Seorang wanita/pria usia 45 tahun (50kg) datang ke dokter praktek umum dengan keluhan sendi
senditangan dan lutut yang membengkak. Selain ini terasa badan dan sendi sendi mengalami kekakuan
dan nyeri untuk digerakkan.Keluhan dirasakan hilang timbul selama lebih dari 4 bulan berturut-turut.
Keluhan dirasakan pagi hari, setelah aktivitas dan kadang terus dirasakan sepanjang hari. Ibu pasien
juga mengalami keluhan serupa. Setelah melakukan pemeriksaan dokter memberikan resep kemudian
wanita tersebut datang ke apotek rawat jalan untuk menebus resep yang diberikan dokter dan melakukan
Piroxicam 2x10mg
Ranitidine 2x 150mg
Sebelumnya saya akan memastikan terlebih dahulu data bapa, apakah sudah sesuai
dengan yang tertera pada resep. Bisa tolong disebutkan nama lengkap bapa/ibu?
Pasien : 45 tahun bu
Apoteker : Baik pa/bu disini saya akan melakukan sesi konseling kepada bapa/ibu terkait obat yang
akan bapa/ibu gunakan. Tujuan dari konseling ini agar pengobatan yang bapa/ibu jalani
bisa optimal dan bapa/ibu bisa mengetahui bagaimana cara penggunaan obatnya.
Apoteker : Apakah bapa/ibu memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan atapun makanan
tertentu?
Pasien : Tidak bu
Pasien : Tidak bu
Apoteker : ok baiklah. Apakah sebelumnya dokter sudah menjelaskan mengenai obat apa saja yang
Pasien : Dokter hanya mengatakan saya mendapatkan obat ranitidine dan piroxicam karena dari
Apoteker : Apakah bapa/ ibu sudah pernah mendapatkan obat ini sebelumnya?
Apoteker : Apakah ibu sudah tau apa hasil yang diharapkan dari pengobatan yang akan
ibu jalani?
Pasien : Dokter mengatakan bahwa obat ini dapat mengurangi rasa sakit atau nyeri pada sendi
Apoteker : Baik saya akan menjelaskan atau menerangkan obat-obat yang akan bapa/ibu gunakan.
Saya harap agar bapa/ibu menyimak dengan seksama informasi yang akan saya
sampaikan. Obat yang diresepkan dokter untuk ibu adalah
1. Piroxicam : obat ini ditujukan untuk mengurangi rasa nyeri yang ibu rasakan.
Dosisnya 10 mg. Obat ini diminum 2 kali 1 tablet atau setiap 12 jam 1 tablet setelah
makan.
2. Ranitidine : obat ini ditujukan untuk mengurangi efek samping yang ditimbulkan
akibat pemakaian OAINS yaitu gangguan pada saluran cerna. Dosisnya 150mg.
Obat ini diminum 2 kali 1 tablet atau setiap 12 jam 1 tablet sebelum makan.
Apoteker : Bagaimana bapa/ibu, apakah sudah jelas mengenai informasi yang saya sampaikan atau
Apoteker : Selain bapa/ibu minum obat yang diberikan dokter, bapa/ ibu juga bisa melakukan
Pasien : Iya bu
Apoteker : Apakah sudah jelas pa/ ibu? Atau ada yang ingin ditanyakan kembali?
Apoteker : Kalau ibu/bapa sudah paham, mungkin bapa/ibu bisa menjelaskan kembali terkait
Pasien : Piroxicam diminum 2 kali sehari pagi dan malam 1 tablet setelah makan dan
ranitidine diminum 2 kali sehari pagi dan malam 1 tablet sebelum makan.
Apoteker : Obat-obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, didalam lemari atau diatas meja,
tetapi jauhkan dari jangkauan anak-anak dan juga jauhkan dari sinar matahari ya pa/Bu.
Pasien : Iya bu
Apoteker : Baik jika ibu sudah cukup jelas dengan informasi yang sudah saya sampaikan
dan sudah tidak ada pertanyaan lagi maka saya akhiri sesi konseling saya.
dokumen konseling ini sebagai bukti bahwa ibu sudah memahami informasi
Pasien : Baik bu