Batas Wilayah :
Sebelah Utara : Desa Ngipak Kec. Karangmojo
Sebelah Selatan : Desa Candirejo Kec. Semanu
Sebelah Barat : Desa Semanu Kec. Semanu
Sebelah Timur : Desa Sidorejo Kec.Ponjong
Kondisi Geografis :
- Ketinggian tanah dari permukaan laut : 800 m
- Banyaknya curah hujan : 2200 mm/tahun
4
- Jarak Ibukota Propinsi : 52 Km
5
e. Prasarana Umum
1. Olahraga : 21 buah
2. Kesenian/Budaya : 0 buah
3. Balai pertemuan : 20 bua
4. Lainnya : 0 buah
2.2.2 Wawancara
1. Mayoritas pekerjaan penduduk Desa Ngeposari :
Mayoritasnya adalah petani. Jadi, masyarakat Ngeposari ini yang
jumlah penduduknya sekitar kurang lebih 10.329.000 jiwa. Hampir
80% penduduk kami memang sebagai petani. Petani di desa ini sangat
mengandalkan curah hujan dan bukan petani yang menggunakan
irigasi teknis, karena itu sangat mengandalkan curah hujan. Desa
Ngeposari menjadi sentra kerajinan batu. Jadi banyak disamping itu
selain sebagai petani, juga sebagai tenaga kerja kerajinan batu itu
sendiri. Mayoritas pekerjanya adalah laki-laki, kemudian untuk yang
perempuan kebetulan juga di sini ada sentra kerajinan anyaman, dan
Desa Ngeposari juga sebagai sentra pembuatan bakpia.
2. Mengenai jumlah pengangguran di Desa Ngeposari
Khususnya di daerah Ngeposari itu sebenarnya kalau ada warga
masyarakat yang menganggur itu bukan karena tidak adanya lapangan
pekerjaan, tetapi karena hanya malas bekerja saja.
3. Umur produktif masyarakat Desa Ngeposari
Dari segi usia penduduk bayak yang berusia produktif, jadi 58% dari
penduduk kami itu adalah menginjak usia produktif.
6
4. Pengelolaan pohon jati Desa Ngeposari
Secara kebetulan di sini ada tanah seluas 2.125 hektar dan kemudian
bekerjasama dengan masyarakat kami, yang dulunya tanah ini
merupakan tanah tandus belum ada apa – apa. sekarang sudah berubah
menjadi suatu kawasan hutan jati yang luar biasa, ini merupakan
produk masyarakat kami dari tahun 2009 dan sekarang sudah bisa kita
lihat hasilnya. Kemudian masyarakat kami menjadikan jati ini sebagai
investasi.
5. Hambatan yang terdapat di Desa Ngeposari
Untuk mencapai sebuah tujuan itu tidak semudah membalik telapak
tangan, contohnya masyarakat kami misalnya petani, ketika desa ingin
mewujudkan menjadi desa wisata itu juga butuh edukasi, sosialisasi
kepada masyarakat supaya nanti ketika desa kami menjadi desa wisata
yang baik paling tidak masyarakat kami sudah bisa merubah mindset
bagaimana kita sebagai warga masyarakat itu menerima kunjungan –
kunjungan, jadi wisatawan yang berkunjung ke desa Ngeposari ini
merasa aman dan nyaman, ini juga diperlukan edukasi. Selain itu juga
kami terkendala oleh dana untuk investasi di wisata itu juga besar
biayanya sehingga kami harus mengendalikan dana desa itu dan dana
ini tidak hanya untuk wisata saja masih ada hal – hal yang lainnya.
6. BUMDes di Desa Ngeposari
Untuk desa Ngeposari sementara ini BUMDes nya itu bisa dikatakan
hidup segan mati tak mau, karena tidak dikelola secara profesional
dan kami sepakat dengan BBD untuk merefitalisasi BUMDes yang
sudah ada kemudian koordinasinya juga direvisi sehingga tahun 2019
ini nanti akan berdiri BUMDes yang telah di refitalisasi nama nya
juga akan diganti sebagai BUMDes Amana, regulasinya sudah kami
siapkan dan kami tetapkan di perdes. Kemudian BUMDes itu dibuat
dengan tujuan meningkatkan kesejahteraaan masyarakat jadi, nanti
usaha apa yang akan dikembangkan oleh BUMDes Ngeposari tentu
saja ini sudah diberitakan potensi apa yang bisa digunakan.
7. Transfaransi dana Desa Ngeposari
Tranfaransi APBDes harus kita laksanakan dengan transparan , dan
Alhamdulillah desa Ngeposari kemarin ketika lomba pengelolaan
transparansi itu mendapat juara 2 di provinsi dan ini kemudian
dijadikan paten di Kabupaten Gunung Kidul bahwa desa itu harus
memasang baliho itu inspirasinya dari desa Ngeposari sendiri.
7
2.2.3 Dokumentasi
Berdasarkan data yang didapatkan memiliki data penduduk sebagai
berikut :
a. Jumlah kepala keluarga : 3.906 jiwa
b. Jumlah penduduk
Berdasarkan jenis kelamin :
1) Laki-laki : 6.300 jiwa
2) Perempuan : 6.357 jiwa
Berdasarkan usia :
1) Usia 0-15 tahun : 3.132 jiwa
2) Usia 15-65 tahun : 8.890 jiwa
3) Usia 65 keatas : 635 jiwa
c. Mata pencaharian
1) Karyawan
Pegawai Negeri Sipil : 556 orang
ABRI : 18 orang
Swasta : 2.214 orang
2) Wiraswasta/pedagang : 1.672 orang
3) Pertukangan : 18 orang
4) Tani : 20 orang
5) Buruh tani : 26 orang
6) Pensiunan : 301 orang
7) Nelayan :0
8) Pemulung :0
9) Jasa : 37 orang
8
Tanah pertanian di Desa Ngeposari terjaga dengan baik, hal ini karena
masyarakat di desa mengandalkan curah hujan dan tidak
menggunakan irigasi teknis. Dikarenkan hanya mengandalkan curah
hujan sedangkan mayoritas masyarakat Desa Ngeposari bermata
pencaharian sebagai petani maka rencana kedepan untuk masalah
irigasi akan diatasi dengan memanfaatkan sungai yang ada di desa
Ngeposari.
4. Masyarakat Desa Ngeposari memiliki kegiatan gotong royong yang
meliputi aktivitas seperti sambatan, pembangunan gardu ronda, jumat
bersih, rehap rumah, dan pembangunan balai dusun.
5. Masyarakat Desa Ngeposari sudah memiliki beberapa unit usaha
sendiri seperti pembuatan bakpia, karajinan batu dan anyaman.
B. Weaknesses (kelemahan)
1. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih rendah.
Kualitas Sumber Daya Manusia yang masih rendah ini dipengaruhi
oleh pengetahuan yang rendah. Kualitas Sumber Daya
Manusia mempengaruhi penegembangan potensi di suatu wilayah.
Semakin tinggi kualitas Sumber Daya Manusia, maka biasanya
wilayahakan mengalami pengembangan yang maksimal. Desa
Ngeposari memiliki kekurangan sumber daya manusia serta
kurangnya antusias dari masyarakat Desa Ngeposari terhadap program
desa.
2. Terbatasnya sarana dan prasarana tertentu di Desa Ngeposari.
Misalnya akses internet yang masih sulit, padahal internet saat ini juga
berperan penting dalam pemajuan kualitas SDM yang akhirnya bisa
memajukan kualitas Desa Ngeposari sendiri.
3. Kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk membantu mengelola
permasalahan sampah yang sebenarnya dapat dimanfaatkan secara
maksimum.
4. Masih kurangnya keterampilan yang dimiliki warga Desa Ngeposari
dalam mengelolah kayu jati, sehingga kayu jati masih dijual secara
mentah (glondongan). Sehingga sangat dibutuhkannya pelatihan bagi
para produsen mau pengrajin untuk mengelola kayu jati tersebut.
C. Oppurtunities (Peluang)
1. Memiliki lahan pertanian sehingga dapat memanfaatkan hasil dari
lahan pertanian tersebut dan memajukan perekonomian warga Desa
Ngeposari.
9
2. Kayu jati dan pohon sengon menjadi sumber daya alam yang memiliki
potensi yang besar jika dikelola dengan baik.
3. Terdapat beberapa goa yang dapat menjadikan Desa Ngeposari
sebagai Desa Wisata.
D. Threats (Ancaman)
1. Dikarenakan sistem irigasi yang digunakan pada Desa Ngeposari
hanya mengandalkan curah hujan, maka ditakutkan pada saat kemarau
lahan pertanian tidak terairi air maka dapat menyebabkan lahan
pertanian menjadi kering dan gagal panen. Sehingga dapat
menyebabkan kerugian untuk warga Desa Ngeposari.
2. Bidang pertanian, hasil bumi dari Desa Ngeposari hampir sama
dengan desa-desa lain di sekitarnya.
10
Kemudian kami pun mengusulkan adanya pembangunan irigasi
untuk lahan pertanian yang selama ini masih mengandalkan curah hujan.
Untuk itu, alangkah lebih baik jika Desa Ngeposari dapat memanfaatkan
sungai yang ada di desa tersebut sebagai irigasi.
B. Perdagangan (Trading)
Dalam hal ini, BUMDes menjalankan usaha penjualan barang atau
jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kami mengusulkan untuk
dilakukannya pembangunan toko sebagai penyedia kebutuhan
masyarakat dalam hal pertanian, contohnya penjualan pupuk yang
dibutuhkan masyarakat dalam menunjang matapecahariannya sebagai
petani. Kemudian masyarakatnya pun dapat menjual hasil pertanian
mereka di toko tersebut.
11