Anda di halaman 1dari 7

Jurnal e-GiGi (eG), Volume 5 Nomor 2, Juli-Desember 2017

Gambaran Status Kebersihan Gigi dan Mulut pada Pengguna Alat


Ortodontik Cekat di SMA Negeri 7 Manado

1
Wahyu P. Mararu
2
Kustina Zuliari
2
Christy N. Mintjelungan

1
Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
2
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: wpm210993@yahoo.com

Abstract: Oral and dental health is a part of the body health that can not be separated from each
other because it can affect the whole body. Fixed orthodontic appliance has a more complex
design that makes it more difficult to be cleaned compared to the removable orthodontic
appliance. Therefore, people who use fixed orthodontic appliance are more difficult to maintain
their oral hygiene. This study was aimed to obtain the oral and dental hygiene status of students
at SMA Negeri 7 Manado (senior high school) that used fixed orthodontic appliance. This was a
descriptive study with a cross-sectional design. This study was conducted at SMA Negeri 7
Manado with a total of 43 respondents obtained by using total sampling method. The results
showed that the mean OHI-S of the respondents was 1.73 classified as moderate category.
Conclusion: Oral and dental hygiene status of students at SMA Negeri 7 Manado that used
fixed orthodontic appliance was categorized as moderate.
Keywords: OHI-S, fixed orthondontics appliance, high school students

Abstrak: Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat
dipisahkan satu dan lainnya karena akan memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Alat ortodontik cekat memiliki desain yang lebih sulit untuk dibersihkan dibandingkan dengan
alat ortodontik lepasan, sehingga pasien pengguna ortodontik cekat lebih sulit untuk
memelihara kebersihan mulut selama perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
status kebersihan gigi dan mulut pada siswa SMA Negeri 7 Manado yang menggunakan alat
ortodontik cekat. Jenis penelitian ini ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Penelitian
ini dilaksanakan di sekolah SMA Negeri 7 Manado dengan reponden sebanyak 43 siswa
diperoleh dengan metode total sampling. Hasil penelitian menunjukkan nilai rerata indeks OHI-
S dari 43 responden yang menggunakan alat ortodontik cekat di SMA Negeri 7 Manado sebesar
1,73 yang berada dalam kategori sedang. Simpulan: Status kebersihan gigi dan mulut siswa/i
pengguna alat ortodontik cekat di SMA Negeri 7 Manado tergolong pada kriteria sedang.
Kata kunci: OHI-S, ortondotik cekat, siswa SMA

Kesehatan gigi dan mulut merupakan mempersiapkan zat makanan sebelum


bagian dari kesehatan tubuh yang tidak diabsorpsi pada saluran pencernaan,
dapat dipisahkan satu dan lainnya karena disamping fungsi estetik dan bicara.1
akan memengaruhi kesehatan tubuh secara Data hasil Riset Kesehatan Dasar
keseluruhan. Gigi berfungsi untuk (Riskesdas) tahun 2013 yang dikeluarkan
mengunyah dan merobek makanan. Gigi Kementerian Kesehatan RI melaporkan,
juga merupakan investasi bagi kesehatan, bahwa prevalensi masalah gigi dan mulut
dan peranannya cukup besar dalam penduduk Indonesia mencapai 25,9%.

159
Mararu, Zuliari, Mintjelungan: Gambaran status kebersihan gigi dan mulut …

Hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi lepasan, sehingga pengguna ortodontik


peningkatan prevalensi masalah gigi dan cekat lebih sulit untuk memelihara
mulut sebesar 2,7% bila dibandingkan kebersihan mulut selama perawatan.
dengan hasil Riskesdas tahun 2007. Lamanya perawatan yang harus dijalani
Penyakit karies dan periodontal merupakan oleh pengguna alat ortodontik akan turut
penyakit yang disebabkan oleh kurangnya memengaruhi kesehatan gigi dan mulutnya.
kebersihan gigi dan mulut yang buruk. Hal Penggunaan alat ortodontik dikalangan
ini juga dapat terjadi pada pengguna alat remaja terutama pada usia 14-17 tahun,
ortodontik yang tidak memperhatikan bukan lagi sekedar pemenuhan kebutuhan
kebersihan gigi dan mulutnya sehingga sisa perawatan namun sudah menjadi tuntutan
makanan yang tidak dibersihkan dapat pemenuhan gaya hidup. Remaja pada masa
menimbulkan plak dan karang gigi.2 ini lebih mementingkan daya tarik fisik
Ortodonti merupakan cabang ilmu serta peduli dengan diri dan penampilanya
kedokteran gigi yang mempelajari dalam proses sosialisasi.3,6
pertumbuhan, perkembangan, variasi Survei awal yang dilakukan di SMA
wajah, rahang, gigi, dan, abnormalitas Negeri 7 Manado mendapatkan cukup
dentofasial serta perawatannya. Perawatan banyak siswa pengguna alat ortodonik
ortodontik bertujuan untuk memperbaiki cekat. Permasalahan ialah status kebersihan
estetik yaitu mengoreksi letak dan susunan gigi dan mulut pada siswa SMA Negeri 7
gigi serta mencegah terjadinya keadaan Manado yang menggunakan alat ortodontik
yang abnormal dari bentuk muka.3 cekat.
Perawatan ortodontik memiliki tujuan yang
luas dan tidak hanya sekedar melakukan BAHAN DAN METODE PENELITIAN
koreksi maloklusi. Tujuan perawatan Jenis penelitian ini ialah deskriptif
ortodontik ialah untuk memperbaiki estetik dengan desain potong lintang yang
yaitu mengoreksi letak dan susunan gigi dilaksanakan di SMA Negeri 7 Manado
serta mencegah terjadinya keadaan yang pada bulan April 2017. Populasi penelitian
abnormal dari bentuk muka. Perawatan ini yaitu seluruh siswa-siswi SMA Negeri 7
ortodontik antara lain direkomendasikan Manado pengguna alat ortodontik cekat
untuk tujuan fungsional yaitu meningkat- yang berdasarkan survei awal berjumlah 43
kan kemampuan fungsi dan bicara serta orang yang menggunakan alat ortodontik
memperbaiki letak gigi dan rahang yang cekat rahang atas dan bawah. Kriteria
tidak normal sehingga didapatkan fungsi inklusi ialah siswa yang menggunakan alat
geligi, estetik geligi dan wajah yang baik ortodontik cekat rahang atas dan bawah,
yang akan meningkatkan kesehatan bersedia dijadikan subjek penelitian, dan
psikososial seseorang.4 hadir saat penelitian dilakukan, sedangkan
Menurut World Health Organization kriteria eksklusi ialah siswa yang bersikap
(WHO) maloklusi adalah cacat atau tidak kooperatif atau menggunakan alat
gangguan fungsional yang dapat menjadi ortodontik hanya pada salah satu rahang.
hambatan bagi kesehatan fisik maupun Pengambilan sampel menggunakan total
emosional dari pasien yang memerlukan sampling mendapatkan 43 orang sebagai
perawatan. Penggunaan alat ortodontik responden.
cekat saat ini sudah banyak digunakan pada Variabel penelitian ini yaitu status
masyarakat luas, yaitu orang dewasa kebersihan gigi dan mulut dan pengguna alat
maupun anak-anak, namun masyarakat ortodontik cekat, diukur berdasarkan
kurang menyadari tentang risiko dari penilaian OHI-S yang diperoleh dengan
penggunaan alat ortodontik cekat, seperti menjumlahkan DI-S dan CI-S. Alat
masalah kebersihan mulut dan karies.5 ortodontik cekat adalah suatu perangkat
Alat ortodontik cekat memiliki desain ortodontik dimana beberapa komponennya
yang lebih sulit untuk dibersihkan terpasang cekat pada gigi sehingga tidak
dibandingkan dengan alat ortodontik dapat dilepas sendiri oleh penggunanya.

160
Instrumen yang digunakan dalam penelitian status kebersihan gigi dan mulut responden
ini yaitu formulir pemeriksaan OHI-S. memperlihatkan dari 43 responden, terda-
Pemeriksaan diawali dengan mengum- pat 14 responden (32,56%) dengan kategori
pulkan responden penelitian dalam suatu baik dan skor rerata OHI-S baik; 23 respon-
ruangan kemudian dipanggil satu per satu den (53,49%) dengan kategori sedang dan
menurut daftar hadir. Responden dipersilah- skor rerata OHI-S sedang; dan 6 responden
kan duduk, peneliti menjelaskan proses (13,95%) dengan kategori buruk dan skor
pemeriksaan, mencatat keterangan subjek rerata OHI-S buruk (Tabel 1).
dalam lembar penelitian, memakai masker Berdasarkan hasil pemeriksaan status
dan sarung tangan serta menginstruksikan kebersihan gigi dan mulut responden dari
responden untuk berkumur kemudian kedua jenis kelamin, keduanya berada pada
operator mengoleskan disclosing solution kategori sedang (Tabel 2 dan 3).
pada gigi yang akan diperiksa. Permukaan Berdasarkan pemeriksaan status
gigi yang diperiksa yaitu M1 atas kiri dan kebersihan gigi dan mulut responden pada
kanan pada bagian bukal, M1 bawah pada tiga kriteria tersebut didapatkan untuk
bagian kiri dan kanan pada bagian lingual, kriteria <UMP dan UMP berada pada
serta I1 kanan atas dan I1 kiri bawah pada kategori sedang dan untuk kriteria >UMP
bagian labial. Dilakukan pengukuran debris berada pada kategori baik (Tabel 4 dan 5).
indeks dan kalkulus indeks pada gigi yang Distribusi status kebersihan gigi dan
diperiksa menggunakan kaca mulut dan mulut berdasarkan lama penggunaan alat
sonde kemudian diberi skor sesuai kriteria. ortodontik cekat berdasarkan 3 kategori
Setelah selesai pemeriksaan, responden periode yaitu dibawah satu tahun, satu
diinstruksikan untuk berkumur dengan air sampai dua tahun, dan diatas dua tahun.
bersih yang telah disediakan. Berdasarkan perhitungan, ketiga kategori
tersebut menunjukan status kebersihan gigi
HASIL PENELITIAN dan mulut berada dalam kategori sedang
Hasil pengukuran OHI-S dan penilaian (Tabel 6 dan 7).

Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan status kebersihan gigi dan mulut


OHI-S Jumlah Persentase Rerata skor-OHI-S Status kebersihan
(%) gigi dan mulut
Baik 14 32,56 0,76 Baik
Sedang 23 53,49 1,84 Sedang
Buruk 6 13,95 3,6 Buruk
Total 43 100 1,73 Sedang

Tabel 2. Distribusi jenis kelamin responden berdasarkan status kebersihan gigi


OHI-S
Jenis Baik Sedang Buruk Total
kelamin n % n % n % N %
Laki-laki 2 4,65 1 2,33 4 9,30 7 16,28
Perempuan 12 27,91 22 51,16 2 4,65 36 83,72
Total 32,56 53,49 13,95 100

Tabel 3. Kriteria OHI-S (Oral Hygiene Index Simplified) berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin Jumlah Persentase Skor OHI-S Status kebersihan
(%) gigi dan mulut
Laki-laki 7 16,28 2,66 Sedang
Perempuan 36 83,72 1,55 Sedang
Total 43 100 1,73 Sedang

161
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 5 Nomor 2, Juli-Desember 2017

Tabel 4. Distribusi sosial ekonomi orang tua responden berdasarkan status kebersihan gigi dan
mulut
OHIS
Tingkat Baik Sedang Buruk Total
Pendapatan n % n % n % n %
(UMP)
<UMP 0 0,00 4 9,30 3 6,98 7 16,28
UMP 0 0,00 12 27,91 3 6,98 15 34,89
>UMP 14 32,55 7 16,28 0 0,00 21 48,83
Total 32,55 53,49 13,96 100

Tabel 5. Kriteria OHI-S (Oral Hygiene Index Simplefied) berdasarkan tingkat pendapatan orang tua
responden
Tingkat pendapatan Jumlah Persentase Rerata Status kebersihan
orangtua (UMP) (%) skor OHI-S gigi dan mulut
<UMP 7 16,28 2,53 Sedang
UMP 15 34,88 2,45 Sedang
>UMP 21 48,84 0,96 Baik
Total 43 100 1,73 Sedang

Tabel 6. Distribusi lama penggunaan alat ortodontik cekat berdasarkan status kebersihan gigi dan
mulut
OHIS
Lama Baik Sedang Buruk Total
pengunaan n % n % n % n %
alat ortodontik cekat
<1 tahun 9 20,93 13 30,23 5 11,63 27 62,79
1-2 tahun 5 11,63 10 23,25 1 2,33 16 37,21
>2 tahun 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Total 32,56 53,48 13,96 100

Tabel 7. Kriteria OHI-S (Oral Hygiene Index Simplefied) berdasarkan lama penggunaan alat
ortodotik cekat
Lama pengunaan alat Jumlah Persentase Rerata Status kebersihan
ortodontik cekat (tahun) (%) skor OHI-S gigi dan mulut
<1 27 62,79 1,72 Sedang
1-2 16 37,21 1,75 Sedang
>2 0 0 0 Sedang
Total 43 100 1,73 Sedang

BAHASAN Secara keseluruhan rerata kebersihan gigi


Berdasarkan hasil persentase OHI-S dan mulut pengguna alat ortodontik cekat
pada responden pengguna alat ortodontik sebesar 1,73 yang tergolong pada kriteria
cekat secara keseluruhan yaitu 43 respon- sedang. Hal ini menunjukkan dari hasil
den, terdapat 32,56% responden dengan pemeriksaan OHI-S, masih ada sebagian
kebersihan gigi dan mulut baik, 53,49% responden pengguna alat ortodontik cekat
responden dengan keriteria sedang, dan yang memperhatikan tentang kebersihan
13,95% responden dengan kriteria buruk. gigi dan mulutnya.

162
Persentase OHI-S pada pengguna alat berjenis kelamin laki-laki. Hal tersebut
ortodontik cekat berdasarkan jenis kelamin dikarenakan responden perempuan lebih
menunjukkan rerata penelitian terhadap menyukai hal-hal menyangkut estetik dan
laki-laki dan perempuan dengan hasil yang fashion dan cenderung lebih suka
sama yaitu kriteria sedang, namun hasil ini berpenampilan rapih dan bersih dari pada
tidak cukup valid karena jumlah responden laki-laki.9
berjenis kelamin laki-laki dan perempuan Hasil penelitian OHI-S pada
yang dilakukan penelitian tidak sama penggunaan alat ortodontik cekat dengan
banyak. Berdasarkan hasil penelitian status sosial ekonomi orang tua responden
tersebut dapat diperoleh gambaran bahwa yang dikriteriakan berdasarkan pendapatan
sebagian responden berjenis kelamin laki- upah minimum provinsi (UMP), kriteria
laki dan perempuan memiliki tingkat pendapatan di atas UMP berada pada
pengetahuan cukup baik dalam pemeliha- kategori baik, sedangkan kriteria UMP
raan kebersihan dan kesehatan gigi mulut. menengah dan di bawah UMP berada pada
Pengetahuan yang baik tentang pemeliha- kategori sedang.10 Hal ini menunjukkan
raan kebersihan gigi dan mulut dapat bahwa responden dengan tingkat sosial
menghasilkan kebersihan gigi dan mulut ekonomi orang tua pendapatan lebih dari
yang baik pula. Hal ini didukung oleh UMP lebih memerhatikan kebersihan gigi
penelitian Dewanti7 yang menyatakan dan mulutnya dari pada kriteria UMP
bahwa responden yang memiliki pengeta- menengah dan kurang dari UMP. Pada
huan tinggi tentang kebersihan gigi dan penelitian ini, peneliti berasumsi agar
mulut menunjukkan perilaku perawatan mendapatkan kebersihan gigi dan mulut
gigi yang positif, sebaliknya responden yang baik, individu itu sendiri harus
yang memiliki pengetahuan rendah tentang memiliki status sosial ekonomi yang baik,
kebersihan gigi dan mulut menunjukkan berupa pendidikan yang dapat memberikan
perilaku perawatan gigi yang negatif. pengetahuan serta menjadikan perilaku
Pada penelitian ini siswa-siswi SMA yang baik dan pekerjaan serta pendapatan
yang dijadikan responden sering mendapat- yang cukup baik pula. Status sosial
kan informasi atau pengetahuan tentang ekonomi dari segi pendidikan yang lebih
pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut, tinggi akan cenderung memiliki
baik dari dokter yang merawat, orang tua, pengetahuan dan perilaku yang lebih baik
guru, masyarakat sekitar (teman), atau serta mengetahui lebih banyak tentang
media sosial dan media elektronik. Hal masalah kesehatan gigi dan memiliki status
tersebut didukung oleh penelitian Suci et kesehatan yang lebih baik.
al.8 di Banda Aceh yang melaporkan bahwa Rerata OHI-S responden dengan lama
tingkat pengetahuan mengenai kebersihan penggunaan alat ortodontik cekat hanya
mulut pada siswa Sekolah Menengah Atas terdapat pada kriteria <1 tahun dan 1-2
yang menggunakan perangkat ortodonti tahun; keduanya memiliki hasil yang sama
menunjukkan persen-tase tertinggi pada yaitu berada pada kriteria kebersihan gigi
tingkat pengetahuan cukup (58,6%). Hasil dan mulut kategori sedang. Peneliti
penelitian ini sejalan dengan penelitian berasumsi bahwa masih ada sebagian
Masanja dan Mughamba9 yang responden yang sudah mampu memahami
menyebutkan bahwa pengetahuan tentang dan menyerap instruksi dari operator
kebersihan mulut pada siswa sekolah (dokter gigi umum atau dokter gigi
berada dalam kategori cukup. Kondisi spesialis) dalam pemeliharaan kebersihan
tersebut terjadi akibat mudahnya gigi dan mulut saat masa perawatan
mengakses informasi oleh responden di ortodontik cekat. Kebersihan gigi dan
sekolah yang terletak di wilayah perkotaan. mulut yang baik dipengaruhi oleh peran
Pada penelitian ini responden dokter gigi dalam memberikan motivasi
pengguna alat ortodontik berjenis kelamin dan instruksi yang benar sejak awal hingga
perempuan lebih banyak dari pada yang akhir perawatan ortodontik cekat, sehingga

163
Mararu, Zuliari, Mintjelungan: Gambaran status kebersihan gigi dan mulut …

pasien dapat lebih peduli terhadap Ucapan terima kasih


kebersihan gigi dan mulutnya. Hal ini Ucapan terima kasih disampaikan
sejalan dengan penelitian Wulandari11 di kepada drg. P. S. Anindita, Sp.Orto, drg.
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Elita Tambunan, M.Kes, dan semua pihak
Indonesia. Dorongan motivasi yang yang baik secara langsung maupun tidak
dilakukan pada pengguna alat ortodontik langsung telah menumbuhkan ide atau
cekat menyebabkan terjadinya penurunan gagasan dalam penulisan artikel ini.
jumlah plak pada pasien yang menjalani
perawatan ortodontik cekat. Dorongan serta DAFTAR PUSTAKA
motivasi dari dokter dapat menimbulkan 1. Dewi O. Analisis hubungan maloklusi dengan
perilaku yang baik dalam pemeliharaan kualitas hidup remaja SMU kota
kebersihan gigi dan mulut, antara lain Medan 2007 [Tesis]. Medan: Fakultas
perilaku menyikat gigi dan waktu Kedokteran Gigi Universitas Sumatra
Utara; 2010.
kunjungan ke dokter gigi yang baik.
2. Badan Penelitian dan Pengembangan
Perilaku juga merupakan salah satu faktor Kesehatan. Riset kesehatan dasar.
yang memengaruhi kebersihan gigi dan Jakarta: Departemen Kesehatan
mulut. Hal ini didukung oleh penelitian Republik Indonesia, 2013; p. 110.
Sarwono bahwa salah satu faktor yang 3. Singh G. Textbook of Orthodontics (2nd ed).
memengaruhi kebersihan gigi dan mulut New Dehli: Jitendra P. Vij, 2007; p. 3.
ialah faktor perilaku.12 4. Hansu C, Anindita PS, Mariati NW.
Kebutuhan perawatan ortodonsi
SIMPULAN berdasarkan index of orthodontic
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan treatment need di SMP Katolik
bahwa sebagian besar siswa/i pengguna alat Theodorus Kotamobagu. eG 2013;
1(2).
ortodontik cekat di SMA Negeri 7 Manado
5. World health organiztion standardiztion of
tergolong pada kriteria sedang. reporting of dental disease and
Sebagian besar siswa/i dengan tingkat condition. Technical report series, No.
sosial ekonomi orang tua di atas UMP 242. Geneva, WHO.
mempunyai status kebersihan gigi dan 6. Ramdhani GS. Fenomena fixed orthodontic
mulut yang tergolong pada kriteria baik (behel) antara pemborosan dan
sedangkan yang dengan tingkat sosisal kebutuhan. Kompasiana. [cited 14 juni
ekonomi orang tua UMP menengah dan di 2014] Available from: URL:
bawah UMP tergolong pada kriteria http://www.kompasiana.com/fenomen
sedang. afixedortodonticbehelantarapemborosa
Status kebersihan gigi dan mulut ndankebutuhan_files/
7. Dewanti. Hubungan tingkat pengetahuan
sebgian besar siswa/i yang menggunakan
tentang kesehatan gigi dengan perilaku
alat ortodontik cekat kurang dari 1 tahun perawatan gigi pada anak usia sekolah
dan 1-2 tahun tergolong pada kriteria di SDN Pondok Cina 4 Depok
sedang. [Skripsi]. Depok: Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia;
SARAN 2012.
Diharapkan dapat dilakukan penelitian 8. Suci RA, Sputri D, Sungkar S. Gambaran
lebih lanjut tentang hubungan tingkat tingkat pengetahuan mengenai
pengetahuan dan perilaku dengan status kebersihan mulut pada siswa Sekolah
kebersihan gigi dan mulut pengguna alat Menengah Atas yang menggunakan
ortodontik cekat. Perlu dilakukan sosiali- perangkat ortodonti. Journal Caninus
sasi tentang kebersihan gigi dan penggu- Denstistry. 2016;1(4):20-5.
9. Masanja IM, Mumghamba EGS.
naan ortodontik dari perguruan tinggi Knowledge on gingivitis and oral
khususnya dari Prodi Kedokteran Gigi, atau hygiene practices among secondary
pakar ortodontik bagi pengguna ortodontik. school adolescents in rural and urban

164
Morogoro Tanzania. Int J Dent muda: studi tentang mahasiswi
Hygiene. 2004;2:172-8. pemakai kawat gigi [Skripsi].
10. Badan Pusat Statistik. Upah minimum Yogyakarta: Fakultas Ilmu Budaya
regional/provinsi (UMR/UMP) per Universitas Gajah Mada; 2014.
bulan (dalam rupiah) tahun 2005- 12. Widi ER. Hubungan perilaku
2016. Jakarta. [online]. Available from membersihkan gigi terhadap tingkat
URL: kebersihan mulut siswa Sekolah Dasar
https://www.bps.go.id/linkTableDina Negeri Wilayah kerja Puskesmas
mis/view/id/917. Gladak Pakem Kabupaten Jember.
11. Wulandari A. Kawat gigi di kalangan orang JKGI. 2003;10(3):10-3.

165

Anda mungkin juga menyukai