Disusun untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Penelitian Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia yang diampu oleh Dr. Warsiman,M.Pd
1550700111005
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MARET 2018
a. Konsep Dasar Penelitian
Penelitian (research) merupakan suatu rangkaian kegiatan yang sistematis dan
terorganisasi guna memperoleh suatu pemecahan masalah (Gumanti, 2016:5). Artinya, untuk
dapat disebut sebagai melakukan penelitian, seseorang harus melakukan sesuatu secara
sistematis yang memenuhi kaidah standar agar dapat diperoleh jawaban atas pertanyaan yang
muncul dalam benak dan pikirannya. Penelitian sendiri berfungsi untuk mencari penjelasan
dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan untuk
pemecahan suatu masalah. Suatu penelitian akan dikatakan sebagai penelitian yang baik jika
dilakukan degan mengacu kepada metode yang benar. Untuk dapat melakukan suatu
penelitian yang baik diperlukan apa yang kita kenal sebagai metodologi penelitian, yaitu
sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin
ilmu untuk melakukan suatu penelitian (Gumanti, 2016:6).
b. Macam- macam Penelitian Pembelajaran
1. Penelitian tindakan kelas (PTK)
2. Penelitian eksperimen
3. Penelitian pengembangan pembelajaran
4. Penelitian penerapan pembelajaran
c. Konsep Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Lewin (dalam Arifin, 2014:96)
yaitu cara guru untuk mengorganisasikan pembelajaran berdasarkan pengalamannya
sendiri atau pengalamannya berkolaborasi dengan guru lain (kompetensi
professional). Calhoun dan Glanz menjelaskan, bahwa PTK merupakan suatu metode
untuk memberdayakan guru yang mampu mendukung kinerja kreatif sekolah
(kompetensi professional). Cole dan Knowles juga menegaskan, PTK dapat
mengarahkan para guru untuk melakukan kolaborasi, refleksi dan bertanya satu
dengan yang lain dengan tujuan tidak hanya tentang program dan metode mengajar,
tetapi juga membantu para guru mengembangkan hubungan-hubungan personal
(kompetensi kepribadian).
Menurut Stephen Kemmis dan Robin McTaggart (dalam Arifin, 2014:96), penelitian
tindakan kelas memiliki karakteristik sebagai berikut:
Penelitian bersifat partisipatori, yakni penelitian yang dilakukan oleh praktisi dengan
melibatkan kelompok partisipan yang bertujuan unuk meningkatkan mutu
pelaksanaan tugas mereka.
Penelitian tindakan dilakukan dalam bentuk spiral refleksi diri, mulai dari tahap
rencana, tindakan (pelaksanaan rencana), observasi, refleksi-diri dan selanjutnya
kembali ke rencana.
Penelitian tindakan menuntut orang-orang untuk menguji praktik, ide-ide, dan asumsi
tentang lembaganya dengan cara mengumpulkan bukti yang dapat meyakinkan
mereka bahwa praktik, ide, dan asumsi yang terdahulu kurang tepat.
Penelitian tindakan dapat dibuktikan dengan data, karena apa yang dilakukan tidak
hanya membuat catatan seakurat mungkin, tetapi juga mengumpulkan, menganalisis,
menilai, menanggapi, dan memberi kesan mengenai apa yang telah terjadi.
e. Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen merupakan suatu metode memanipulasi perlakuan,
stimulus dan kondisi secara sistematis kemudin mengamati pengaruhnya. Penelitian
ini dilakukan untuk menjawab semua pertanyaan tentang kebenaran suatu hal
(hipotesis). Penelitian ini menguji hubungan sebab-akibat dengan cara mengekspos
kelompok eksperimental dan kondisi eksperimen. Kemudian hasilnya dibandingkan
dengan kelompok kontrol.
f. Karakteristik Penelitian Eksperimen
1. Variabel bebas
2. Variable terikat
3. Efek perbedaan yang muncul terhadap kelompok eksperimen
4. Kontrol
g. Langkah-langkah Penelitian Eksperimen
1. Kajian induktif masalah
Pada langkah ini peneliti melakukan kajian secara induktif yang berkaitan dengan
permasalahan yang hendak dipecahkan. Lalu mengidentifikasi dan mendefinisikan
masalah.
2. Studi literatur
Pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan sumber-sumber relevan dengan
bidang yang diteliti, memformulasi hipotesis, menentukan variable dan merumuskan
definisi operasional dan istilah.
3. Rencana penelitian
Tahap ini meliputi identifikasi variable luar yang tidak perlu-agar proses penelitian
tidak terontaminasi-, tentukan cara mengontrol, tentukan populasi/sampel, bagi subjek
dalam kelompok control dan eksperimental, buat dan validasi instrument, identifikasi
prosedur pengumpulan data.
4. Pelaksanaan eksperimen
5. Pengumpulan data kasar
6. Organisasi dan deskripsi data
7. Analisis data dan tes signifikansi
8. Interpretasi hasil, perumusan kesimpulan dan pembuatan laporan.
h. Penelitian Pengembangan Pembelajaran
Borg dan gall dalam buku Educational Research: an Introduction (2003: 5690)
megemukakan model pengembangan pendidikan berdasarkan pada industry yang
menggunakan temuan-temuan penelitian dalam merancang produk dan prosedur baru.
Dengan penelitian model-model tersebut dites dilapangan secara sistematis,
dievaluasi, diperbaiki hingga memperoleh criteria khusus tentang keefektifan,
kualitas, atau standar yang sama.
Menurut Gay, Mills, dan Airasian (2009: 18) dalam bidang pendidikan tujuan
utama penelitian tujuan penelitian dan pengembangan bukan untuk merumuskan atau
menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk
digunakan di sekolah-sekolah. produk-produk yang dihasilkan oleh penelitian dan
pengembangan mencakup: materi pelatihan guru, materi ajar, seperangkat tujuan
perilaku, materi madia, dan sistem manajemen.
i. Model Pengembangan
Dalam model pengembangan, peneliti harus memperhatikan tiga hal, yaitu. (1)
menggambarkan struktur model yang digunakan secara singkat, sebagai dasar
pengembangan produk, (2) jika model yang digunakan diadaptasi dari model yang
sudah ada, maka perlu dijelaskan alasan memilih model, komponen-komponen yang
disesuaikan dan kekuatan serta kelemahan model disbanding model aslinnya, dan (3)
jika model yang digunakan dikembangkan sendiri, maka perlu dipaparkan mengenai
komponen-komponen dan kaitan antarkomponen yang terlibat dalam pengembangan.
j. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan
Menurut Sugiono (2007:298) langkah-langkah penelitian dan pengembangan
meliputi:
a. Identifikasi Masalah
Langkah pertama penelitian dan pengembangan adalah identifikasi masalah. semua
penelitian berangkat dari potensi atau masalah yang diajukan. potensi atau masalah
adalah sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. masalah
adalah penyimpangan antara yang terjadi.
b. Pengumpulan Informasi
Setelah mengindentifikasi masalah, selanjutnya dilakukan pengumopulan informasi.
pengumpulan informasi bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dari masyarakat
permakai terhadap produk yang ingin dikembangkan melalui penelitian dan
pengembangan.
c. Desain Produk
Setelah mengumpulkan informasi, langkah selanjutnya adalah membua desain
produk yang akan dikembangkan. desain memuat gambar, bagan, dan uraian ringkas
yang mudah dipahami dan dipedmani dalam mengembangkan dan mengevaluasinya.
d. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses penilaian rancangan produk yang dilalkukan
dengan member penilaian berdasarkan pemikiran rasional, tanpa uji coba lapangan.
validasi produk dapat dilakukan dengan meminta beberapa orang pakar dalam
bidangnya untuk menilai desain produk yang kita buat.
e. Perbaikan Desain
Setelah desain produk divalidasi melalui penilaian pakar atau forum diskusi, peneliti
melakukan revisi terhadap desain produk yang dibuatnya berdasarkan mesukan-
mesukan dari pakar dan forum diskusi.
f. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui efktivitas dari produk yang
dikembangkan, uji coba dapat dilakukan pada kelompok terbatas.
g. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan karena beberapa alasan, yaitu: (1) uji coba dilakukan mesih
bersifat terbatas, sehingga tidak mencerminkan situasi dan kondisi yang
sesungguhnya, (b) dalam uji coba ditemukan kelemahan dan kekurangan dari produk
yang dikembangkan, (c) data untuk merevisi produk dapat dijaring melalui
penggunaan produk atau yang menjadi sasaran penggunaaan produk.
g. Uji Coba Pemakaian
Uji coba dilakukan pada kelompok yang lebih luas untuk mengetahui efektivitas
produk yang dikembangkan dan memperoleh masukan untuk melakukan revisi
produk tahap akhir.
h. Revisi Produk Akhir
Setelah melakukan uji coba produk pada kelompok yang lebih luas, dilakukan revisi
produk tahap akhir berdasrkan masukan yang diperolah.
i. Produksi Massal
Dalam bidang pendidikan produksi missal dari produk yang dikembangkan
merupakan suatu pilihan yang berimplikasi pada pemanfaatan yang lebih luas
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakara: Rineka
Cipta
Gumanti, Tatang Ary, dkk. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Mitra Wacana
Media