ARTIKEL
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Seminar Kimia
yang dibina oleh Dr. Fariati, M.Sc.dan Dra. Surjani Wonorahardjo, Ph.D
Oleh:
Rohima Nostia
NIM 150332600815
Rohima Nostia1
Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5, Malang
E-mail: rnostia@gmail.com
Abstrak: Penentuan kadar ion logam Cr(III), Mn(II), dan Hg(II) di dalam sampel air
merupakan salah satu topik yang banyak diteliti, kandungan logam berat di dalam sampel
air memiliki ambang batas yang sangat kecil, sehingga diperlukan metode penelitian yang
mampu menganalisis kandungan logam berat di dalam sampel air pada konsentrasi yang
kecil. Instrumen Flame-AAS merupakan alat instrumentasi yang banyak dimiliki oleh
lembaga penelitian, namun ketelitian alat untuk menganalisis logam berat di dalam air
kurang akurat. Suatu metode prekonsentrasi untuk meningkatkan konsentrasi logam berat di
dalam air menggunakan metode adsorpsi, menggunakan adsorben nanopartikel magnetit
terlapis karboksimetil kappa-karagenan (MNPs-CMKC) dengan pengaruh pH dan waktu
kontak. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa serapan maksimum ion logam oleh
MNPs-CMKC terjadi pada rentang pH 5-7 dengan waktu kontak 50-80 menit.
Kata kunci: Adsorpsi, CMKC, Ion logam, Nanopartikel Magnetit, Prekonsentrasi.
tentang pengaruh pH, waktu kontak, dan jenis logam pada proses adsorpsi ion logam
dengan nanopartikel magnetit terlapis karboksimetil kappa-karagenan menggunkana
metode preparasi sampel analisis kuantitatif dengan spektrofotometer Flame-AAS,
agar analisis ion logam kromium dan Nikel dapat dilakukan analisis lebih luas.
METODE
1. Sintesis CMKC dari kappa karagenan (dimodifikasi dari (Fan, dkk., 2011))
Sebanyak 1 gram kappa karagenan disuspensi dengan larutan isopropanol
sebanyak 25 mL. Campuran diaduk dengan pengaduk magnet pada suhu kamar
selama 15 menit, selanjutnya ditambah dengan larutan 3 mL etanol, kemudian
diaduk selama 10 menit. Campuran ditambahkan 1,5 gram NaOH dengan 3 kali
penambahan setiap 15 menit, diaduk pada suhu 70ºC selama 1 jam. Ditambahkan
campuran 10 mL etanol dengan 2,5 gram TCA. Kemudian dipanaskan pada suhu
75ºC dan diaduk selama 4 jam. Setelah itu, campuran disaring, residu dilarutkan
dalam 10 mL etanol, dinetralkan dengan larutan asam asetat glasial pada suhu kamar,
kemudian campuran disaring, residu dicuci dengan 10 mL etanol sebanyak 3 kali
atau lebih. Selanjutnya dikeringkan dengan oven pada suhu 60ºC selama 24 jam.
demineralisasi, lalu campuran disaring, filtrat disimpan (filtrat 2). Filtrat diuji dengan
Flame-AAS.
HASIL
1. Pengaruh pH terhadap adsorpsi ion logam Cr(III), Mn(II), dan Hg(II)
terhadap MNPs-CMKC Untuk menetukan pH optimum dari proses absorpsi
ion logam Cr(III), Mn(II), dan Hg(II) di dalam sampel air diperlukan grafik pH
vs persen keterserapan (%S). Persen keterserapan dapat dihitung berdasarkan
persamaan 1:
C 0−Ct
%S= x 100 (1)
Ct
mg
Dimana C0 adalah konsentrasi awal ion logam dalam larutan ( ), Ct adalah
L
mg
konsentrasi konsentrasi kesetimbangan setelah adsorpsi ( ).
L
Pengaruh pH pada adsorpsi ion logam Cr(III), Mn(II), dan Hg(II) terhadap
MNPs-CMKC dilakukan untuk mempelajari kapasitas adsorpsi ion logam pada pH
3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 seperti yang ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel 1. Pengaruh pH terhadap adsorpsi ion logam Cr(III), Mn(II), dan Hg(II) terhadap
MNPs-CMKC
Parameter
pH a
Cr(III) Mn(II)b Hg(II)c
Ct ( Ct (
mg mg mg mg mg mg
C0 ( ) %S C0 ( ) %S C0 ( ) Ct ( ) %S
L ) L ) L L
L L
3 20 18,18 10 150 120 25 1 0,83 20
4 20 15,38 30 150 111,11 35 1 0,769 30
5 20 11,11 80 150 93,75 60 1 0,714 40
6 20 10,52 90 150 90,90 65 1 0,704 42
7 20 11,76 70 150 93,75 60 1 0,606 65
8 1 0,633 58
9 1 0,625 60
Sumber: a. (Gupta, dkk., 2011), b. (Giraldo, dkk., 2013), c. (Liu, dkk., 2008)
Dari data di atas pada logam Cr(III) diketahui bahwa pada pH 3 sampai pH 6
mengalami peningkatan %keterserapan, tetapi mengalami penurunan pada pH 7.
Pada pH 6 menunjukkan adsorpsi maksimum ion Cr(III) terhadap absorben
nanopartikel magnetit terlapis CMKC. Selain itu, untuk logam Mn(II) diketahui
bahwa pada pH 3 sampai pH 6 mengalami peningkatan %keterserapan, tetapi
mengalami penurunan pada pH 7. Pada pH 6 menunjukkan adsorpsi maksimum ion
Mn(II) terhadap absorben nanopartikel magnetit terlapis CMKC. Sedangkan untuk
logam Hg(II) diketahui bahwa pada pH 3 sampai pH 7 mengalami peningkatan
%keterserapan, tetapi mengalami penurunan pada pH 8. Pada pH 7 menunjukkan
Rohima Nostia1, Kimia Analitik
C 0−Ct
%S= x 100 (1)
Ct
mg
Dimana C0 adalah konsentrasi awal ion logam dalam larutan ( ), Ct adalah
L
mg
konsentrasi konsentrasi kesetimbangan setelah adsorpsi ( ).
L
Pengaruh waktu kontak pada adsorpsi ion logam Cr(III), Mn(II), dan Hg(II)
terhadap nanopartikel magnetit terlapis CMKC dilakukan untuk mempelajari
kecepatan MNPs-CMKC mengadsorpsi ion logam pada waktu 10, 20, 30, 40, 50, 60,
60 menit seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.
Tabel 2. Pengaruh Waktu terhadap adsorpsi ion logam Cr(III), Mn(II), dan Hg(II) terhadap
MNPs-CMKC
Waktu Kontak Parameter
(menit) Cr(III) a
Mn(II)b Hg(II)c
Ct ( Ct (
mg mg mg mg mg mg
C0 ( ) %S C0 ( ) %S C0 ( ) Ct ( ) %S
L ) L ) L L
L L
10 20 14,8 35 150 85,71 75 100 7,69 30
20 20 12,9 55 150 100 80 100 6,66 50
30 20 11,428 75 150 81,96 83 100 6,06 65
40 20 11,11 80 150 81,08 85 100 5,88 70
50 20 10,81 85 150 81,08 85 100 5,71 75
60 20 10,52 90 100 5,55 80
80 100 5,55 80
Sumber: a. (Gupta et al., 2011), b. (Giraldo, dkk., 2013), c. (Monier, 2012)
Dari data di atas pada logam Cr(III) diketahui bahwa pada waktu kontak 10
menit sampai 60 menit mengalami peningkatan %keterserapan. Selain itu, untuk
logam Mn(II) diketahui bahwa pada waktu kontak 10 menit sampai 40 menit
mengalami peningkatan %keterserapan, tetapi mengalami kestabilan 50 menit.
Sedangkan untuk logam Hg(II) diketahui bahwa waktu kontak 10 menit sampai 60
menit mengalami peningkatan %keterserapan, tetapi mengalami kestabilan pada 80
menit.
Rohima Nostia1, Kimia Analitik
PEMBAHASAN
1. Karakterisasi spektrum FTIR karagenan dan karboksimetil kappa-
karagenan
b
a
4. Karakterisasi VSM
5. Karakterisasi SEM
100
90
80
Persen Keterserapan
70
60
50 Cr(III)
40
Hg(II)
30
Mn(II)
20
10
0
2 3 4 5 6 7 8 9 10
pH
Gambar 1: Pengaruh pH terhadap adsorpsi ion logam Cr(III), Mn(II), dan Hg(II) terhadap
MNPs-CMKC
Pada gambar 1 dapat dipelajari pengaruh pH pada adsorpsi ion logam Cr(III),
Mn(II) dan Hg(II) terhadap MNPs-CMKC, dilakukan percobaan dengan kisaran pH
3-9. Pengaruh pH pada adsorpsi ditunjukkan pada gambar 1. rentang pH 3-9 untuk
menghindari pengendapan kation logam dalam bentuk klorida atau hidroksida.
Pengikatan ion logam Cr meningkat dengan meningkatnya pH larutan dan nilai
maksimal pada kesetimbangan pH sekitar 6. Adsorpsi yang lemah terjadi pada
medium asam, tetapi dapat dilihat bahwa pH yang lebih tinggi menyebabkan serapan
logam lebih tinggi.
100
90
80
Persen Keterserapan
70
60
50 Cr(III)
40 Hg(II)
30 Mn(II)
20
10
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Waktu Kontak
Gambar 2: Pengaruh Waktu Kontak terhadap adsorpsi ion logam Cr(III), Mn(II) dan Hg(II)
terhadap MNPs-CMKC
DAFTAR RUJUKAN
Afkhami, A., Saber-Tehrani, M., Bagheri, H., & Madrakian, T. (2011). Flame atomic
absorption spectrometric determination of trace amounts of Pb(II) and Cr(III) in
biological, food and environmental samples after preconcentration by modified
nano-alumina. Microchimica Acta. https://doi.org/10.1007/s00604-010-0478-y
(volume)
Cardoso, M. J., Costa, R. R., & Mano, J. F. (2016). Marine Origin Polysaccharides in
Drug Delivery Systems, 1–27. https://doi.org/10.3390/md14020034
Dorniani, D., Hussein, M. Z. Bin, Kura, A. U., Fakurazi, S., Shaari, A. H., & Ahmad,
Z. (2012). Preparation of Fe3O4magnetic nanoparticles coated with gallic acid
for drug delivery. International Journal of Nanomedicine.
https://doi.org/10.2147/IJN.S35746
Fan, L., Wang, L., Gao, S., Wu, P., Li, M., Xie, W.,Wang, W. (2011). Synthesis ,
characterization and properties of carboxymethyl kappa carrageenan.
Carbohydrate Polymers, 86(3), 1167–1174.
Rohima Nostia1, Kimia Analitik
https://doi.org/10.1016/j.carbpol.2011.06.010
Ghosh, A. K., & Bandyopadhyay, P. (2012). Polysaccharide-Protein Interactions and
Their Relevance in Food Colloids.
Giraldo, L., Erto, A., & Moreno-piraja, J. C. (2013). Magnetite nanoparticles for
removal of heavy metals from aqueous solutions : synthesis and
characterization, 465–474. https://doi.org/10.1007/s10450-012-9468-1
Gupta, V. K., Agarwal, S., & Saleh, T. A. (2011). Chromium removal by combining
the magnetic properties of iron oxide with adsorption properties of carbon
nanotubes. Water Research, 45(6), 2207–2212.
https://doi.org/10.1016/j.watres.2011.01.012
Huang, C., & Hu, B. (2008). Silica-coated magnetic nanoparticles modified with γ
-mercaptopropyltrimethoxysilane for fast and selective solid phase extraction of
trace amounts of Cd , Cu , Hg , and Pb in environmental and biological samples
prior to their determination by inductivel, 63, 437–444.
https://doi.org/10.1016/j.sab.2007.12.010
León, Y., Cárdenas, G., & Arias, M. (2017). Synthesis And Characterizations Of
Metallic Nanoparticles In Chitosan By Chemical Reduction, 4, 3760–3764.
Li, Z., Chang, X., Zou, X., Zhu, X., Nie, R., Hu, Z., & Li, R. (2009). Chemically-
modified activated carbon with ethylenediamine for selective solid-phase
extraction and preconcentration of metal ions. Analytica Chimica Acta.
https://doi.org/10.1016/j.aca.2008.11.001
Liu, J., Zhao, Z., & Jiang, G. (2008). Coating Fe3O4 Magnetic Nanoparticles with
Humic Acid for High Efficient Removal of Heavy Metals in Water, 42(18),
6949–6954.
Mahdavinia, G., & Etemadi, H. (2015). Surface modification of iron oxide
nanoparticles with κ- carrageenan/carboxymethyl chitosan for effective
adsorption of bovine serum albumin. Arabian Journal Of Chemistry.
https://doi.org/10.1016/j.arabjc.2015.12.002
Marqués, M. J., Salvador, A., Morales-Rubio, A., & De La Guardia, M. (2000).
Chromium speciation in liquid matrices: A survey of the literature. Fresenius’
Journal of Analytical Chemistry. https://doi.org/10.1007/s002160000422
Monier, M. (2012). Preparation of cross-linked magnetic chitosan-phenylthiourea
resin for adsorption of Hg ( II ), Cd ( II ) and Zn ( II ) ions from aqueous
solutions. Journal of Hazardous Materials, 209–210, 240–249.
https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2012.01.015
Shishehbore, M. R., Afkhami, A., & Bagheri, H. (2011). Salicylic acid
functionalized silica-coated magnetite nanoparticles for solid phase extraction
and preconcentration of some heavy metal ions from various real samples.
Chemistry Central Journal, 5(1), 17–20. https://doi.org/10.1186/1752-153X-5-
41
Tavallali, H., Deilamy-Rad, G., & Peykarimah, P. (2013). Preconcentration and
speciation of Cr(III) and Cr(VI) in water and soil samples by spectrometric
detection via use of nanosized alumina-coated magnetite solid phase.
Environmental Monitoring and Assessment, 185(9), 7723–7738.
https://doi.org/10.1007/s10661-013-3130-6
Uthaman, S., Lee, S. J., Cherukula, K., Cho, C., & Park, I. (2015). Polysaccharide-
Coated Magnetic Nanoparticles for Imaging and Gene Therapy Saji, 2015, 1–
15.
Zhu, X., Hu, B., Jiang, Z., & Li, M. (2005). Cloud point extraction for speciation of
chromium in water samples by electrothermal atomic absorption spectrometry.
Rohima Nostia1, Kimia Analitik
Lampiran
Perhitungan
1. Ion Logam Cr(III)
pH 3 pH 4
C 0−Ct C 0−Ct
%S= × 100 %S= × 100
Ct Ct
20−18,18 20−15,38
¿ × 100 ¿ × 100
18,18 15,38
¿ 10 ¿ 30
pH 5 pH 6
C 0−Ct C 0−Ct
%S= × 100 %S= × 100
Ct Ct
20−11,11 20−10,52
¿ ×100 ¿ × 100
11,11 10,52
¿ 80 ¿ 90
pH 7
C 0−Ct
%S= × 100
Ct
20−11,76
¿ ×100
11,76
¿ 70
pH 5 pH 6
C 0−Ct C 0−Ct
%S= × 100 %S= × 100
Ct Ct
150−93,75 150−90,90
¿ ×100 ¿ ×100
93,75 90,90
¿ 60 ¿ 65
pH 7
C 0−Ct
%S= × 100
Ct
150−93,75
¿ ×100
93,75
¿ 60
pH 3 pH 4
C 0−Ct C 0−Ct
%S= × 100 %S= × 100
Ct Ct
1−0,83 1−0,769
¿ × 100 ¿ × 100
0,83 0,769
¿ 20 ¿ 30
pH 5 pH 6
C 0−Ct C 0−Ct
%S= × 100 %S= × 100
Ct Ct
1−0,714 1−0,704
¿ ×100 ¿ ×100
0,714 0,704
¿ 40 ¿ 42
pH 7 pH 8
C 0−Ct C 0−Ct
%S= × 100 %S= × 100
Ct Ct
1−0,606 1−0,633
¿ × 100 ¿ × 100
0,606 0,633
¿ 65 ¿ 58
pH 9
C 0−Ct
%S= × 100
Ct
1−0,625
¿ × 100
0,625
¿ 60
Waktu kontak 50
C 0−Ct
%S= × 100
Ct
150−81,08
¿ ×100
81,08
¿ 85
Waktu kontak 80
C 0−Ct
%S= × 100
Ct
1−5,55
¿ × 100
5,55
¿ 80
Rohima Nostia1, Kimia Analitik
1 gram kappa-karagenan
disuspensi dalam 25 mL larutan isopropanol
diaduk selama 15 menit pada suhu kamar
ditambah etanol 3 ml
diaduk selama 10 menit
ditambahkan NaOH sebanyak 1,5 gram (3 kali penambahan tiap 15
menit) (dimodifikasi dari Nurfadilah, dkk, 2018)
diaduk selama 1 jam pada suhu 70°C (dimodifikasi dari Nurfadilah
et.al., 2018)
ditambah larutan TCA 2,5 gram yang telah dilarutkan dalam 10 mL
etanol (dimodifikasi dari Rizqi, dkk. 2018)
dipanaskan pada suhu 75°C dan diaduk selama 4 jam (dimodifikasi
dari Rizqi et.al., 2018)
disaring
Endapan Filtrat
CMKC
CMKC
Hasil Uji DS
Rohima Nostia1, Kimia Analitik
b. Uji FTIR
Uji FTIR dilakukan oleh analis di laboratrium FMIA UM
10
mL
20 mL larutan campuran FeSO4 dan FeCl3
Larutan NaOH 2 M
40 mL dimasukkan ke dalam gelas beaker
Diteteskan perlahan 20 mL larutan campuran FeSO4 dan FeCl3 pada
larutan NaOH 2 M sambil diaduk dengan magnetic stirrer (pH basa)
Distirrer selama 30 menit dalam suhu kamar
Endapan hitam yang diperoleh disarinng dan dicuci dengan air aquades
hingga pH 7
Endapan dikeringkan dalam oven selama 5 jam pada suhu 50ᵒC
Padatan hitam yang diperoleh digerus dengan mortal dan pastle
Nanopartikel magnetit
Dilar
utkan
dala
m
100
Padatan nanopartikel magnetit terlapis CMKC
Rohima Nostia1, Kimia Analitik
9. Adsorpsi dan desorpsi ion logam berat (dimodifikasi dari (Shishehbore, dkk.,
2011))
10 mL larutan sampel yang mengandung ion logam Cr(III), Mn(II), Hg(II)
Dipindahkan dalam gelas beaker
pH disesuaikan menjadi 6 dengan menambahkan 0,01-0,1 M HCl atau
NaOH
0,1 gram nanopartikel magnetit terlapis CMKC (magnetit-CMKC)
ditambahkan ke larutan sampel
Larutan campuran didispersikan dengan alat ultrasonik selama 20
menit pada suhu kamar
Dipisahkan endapan dan filtrat
Endapan yang tertinggal di kertas saring dicuci dengan 15 mL air
demin
Ion-ion logam yang tertahan pada MNPs-CMKC dielusi dengan 15 mL
larutan HNO3 1 M
Konsentrasi ion logam Cr(III), Mn(II), Hg(II) dalam sampel ditentukan
dengan instrumen AAS
AAS