahkan tiap sudut memiliki
karakternya masing-masing. Bukankah hal itu akan terlihat lebih
menarik?.
Bukankah akan lebih baik jika nusantara memiliki kota yang maju namun
tetap mempertahankan nilai-nilai moral dan juga unsur ketuhanannya?.
Tentu saja. Kita sudah memiliki inti dari sebuah perancangan, yaitu nilai,
makna, atau kata lainnya yang menggambarkan tujuan atau patokan dari
pembuatan sebuah karya arsitektur. Saya rasa, bentuk arsitektur yang
biasa saja dan cenderung monoton juga dapat menggambarkan bahwa
orang tersebut tidak memiliki nilai yang sedang ia jaga. Dan tentunya kita
melihat bahwa budaya yang bebas, akan melahirkan arsitektur yang tak
teratur pula. Sedangkan kita, kita memiliki banyak nilai di nusantara,
sudah seharusnya kita memiliki gaya arsitektur yang teratur namun tetap
terlihat luar biasa.
Dan pertanyaan yang terakhir. Bagaimanakah gambaran dari masa depan
kota nusantara?. Kita sering membayangkan bentukan kota yang modern
dan memiliki teknologi canggih. Namun ketika dihadapkan dengan gaya
arsitektur nusantara, terbesit sebuah pertanyaan, apakah bisa bangunan
high technology disatukan dengan style arsitektur nusantara.
Untuk menjawab pertanyaan terakhir ini, kita bisa melihat dari hasil
rancangan pemenang sayembara untuk ibukota kita yang baru. “Nagara
Rimba Nusa”
Dari gambar tersebut, dapat kita pahami bahwa ada tiga unsur dasar yang sangat penting dalam
membuat sebuah arsitektur kota. Tidak hanya kota, bahkan seluruh wilayah yang ada di nusantara.
unsur kesemestaan selalu menjadi garis yang tegas dalam setiap jiwa konstruksi. Dan selalu
menjadi menjadi titik vertical dari alam dan manusia yang merupakan sumbu horizontal dari
sebuah dasar perancangan.
Dari dua gambar diatas, dapat kita lihat bahwa tatanan sebuah
zonasi yang tepat, dapat menghadirkan komposisi yang luar
biasa apabila diaplikasikan dalam sebuah desain suatu kawasan.
Dan memang sudah seharusnya penghalang antara satu wilayah
itu dihapuskan. Agar dapat menyatu dan beriringan, namun
tetap memiliki batas-batas yang sesuai dengan aturan serta nilai
yang ada di nusantara.
Berbicara tentang nilai. Rancangan ini sangat memegang erat nilai-nilai
yang ada di nusantara. seperti gambar diatas. Dimana ada konstruksi-
konsruksi tertentu yang dibuat tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan
namun juga untuk merefleksikan nilai-nilai dari dasar bangsa kita ini.
Dari potongan gambar diatas, dapat kita lihat bahwa arsitektur
nusantara dapat kita padukan dengan arsitektur modern. Dan
tidak ada alasan untuk tidak memasukkan unsur teknologi
didalamnya. Karena dengan pengaturan dan perencanaan yang
tepat. Arsitektur nusantara dapat diubah menjadi sebuah
rancangan yang mengagumkan.

Dan seperti yang dikatakan oleh bapak ridwan kamil melalui


akun instagramnya “Desain pilihan para juri, dimana saya salah
satunya, dan pilihan Presiden ini memiliki semua keunggulan
dan desain sebuah kota,". Dan begitulah. Karya rancangan ini
memang benar-benar mengagumkan.

Dan kesimpulannya. Apabila ada yang bertanya harus seperti


apa masa depan kota nusantara. Maka jawabannya adalah,
Monumentalitas, Sustainabilitas lingkungan (green,
menghormati air dan hutan), memiliki urban system yang baik
(livable dan walkable, smart dan intelligent city). Persis seperti
yang dikatakan oleh bapak ridwan kamil. (menambahi
komentar diatas).

Semoga arsitektur di nusantara semakin baik kedepannya.


Aamiin..

Anda mungkin juga menyukai