Anda di halaman 1dari 35

BAB III

KONSOLIDASI

3.1 DASAR TEORI


Konsolidasi merupakan proses dimana berkurangnya volume atau
berkurangnya rongga pori dari tanah jenuh berpermeabilitas rendah akibat
pembebanan, proses ini dipengaruhi oleh kecepatan terperasnya air pori yang
keluar dari rongga tanah. Pengujian konsolidasi ini biasa dilakukan di
laboratorium dengan alat konsolidasimeter. Bila suatu massa lapisan tanah
lempung memiliki tegangan efektif yang bekerja pada waktu sekarang adalah
tegangan maksimumnya, maka endapan lempung ini disebut lempung pada
kondisi normally consolidated (NC) atau terkonsolidasi normal. Jadi lapisan
tanah lempung pada kondisi normal konsolidasi memiliki tekanan
prakonsolidasi atau Pc’ yang sama dengan tekanan overburden efektif atau
Po’. Oleh karena itu tanah normally consolidated memiliki nilai OCR = 1
dapat juga ditemui tanah lempung dengan nilai OCR < 1. Pengujian
konsolidasi pada tanah dapat digunakan untuk memperkirakan besarnya
penurunan yang terjadi dan berapa lama penurunan pada sebuah bangunan.
Pada waktu konsolidasi berlangsung, gedung atau bangunan diatas
lapisan tersebut akan menurun (settlement). Dalam bidang teknik sipil ada
dua hal yang perlu diketahui mengenai penurunan itu, yaitu:
a. Besarnya penurunan yang akan terjadi diketahui dari indeks pemampatan
(Cc)
b. Kecepatan penurunan diketahui dari perhitungan koefisien konsolidasi
(Cv)
Dalam menentukan nilai Cv, diperlukan nilai dari panjang aliran rata-
rata yang harus ditempuh air pori selama proses konsolidasi berlangsung. Nilai
panjang aliran ini disebut tinggi Hdr. Untuk tanah yang air porinya dapat mengalir
kearah atas dan bawah, nilai Hdr sama dengan setengah tebal tanah rata-rata selama
konsolidasi. Untuk tanah yang air porinya hanya dapat mengalir ke luar dalam
satu arah, maka Hdr sama dengan tebal tanah rata-rata selama konsolidasi.
Gambar 3.1 Alat Uji Konsolidasi
Sumber : Modul Praktikum Mekanika Tanah 2, 2019

Berat tanah dihitung dengan menggunakan persamaan 3.1 s/d 3.19 :

Berat Tanah Basah (Wt basah):


Wt.......................................................................................(
basah =Wt−W
Pers. 3.1)

Dimana : Wt = Berat Tanah basah beserta cawan


W = Berat cawan kosong

Berat Tanah Kering (Wt kering):


Wt
...................................................................................................(Pers.
Kering =Wt −W 3.2)

Dimana : Wt = Berat cawan beserta tanah hasil oven


W = Berat cawan kosong

Kadar Air (Wc) :


(Wt basah −Wt ker ing )
Wc= ×100 %
....................................................................................................(Pers. 3.3)
Wt ker ing

Dimana : Wt = Berat cawan beserta tanah hasil oven

Berat Volume Tanah (γ) :


W
γt=
V
....................................................................................................(Pers. 3.4)

Dimana : γ = Berat Volume


W = Berat Contoh Tanah
V = Volume Tanah

Berat Volume Kering (γd):


γ
γd=
1+w
....................................................................................................(Pers. 3.5)

Dimana : γ = Berat Volume Tanah


w = kadar air

Dalam perhitungan besar penurunan total (ΔH) yang terjadi pada setiap
pembebanan adalah dengan cara mengurangi pembacaan pada permulaan
percobaan (Hawal) dengan pembacaan yang bersangkutan (Hakhir). Dapat dilihat
dalam persamaan :
ΔH = Hawal – Hakhir ........................................................(Pers. 3.6)
Sedangkan untuk menghitung Angka Pori (e) menggunakan persamaan
sebagai berikut :
Angka Pori Semula (e0) :
Hv 0
e0=
Hs.................................................................................(Pers. 3.7)

Dimana : Hv0 = Tinggi Contoh Tanah


Hs = Tinggi Solid Tanah

Perubahan Angka Pori (e) :


Hvi
e=
Hs
....................................................................................................(Pers. 3.8)

Dimana : Hvi = Tinggi Contoh Tanah ke – i (cm)


Hs = Tinggi Solid Tanah (cm)

Tinggi Solid (Hs) :

Ws
Hs=
AxGsx γw
.................................................................................................(Pers. 3.9)

Dimana : Ws = Berat Tanah Kering


A = Luas Permukaan Contoh Tanah
Gs = Berat Jenis Tanah
γw = Berat Jenis Air

Setelah menghitung angka pori pada setiap pembebanan, kemudian


menggambarkan harga-harga angka pori tersebut pada grafik angka pori
terhadap tekanan, dengan menggunakan skala logaritmis untuk tekanan. Dari
grafik angka pori terhadap tekanan tersebut dapat ditentukan harga Cc, Cv,
dan σPp’. Harga Cc, Cv, dan Pc dihitung dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut :

Indeks Pemampatan (Cc) :


e1 −e2
Cc=
LogP 2 −log P 1
................................................................................................(Pers. 3.10)

Dimana : Cc = Indeks Pemampatan


e1 = Angka Pori pada P1 (ditentukan pada grafik angka pori)
e2 = Angka Pori pada P2 (ditentukan pada grafik angka pori)
P1 = Tekanan (ditentukan pada grafik angka pori)
P2 = Tekanan (ditentukan pada grafik angka pori)

Indeks Pemampatan Kembali (Cr) :


e a −e b
Cr=
Log (P b / Pa )
..................................................................................................(Pers. 3.11)

Dimana : Cr = Indeks Pemampatan Kembali


ea = Angka Pori pada Pa (ditentukan pada grafik rebound)
eb = Angka Pori pada Pb (ditentukan pada grafik rebound)
Pa = Tekanan (ditentukan pada grafik rebound)
Pb = Tekanan (ditentukan pada grafik rebound)

Gambar 3.2 Grafik menentukan Pc (Tekanan Prakonsolidasi)


Sumber : Modul Praktikum Mekanika Tanah 2, 2019

Cara menentukan Pc (Tekanan Prakonsolidasi) dari kurva angka pori terhadap


tekanan sebagai berikut :
1. Tentukan titik pada kelengkungan maksimum kurva tersebut.
2. Tarik garis singgung kurva di titik tersebut.
3. Bagi dua sudut yang dibentuk oleh garis singgung dan garis mendatar
yang melalui titik tersebut.
4. Dari perpotongan garis-garis tersebut kemudian ditarik garis kebawah
untuk mendapatkan tekanan prakonsolidasi (Pc).

Terdapat dua sifat tanah lempung yaitu normally consolidated dan


over consolidated, pada saat over consolidated tanah lapisan bagian bawah
pada suatu saat pernah mengalami konsolidasi akibat dari tekanan yang lebih
besar dari tekanan yang berkerja sekarang, sedangkan normally consolidated
jika tanah tidak pernah mengalami tekanan yang lebih besar dari tekan pada
waktu sekarang. Untuk menentukan sifat tanah dapat dilihat dari nilai OCR
(Over consolidated Ratio).

OCR (Over consolidated Ratio):


OCR = Pc / Po ……………………………………………………(Pers. 3.12)

normally consolidated Jika OCR = 1


over consolidated Jika OCR > 1

Cara untuk menentukan waktu konsolidasi mencapai 50 % ( t50 ) :


1. Memperpanjang bagian kurva yang merupakan garis lurus dari konsolidasi
primer dan sekunder hingga berpotongan di titik A. Ordinat titik A adalah
D100 – yaitu deformasi pada akhir konsolidasi primer 100 %.
2. Memilih waktu t1 dan t2 pada bagian kurva sedemikian rupa sehingga t2 = 4
t1. Misalkan perbedaan deformasi contoh tanah selama waktu (t 1 – t2) sama
dengan x.
3. Menggambar garis mendatar DE sehingga jarak vertikal BD sama dengan
x. Deformasi yang bersesuaian dengan garis DE sama dengan D0 (yaitu
deformasi pada konsolidasi 0%).

4. Ordinat titik F pada kurva konsolidasi merupakan deformasi pada


konsolidasi primer 50% dan absisnya merupakan waktu yang bersesuaian
dengan konsolidasi 50% (t50). Cara mendapatkan D50 adalah sebagai
berikut :
D +D
D50= 0 100
2
...........................................................................................(Pers. 3.13)

5. Ordinat titik F pada kurva konsolidasi merupakan deformasi pada


konsolidasi primer 50 % dan absisnya merupakan waktu yang bersesuaian
dengan konsolidasi 50 % (t50).

D0 D
B X
C X
Dial Reading

D50 F

D10
A

t1 t2 t50
Waktu (Skala Log)

Gambar 3.3 Grafik menentukan t50


Sumber : Kakaramdhanolii, 2012

Harga Koefisien Konsolidasi (Cv) pada saat mencapai konsolidasi 50 % dapat


dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Untuk derajat konsolidasi rata-rata 50%, Tv = 0,197
1
Hdr= ( Hi+ Hf.............................................................(Pers.
) 3.14)
2
1 .....................................................................(Pers 3.15)
Hdr ¿ (H)
2

Dari persamaan diatas didapat persamaan sebagai berikut :


2
0 . 197 ( Hdr )
Cv 50=
t 50
..................................................................................................(Pers. 3.16)
Dimana : - Cv = Koefisien Konsolidasi (cm2/menit)
- t50 = Waktu untuk mencapai konsolidasi 50 % (menit)
- Hdr = Panjang aliran rata-rata yang harus ditempuh
oleh air pori selama proses konsolidasi.
- Hi= Tebal contoh tanah pada tekanan awal
- Hf = Tebal contoh tanah pada tekanan akhir

Cara untuk menentukan waktu konsolidasi mencapai 90 % ( t90 ) :


1. Menggambar garis AB melalui bagian awal dari kurva.
2. Menggambar garis AC dengan rumus C = 1,15 B. Perpotongan titik D,
yang merupakan harga akar waktu untuk tercapainya konsolidasi 90%
(t90).

(t90)1/2
Dial Reading

B C
Waktu ( Akar Waktu )
`
Gambar 3.4 Grafik menentukan t90
Sumber : Kakaramdhanolii, 2012

Harga Koefisien Konsolidasi (Cv) pada saat mencapai konsolidasi 90 % dapat


dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Untuk derajat konsolidasi rata-rata 90%, Tv = 0,848
1
Hdr = ( Hi+ Hf ) ...............................................................(Pers. 3.17)
2
1
Hdr ¿ ( H ) .....................................................................(Pers. 3.18)
2
Dari rumus diatas didapat persamaan :

0. 848 ( Hdr )2
Cv 90=
..................................................................................................(Pers. 3.19)
t 90

Dimana : - Cv = Koefisien Konsolidasi (cm2/menit)


- t90 = Waktu untuk mencapai konsolidasi 90 % (menit)

- Hdr = Panjang aliran rata-rata yang harus ditempuh


oleh air pori selama proses konsolidasi.

- Hi = Tebal contoh tanah pada tekanan awal


- Hf = Tebal contoh tanah pada tekanan akhir

3.2 PROSEDUR PRAKTIKUM


1. Mengeluarkan contoh sampel dari dalam shelby menggunakan extruder
lalu dipotong dengan menggunakan pisau agar permukaannya rata.
2. Mengeluarkan contoh tanah dengan menggunakan extruder dan dimasukan
dalam ring kuningan pendek (dimensi : diameter = 5 cm, tinggi = 3 cm)
3. Tanah di potong rata dengan pisau dan potongannya dikumpulkan ditaruh
dicawan.
4. Timbang contoh tanah yang telah dicetak dari ring.
5. Menempatkan batu pori dibagian atas dan bawah dari contoh tanah, lalu
dimasukkan kedalam sel konsolidasi.
6. Meletakkan sel konsolidasi yang berisi benda uji pada alat konsolidasi lalu
memasang loading device sehingga bagian yang runcing dari plat
penumpu menyentuh tepat pada alat pembebanan.
7. Menuangkan air kedalam penempatan benda uji hingga benda uji
terendam.
8. Mengatur lengan alat pembebanan sampai kondisi datar (seimbang)
dengan menggunakan waterpass.
9. Mengatur kedudukan arloji pada skala 0.
10. Memasang beban pertama sehingga tekanan pada benda uji sebesar 0,25
kg/cm2, kemudian arloji dibaca dan dicatat pada waktu 0,25 menit, 0,50
menit, 1 menit, 2 menit, 4 menit, 8 menit, 15 menit, 30 menit, 1 jam dan
24 jam setelah beban pertama dipasang.
11. Melakukan hal yang sama seperti cara ke-10 dengan penambahan beban
sebesar 0,5 kg/cm2, 1 kg/cm2, 2 kg/cm2, 4 kg/cm2, dan 8 kg/cm2.
12. Setelah pembacaan pembebanan 8 kg/cm2, melakukan pembacaan rebound
(unloading) dengan cara mengurangi pembebanan satu-persatu. Pertama
mengambil beban 8 kg/cm2 lalu baca dan dicatat pada waktu 0,25 menit,
0,50 menit, 1 menit, 2 menit dan seterusnya sampai 1 jam.
13. Melakukan hal yang sama seperti cara ke-12 dengan mengurangi beban
sebesar, 4 kg/cm2, 2 kg/cm2, 1 kg/cm2, 0,50 kg/cm2, dan 0,25 kg/cm2.
14. Setelah pembacaan terakhir dicatat, maka contoh tanah dikeluarkan dari
ring konsolidasi, timbang benda uji sebelum dan sesudah di oven.

3.3 DOKUMENTASI PRAKTIKUM

Gambar 3.5 Pemasangan tabung sampel pada extruder

Gambar 3.6 Pengeluaran sampel tanah dari tabung extruder


Pengeluaran sampel tanah dari tabung extruder
Gambar 3.7 Pengeluaran sampel tanah dari tabung extruder

Gambar 3.8 Pemasangan kertas filter pada percobaan konsolidasi


Gambar 3.9 Pemasukan sampel tanah pada tabung

Gambar 3.10 Pemasangan tabung konsolidasi pada alat konsolidasi

3.4 HASIL DAN ANALISIS


Diameter contoh tanah (D) = 5 cm
Tinggi contoh tanah (H0) = 2 cm
Ws 41
Tinggi solid tanah (Hs) = = =¿0,86 cm
A .Gs . γw 18,0864 x 2,64 x 1

Tabel 3.1 Data Percobaam Konsolidasi Hari Ke-1 (Beban : 520 gram)

Pembacaan Penurunan Dial


T √t ∆H
Reading

0 0 0 0
0,25 0,5 33 0,033
0,5 0,71 36 0,036
1 1 42 0,042
2 1,41 48 0,048
4 2 57 0,057
8 2,83 68 0,068
15 3,87 79 0,079
30 5,48 89,5 0,090 Sumber :
60 7,45 96,5 0,097 Data hasil
1440 37,95 111 0,111 olahan
pribadi,
2019
Pengujian Konsolidasi t50 hari ke-1
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
∆H
0.08
0.09
0.1
0.11
0.12
1 10 100 1000 10000

t (waktu)

Gambar 3.11 Grafik pengujian konsolidasi t50 hari ke-1


Sumber : : Data hasil olahan pribadi, 2019
Dari grafik pengujian konsolidasi t50 hari ke-1 di atas didapatkan hasil :
t1 = 1,5 ; t2 = 6 ; t50 = 6,9
H1 = Tinggi tanah awal – Pembacaan 24 jam
= 2 cm – 0,111 cm = 1,889 cm
C v 50=T 50 ¿ ¿
Pengujian Konsolidasi t90 hari ke-1
0

0.02

0.04

0.06
∆H

0.08

0.1

0.12
0 5 10 15 20 25 30 35 40

√t

Gambar 3.12 Grafik pengujian konsolidasi t90 hari ke-1


Sumber : : Data hasil olahan pribadi, 2019
Dari grafik pengujian konsolidasi t90 hari ke-1 diperoleh :
a=5,5b=5,5 ×1,15=6,325√ t 90=3,3t 90=10,89
C v 90=T 90 ¿ ¿

Tabel 3.2 Data percobaan konsolidasi hari ke-2 (beban : 1060 gram)

Pembacaan Penurunan Dial


T √t ∆H
Reading

0 0 111 0,111
0,25 0,5 120 0,12
0,5 0,71 121 0,121
1 1 124 0,124
2 1,41 128 0,128
4 2 133 0,133
8 2,83 140 0,14
15 3,87 146 0,146
30 5,48 154 0,154
60 7,45 161 0,161
1440 37,95 177 0,177
Sumber : Data olahan pribadi, 2019

Pengujian Konsolidasi t50 hari ke-2


0.09

0.1

0.11

0.12

0.13
∆H 0.14

0.15

0.16

0.17

0.18
1 10 100 1000 10000

t (waktu)

Gambar 3.13 Grafik pengujian konsolidasi t50 hari ke-2


Sumber : : Data hasil olahan pribadi, 2019
Dari grafik pengujian konsolidasi t50 hari ke-2 diperoleh :
t1 = 1,5 ; t2 = 6 ; t50 = 12
H2 = Tinggi tanah awal – Pembacaan 24 jam
= 2 cm – 0,177 cm = 1,823 cm

C v 50=T 50 ¿ ¿
Pengujian Konsolidasi t90 hari ke-2
0.1

0.12

0.14

∆H
0.16

0.18

0.2
0 5 10 15 20 25 30 35 40

√t

Gambar 3.14 Grafik pengujian konsolidasi t90 hari ke-2


Sumber : : Data hasil olahan pribadi, 2019
Dari grafik pengujian konsolidasi t90 hari ke-2 diperoleh :
a=9,5b=9,5 ×1,15=10,9√ t 90=2,8t 90=7,84

C v 90=T 90 ¿ ¿

Tabel 3.3 Data percobaan konsolidasi hari ke-3 (besar beban : 1050 gram)

Pembacaan Penurunan Dial


T √t ∆H
Reading

0 0 177 0,177
0,25 0,5 188 0,188
0,5 0,71 191 0,191
1 1 195 0,195
2 1,41 200 0,2
4 2 206 0,206
8 2,83 216 0,216
15 3,87 226 0,226
30 5,48 239 0,239
60 7,45 251 0,251
1440 37,95 272 0,272
Sumber : Data hasil olahan pribadi, 2019

Pengujian Konsolidasi t50 hari ke-3


0.17

0.19

0.2

0.22

0.23
∆H 0.25

0.26

0.28

0.29

0.31
1 10 100 1000 10000

t (waktu)

Gambar 3.15 Grafik pengujian konsolidasi t50 hari ke-3


Sumber : : Data hasil olahan pribadi, 2019
Dari grafik pengujian konsolidasi t50 hari ke-3 diperoleh :
t1 = 1,5 ; t2 = 6 ; t50 = 18
H3 = Tinggi tanah awal – Pembacaan 24 jam
= 2 cm – 0,272 cm = 1,728 cm

C v 50=T 50 ¿ ¿
Pengujian Konsolidasi t90 hari ke-3
0.17

0.19

0.21

∆H
0.23

0.25

0.27
0 5 10 15 20 25 30 35 40

√t

Gambar 3.16 Grafik pengujian konsolidasi t90 hari ke-3


Sumber : : Data hasil olahan pribadi, 2019
Dari grafik pengujian konsolidasi t90 hari ke-3 diperoleh :
a=8,3b=8,3 ×1,15=9,5√ t 90=4 t 90 =16

C v 90=T 90 ¿ ¿

Tabel 3.4 Data percobaan konsolidasi hari ke-4 (beban : 2095 gram)

Pembacaan Penurunan Dial


T √t ∆H
Reading

0 0 272 0,272
0,25 0,5 286 0,286
0,5 0,71 290 0,29
1 1 293 0,293
2 1,41 299 0,299
4 2 306 0,306
8 2,83 315 0,315
15 3,87 328 0,328
30 5,48 344 0,344
60 7,45 360 0,36
1440 37,95 380 0,38
Sumber : Data hasil olahan pribadi, 2019

Pengujian Konsolidasi t50 hari ke-4


0.26

0.27

0.29

0.3

0.32
∆H 0.33

0.35

0.36

0.38

0.39
1 10 100 1000 10000

t (waktu)

Gambar 3.17 Grafik pengujian konsolidasi t50 hari ke-4


Sumber : : Data hasil olahan pribadi, 2019
Dari grafik pengujian konsolidasi t50 hari ke-4 diperoleh :
t1 = 1,5 ; t2 = 6 ; t50 = 18
H3 = Tinggi tanah awal – Pembacaan 24 jam
= 2 cm – 0,380 cm = 1,620 cm
C v 50=T 50 ¿ ¿
Pengujian Konsolidasi t90 hari ke-4
0.27

0.29

0.31

∆H 0.33

0.35

0.37

0.39
0 5 10 15 20 25 30 35 40

√t

Gambar 3.18 Grafik pengujian konsolidasi t90 hari ke-4


Sumber : : Data hasil olahan pribadi, 2019

Dari grafik pengujian konsolidasi t90 hari ke-4 diperoleh :


a=8,5b=8,5 ×1,15=9,775√ t 90=5,1t 90=26,01
C v 90=T 90 ¿ ¿

Tabel 3.5 Data percobaan konsolidasi hari ke-5 (beban : 3170 gram)

Pembacaan Penurunan Dial


T √t ∆H
Reading

0 0 380 0,38
0,25 0,5 397 0,397
0,5 0,71 399 0,399
1 1 402 0,402
2 1,41 406 0,406
4 2 411 0,411
8 2,83 419 0,419
15 3,87 428 0,428
30 5,48 440 0,44
60 7,45 455 0,455
1440 37,95 480 0,48
Sumber : Data hasil olahan pribadi, 2019

Pengujian Konsolidasi t50 hari ke-5


0.39
0.4
0.41
0.42
0.43
∆H 0.44
0.45
0.46
0.47
0.48
1 10 100 1000 10000

t (waktu)

Gambar 3.19 Grafik pengujian konsolidasi t50 hari ke-5


Sumber : : Data hasil olahan pribadi, 2019
Dari grafik pengujian konsolidasi t50 hari ke-5 diperoleh :
t1 = 1,5 ; t2 = 6 ; t50 = 16
H3 = Tinggi tanah awal – Pembacaan 24 jam
= 2 cm – 0,480 cm = 1,520 cm
C v 50=T 50 ¿ ¿
Pengujian Konsolidasi t90 hari ke-5
0.38

0.4

0.42

∆H
0.44

0.46

0.48
0 5 10 15 20 25 30 35 40

√t

Gambar 3.20 Grafik pengujian konsolidasi t90 hari ke-5


Sumber : : Data hasil olahan pribadi, 2019
Dari grafik pengujian konsolidasi t90 hari ke-5 diperoleh :
a=7,2b=7,3 ×1,15=8,28√ t 90=1,2t 90=1,44
C v 90=T 90 ¿ ¿

Tabel 3.6 Data percobaan konsolidasi hari ke-6 (beban : 4085 gram)

Pembacaan Penurunan Dial


T √t ∆H
Reading

0 0 480 0,48
0,25 0,5 488 0,488
0,5 0,71 489 0,489
1 1 490 0,49
2 1,41 493 0,493
4 2 497 0,497
8 2,83 502 0,502
15 3,87 508 0,508
30 5,48 517 0,517
60 7,45 528 0,528
1440 37,95 553 0,553
Sumber : Data hasil olahan pribadi, 2019

Pengujian Konsolidasi t50 hari ke-6


0.47

0.48

0.49

0.5

0.51
∆H 0.52

0.53

0.54

0.55

0.56
1 10 100 1000 10000

t (waktu)

Gambar 21 Grafik pengujian konsolidasi t50 hari ke-6


Sumber : : Data hasil olahan pribadi, 2019
Dari grafik pengujian konsolidasi t50 hari ke-6 diperoleh :
t1 = 1,5 ; t2 = 6 ; t50 = 19
H3 = Tinggi tanah awal – Pembacaan 24 jam
= 2 cm – 0,553 cm = 1,447 cm
C v 50=T 50 ¿ ¿
Pengujian Konsolidasi t90 hari ke-6
0.47

0.48

0.5

∆H 0.51

0.53

0.54

0.56
0 5 10 15 20 25 30 35 40

√t

Gambar 3.22 Grafik pengujian konsolidasi t90 hari ke-6


Sumber : : Data hasil olahan pribadi, 2019
Dari grafik pengujian konsolidasi t90 hari ke-6 diperoleh :
a=6b=6 ×1,15=6 , , 9√ t 90 =1,1t 90=1,21
C v 90=T 90 ¿ ¿

Tabel 3.7 Data percobaan rebound (besar beban 6 : 4085 gram)


Pembacaan penurunan dial reading
Waktu setelah
No.
pembebanan t (menit)  √t  (Beban 6)
Mm
1 0 0.00 465 4,65
2 0.25 0.50 461 4,61
3 0.5 0.71 461 4,61
4 1 1.00 460 4,60
5 2 1.41 459 4,59
6 4 2.00 458 4,58
7 8 2.83 455 4,55
8 15 3.87 452 4,52
9 30 5.48 446 4,46
10 60 7.75 439 4,39
Sumber : Data hasil olahan pribadi, 2019

Tabel 3.8 Data percobaan rebound (besar beban 5 : 3170 gram)


Pembacaan penurunan dial reading
Waktu setelah
No.
pembebanan t (menit)  √t  (Beban 5)
Mm
1 0 0.00 484 4,84
2 0.25 0.50 482 4,82
3 0.5 0.71 481 4,81
4 1 1.00 480,5 4,805
5 2 1.41 480 4,80
6 4 2.00 479 4,79
7 8 2.83 477 4,77
8 15 3.87 475 4,75
9 30 5.48 470 4,70
10 60 7.75 465 4,65
Sumber Data hasil olahan pribadi, 2019

Tabel 3.9 Data percobaan rebound (besar beban 4 : 2095 gram)


Pembacaan penurunan dial reading
Waktu setelah
No.
pembebanan t (menit)   √t (Beban 4)
Mm
1 0 0.00 506 5,06
2 0.25 0.50 503 5,03
3 0.5 0.71 502,5 5,025
4 1 1.00 502 5,02
5 2 1.41 501 5,01
6 4 2.00 499,5 4,995
7 8 2.83 497 4,97
8 15 3.87 494 4,94
9 30 5.48 490 4,90
10 60 7.75 484 4,84
Sumber : Data hasil olahan pribadi, 2019

Tabel 3.10 Data percobaan rebound (besar beban 3 : 1050 gram)


Pembacaan penurunan dial reading
Waktu setelah
No.
pembebanan t (menit)   √t (Beban 3)
Mm
1 0 0.00 530 5,30
2 0.25 0.50 525 5,25
3 0.5 0.71 524,5 5,245
4 1 1.00 524 5,24
5 2 1.41 523 5,23
6 4 2.00 521 5,21
7 8 2.83 519 5,19
8 15 3.87 516 5,16
9 30 5.48 511 5,11
10 60 7.75 506 5,06
Sumber : Data hasil olahan pribadi, 2019

Tabel 3.11 Data percobaan rebound (besar beban 2 : 530 gram)


Pembacaan penurunan dial reading
Waktu setelah
No.
pembebanan t (menit)  √t  (Beban 2)
Mm
1 0 0.00 546 5,46
2 0.25 0.50 542 5,42
3 0.5 0.71 541 5,41
4 1 1.00 541 5,41
5 2 1.41 540 5,40
6 4 2.00 539 5,39
7 8 2.83 537 5,37
8 15 3.87 535 5,35
9 30 5.48 532 5,32
10 60 7.75 530 5,30
Sumber : Data hasil olahan pribadi, 2019

Tabel 3.12 Data percobaan rebound (besar beban 1 : 520 gram)


Pembacaan penurunan dial reading
Waktu setelah
No.
pembebanan t (menit)  √t  (Beban 1)
Mm
1 0 0.00 553 5,53
2 0.25 0.50 550 5,50
3 0.5 0.71 549 5,49
4 1 1.00 549 5,49
5 2 1.41 549 5,49
6 4 2.00 548 5,48
7 8 2.83 548 5,48
8 15 3.87 547 5,47
9 30 5.48 546 5,46
10 60 7.75 546 5,46
Sumber Data hasil olahan pribadi, 2019

Setelah didapatkan hasil pembacaan rebound, sampel tanah di oven.


Kemudian setelah selesai dioven, tanah diukur tinggi tanah dimana tinggi ini
disebut tinggi solid (Hs).
Tabel 3.13. Hasil Fisik Pengujian Konsolidasi
Pra Konsolidasi
No
Uraian
. Satuan Nilai
1 Tinggi benda uji (h1) Cm 2
2 Diameter benda uji (d) Cm 5
3 Berat benda uji (w1) Gr 64,4
4 Luasan benda uji (A) cm2 19,625
Pasca Konsolidasi
No
Uraian
. Satuan Nilai
1 Tinggi benda uji (h2) Cm 1,7
2 Diameter benda uji (d) Cm 5
3 Berat benda uji (w2) Gr 56,7
4 Luasan benda uji (A) cm2 19,625
Pasca Oven
No
Uraian
. Satuan Nilai
1 Tinggi benda uji (h3) Cm 1,4
2 Diameter benda uji (d) Cm 4,8
3 Berat benda uji (w3) Gr 41
4 Luasan benda uji (A) cm2 18,0864
Sumber : Data hasil olahan pribadi, 2019

Setelah mendapatkan data hingga benda uji dioven, maka dapat


dilakukan perhitungan yang disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.14. Data Hasil Konsolidasi
No Uraian Notasi Nilai Satuan
1 Tinggi contoh ho 2 cm
2 Tinggi solid hs 0,86 cm
3 Tinggi rongga hv0 1,14 cm
4 Diameter ф 5 cm
5 Luasan Ao 19,625 cm2
6 Volume total Vt 39,25 cm3
7 Berat sampel Wt 64,4 gr
8 Berat butir Ws 41 gr
9 Kadar air Wc 57,0732 %
10 Berat volume basah ϒ 65,8229 gr/cc
11 Specific gravity Gs 2,64 - 
No Uraian Notasi Nilai Satuan
12 Angka pori e0 1,33287 - 
13 Berat volume jenuh ϒsat 1,70479 gr/cc
14 Berat volume efektif ϒ' 0,70479 gr/cc
15 Tekanan overburden P₀   kg/cm2
Tekanan
Pᵨ
16 prakonsolidasi   kg/cm2
17 Koefisien kompresi Cc    
18 Koefisien konsolidasi Cv(t50)   cm2/s
Sumber : Praktikum Mekanika Tanah 2, 2019
Uraian perhitungan dari tabel 3.15 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.15. Pengujian Spesific Gravity (Gs)
Nomor Tes
Uraian Satuan Notasi
1 2
Nomor
- - 1 2
Piknometer
Berat Piknometer gr Wp 34,5 33,4

Berat Piknometer
gr W1 62,2 64
+ Tanah Kering

Berat Piknometer
gr W2 129,7 135,6
+ Tanah + Air

Berat Piknometer
gr W3 112,5 116,5
+ Air

Berat Tanah
gr W4 27,7 30,6
Kering

Spesific Gravity - Gs 2,638 2,661

Spesific Gravity
- - 2,633 2,656
xA

Sumber : Data olahan pribadi, 2019

2,633+2,656
1. Gs =
2

= 2,64
Ws
2. Hs =
A .Gs . γw
41
=
18,0864 x 2,64 x 1
= 0,86 cm
3. hv0 = ho - hs
= 2 – 0,86
= 1,14 cm
4. Vt = ho x Ao
= 2 x 19,625
= 39,25 cm3
Berat tanah basah – Berat tanah kering
5. Wc = ×100 %
Berat tanah kering

64,4 – 41
= ×100 %
41
= 57,0732 %
hv 0
6. e0 =
hs
1,14
=
0,86
= 1,3329
Gs x ϒ w x(1+Wc)
7. ϒ =
1+e
2,64 x 1 x(1+57,0732 %)
=
1+1,33287
= 65,823 gr/cc
ϒ w x(Gs+ e)
8. ϒsat =
1+ e
1 x (2,64+ 1,33287)
=
1+1,33287
= 1,70479 gr/cc
9. ϒ’ = ϒsat – ϒw
= 1,70479 – 1
= 0,70479 gr/cc
Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Uji Konsolidasi
Tinggi contoh
tanah pada saat Angka pori pada Koefisien
Pressur Pembacaan akhir Perubahan tinggi Tinggi void, Fitting time
akhir dari tiap saat akhir tiap konsolidasi
e dial reading contoh, ∆H (cm) HV (cm) (menit)
pembebanan pembebanan, e (mm²/det)
(cm)
  Kond. Reb. Kond. Reb. Kond. Reb. Kond. Reb. Kond. Reb. t50 t90 cv50 cv90
0,25 111 439 0,111 0,439 1,889 1,561 1,034 0,706 1,209 0,825 6,9 10,89 0,026 0,356
0,5 177 465 0,177 0,465 1,823 1,535 0,973 0,680 1,138 0,795 12 7,84 0,013 0,093
1 272 484 0,272 0,484 1,728 1,516 0,873 0,661 1,021 0,773 18 16 0,086 0,042
2 380 506 0,38 0,506 1,62 1,494 0,765 0,639 0,894 0,747 18 26,01 0,076 0,023
4 480 530 0,48 0,530 1,52 1,47 0,665 0,615 0,778 0,719 16 1,44 0,008 0,363
8 553 546 0,553 0,546 1,447 1,454 0,592 0,599 0,692 0,700 19 1,21 0,006 0,386
Sumber : Data hasil olahan pribadi, 2019

Setelah angka pori konsolidasi dan angka pori rebound diperoleh maka dibuatkan grafik untuk mendapatkan nilai indeks pemampatan
(Cc), tegangan prakonsolidasi (Pc), indeks pemampatan kembali (Cs) dan Over Consolidated (OCR) pada gambar 3.23.
Hubungan angka pori dengan tekanan
1.400

1.200

1.000
Angka Pori (e)

0.800

0.600

0.400

0.200

0.000
0.1 1 10

Tekanan (kg/cm2)

Gambar 3.23 Grafik hubungan angka pori (e) dengan tekanan (p)
Sumber : Data hasil olahan pribadi, 2019
Dari Gambar 3.23. diperoleh nilai e, P, pc, dan po yang akan diolah
seperti pada perhitungan sebagai berikut.
 e0 = 1,320 P0 = 0,920 kg/cm2
e1 = 0,860 P1 = 3,300 kg/cm2
e2 = 0,960 P2 = 4,400 kg/cm2
ea = 0,820 Pa = 1,500 kg/cm2
eb = 0,630 Pb = 8,000 kg/cm2

Koefisien Pemampatan (Cc) :

ea −e b 0 , 96−0 , 86
Cc= = =0 ,601
LogP b −LogP a Log 4,4−Log3
Berdasarkan grafik konsolidasi pada gambar 3.23 tidak didapatkan
lengkung (virgin curve). Hal ini disebabkan terjadinya penurunan angka pori pada
tekanan kedua yaitu sebesar 0,960 dan pada tekanan ketiga menurun sebesar
0,820. Oleh karena tidak didapatkan lengkung (virgin cone), maka nilai Cc
didapatkan menggunakan alternatif lain dengan rumus dari Rendon-Herrero
(1980) bawah ini :
Cc = 1,15 (e0 – 0,27)
Cc = 0,156 e0 + 0,0107
 Cc = 1,15 (e0 – 0,27) = 1,15 (1,320 – 0,27) = 1,2075
 Cc = 0,156 e0 + 0,0107 = 0,156 (1,320) + 0.0107 = 0,21662
Dikarenakan nilai perhitungan Cc pada grafik adalah 0,601 (berada diantara
0,021662 < 0,601 < 1,2075 ) maka nilai Cc diizinkan dan dilanjutkan untuk
perhitungan Indeks Kemampatan Kembali (Cs).
Koefisien Pemampatan Kembali (Cs) :
e e−e d 0 , 82−0 , 62
Cs= = =0 ,178
LogPd −LogP e Log 8−Log1,5
Perhtiungan Over Consolidated :
Pc 0,92
O CR= = =1
Po 0,92
Nilai Po dianggap sama dengan Pc dikarenakan saat pengujian konsolidasi,
pengambilan sampel tanah yang dipakai tidak diketahui kedalamannya.

3.5 KESIMPULAN
Dari praktikum konsolidasi yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan
sebagai berikut:
1. Tinggi sampel tanah sebelum dilakukan uji konsolidasi adalah 2 cm.
Setelah dilakukan pengujian konsolidasi, tinggi tanah menjadi sebesar 1,2
cm. Berat sampel tanah adalah 56,7 gr dan berat volume tanah sebesar
65,8229 gr/cm.
2. Nilai t90 pada pengujian konsolidasi meningkat dari beban terksecil ke
terbesar dan nilai Cv90 mengalami kenaikan setelah tekanan bertambah
menjadi 4 kg/cm2 dan 8 kg/cm2, sedangkan nilai Cv50 tidak stabil
sehingga proses pemampatan dapat dikatakan berlangsung secara tidak
beraturan
3. Pelaksanaan konsolidasi untuk mengetahui besarnya nilai OCR (Over
Consolidation Ratio). Nilai OCR = 1 yang berarti tanah normally
consolidated

Anda mungkin juga menyukai