Anda di halaman 1dari 10

BAB1 (A)

PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA KEWARGANEGARAAN(PPKN)

A.PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA KEWARGANEGARAAN(PPKN)

Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn)merupakan salah satu mata pelajaran wajib
dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
diharapkan mampu memberikan perhatiannya kepada pengembanggan nilai,moral,dan sikap
perilaku peserta didik.sejatinya,PPKn adalah studi tentang kehidupan kita sehari-
hari,mengajarkan bagaimana menjadi warga negara yang baik dan menjujung tinggi nilai-nilai
Pancasila yang merupakanmenjadi warga negara yang baik dan menjujung tinggi nilai-nilai
Pancasila yang merupakan dasar negara indonesia.

Berdasarkan kenyataan dikembangkanya studi sejenis PPKn sebagai materi Pendidikan umum
di beberapa negara tersebut,semakin jelas menunjukkan bahwa kesadaran demokrasi serta
implementasi harus senantiasa dikembangkan dengan basis filsafat bangsa,identitas nasional,
kenyataan,dan pengalaman sejarah bangsa tersebut.Materi pendidikan umum khususnya PPKn
dan studi sejenisnya diberbagai negara,pada dasar nya memiliki peran strategi dalam menyiapkan
dan membekali nilai-nilai yang mendasari sikap dan perilaku warga negaranya yang
cerdas,mampu bertanggung jawab dan berkeadapan,serta berkeluhuran budi.

B. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

- Pendidikan Pancasila adalah bagian dari Pendidikan Nasioanal. Pendidikan Nasional bertujuan untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Maksudnya, kualitas adalah manusia beriman dan yang
bertaqwa kapada Tuhan yang maha kuasa, berbudi pekerti luhur, mampu bekerja mandiri, cerdas, kreatif,
terampil, berdisiplin tinggi, memiliki etos kerja, professional, memilki tanggung jawab, produktif serta
sehat jasmani dan rohaninya.

Pendidikan, pada umunya, haruslah mengembangkan aspek kognitif, dalam arti bahwa pendidikan harus
membuat peserta didik mampu menggunakan kemampuan kognitif atau pikirannya, aspek afektif , yaitu
membuat peserta didik mampu megembangkan nuraninya, dan aspek psikomotor, yaitu peserta didik
mampu mengembangkan ketrampilannya.

Pendidikan yang mencakup ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, misalnya, selayaknya didasari dengan
nilai-nilai dasar keyakinan dan budaya suatu bangsa, agar keyakinan itu terus terbangun dan menjadi
pegangan hidup bagi warganegara dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Di Indonesia,
kurikulum pada Perguruan Tinggi dibangun dengan muatan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan
pembentukan sikap serta perilaku dan kepribadian.

1. Dasar Pendidikan Pancasila

* Historis

*Kultural

*Yuridis

*Filosofi

C.LANDASAN ILMIAH DAN LANDASAN HUKUM


1.landasan ilmiah

a. dasar pemikiran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan


Di tengah era globalisasi dan perubahan sosial yang sangat cepat, berbagai macam
idiologi dan gaya hidup telah masuk dalam jantung kehidupan bangsa
Indonesia.kepitalisme libral memengaruhi cara berpikir yang berpotensi mengabaikan
nilai-nilai dan etika.radikalisme agama berpotensi menghambat tumbuhnya keperibadian
yang utuh karena menolak nilai dan struktur kenegaraan yang telah menjadi konsensus
nasional.

Itu semua merupakan tantangan bagi pembangunan masyarakat Madani yang kita
cita-citakan dan harapan menjadi masyarakat yang demokratis, berkeadaban , dan religius
secara bersamaan dalam satu tarikan nafas. Oleh sebab itu perilaku penguasaan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEK) yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan ,
moral, identitas , nasional, demokratisi,hak hak asasi manusia, budaya bangsa ,supremasi
hukum , etika dll.

b. objek pembahasan pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan

Pembahasan setiap ilmu pada dasarnya harus memenuhi syarat syarat ilmiah,
yaitu mempunyai objek, metode, sistem, dan bersifat universal. Objek materi adalah
bidang sasaran yang di bahas dan di kaji oleh suatu bidang atau cabang ilmu .

Sedangkan objek formal adalah sudut pandang tertentu yang dipilih untuk
membahas objek materi dari PPKn adalah segala hal yang berkaitan dengan nilai nilai
Pancasila dan warga negara Indonesia dalam kesatuan bangsa dan negara.

Sedangkan objek formal adalah sudut pandang tertentu yang dipilih untuk
membahas objek material tsb.adapun tinjauan kajian objek formal mencakup dua segi ,
yaitu segi hubungan antara warga negara dan negara(termasuk hubungan antara warga
negara).

Pokok pokok materi pembahasan tersajikas secara sistematis

1) pengantar pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan


2) pancasila sebagai sistem filsafat
3) pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
4) negara dan konstitusi
5) identitas nasional dan maltikulturalisme.
6) peraturan perundangan undangan
7) demokrasi Indonesia
8) negara hukum
9) hak dan kewajiban warga negara
10) geopolitik Indonesia dan wawasan Nusantara
11) geostrategi Indonesia dan ketahanan nasional
12) otonomi daerah
13) korpsi di Indonesia
14) praktis good and clean governance

c.rumpun keilmuan

Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan di Indonesia adalah sebagai bidang


ilmiah,PPKn ini bersifat antardisplimer (antara bidang)bukan monodispliner , karena dalam
objek pembahasannya terdapat kumpulan pengetahuan yang diambil dari berbagai ilmu guna
pengembangan ilmu Pancasila dan kewarganegaraan.

2.Landasan hukum

a. UUD 1945

1) pembukaan UUD 1945, khusus pada alinea kedua dan keempat, yang memuat cita cita
tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang kemerdekaan.
2) pasal 27ayat 1 menyatakan bahwa segala warga negara bersama keduduka di dalam
hukum dan pemerintahan serta wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecuali nya.
3) pasal 30 ayat 1 menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahan dan keamanan negara
4) pasal 31 ayat 1 menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan.
b. Ketetapan MPR NO.11/MPR/1999 tentang garis garis besar haluan negara.

c. undang undang no .30 tahun 2002 tentang pertahanan negara.

1) pasal 9ayat 1 disebut bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut sedalam upaya
bela negara i diwujudkan dalam penyelenggaraan negara.
2) pasal 9 ayat 2 disebut kan bahwa keikutsertaan warga negara dalam bela negara
sebagai mana dimaksud ayat 1diselenggarakan melalui:
a) pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan

b) pelatihan kemiliteran secara wajib

c) pengabdian sebagai perajurit tentara Nasional Indonesia secara suka rela wajib

d) pengabdian secara profesi

d.undang undang republik Indonesia no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional

1) keputusan menteri pendidikan Nasional no 232/U2000 tentang pedoman penyusunan


kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa.
2) keputusan menteri pendidikan Nasional no.45/U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan
tinggi telah di tetapkan bahwa pendidikan agama , pendidikan bahasa dan pendidikan
Pancasila dan kewarganegaraan.
e.surat keputusan direktur jenderal pendidikan tinggi departemen pendidikan Nasional
no.43/DIKTI)/KEP/2006, tentang rambu rambu pelaksanaan kelompok mata kuliah
pengembangan kepribadian di perguruan tinggi.

BAB 2

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT


A. PENGERTIAN FILSAFAT

Secara etimologi istilah “filsafat” berasal dari bahasa Yunani “philein” yang artinya “cinta” dan “sophos”
artinya “hikmah” atau “kebijaksanaan” atau “wisdom” (Notonagoro 1974: 43). Jadi secara harfiah filsafat
mengandung makna cinta dan kebijaksanaan. Sedangkan dalam wacana ilmu pengetahuan, pengertian
filsafat yaitu satu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai kehidupan manusia.

BAB 2 (B)

B. PENGERTIAN PANCASILA SECARA HISTORIS


Pada tanggal 1 juni 1945 didalam sidang tersebut ir.soekarno berpidato secara lisan (tanpa teks) mengenai
calon rumusan dasar negara indonesia. kemudian untuk memberi nama istilah dasar negara tersebut
soekarno memberikan nama "pancasila" yang artinya lima dasar

C. PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Nilai-nilai esensial yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Sistim adalah
suat kesatuan atau bagian-bagian yang saling berhubugan, saling bekerjasama unuk suatutujuan tertentu
dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Sistem lazimnya memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.

1. Suatu ketuan bagian-bagian

2. Saling berhubungan, saling ketergantungan

3. Semuanya dimaksudkan untuk mencapai tujuan bersama ( tujuan sistem )

4. Terjadi dalam suatu lingkunga yang kompleks( Kattsoff O, louis,2004:22)

Merujuk ciri-ciri pada sistem tersebut, Pancasila terdiri atas suatu kesatuan bagian-bagian ,yaitu sila
pancasila. Susunan pancasila adalah hierarkis dan empunyai struktur piramidal.

Sila pancasila merupakan sistem filsafat yang pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan yang organis,
Antara sila sila pancasila saling berkaitan, saling berhubungan, bahkan saling mengaktualisasi. Sila yang
satu senantiasa dikualifikasi oleh sila lainya,dengan ini maka pancasila hakikatnya merupakan sistem ,
dalam pengertian bahwa bagian-bagian silanya saling berhubungan secara erat sehingga membentuk suatu
struktur yang menyeluruh. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat akan memberikan ciri-ciri khas yang
tidak terdapat pada sistem filsafat lainnya.

D. SUSUNAN ISI ARTI PANCASILA

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai bahwa negara yang didirikan adalah sebagai
pengejawantahan tujuan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

Dalam sila kemanusiaan, terkandung nikai-nilai bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia sebgai mahluk yang beradab.

3. Persatuan Indonesia

Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai penjelman sifat kodrat
manusia monodualis,yaitu sebagai mahluk individu dan mahluk sosial.

4. Kerakyatan Yang Di Pimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Dan


Perwakilan

Nilai filosofis yang terkandung didalamnya adalah bahwa hakikat negara adalah sebagai penjelmaan sifat
kodrat manusia sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Hakikat rakyat adalah sekelompok manusia
sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa yang bersatu dan bertujuan mewujudkan harkat dan martabat
dalam suatu wilayah negara. Sedangkan nilai demokrasi yang terkandung dalam sila keempat adalah :

a. Adanya kebebasan yang disertai dengan tanggung jawab baik terhadap masyarakat bangsa
maupun secara moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

b. Menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan

c. Menjamin dan memperkokoh persaruan dan kesatuan dalam hidup bersama

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dalam sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia terkandung nila-nilai yang merupakan tujuan
negara sebagai tujuan dalam hidup bersama.

Adapun penjabaran secara rinci nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

a. Bangsa indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.

b. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada
orang lain.
c. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

a. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan

b. Berani membela kebenaran dan keadilan

c. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan

3. Persatuan Indonesia

a. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan

b. Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa

c. Mengembangkan rasa berkebangsaan dan bertanah air indonesia

4. Kerakyatan Yang dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyaaratan


Perwakilan

a. Setiap warga negara , setiap manusia indonesia mempunyai kedudukan,hak ,dan kewajiban
yang sama.

b. Tidak boleh memaksakan khendak kepada orang lain.

c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

a. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama

b. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban

c. Menghormati hak orang lain.

Anda mungkin juga menyukai