Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelas B
2020
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 8
3.2 Saran..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan pembangunan adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dalam suatu negara. Guna meningkatkan kesejahtaeraan, suatu negara
melakukan perubahan struktural yang memusatkan perhatiannya pada
mekanisme yang sekiranya memungkinkan negara-negara yang masih
terbelakang untuk mentransformasikan struktur perekonomian dalam negeri
meraka dari pola perekonomian pertanian tradisonal menuju perekonomian
yang lebih modern.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Keseimbangan di pasar barang : Y = C + I + G
YD = Y +Tr - Tx
Y = YD – Tr +Tx
Case study ;
3
2.1.2 Fungsi Saving dan Fungsi Konsumsi
Karena fungsi investasi sangat berkaitan erat dengan fungsi saving dan
fungsi konsumsi maka kedua fungsi ini perlu dibahas dalam rangka
menurunkan fungsi IS.
4
hanya C,S,I,Y. Oleh karena dalam analisis IS-LM, investasi merupakan
fungsi dari tingkat bunga ( r ), maka variabel tingkat bunga ini perlu
ditambahkan dalam keempat variabel tersebut.
5
b) Menggunakan rumus c):
a + b + ir 40 + 80 + (-4r) 120 – 4r
Y = -------------- = ------------------- = ------------
1-c 1- 0,6 0,4
Y = 300 – 10r
6
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Gambar fungsi saving pada kuadran timur laut, sebagai kurve SS,
2) Gambar fungsi Investasi pada kuadran barat daya, sebagai fungsi II,
3) Gambar garis pertolongan bersudut 450 yang ditandai dengan I =I,
dengan maksud agar kurve IS yang akan digambar pada kuadran
tenggara nanti benar benar memenuhi syarat S =I,
4) Pindahkan nilai I pada kuadran barat daya (tentukan dua titik) ke
kuadran barat laut , kemudian bandingkan nilai I tersebut dengan
nilai S pada kuadran timur laut, sehingga diperoleh OC =OD =OE.
Pengeluaran investasi OE berhubungan dengan tingkat bunga OF.
OF =OG =Hb.
5) Dengan menghubungkan titik b dan a diperoleh kurve IS.
Pasar uang adalah suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik
dana jangka pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yang
membutuhkannya, baik secara langsung maupun secara tidak langsung
7
melalui perantara permintaan dan penawaran surat-surat berharga yang
mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun. Pasar
uang sering juga disebut pasar kredit jangka pendek. Dalam pasar uang,
valuta asing diperlukan untuk membayar kegiatan ekspor impor, hutang
luar negeri. Sedangkan dana jangka pendek yaitu dana-dana yang
dihimpun dari perusahaan maupun perorangan dengan batasan waktu dari
satu hari sampai satu tahun, yang dapat diperjualbelikan didalam pasar
uang.
8
fungsi permintaan uang agregat tersebut dalam bentuk linear.
Misalnya, permintaan uang agregat untuk transaksi mempunyai
persamaan fungsi LT = 0,25 Y dan untuk berjaga-jaga mempunyai
persamaan LJ = 0,15 Y maka dapat digambarkan dalam bentuk
kurve sebagai berikut:
9
untuk tujuan memperoleh keuntungan. Caranya adalah dengan
“berspekulasi” dalam pasar obligas, apabila harga obligasi
diharapkan untuk naik untuk naik di masa mendatang, maka orang
akan membeli obligasi dengan uang tunainya hari ini. Ini berarti
uang tunai yang saat ini untuk berspekulasi akan berkurang.
Sebaliknya, apabila harga obligasi diharapkan turun, maka
permintaannya akan uang tunai saat ini akan bertambah (obligasi
dijual).
10
Pada gambar diatas terlihat bahwa jika tingkat bunga = 0a maka
permintaan uang untuk spekulasi = 0A, jika tingkat bunga 0b maka
permintaan uang untuk spekulasi
11
3) Perkonomian dengan sistem pengawasan devisa (masyarakat
tidak bebas mempunyai danmenggunakan valas), maka pemerintah
dapat mencetak uang sehingga menambah jumlahuag yang
beredar.
12
Maka M = k1 Y + k2 r + L20 model ekuilibrium di pasar uang.
Jika persamaan ini diselesaikan untuk nilai Y maka akan diperoleh
fungsi LM sebagai berikut:
k1 Y = M – k2 r – L20
M L20 k2
k1 k1 k1
a. Menggunakan rumus
M = k1 Y + k2 r + L20 :
Y = 100 + 10 r
13
b. Menggunakan rumus :
Y = 500 – 400 + 10 r
Y = 100 + 10r
Pada Gb. 4.6 terlihat jika tingkat bunga naik maka tingkat pendapatan
nasional juga naik.
r
Gb. 4.6. Kurve
LM
25
LM
20
15
10
5
14
r r
L2
LM
(A) A
(B) B
0 Y 0 L2
M,L
L1
M
450
L1
a E a C
b F b D
M,
0 Y 0 (a) (b) M L
Gb. 4.7. Penurunan Kurva LM Secara
Grafis
Seperti halnya pada penurunan kurve IS, penurunan kurve LM
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
15
4) Menentukan kurve bantuan yang menunjukkan syarat
ekuilibrium, yaitu M = L, yaitu kurve MM yang mempunyai
sudut 450 pada kuadran tenggara.
5) Tentukan dua titik pada kurve L2, yaitu titik A dan B. Kedua
titik tersebut tarik sampai memotong kurve bantuan MM di titik
C dan D. Kedua titik ini tarik ke kurve L1 ditemukan titik E dan
F. Kedua titik ini tarik ke kuadran barat laut sampai berpotongan
dengan garis-garis yang ditarik dari titik A dan B ke kuadran
barat laut. Pertemuan garis-garis tersebut akan membentuk titik-
titik (A) dan (B). Tarik garis yang menghubungkan titik (A) dan
(B) maka akan diperoleh kurve LM.
16
Berikut ini dibahas bagaimana menurunkan titik keseimbangan IS-LM
tersebut. Untuk memperoleh titik potong kurva IS dan kurva LM, kita
harus menggabungkan kedua kurva tersebut ke dalam satu bidang kurva
dengan sumbu tegak menunjukkan tingkat bunga dan sumbu datar
menunjukkan tingkat pendapatan nasional. Hal ini berarti kita harus
menggabungkan proses penurunan kurva IS dan proses penurunan kurva
LM. Agar kurva IS dan LM dapat berpotongan maka jika kurva IS berada
pada kuadran tenggara maka kurva LM harus pada kuadran barat laut,
seperti contoh pada Gb. 4.3 dan 4.7 atau sebaliknya. Gabungan Gb. 4.3
dan 4.7 dalam rangka menentukan titik keseimbangan IS-LM dapat
disajikan pada Gb. 4.8 berikut
I S
I =I
S
450
0 I 0 Y
17
r r LM r
IS
I
E L2
0 I I 0 Y 0 L2
L1 M,L
L1 M
LS
450
0 Y 0 M M, L
I S
I =I
S
*
I S *
0 r* I 0 Y* Y
18
r r LM r
IS
I
E
r* r* r*
L
2
L
0 I I 0 Y 0 2
I* Y* L2*
L1 M,L
L1 M
L1 * L1*
LS
0 Y* Y 0 L2* MM,L
Gb. 4.9. Keseimbangan Umum dan Nilai-Nilai Keseimbangan
Variabel-Variabel Endogen
Keterangan :
Titik E = titik keseimbangan umum
OY* = pendapatan nasional keseimbangan
OS* = tabungan nasional keseimbangan, besarnya sama dengan OI*
Or* = tingkat bunga keseimbangan
OL1 * = jumlah uang beredar untuk transaksi dan berjaga-jaga
OL2 * = jumlah uang beredar untuk spekulasi
OI* = Jumlah pengeluaran untuk investasi.
OY*,OS* ,Or* ,OL1 * ,OL2 *
, dan OI* adalah nilai-nilai keseimbangan variabel-variabel
endogen.
Setelah kita membahas bagaimana menurunkan titik keseimbangan umum dan
nilai-nilai keseimbangan variabel-variabel endogen secara grafis , sekarang kita
membahas hal tersebut secara matematis. Dengan menggunakan ilustrasi
19
fungsi-fungsi matematis yangsama dengan yang disajikan pada subbab 4.1 dan
4.2, yaitu :
C =40 + 0,6Y
I = 80 - 4r
IS : Y = 300 - 10r
M=200
LT = 0,25Y
LJ = 0,15Y
L2 = 160 - 4r
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori transformasi struktural merupakan teori yang berfokus pada
mekanisme yang diterapkan oleh negara-negara terbelakang yang awal mulanya
menekankan pertanian subsisten tradisional menjadi perekonomian yang lebih
modern lebih berorientasi perkotaan, serta industri manufaktur dan jasa yang lebih
beragam. Menurut model Lewis, meningkatknya tabungan investasi dipandang
para analis pola pembangunan sebagai syarat perlu tetapi tidak cukup bagi
pertumbuhan ekonomi. Dibutuhkan beberapa aspek lain untuk mebingkatkan
pertumbuhan ekonomi. Yang pertama adalah perdagangan interasional, dengan
melakukan ekspor barang ke luar negeri , maka pendapatan nasional akan semakin
meningkat, produksi juga akan bertambah. Selain itu, transformasi produksi juga
dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Semakin banyak
melakukan transformasi produk yang didukung oleh aspek-apek yang memadai
seperti tenaga kerja, modal, informasi yang cukup, dan mesin maka akan
menghasilkan output yang berkualitas sehingga akan berpengaruh terhadap
penawaran. Aspek lain yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi adalah faktor sosio-ekonomi seperti melakukan urbanisasi, serta
pertumbuhan dan distribusi penduduk di suatu negara. proses perubuhan struktural
mengarah pada kesimpulan bahwa langkah dan pola pembangunan dapat berbeda
karena faktor – faktor domestik maupun internasional, dan banyak diantaranya
yang berada di luar jangkauan kendali negara – negara berkembang.
3.2 Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Todaro, MP, Smith, C Stephen. 2011. Pembangunan Ekonomi edisi kesebelas jilid
1. Jakarta:Erlangga.
Todaro, P Micheal. 2010. Pembangunan Ekonomi Edisi Kesembilan Jilid 1.
Jakarta:Erlangga
Todaro, P Micheal. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Edisi Ketujuh
Jilid 1. Jakarta:Erlangga.
22