Anda di halaman 1dari 6

Vol.

2 Issue 1,
CANREA JOURNAL E-ISSN :2621-9468
Juni 2019

POTENSI REMPAH-REMPAH TRADISIONAL SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN


ALAMI UNTUK BAHAN BAKU PANGAN FUNGSIONAL)

(The Potential of Traditional Spices as a Source of Natural Antioxidants for Functional


Food Raw Materials)

Andi Widya Helmalia1), Putrid1), dan Andi Dirpan1*)


1
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Hasanuddin
*)
email Penulis Korespondensi: dirpan@unhas@ac.id

ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, masyarakat semakin sering
mengkonsumsi makanan cepat saji atau junk food. Hal inilah yang menyebabkan munculnya
penyakit degeneratif berdasarkan pola hidup. Sehingga muncullah konspe pangan fungsional.
Pangan fungsional adalah makanan atau minuman yang memiliki fungsi fisiologis terhadap
tubuh. Misalnya mengkonsumsi antioksidan untuk dapat menangkal radikal bebas yang
terjadi pada tubuh. Sumber antioksidan alami ini dapat berasal dari berbagai jenis tumbuhan
seperti buah-buahan, sayur-sayuran, rempah-rempah, teh, ataupun enzim dan protein Seperti
yang telah kita ketahui, Indonesia merupakan negara yang kaya akan rempah-rempah.
Rempah-rempah ini dapat digunakan sebagai sumber antioksidan alami yang memiliki
banyak manfaat bagi tubuh. Jenis-jenis rempah yang ada di Indonesia yaitu jahe, kunyit, kayu
manis, secang, dan andaliman. Jahe mengandung senyawa antioksidan yaitu metil ester, 9-
oktadekonik dan nortraselogenin. Penelitian ekstrak bubuk kunyit dan asam tersebut memiliki
perbandingan ekstrak kunyit 55% dan ekstrak daun asam 45% sehingga menghasilkan nilai
4,844%. Kayu manis dapat menjadi sumber antioksidan karena mengandung banyak senyawa
seperti eugenol, safrole, sinamaldehid, tannin, dan kalsium oksalat. Komponen aktif yang
terkandung di dalam secang yaitu flavonoid. Buah andaliman memiliki potensi sebagai
antioksidan dan inhibitor -glukosidase.

Kata Kunci : Antioksidan, radikal bebas, rempah, pangan fungsional

ABSTRACT
Along with the development of an increasingly advanced era, people increasingly consume
fast food or junk food. This is what causes the emergence of degenerative diseases based on
lifestyle. So that comes the functional food concept. Functional food is food or drink that has
physiological functions on the body. For example, consuming antioxidants to counteract free
radicals that occur in the body. This source of natural antioxidants can come from various
types of plants such as fruits, vegetables, spices, tea, or enzymes and proteins. As we have
seen, Indonesia is a country rich in spices. This spice can be used as a source of natural
antioxidants that have many benefits for the body. The types of spices in Indonesia are ginger,
turmeric, cinnamon, secang, and andaliman. Ginger contains antioxidant compounds, namely
methyl ester, 9-octadeconic and nortraselogenin. The study of turmeric and acid powder
extracts had a comparison of 55% turmeric extract and 45% acid leaf extract resulting in a
value of 4.844%. Cinnamon can be an antioxidant source because it contains many
compounds such as eugenol, safrole, cinnamaldehyde, tannin, and calcium oxalate. The
active components contained in the cage are flavonoids. Andaliman fruit has the potential as
an antioxidant and -glucosidase inhibitor.

Keywords : Antioxidant, functional product, free radicals, spices.

26
Vol. 2 Issue 1,
CANREA JOURNAL E-ISSN :2621-9468
Juni 2019

I. PENDAHULUAN kanker. Penyakit kanker terjadi karena


adanya reaksi oksidasi yang berlebihan di
Seiring dengan perkembangan zaman
dalam tubuh sehingga akan memunculkan
yang semakin maju, masyarakat semakin
radikal bebas yang dapat akan melakukan
sering mengkonsumsi makanan cepat saji
mutasi dan merusak struktur dan fungsi sel.
atau junk food. Hal ini menyebabkan
Tingginya kadar radikal bebas di dalam
banyaknya penyakit degeneratif yang
tubuh terjadi karena rendahnya aktivitas
muncul di kalangan masyarakat sehingga
antioksidan (A. N. Sari, 2016). Sumber
telah mengubah pandangan bahwa makanan
antioksidan alami ini dapat berasal dari
tidak hanya memiliki cita rasa yang enak,
berbagai jenis tumbuhan seperti buah-
mengenyangkan, dan tampilan yang
buahan, sayur-sayuran, rempah-rempah, teh,
menyenangkan tetapi juga dapat bermanfaat
ataupun enzim dan protein (Rahmi, 2017).
bagi tubuh dalam segi kesehatan. Hal inilah
Aktivitas antioksidan terdapat pada
yang memunculkan suatu konsep pangan
tanaman karena tanaman tersebut
fungsional (Winarti & Nurdjannah, 2005).
mengandung senyawa metabolit sekunder
Pangan fungsional merupakan suatu
seperti flavonoid, fenolik, tannin, dan
produk baik itu makanan atau minuman
antosianin.
yang dapat memberikan keuntungan untuk
Seperti yang telah kita ketahui,
dapat mempengaruhi fungsi fisiologis
Indonesia merupakan negara yang kaya
terhadap meningkatnya kesehatan tubuh
akan rempah-rempah. Rempah-rempah ini
sehingga dapat mencegah suatu penyakit
dapat digunakan sebagai sumber
(Marsono, 2008). Pangan fungsional tidak
antioksidan alami yang memiliki banyak
berupa suplemen, serbuk, ataupun kapsul
manfaat bagi tubuh. Akan tetapi, tidak
melainkan berasal dari bahan yang terdapat
adanya publikasi yang meluas terhadap
secara alami sehingga dapat dikonsumsi
informasi tersebut sehingga hanya sebagian
sebagai makanan sehari-hari. Pangan
kecil saja yang mengetahui jenis-jenis
fungsional memiliki karakteristik sensori
rempah apa yang banyak mengandung
dalam segi penampakan, warna, tekstur
antioksidan. Sehingga tulisan ini akan
maupun citarasa yang dihadirkan, dan dapat
mengulas beberapa jenis rempah dalam segi
diterima oleh masyarakat yang
khasiat atau manfaatnya terhadap fungsi
mengkonsumsinya, serta tidak memiliki
fisiologis pada tubuh.
efek samping yang berbahaya bagi tubuh
(Winarti & Nurdjannah, 2005). Pangan II. PEMBAHASAN
fungsional memiliki peran yang dapat
Antioksidan dapat ditemukan dari
memperkuat mekanisme tubuh, mencegah
bahan golongan rempah-rempah yang
timbulnya penyakit degeneratif seperti
umumnya telah dikenal di masyarakat.
hipertensi dan kanker, memperlambat
proses penuaan, dan menjaga kondisi tubuh. 2.1 Jahe
manfaat-manfaat inilah yang membedakan Jahe merupakan jenis rempah-rempah
pangan fungsional dengan yang lainnya yang sering digunakan sebagai bahan
(Marsono, 2008). tambahan dalam pembuatan kue, permen,
Salah satu jenis penyakit degeneratif sebagai bumbu masak, pembuatan obat
yang saat ini banyak diderita yaitu penyakit herbal seperti jamu. Jahe memiliki aktivitas

27
Vol. 2 Issue 1,
CANREA JOURNAL E-ISSN :2621-9468
Juni 2019

antioksidan karena mengandung senyawa fenol yang lebih banyak. Sehingga


fenol oleoresin seperti gingerol dan shogaol. komponen fenolik ini dapat menghambat
Jahe memiliki zat utama gingerol yang pertumbuhan kanker dan memiliki aktivitas
dapat menurunkan kadar glukosa darah dan antimutagenik. Kunyit memiliki manfaat
meningkatkan produksi dari hormon insulin. untuk menghilangkan kerutan, tanda
Jahe memiliki senyawa zingiberen dan penuaan, obat maag, dan diare.
zingiberol yang membuat jahe terasa pedas Penelitian (Simangunsong, Mulyani,
saat dikonsumsi. Menurut (Purnama, Jaya, & Hartiati, 2018), mendapatkan bahwa
& Widjanarko, 2010), jahe mengandung ektrak kunyit dapat dijadikan sebagai
senyawa antioksidan yaitu metil ester, 9- produk antiaging. Hal ini karena penuaan
oktadekonik dan nortraselogenin. Total terjadi karena adanya kerusakan metabolik
senyawa dari zingerone yaitu dari 5,68% dan kematian seluler. Antioksidan dari
menjadi 6,32%. Rendemen jahe yang kunyit inilah yang digunakan untuk dapat
didapatkan dari penelitian (Saragih, Assa, mencegah paparan radikal bebas sehingga
& Langi, 2014), menghasilkan sebesar akan melindungi kulit dari penuaan dini.
6,78%. Sehingga didapatkan dari formulasi
pertama dengan karakteristik IC50 sebesar
2.2 Kunyit
Kunyit merupakan jenis rempah- 48,39 g/mL.
rempah yang memiliki aktivitas antioksidan 2.3 Kayu manis
yang paling tinggi. Kunyit memiliki Kayu manis merupakan jenis rempah-
senyawa yang paling penting yaitu rempah yang sering diekspor dengan aroma
komponen kurkuminoid seperti kurkumin, khas berbentuk elips. Kayu manis banyak
demetoksikurkumin, dan bis- dimanfaatkan dalam meningkatkan cita rasa
demetoksikurkumin. Senyawa kurkuminoid dan aroma. Kayu manis bersifat multi
ini memiliki potensi sebagai antioksdian fungsi karena hampir semua bagian dapat
alami yang telah diteliti sebagai anti dimanfaatkan mulai dari kulit, cabang, dan
inflamasi, antioksidan, antibakteri, dan dahan. Selain sebagai rempah-rempah, kayu
kardiprotektif. Kunyit dalam penelitian manis juga dapat digunakan untuk membuat
(Riaminanti, Hartiati, & Mulyani, 2016) produk minyak atsiri atau oleoresin. Kayu
telah terbukti memiliki aktivtas antioksidan manis dapat menjadi sumber antioksidan
yang apabila dicampurkan dengan asam karena mengandung banyak senyawa
maka akan menunjukkan adanya sinergisme seperti eugenol, safrole, sinamaldehid,
antioksidan tertinggi. Penelitian ekstrak tannin, dan kalsium oksalat. Menurut
bubuk kunyit dan asam tersebut memiliki (Ekaprasada, Nurdin, Ibrahim, &
perbandingan ekstrak kunyit 55% dan Dachriyanus, 2009), ekstrak dari kulit kayu
ekstrak daun asam 45% sehingga manis dapat menghasilkan senyawa
menghasilkan nilai 4,844%. Senyawa simeladehid sebesar 68,65% sebagai
antioksidan dari kedua bahan tersebut sumber antioksidan untuk menangkal
sehingga menghasilkan antioksidan radikal bebas. Senyawa sinemaldehid
tertinggi. Senyawa-senyawa tersebut adalah termasuk dalam golongan fenilpropanoid
fenolik dan vitamin C. Nilai sinergisme ini atau senyawa turunan fenol yang berperan
dipengaruhi oleh kemampuannya untuk penting dalam aktivtias antioksidan.
menangkal radikal bebas dengan jumlah

28
Vol. 2 Issue 1,
CANREA JOURNAL E-ISSN :2621-9468
Juni 2019

Pada penelitian (Yuliarto, Khasanah, Secang sebagai antikanker atau


& Anandito, 2012), produk minyak atsiri sitotoksik dapat digunakan sebagai agen
kulit kayu manis (Cinnamomum burmannii) kemoterapi untuk menghambat
dengan menggunakan metode destilasi uap- metabolisme kanker pada tubuh.
air mendapatkan senyawa sinemaldehid Berdasarkan hasil penelitian (Hanif, Dina,
(37,12%), p-Cineole (17,37%), Linalool Esti, Taufik, & Susidarti, 2017), yang
(8,57%), dan Benzyl benzoate (11,65%). mendapatkan bahwa ektrak etanolik kayu
Metode dengan destilasi uap-air ini secang atau EEKS dapat berpotensi menjadi
memberikan nilai yang lebih besar agen kemopreventif pada hasil uji sitotoksik
dibandingkan dengan metode destilasi air. terhadap sel kanker payudara 4T1. Akan
Hal ini karena terjadinya proses tetapi, efek sitotoksik ini tidak ditimbulkan
dekomposisi minyak yang lebih kecil. dari jalur ROS atau Reactive Oxygen
Sedangkan pada penelitian (Adi, Khasanah, Species. Kandungan brazilein dari secang
& Anandito, 2014), produk oleoresin kulit memiliki aktivitas antikanker dengan
kayu manis dengan metode ekstraksi menghambat protein dari inhibitor
mendapatkan senyawa sinemaldehid apoptosis survivin dan kandungan brazilim
sebesar 12,22%. Perbedaan senyawa dapat melindungi dari keracunan radikal
sinemaldehid yang didapatkan bergantung kimia.
dengan metode apa yang digunakan dan
2.5 Andaliman
mutu dari kulit kayu manis tersebut.
Andaliman merupakan jenis-jenis
Sinemaldehid dan Linalool telah dilaporkan rempah yang banyak digunakan oleh
sebagai senyawa antioksidan (Saleh, Clark, masyarakat batak sebagai bumbu masakan.
Woodard, & Deolu-sobogun, 2010) Buah andaliman memiliki potensi sebagai
2.4 Secang antioksidan dan inhibitor -glukosidase.
Secang merupakan jenis rempah- Ektrak dari buah andaliman memiliki
rempah yang banyak dikonsumsi sebagai aktivitas antioksdian yang paling baik
minuman kesehatan. Secara umum, dengan IC50 mencapai 30,04 ppm. Fraksi C
komponen aktif yang terkandung di dalam (IC50 16 ppm) memiliki aktivitas sebagai
secang yaitu flavonoid. Saponin, polifenol, inhibitor -glukosidase yang paling aktif
dan tannin sehingga secang ini berpotensi dan juga mengandung senyawa flavonoid
sebagai antioksidan alami penangkal golongan aurond an flavanon yang bersifat
radikal bebas dengan indeks antioksidatif sebagai senyawa yang paling aktif sebagai
yang lebih tinggi dibandingkan antioksidan inhibitor -glukosidase (Gultom, 2011).
sintetis. Selain itu, antioksidan alami dapat Andaliman bermanfaat dalam bidang
menghasilkan residu yang lebih mudah farmasi menjadi senyawa aromatik dan
terdegradasi secara alami daripada minyak esensial. Andaliman dapat
antioksidan sintetik. Kayu secang dapat digunakan sebagai perangsang nafsu makan
digunakan dalam bidang farmasi sebagai karena memiliki aroma yang khas dan rasa
obat luka, batuk berdarah, penawar racun, pedas, sebagai tonik, dan bersifat
desinfektan dan sebagai anti bakteri, anti antibakteri (Asbur & Khairunnisyah, 2018).
inflamasi, anti tumor, dan anti kanker (R. Andaliman juga dapat berfungsi sebagai
Sari & Suhartati, 2016) bahan pengawet alami terkait dengan
antioksidan dan antibakterinya. Andaliman

29
Vol. 2 Issue 1,
CANREA JOURNAL E-ISSN :2621-9468
Juni 2019

mengandung senyawa kuinon, polifenolat, Reactive Oxygen Species (Ros). Jurnal


flavonoid, alkaloid, dan terpenoid. Kimia Farmasi UGM, 10(2), 55–62.
https://doi.org/10.22435/toi.v10i2.719
III. KESIMPULAN 5.55-62
Marsono, Y. (2008). Prospek
Jenis rempah-rempah yang telah Pengembangan Makanan Fungsional.
diulas tersebut dapat dijadikan sebagai Jurnal Teknologi Pangan Dan Gizi,
bahan baku dengan konsep pangan 7(1), 19–27.
fungsional. Pangan fungsional yaitu Purnama, H., Jaya, F., & Widjanarko, S. .
(2010). The Effects of Type and Time
makanan atau minuman yang dapat
of Thermal Processing on Ginger
memberikan fungsi fisiologis pada tubuh (Zingiber officinale Roscoe) Rhizome
misalnya dengan antioksidan. Sehingga Antioxidant Compounds and its
produk-produk ini akan mengandung Quality. International Food Research
sumber antioksidan yang tinggi dengan Journal, 17, 335–347.
bahan baku yang terjangkau dan bersifat Rahmi, H. (2017). Aktivitas Antioksidan
alami dan tidak beracun saat dikonsumsi. dari Berbagai Sumber Buah-buahan di
Indonesia. Jurnal Agrotek Indonesia,
DAFTAR PUSTAKA 2(1), 34–38.
Riaminanti, N. K., Hartiati, A., & Mulyani,
Adi, D. N., Khasanah, L. U., & Anandito, B.
S. (2016). Studi Kapasitas dan
K. (2014). Produksi Oleoresin
Sinergisme Antioksidan pada Ekstrak
Berbahan Baku Limbah Destilasi
Kunyit (Curcuma Domestica Val.) dan
Kayu Manis (Cinnamomum burmanii).
Daun Asam (Tamarindus Indica L.).
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 7(1),
Jurnal Rekayasa Dan Manajemen
1–11.
Agroindustri, 4(3), 93–104.
Asbur, Y., & Khairunnisyah. (2018).
Saleh, M. A., Clark, S., Woodard, B., &
Pemanfatan Andaliman (Zanthoxylum
Deolu-sobogun, S. A. (2010).
acanthopodium DC ) sebagai Tanaman Antioxidant and Free Radical
Penghasil Minyak Atsiri. Jurnal Scavenging Activities of Essential Oils.
Kultivasi, 17(1), 537–543. Ethnicity and Disease, 20, 78–82.
Ekaprasada, M. T., Nurdin, H., Ibrahim, S.,
Saragih, J., Assa, J., & Langi, T. (2014).
& Dachriyanus. (2009). CHEMICAL Aktivitas Antioksidan Ekstrak Jahe
COMPOSITION AND (Zingiber officinale var. rubrum)
ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF Menghambat Oksidasi Minyak Kacang
THE ESSENTIAL OIL OF THE Tanah (Arachis hypogaea L.). Jurnal
Toona sureni (Blume) Merr. Jurnal
Fakultas Pertanian UNSRAT, 1(1), 1–
Ris. Kim, 3(1), 90–95.
6.
Gultom, S. (2011). Flavonoid Buah Sari, A. N. (2016). Berbagai Tanaman
Andaliman (Zanthoxylum Rempah sebagai Sumber Antioksidan
acanthopodium DC) sebagai Alami. Journal of Islamic Science and
Antioksidan dan Inhibitor a- Technology, 2(2), 203–212.
Glukosidase. Skripsi. Institut Sari, R., & Suhartati. (2016). Secang
Pertanian Bogor. (Caesalpinia sappan L.): Tumbuhan
Hanif, N., Dina, A., Esti, Y. F., Taufik, M. Herbal Kaya Antioksidan. Info Teknis
A., & Susidarti, R. A. (2017). Ekstrak Eboni, 13(1), 57–67.
Etanolik Kayu Secang (Caesalpinia Simangunsong, F. M. P., Mulyani, S., &
Sappan L.) Menunjukkan Efek Hartiati, A. (2018). Evaluasi
Sitotoksik pada Sel Kanker Payudara Karakteristik Krim Ekstrak Kunyit
4t1 Tetapi Tidak Melalui Jalur (Curcuma domestica Val.) pada

30
Vol. 2 Issue 1,
CANREA JOURNAL E-ISSN :2621-9468
Juni 2019

Berbagai Formulasi. Jurnal Rekayasa


Dan Manajemen Agroindustri, 6(1),
11–21.
Winarti, C., & Nurdjannah, N. (2005).
Peluang Tanaman Rempah dan Obat
sebagai Sumber Pangan Fungsional.
Jurnal Litbang Pertanian, 24(2), 47–
55.
Yuliarto, F. T., Khasanah, L. U., &
Anandito, R. B. K. (2012). Pengaruh
Ukuran Bahan dan Metode Destilasi
(Destilasi Air dan Destilasi Uap-Air)
terhadap Kualitas Minyak Atsiri Kulit
Kayu Manis (Cinnamomum burmanii).
Jurnal Teknosains Pangan, 1(1), 12–
23.

31

Anda mungkin juga menyukai