Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Rayi Seftiyana

NPM : E1I017031
PROGRAM STUDI : Ilmu Kelautan

UJI EFEKTIVITAS DAN VITAMIN C PADA TEH RUMPUT LAUT (Sargassum sp.)
DENGAN AROMA LEMON
1.1 Latar Belakang
Sargassum sp. merupakan salah satu genus dari kelompok rumput laut coklat yang merupakan
genera terbesar dari family Sargassaceae yang hidup pada habitat karang dengan kedalaman 0,5 –
10 meter. Dalam bidang industri pemanfaatan Sargassum sp. sudah banyak dilakukan baik dalam
industri pangan, non pangan maupun kosmetik. Sargassum sp. atau rumput laut coklat mengandung
metabolit sekunder yang bermanfaat bagi kesehatan yaitu alkaloid, glikosida, tannin dan steroid
yang banyak digunakan dalam bidang kesehatan dan farmasi. Di beberapa negara seperti Tiongkok,
Korea dan Jepang telah memanfaatkan alginat, turunan dari asam alginat, secara komersial untuk
pasta gigi, es krim, daging kalengan, barang cetakan dan lain sebagainya. Selain itu Sargassum sp.
juga dapat dimanfaatkan sebagai minuman teh yang berkhasiat untuk kesehatan. Sargassum sp.
dikenal kaya akan kandungan gizi dan senyawa bioaktif. Rumput laut dikenal memiliki dominan
polisakarida, protein, sedikit lemak, dan abu yaitu dalam bentuk garam natrium dan kalium, vitamin
A, B1, B2, B6, B12, dan C serta kaya senyawa bioaktif yaitu betakaroten, pigmen klorofil, maupun
mineral (Pratiwi et al. 2012)
Teh rumput laut merupakan produk fungsional yang prosesnya sangat sederhana. Dalam
pembuatan teh dari rumput laut memiliki beberapa kendala yaitu aroma anyir dan rasa asin yang
terdapat pada rumput laut itu sendiri. Sumber aroma anyir berasal dari senyawa trimethylamin, asam
lemak, amonia dan oksidasi asam lemak (Sulaiman dan Noor, 1982). Sedangkan menurut Xiren dan
Aminah (2014), penyebab bau amis pada rumput disebabkan oleh kandungan amina. Amina atau
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Amonia merupakan senyawa yang terdiri atas
unsur nitrogen dan hidrogen serta dikenal memiliki bau menyengat yang khas, sehingga untuk
meminimalisir bahkan menghilangkan bau anyir tersebut, rumput laut memerlukan perlakuan
pendahuluan sebelum diolah menjadi produk. Bau amis yang terkandung pada rumput laut dapat
diatasi dengan beberapa cara, salah satunya yaitu dengan dilakukan perendaman untuk
menginaktivasi enzim serta mempertahankan warna produk selama pengeringan (Hai et al., 2018).
Selain itu, dapat juga dilakukan dengan cara penambahan buah lemon.
Buah lemon merupakan salah satu buah citrus yang populer di dunia, baik untuk keperluan
konsumsi maupun non konsumsi. Buah lemon mengandung 6% asam sitrat yang membuat rasa
asam dan mengandung banyak vitamin C. Sifat asam yang dimiliki buah lemon ini diduga dapat
mengurangi aroma anyir pada rumput laut. Amina yang bersifat basa dan buah lemon yang bersifat
asam sehingga pencampuran dua senyawa ini mampu menetralkan efek satu sama lain yang
menyebabkan aroma amis berkurang bahkan menjadi hilang (Xiren dan Aminah, 2014). Oleh karena
itu untuk menguji efektivitas penambahan buah lemon pada teh rumput laut Sargassum sp. dan
mengetahui kadar vitamin C dari olahan rumput laut Sargassum sp. maka perlu dilakukannya
penelitian.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu :
1. Mengukur efektivitas penambahan buah lemon pada teh rumput laut Sargassum sp.
2. Mengukur kadar vitamin C pada teh rumput laut Sargassum sp. Penelitian ini diharapkan
dapat menambah wawasan kepada masyarakat luas untuk dapat memanfaatkan hasil laut
yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan dari penelitian ini, yaitu :

1. Dapat mengetahui efektivitaspenambahan buah lemon pada teh rumput laut Sargassum sp.
2. Dapat mengetahui kadar vitamin C pada teh rumput laut Sargassum sp.
3. Menambah wawasan dan memberikan informasi masyarakat luas untuk dapat memanfaatkan
rumput laut Sargassum sp. yang memiliki khasiat dan kandungan vitamin C

Anda mungkin juga menyukai