Anda di halaman 1dari 4

PAPER ANNOTION

Title PENGARUH IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT


TERHADAP KINERJA AUDITOR DENGAN KUALITAS AUDIT
SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR
AKUNTAN PUBLIK DI KOTA MALANG)
Autor (s) Riyanto Setiawan Suharsono
Journal Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika (JINAH)
Volume 2
Year 2012
Pages 1 - 26

Whats is the paper About


Jurnal ini berisi tentang penelitian apakah Total Quality Management (TQM) dapat
diterapkan di sektor Kantor Akuntansi Publik (penelitian pada Kantor Akuntan Publik di
Kota Malang), dengan menganalisis pengaruh TQM terhadap kinerja auditor, dan
menambahkan 1 (satu) variabel moderating yaitu kualitas audit yang diharapkan dapat
meningkatkan hubungan kedua variabel sebelumnya.

Whats is the aim of the study


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi total quality
management (TQM) terhadap kinerja editor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Malang
dengan menggunakan kualitas audit sebagai variabel moderasi.

What is it important
Dari beberapa fenomena yang diungkapkan seperti banyaknya kasus (penyelewengan(
yang melibatkan auditor, dengan kehadiran penelitian ini penulis berharap dapat memberikan
sumbangsih pemikiran untuk mengatasi masalah yang sering terjadi tersebut dengan
memberikan hal yang baru yaitu penerapan Total Quality Management (TQM) di bidang jasa
khususnya di Kantor Akuntan Publik. Penulis percaya dengan bergesernya paradigma
organisasi dari “market oriented” ke “resources oriented” maka kebutuhan akan pembenahan
sumber daya (dalam hal ini anggota akuntan public atau auditor) sangat diperlukan, salah satu
cara yang tepat menurut penulis adalah penerapan TQM. Implementasi TQM terhadap kinerja
auditor pada Kantor Akuntan Publik yang memenuhi kriteria sebagai salah satu perusahaan
jasa yang memberikan layanan baik yang berfokus pada keinginan dan harapan klien atau
pelanggan, yang selanjutnya ditandai dengan adanya proses kualitas audit yang baik
dipercaya dapat menjadi variabel yang akan mempengaruhi kekuatan hubungan antara TQM
dan kinerja auditor tersebut. Kualitas audit ini diharapkan dapat memperkuat hubungan kedua
variabel tersebut, dengan asumsi lebih jauh dimana perusahaan audit (KAP) harus mampu
memberikan kinerja yang baik melalui kualitas audit yang baik. Dari hal-hal tersebut kami
menyimpulkan bahwa penelitian ini dapat dikatakan penting.

What is the approach / method used to acquire the data


Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner atau personally
administered questionnaires (kuesioner secara personal). Dimana peneliti dapat berhubungan
langsung dengan responden dan memberikan penjelasan seperlunya tentang kuesioner dan
dapat langsung dikumpulkan setelah selesai dijawab oleh responden (Indriantoro dan
Supomo, 2009:154)

Whats is the approach / method used to analyse the data


Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan
menggunakan moderated regressions analysis (MRA). Yaitu untuk mengetahui pengaruh
antara variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen), dengan variabel
bebas lebih dari 1.

What are the key findings


1. Total Quality Management (TQM)
TQM diartikan sebagai perpaduan semua fungsi manajemen, semua bagian dari suatu
perusahaan dan semua orang ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep
kualitas, team work, produktivitas, dan kepuasan pelanggan (Gotzamani, et al, 2006).
Terdapat 3 prinsip umum TQM yaitu kepuasan konsumen, keterlibatan karyawan dan
perbaikan berkelanjutan atas kualitas. TQM juga melibatkan benchmarking, desain produk
barang dan jasa, desain proses, pembelian, hal-hal yang berkaitan dengan pemecahan masalah
(problem solving) (Nasution, 2005:31). Manfaat TQM digunakan untuk memperbaiki posisi
persaingan perusahaan di pasar dan alat meningkatkan kemampuan dalam menghasilkan
output dengan mutu berkualitas (Ibrahim, 2000:22)

2. Kualitas Audit
Istilah kualitas audit mempunyai arti yang berbeda-beda bagi setiap orang. Para
pengguna laporan keuangan berpendapat bahwa kualitas audit yang dimaksud terjadi jika
auditor dapat memberikan jaminan bahwa tidak ada salah saji yang material (no material
misstatements) atau kecurangan (fraud) dalam laporan keuangan auditee. Auditor sendiri
memandang kualitas audit terjadi apabila mereka bekerja sesuai standar profesional yang ada,
dapat menilai resiko bisnis auditee dengan tujuan untuk meminimalisasi resiko litigasi, dapat
meminimalisasi ketidakpuasan auditee dan menjaga kerusakan reputasi auditor (Boynton, et
al, 2002:329). Adapun indikator untuk menilai kualitas audit, yaitu: 1). deteksi salah saji, 2).
kesesuaian dengan SPAP, 3). kepatuhan terhadap SOP, 4). risiko audit, 5). prinsip kehati-
hatian, 6). proses pengendalian atas pekerjaan oleh supervisor, dan 7). perhatian yang
diberikan oleh manager atau partner (Wooten, 2003).

Is there any limitation


1. Penelitian ini tidak mengkaji secara mendalam pengaruh dari budaya organisasi
maupun kepuasan kerja karyawan, seperti dinyatakan dalam Ooi, et al (2007).
2. Penelitian ini tidak mengkaji secara mendalam jika variabel kontrol digunakan dalam
penelitian ini dan keterkaitannya dengan variabel TQM dan Kualitas Audit.
3. Penelitian ini tidak menggunakan variabel intervening untuk menguji keterkaitan
antara setiap konstruk pada masing-masing variabel.

What are the mean conclusions and implications in the wider contex
Penelitian ini menyimpulkan bahwa implementasi TQM mempunyai dampak yang
sangat kuat dalam proses peningkatan kinerja karyawan pada Kantor Akuntan Publik di Kota
Malang. TQM dengan didukung oleh Kualitas Audit sebagai variabel moderasi mampu
meningkatkan kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik. Hal ini karena peningkatan
kualitas audit akan menimbulkan kepercayaan terhadap kinerja dari auditor yang
bersangkutan. Setiap peningkatan Implementasi TQM dan Kualitas Audit akan turut pula
meningkatkan tingkat kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik di Malang. Oleh
karenanya, dalam konteks lebih jauh TQM bisa menjadi pelengkap standar mutu bagi
manager atau partner di suatu organisasi jasa seperti Kantor Akuntan Publik, khususnya di
Kota Malang.

Any Other Comment


1. Penulis tidak memberikan penjelasan terhadap sistem pengendalian mutu (SPM) yang
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang digunakan dan
diimplementasikan oleh Kantor Akuntan Publik di Kota Malang. Penulis seharusnya
memberikan pernyataan eksplisit apakah SPM tersebut tidak mampu menjaga kinerja
auditor (jika ingin memasukkan kemungkinan TQM menjadi sistem pelengkap
bahkan lebih jauh menggantikan SPM dari IAI). Penulis dapat membandingkan
prinsip dari SPM tersebut dengan TQM.
2. Di awal uji asumsi klasik multikolinearitas ditemukan terdapat masalah
multikolinearitas atau dengan kata lain terdapat hubungan linear antar variabel
independen (dalam hal ini TQM dan kualitas audit), namun penelitian tetap
dilanjutkan. Kami cukup terkejut hal ini dilanjutkan oleh penulis dengan menerapkan
uji residual MRA yang jarang digunakan. Penulis seharusnya menjelaskan hal ini
pada saat uji asumsi klasik.

Anda mungkin juga menyukai