Anda di halaman 1dari 5

Kerjakanlah tugas dibawah ini dengan pengetahuan kalian tentang Covid-19 !

1. Apa yang kalian ketahui tentang virus covid-19?

2. Bagaimana pendapat kalian tentang wabah covid-19 di kalangan masyarakat muslim?

3. Ada hotline yang mengabarkan bahwa penutupan Mesjidil Haram di Mekah dikarenakan

wabah covid-19 yang mana untuk sementara tidak diperbolehkan melakukan shalat dan

umrah disana, bagaimana tanggapan kalian dari kasus di atas dan apakah itu salah satu

tanda-tanda kiamat? Jelaskan!

4. Apakah wabah covid-19 itu termasuk Azab atau Rahmat dari Allah SWT? Jelaskan!

5. Pemerintah menganjurkan seluruh masyarakat untuk sosial distancing yang mana kita

semua harus berdiam diri dirumah, adakah pengaruh dari masalah ibadah didiri kalian saat

dirumah dan di sekolah? Jelaskan!

6. Adakah dampak positif dan dampak negatif dari wabah covid-19 bagi keberlangsungan

ibadah manusia? Jelaskan!

7. Bagaimana tanggapan kalian tentang pelarangan shalat jum’at dilaksanakan di mesjid dalam

keadaan sekarang yang mana ada wabah covid-19? Jelaskan!

8. Melanjutkan pertanyaan nomor 7 di atas, apa yang dilakukan kalau terjadi hal yang parah

tentang wabah tersebut sehingga pelarangan itu terjadi di tempat kalian! Apakah kalian

tetap melakukan shalat jum’at atau shalat wajib dimesjid atau dirumah, berikan alasan dan

penjelasannya dan apa pengganti shalat jum’at ketika mengerjakannya dirumah?

9. Bagaimana cara kalian agar tidak terkena wabah covid-19 dalam agama islam? Jelaskan!

10. Apa yang dapat kalian ambil hikmahnya dari wabah covid-19?

Ket:

Ketikkan di word dan kirim ke nomor 085753740721

Selamat Mengerjakan!!
JAWABAN

1. Apa yang disebut dengan Virus Corona? Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang
ditemukan pada manusia dan hewan. Sebagian virusnya dapat mengingeksi manusia serta
menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakit-
penyakit yang lebih fatal, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Bagaimana proses penyebaran Virus Corona? Seringkali virus ini menyebar antara manusia
ke manusia melalui tetesan cairan dari mulut dan hidung saat orang yang terinfeksi sedang
batuk atau bersin, mirip dengan cara penularan penyakit flu. Tetes cairan dari mulut dan
hidung pasien tersebut bisa jatuh dan tertinggal pada mulut dan hidung orang lain yang
berada di dekatnya, bahkan dihisap dan terserap ke dalam paru-paru orang tersebut melalui
hidungnya.

Apa saja gejala yang dialami pasien Virus Corona? Gejalanya yaitu demam, batuk, dan
napas yang pendek. The Center for Disease Control and Prevention (CDC) percaya bahwa
pasien Virus Corona dapat mengalami gejala-gejala ini 2 dari 2 hari sampai 14 hari setelah
terpapar virusnya.

2. Bagi seorang muslim, yang beriman kepada Allah, tentunya harus senantiasa
mengingat Allah. Memperkuat keyakinan bahwa Allah Maha Pencipta dan Maha Pengatur.
Segala sesuatu yang Ia ciptakan wajib tunduk pada aturan-Nya. Dalam hal virus corona,
setiap mukmin wajib meyakini bahwa makhluk mikron tak kasat mata ini pun ciptaan-Nya.
Dan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu sesuai dengan qadar-nya. Allah telah
menciptakan api mempunyai qadar (khosiyat) membakar. Allah pun telah menciptakan virus
dengan qadar dapat menjangkit pada inang hingga menyebabkan sakit. Allah juga telah
menciptakan manusia dengan qadar memiliki akal untuk memikirkan tanda-tanda kekuasaan
Allah. Allah SWT dalam firman-Nya sering kali memperingatkan manusia untuk mnggunakan
akalnya dan memikirkan tanda-tanda kekuasaan Allah lantas mengambil pelajaran darinya.
" Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana dia diciptakan? Dan
langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan? Dan
bumi, bagaimana ia dihamparkan? Maka berilah peringatan karena sesungguhnya kamu
hanyalah orang yang memberi peringatan." (QS Al Ghosiyah:17-21)
Pun demikian di balik terciptanya wabah corona. Telah pasti bahwa manusia dengan
kapasitasnya harus berupaya penuh memikirkan tentangnya, memetik hikmah di balik
penciptaan corona. Bagi yang bukan ahli dan tidak memiliki kapastas untuk itu, tetaplah
wajib membangun keimanan bahwa corona, makhluk renik tak kasat mata itu pun
menunjukkan tanda kebesaran Allah. Betapa dunia guncang , atas kehendak-Nya semata
manusia tak berdaya di hadapan makhluk kecil. Manusia dewasa ini juga harus mengambil
pelajaran bahwa dahulu, kesewenangan Raja Namrudz berakhir setelah tubuh sang raja
tumbang oleh gigitan nyamuk. Maka hendaknya manusia menjadikan pelajaran ini untuk
mempertebal iman dan taqwa, memohon ampunan Allah dan kembali menerapkan aturan-
Nya. Adapun terkait dampaknya terhadap manusia, apakah dirasa baik ataukah buruk
menurut manusia, seorang mukmin wajib beriman bahwa segala sesuatu datangnya dari
Allah semata. Maka, apakah corona menimbulkan kebaikan, ataupun keburukan menurut
pandangan manusia, manusia wajib iman bahwa semua berasal dari Allah. Inilah prinsip
yang harus dimiliki seorang mukmin, bahwa Allah telah menetapkan Qadar atas segala
sesuatu. Seorang muslim wajib mengimani bahwa Qadar, baik dan buruk semuanya berasal
dari Allah.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui.” (QS Al Baqoroh 216)
Adapun tentang datangnya wabah atau suatu penyakit juga demikian. Semuanya
adalah ketetapan (Qadha) dari Allah. Dalam hal ini seorang muslim wajib iman bahwa Allah
telah menciptakan suatu penyakit, dan Allah pula telah menciptakan obatnya. Inilah hakikat
iman kepada Qadha dan Qodar, baik dan buruk berasal dari Allah. Dalam menyikapi hal ini,
seorang mukmin wajib hukumnya untuk ridho terhadap segala ketentuan dan ketetapan dari
Allah. Ketika musibah penyakit itu melanda manusia, Allah memerintahkan manusia ridho
terhadap Qadha Allah dan menghadapinya dengan bersabar. Dan Allah memberikan balasan
pahala yang besar bagi orang-orang yang bersabar.
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan ‘Innalillahi wainna ilaihi rojiuun’. Mereka itulah yang mendapatkan
keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-
orang yang mendapat petunjuk.” (TQS Al Baqarah:155-157)
“Sesungguhnya (wabah) tha’un itu adalah siksa yang dikirim Allah kepada orang
yang dikehendakiNya. Kemudian Allah menjadikannya rahmat bagi orang-orang yang
beriman. Karena seorang hamba yang tinggal di negerinya yang tengah terjangkit tha’un,
lalu ia bersabar dan mengharap ridho Allah, maka ia akan mendapatkan seperti pahala
orang yang syahid.” (HR Bukhari)
Syara ‘ telah memuji seorang hamba yang berserah diri terhadap Qadha,
sebagaimana dijelaskan dalam hadits dari Abu Hurairah. Sesungguhnya Rasulullah
saw.bersabda kepadaku:
“Aku akan memberitahumu satu kalimat yang datang dari bawah 'Arsy dan dari
gudangnya surga, yaitu, ‘ Tiada daya dan tidak ada kekuatan kecuali dengan (kekuasaan)
Allah’. Allah berfirman, ‘Sungguh hamba-Ku telah tunduk dan berserah diri kepada-Ku.’”
(HR Al Hakim)
Sikap ridho ataukah marah termasuk perbuatan manusia. Ini ada dalam area yang
dikuasai manusia. Manusia dapat mengendalikan sikap dan perbuatan yang akan
diambilnya, apakah ia hendak ridho ataukah marah terhadap Qadha Allah. Dalam hal ini ,
manusia akah diberi pahala atas perbuatannya yang ridho terhadap Qadha dan sabar
menghadapi cobaan, dan akan mendapatkan dosa dan siksa atas kemarahannya terhadap
Qadha. Adapun terkait Qadha itu sendiri, tidak termasuk dalam perbuatan yang dikuasai
manusia. Manusia tidak akan diminta pertanggungjawaban atas terjadinya Qadha. Tetapi ia
akan ditanya tentang dan marahnya terhadap Qadha. Dalam hal pandemi corona, manusia
akan ditanya tentang ridho dan marahnya terhadap datangnya ketetapan Allah, juga hal apa
saja yang ia lakukan terkait upaya pencegahan dan pengobatannya. Upaya pencegahan yang
berada pada area yang dikuasai seorang individu adalah dengan senantiasa menjaga sanitasi
dengan sering mencuci tangan, menjaga kebersihan badan, tempat dan pakaian, menutup
mulut dengan tangan atau baju saat bersin. Sungguh syariat Islam telah mengatur hal ini.
Islam senantiasa menganjurkan muslimin menjaga kebersihan dan kesucian. Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
“Bersuci itu separuh keimanan.” (HR. Muslim)
Di samping menjaga kebersihan, upaya yang dapat dilakukan agar terhindar dari
sakit corona adalah menjaga kebugaran tubuh. Sifat virus saat menyerang ia dapat mati
ketika tubuh inang memiliki imunitas atau kekebalan tubuh yang tinggi. Imun akan kuat jika
tubuh bugar. Oleh karenanya sangat dianjurkan untuk menjaga pola makan yang sehat, rajin
berolah raga dan istirahat yang cukup ditambah mengkonsumsi asupan vitamin dapat
meningkatkan kebugaran. Sebagai sebagian ikhtiar yang dapat dilakukan adalah berjemur di
bawah terik matahari pagi. Di samping dapat meningkatkan asupan vitamin D, sinar
matahari juga dipercaya dapat membunuh covid-19. Inilah setidaknya sebagian ikhtiar yang
dapat dilakukan individu, selain mengindahkan anjuran mengisolasi diri, mengurangi
interaksi dengan banyak orang demi memutus rantai penularan dari orang ke orang.
Rasulullah pernah bersabda:
“Wabah thaun adalah kotoran yang dikirimkan oleh Allah terhadap sebagian
kalangan bani Israil dan juga orang-orang sebelum kalian. Kalau kalian mendengar ada
wabah thaun di suatu negeri, janganlah kalian memasuki negeri tersebut. Namun, bila
wabah thaun itu menyebar di negeri kalian, janganlah kalian keluar dari negeri kalian
menghindar dari penyakit itu." (HR Bukhari-Muslim)
Hal lain yang mesti dilakukan adalah meningkatkan Taqorrub (mendekatkan diri)
kepada Allah. Senantiasa melaksanakan amalan yang difardhukan, meningkatkan amalan
yang sunnah. Memperbanyak sholat, puasa, sedekah, doa, dzikir, istighfar, dan bermohon
kepada Allah. Karantina mengurangi interaksi dengan orang lain tidak serta merta
menjadikan aktifitas menuntut ilmu dan berdakwah ditinggalkan, sebab kemajuan teknologi
menjadikannya bisa dilakukan secara online. Dalam ikhtiar ini manusia akan diminta
pertanggungjawaban oleh Allah karena merupakan perbuatan yang berada pada area yang
dikuasai manusia, manusia dapat memilih akan mengerjakan ataukah meninggalkannya. Di
samping segala ikhtiar yang dilakukan, selebihnya seorang mukmin wajib bertawakal,
menyerahkan dan menggantungkan segala urusan kepada Allah SWT.

3. Pertama harus diyakini bahwa tidak seorang pun, termasuk Nabi Muhammad SAW sendiri
yang mengetahui saat kiamat itu. Namun tanda-tandanya sudah dilukiskan dalam "Hadis
Jibril", yaitu ketika Malaikat Jibril bertanya kepada Nabi tanda-tanda Kiamat

https://almanhaj.or.id/3181-20-22-berlomba-lomba-meninggikan-bangunan-budak-wanita-
melahirkan-tuannya-banyaknya-pembunuhan.html

4. virus corona (Covid-19) bukanlah azab yang diturunkan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW
sudah berdoa agar Allah SWT tidak menurunkan azab bagi umatnya. Karena itu, yang ada
saat ini hanya musibah dan bala. Sesuai dengan apa yang sudah tertera dalam hadis Nabi,
semua orang bisa terkena musibah dan bala, apalagi orang yang lengah. Namun, azab hanya
untuk orang kafir, bukan kepada orang yang beriman.
5.

Anda mungkin juga menyukai