Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL KEGIATAN

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM


BERDARAH DENGUE (DBD) TERHADAP WARGA KELURAHAN
SUKAMULYA KECAMATAN BUNGURSARI KOTA TASIKMALAYA

Diusulkan oleh:

Anita Migatamaya 174101003


Mutia Adnina Komara 174101006
Nur Rosdiyawati 174101007
Nurfita Ainiyah Junisa 174101095
Sindi Agustari 174101012

PROGRAM STUDI KESEHATAN


MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
SILIWANGI
TASIKMALAYA
2020
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Pendidikan Dan Pelatihan Pencegahan


Demam Berdarah Dengue (Dbd)
Terhadap Warga Kelurahan Sukamulya
Kecamatan Bungursari Kota
Tasikmalaya
2. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Sindi Agustari
b. NPM : 174101012
c. Program Studi : S1 Kesehatan Masyarakat
d. Perguruan Tinggi : Universitas Siliwangi
e. Alamat Rumah : Kp. Babakan Parigi RT 01 RW 15 Des.
Mangkurayat Kec. Cilawu Kab.Garut
f. No.Hp : 089608267204 (WA)
g. Alamat Email : sindiagustari1@gmail.com
3. Anggota Pelaksana : 4 orang
4. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap : Andik Setiyono,SKM,M.Kes.
b. NIP : 0406027401
c. No.Hp : 081563243839
5. Biaya Kegiatan total : Rp. 500.000
6. Waktu Pelaksanaan : 2 Hari

Tasikmalaya, …..November 2020


Menyetujui,
Dosen Pembimbing Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Andik Setiyono, SKM,M.Kes) (Sindi Agustari)


NIP: 0406027401 NPM: 174101012
1

A. Latar Belakang
Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer manusia. Karena
rumah ialah tempat berlindung serta tempat istirahat setelah beraktivitas
seharian. Rumah yang baik untuk ditinggali ialah rumah yang memenuhi
syarat kesehatan. Rumah sehat berarti rumah yang bersih dan juga bebas dari
segala sumber penyakit, oleh karena itu manusia perlu menjaga rumahnya
agar tetap bersih dan dalam keadaan sehat. Banyak penyakit yang muncul
akibat sanitasi rumah yang tidak baik seperti rumahnya tidak bersih, banyak
bibit penyakit, dan juga tidak memenuhi kriteria rumah sehat. Salah satu
penyakit yang muncul akibat sanitasi rumah yang kurang baik ialah adalah
Demam Berdarah Dengue (DBD).
Menurut Kemenkes RI, Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
ialah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan kepada
manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus.
Gejala yang mungkin muncul ditandai dengan demam mendadak, sakit
kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan menifestasi perdarahan seperti
mimisan atau gusi berdarah serta adanya kemerahan di bagian permukaan
tubuh pada penderita.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan
Zoonotik mengatakan kasus DBD di Indonesia hingga juli mencapai 71.633.
10 provinsi yang melaporkan jumlah kasus terbanyak ada di Jawa Barat
dengan 10.772 kasus, Bali 8.930 kasus, Jawa Timur 5.948 kasus, NTT 5.539
kasus, Lampung 5.135 kasus, DKI Jakarta 4.227 kasus, NTB 3.796 kasus,
Jawa Tengah 2.846 kasus, Yogyakarta 2.720 kasus, dan Riau 2.255 kasus.
Dengan jumlah kematiannya mencapai 459 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mengatakan
kasus DBD di Jabar pada Januari 2020 mencapai 2.213 kasus dengan 20
kematian kemudian Februari terdapat 2.479 kasus dengan 18 kematian. Lalu
pada bulan Maret tercatat 2.942 kasus dengan 23 kematian, April sebanyak
888 kasus dengan 10 kematian, sedangkan pada Mei terdapat 759 kasus
dengan 7 kematian. Angka kematian akibat DBD terbanyak di Jabar terdapat
di Kabupaten Cirebon, yakni 11 kematian dengan 447 kasus DBD sampai
akhir bulan Mei. Sedangkan angka kematian akibat DBD kedua terbanyak
adalah di Kota Tasikmalaya dengan 8 kematian dari 413 kasus DBD sampai
akhir Mei.
Di Indonesia, rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai rumah
sehat dan juga pentingnya pemberantasan sarang nyamuk menjadi salah satu
faktor utama munculnya berbagai penyakit. Terutama disaat musim
penghujan tiba populasi nyamuk Aedes Aegypti meningkat sehingga
memungkinkan kejadian kasus DBD meningkat. DBD merupakan penyakit
yang menimbulkan kasus kesakitan dan kematian yang cukup tinggi.
Pencegahan dan pengendalian penyakit DBD harus dilaksanakan sebaik
mungkin supaya dapat mencegah meningkatnya kasus kesakitan dan
kematian akibat DBD.
Berdasarkan data dari Puskesmas Bantar terdapat satu RW yang
memiliki Angkat Bebas Jentik (ABJ) yang sangat rendah yaitu di RW 06
Kelurahan Sukamulya Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya. Rendahnya
ABJ diakibatkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
pemberantasan sarang nyamuk. RW 06 Kelurahan Sukamulya merupakan
kawasan padat penduduk dengan jumlah penduduk 819 jiwa dengan 288
Kepala Keluarga. Mata pencarian masyarakatnya sebagian besar sebagai
buruh harian lepas. Riwayat pendidikan terakhir masyarakat di RW 06
Keluraha Sukamulya paling banyak tamat SD. Sementara untuk keadaan
lingkungan di Kelurahan Sukamulya didominasi oleh lahan persawahan
dengan luas 55 Ha dan lahan pemukiman 88,11 Ha. Sarana pelayanan
kesehatan yang terdapat di Keluraha Sukamulya terdiri dari 11 posyandu, 1
puskesmas pembantu, 2 klinik/balai pengobatan, 4 bidan dan 1 praktik dokter.
Melihat dari informasi yang didapatkan hal tersebut perlu mendapat perhatian
yang cukup besar dari tenaga kesehatan. Oleh karena itu, Menyadari
pentingnya rumah sehat dan pengendalian DBD kami Mahasiswa Jurusan
Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi
sebagai calon tenaga kesehatan melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan
kepada masyarakat Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari, Kota
Tasikmalaya.
B. Nama Kegiatan

Nama kegiatan ini yaitu “Rumah Antik”. Arti atau makna dari
Rumah Antik yaitu sebuah rumah yang bebas dari jentik nyamuk guna
untuk mencegah dan mengurangi kasus DBD. Pada kegiatan ini akan
dilaksanakan kegiatan penyuluhan mengenai pencegahan DBD terkait
3MPLUS dan mengenai Rumah Sehat yang berkaitannya dengan PHBS
pada setiap keluarga, pelatihan/praktik membersihkan rumah agar menjadi
rumah sehat serta perlombaan rumah sehat untuk mencegah dan
mengurangi kasus DBD.

C. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan umum
Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat Kelurahan
Sukamulya, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya mengenai
pencegahan DBD terkait 3MPLUS dan materi mengenai Rumah Sehat
yang berkaitannya dengan PHBS pada setiap keluarga
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan DBD
melalui 3MPLUS dan rumah sehat yang berkaitan dengan PHBS
pada setiap keluarga sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan dan
pelatihan dengan indikator keberhasilnan 50% pengetahuan
masyarakat meningkat.
b. Menumbuhkan sikap peduli terhadap pencegahan DBD dengan
dilihat dari keikutsertaan partisipasi 50% dari seluruh peserta.
c. Memberikan pelatihan kepada masyarakat terkait rumah sehat
dengan menggunakan Metode Simulasi dengan harapan peserta
terbiasa dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-
hari.
D. Manfaat Kegiatan
1. Bertambahnya pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan DBD
2. Meningkatnya sikap masyarakat terkait pencegahan DBD
3. Melatih masyarakat agar lebih meningkatkan PHBS di Rumah

E. Waktu Kegiatan
Kegiatan ini akan dilakukan pada hari Sabtu, 12 Desember 2020
pukul 09.00-12.00 WIB dan pada hari Minggu, 13 Desember 2020 pukul
09.00-12.00 WIB

Kegiatan Hari Pertama Sabtu, 12 Desember 2020


NO Nama Kegiatan Waktu Penanggung Jawab
1. Briefing Panitia 07.00-07.30 Nurfita
Pengecekan media kegiatan
Sindi (online)
2. (Online dan offline) Google 07.30-08.00
Mutia (offline)
Meet
Registrasi Peserta (online dan Sindi (online)
3. 08.00-08.30
offline) Mutia (offline)
Pembukaan 08.30-08.35 Nur Rosdiyawati
- Pembacaan ayat suci Al- 08.35-08.40 Sindi
Qur’an
- Sambutan ketua pelaksana 08.40-08.45 Nurfita
4.
- Sambutan dosen 08.50-08.55 Pak Andik
- Sambutan ketua kader 08.55-09.00 Bu Nani
- Pembacaan do’a 09.00-09.05 Sindi
- Penutup 09.05-09.10 Nur Rosdiyawati
Pengisian lembar pre test
5. 09.10-09.20 Mutia
(online dan offline )
Penyuluhan DBD
6. 09.20-09.50 Sindi
(Pendidikan)
7. Penyuluhan Rumah Sehat 09.50-10.20 Nurfita
(Pendidikan)
Sindi
8. Diskusi 10.20-10.40
Nurfita
9. Pemaparan Media (Pendidikan) 10.40-10.50 Anita
10. Post test 10.50-11.10 Mutia
Penyampaian Lomba Rumah
11. 11.10-11.15 Nur Rosdiyawati
Sehat
Foto Bersama (offline dan Sindi
12. 11.15-11.20
Online) Mutia
Simulasi Penilaian Rumah
Sehat (Pelatihan Kader) dan
13. 11.20-12.00 Mutia
Pendataan Rumah yang Diikut
Sertakan (Offline)

Kegiatan Hari Kedua Minggu, 13 Desember 2020


No Nama Kegiatan Waktu Penanggung Jawab
Briefing Panitia dan
1. 08.00-08.30 Nurfita
Kader
Mutia
Pengecekan Rumah
2. 08.30-10.00 Nur Rosdiyawati
Sehat
Anita
3. Penilaian Hasil 10.00-11.00 Nur Rosdiyawati
4. Pembagian Hadiah 11.00-12.00 Anita

F. Tempat Kegiatan
Kegiatan ini akan dilaksanakan secara Online dan Offline. Kegiatan
online dilakukan melalui Google meet sedangkan offline bertempat di
Mesjid uswatun hasanah, Kp. Leuwimalang RW 6, Kelurahan Sukamulya,
Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya.
G. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari dengan peserta 30 orang


yang terdiri dari 5 orang perwakilan dari setiap RT dan 5 orang kader
posyandu dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan Pendidikan
a. Bentuk dan Materi Kegiatan
Materi yang akan disampaian pada saat penyuluhan yaitu
mengenai pencegahan DBD terkait 3MPLUS dan materi mengenai
Rumah Sehat yang berkaitannya dengan PHBS pada setiap
keluarga.
Kegiatan pendidikan akan dilaksanakan kurang lebih 30
menit yang akan diawali dengan penyampaian materi, kemudian
memaparkan media yang diusulkan untuk dapat dipajangkan pada
tempat-tempat yang strategis. Susunan materi yang akan
disampaikan adalah pengertian dbd, penyebab dbd, gejala dbd,
bahaya akan penyakit dbd, cara pencegahan dan pengendalian dbd.
Kemudian susunan meteri yang kedua yaitu pembahasan terkait
pengertian rumah sehat dan pembahasan mengenai kriteria rumah
sehat.
b. Pemateri Pertama : Sindi
c. Pemateri Kedua : Nurfita
d. Pemaparan media : Anita
e. Metode :
Kegiatan pendidikan ini menggunakan metode ceramah yang
dibantu dengan media berupa video pendukung diakhiri dengan
diskusi dan tanya jawab.
f. Alat dan Fasilitas:
1) Laptop
2) Proyektor
3) Speaker
4) Lembar pre test – post test
5) Daftar hadir peserta
2. Kegiatan Pelatihan
a. Bentuk Kegiatan
Kegiatan ini yaitu berupa aplikasi atau praktik dari materi
yang telah disampaikan kepada peserta pada saat penyuluhan.
Metode yang digunakan dalam kegiatan latihan ini adalah simulasi.
Dalam pelaksanaannya, pelatihan rumah sehat diberikan kepada
kader. Kader dibagi menjadi 2 kelompok kecil. Setiap kelompok
akan diberikan tugas dan tantangan yang sama untuk
membersihkan rumah agar menjadi rumah sehat. Selama proses
pelatihan panitia akan memantau apakah peserta melakukan
dengan tepat semua indikator rumah sehat atau tidak.
Diadakan pula lomba rumah sehat. Terlebih dahulu
dilakukan pendataan rumah yang akan diikut sertakan lomba,
setelah itu perlombaan rumah sehat akan dilakukan keesokan
harinya.
Selama proses pengecekan rumah sehat panitia akan memantau
apakah rumah memenuhi indikator rumah sehat atau tidak. Setelah
selesai proses pengecekan, maka panitia akan menilai hasilnya.
Hasil penilaian diumumkan ke seluruh peserta dan diberikan
hadiah bagi rumah sehat percontohan yang baik.
Dengan demikian, harapannya adalah peserta terbiasa dan mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Pemandu simulasi : Mutia
c. Pemaparan lomba : Nuros
d. Metode : Simulasi
e. Alat dan fasilitas
1) Lembar ceklis
2) Daftar hadir peserta
B. Susunan Panitia
Susunan panitia kegiatan pendidikan dan pelatihan ini sebagai berikut :
Ketua Pelaksana : Sindi Agustari (174101012)
Sekertaris : Nurfita Ainiyah (174101095)
Bendahara : Anita Migatamaya (174101003)
Humas : Mutia Adnina Komara (174101006)
Sie. Acara : Nur Rosdiyawati (174101007)

Adapun penjelasan mengenai uraian tugasnya sebagai berikut :


1. Ketua Pelaksana
Tugas ketua pelaksana dalam kegiatan ini yaitu mengatur
pembagian tugas masing – masing anggota dan bertanggung jawab
terhadap kelangsungan kegiatan.
2. Sekretaris
Tugas seretaris dalam kegiatan ini yaitu yang bertanggung
jawab dalam mengatur surat perizinan untuk mengadakan kegiatan
pendidikan dan pelatihan ini, mencatat atau notulensi dalam kegiatan
ini untuk memudahkan dalam pembuatan laporan.
3. Bendahara
Tugas bendahara dalam kegiatan ini yaitu yang bertanggung
jawab mengatur semua pemasukan dan pengeluaran dana yang
digunakan kegiatan ini.
4. Humas
Tugas humas dalam kegiatan ini yaitu yang bertanggung jawab
dalam konfirmasi ke pihak-pihak yang bersangkutan yang menjadi
sasaran kegiatan ini.
5. Sie. Acara
Tugas seksi acara dalam kegiatan ini yaitu yang bertanggung
jawab membuat susunan acara untuk kegiatan dan memandu kegiatan
dari awal sampai akhir.
H. Anggaran Biaya
1. Pemasukan
No Sumber Volume Jumlah
1. Dana Iuran Anggota 5 x 100.000 Rp. 500.000

2. Pengeluaran

Biaya satuan Jumlah


No Kebetuhan Frekuensi Satuan (Rp)
ukuran (Rp)

KESEKRETARIATAN

1. Banner 2x1 M 1 Buah 40.000 40.000

2. Print Proposal 4 Rangkap 10.000 40.000

3. Print Laporan 1 Rangkap 50.000 50.000

Print Daftar 4.000


5. 2 Rangkap 2.000
Hadir
Photo Copy Pre 40.000
4. 40 Rangkap 1.000
test & Post test
Print lembar 6.000
5. 3 Rangkap 2.000
ceklis
Print media 60.000
6. 10 Rangkap 6.000
untuk mading
KONSUMSI

5. Air Cup mineral 2 Dus 20.000 40.000

Konsumsi Buah/ 100.000


6. 10 10.000
Makanan ringan macam
ACARA

Doorprize 120.000
8. 6 buah 20.000
Peserta

JUMLAH 500.000
I. Monitoring Evaluasi

1. Monitoring kegiatan pendidikan


Kompenen monitoring dalam hal ini adalah bagaimana sikap
masyarakat dalam memahami materi pendidikan mengenai pencegahan
DBD terkait 3MPLUS. Kompenen monitoring yaitu dilihat dari jumlah
peserta yang hadir, partisipasi masyarakat saat kegiatan berlangsung
dengan melihat respon berupa pertanyaan yang diajukan masyarakat
dan partisipasi masyarakat dalam menjawab pertanyaan.
2. Monitoring kegiatan pelatihan
Kompenen monitoring dalam hal ini adalah praktik dari materi
yang telah disampaikan kepada masyarakat pada saat penyuluhan
mengenai Rumah Sehat yang berkaitannya dengan PHBS pada setiap
keluarga. Monitoring dilakukan dengan cara memantau peserta dalam
melakukan tugas dan tantangan untuk untuk membersihkan rumah agar
menjadi rumah sehat. Selama proses pelatihan panitia akan memantau
apakah peserta melakukan dengan tepat semua indikator rumah sehat
atau tidak.

H. Evaluasi
1. Evaluasi pendidikan
Penilaian kegiatan ini dilakukan dengan cara membandingkan
pengetahuan mengenai sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
(Pre Test – Post Test).
2. Evaluasi pelatihan
Penilaian kegiatan pelatihan dilakukan dengan lembar penilaian
berupa lembar ceklis yang akan diisi saat pelatihan berlangsung,

Anda mungkin juga menyukai