LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN HEPATITIS
OLEH MAHASISWA :
INGGAR JUWITA FATCHURINA
DOSEN PEMBIMBING,
A. Pengertian
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat
disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta
bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan
klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2011).
Hepatitis adalah inflamasi hepar yang disebabkan oleh salah satu dari lima
agen virus yang berbeda, hepatitis dapat ringan dan dapat disembuhkan sampai
kronis dan fatal (Carpenito L. J, 2013 page 1332).
B. Etiologi
Hepatitis A penyebabnya virus hepatitis A ( HAV ) ditularkan melalui jalur
fekal oral; sanitasi yang jelek kontak antar manusia. Dibawa oleh air dan
makanan. Hepatitis B penyebabnya virus hepatitis B, cara penularannya melalui
parenteral; atau lewat kontak kontak dengan karier atau penderita infeksi akut,
kontak seksual dan oral-oral. Penularan perinatal dari ibu ke bayinya. Ancaman
kesehatan kerja yang penting bagi petugas kesehatan.
Hepatitis C penyebabnya virus hepatitis C ( HCV ). Cara penularannya
melalui tranfusi darah dari produk darah; terkena darah yang terkontaminasi
lewat peralatan atau parafenalia obat. Hepatitis D disebabkan oleh virus
hepatitis D ( HDV ) cara penularan sama seperti HBV, antigen permukaan HBV
diperlukan untuk replikasi; pola penularan serupa dengan pola penularan
hepatitis B. Hepatitis E disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV), cara
penularannya melalui jalur fekal-oral; kontak antar manusia dimungkinkan
resikonya rendah.
C. Klasifikasi
Adapun 6 jenis hepatitis viral yaitu (Sylvia A.
Price.2006.Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Page 485) :
1. Hepatitis A
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik,
yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus
hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan
transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul
sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.
5. Hepatitis E
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum
sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.
7. Hepatitis G
D. Patofisiologi
Masa inkubasi hepatitis A berkisar dari 1 sampai 7 minggu dengan rata-rata
30 hari. Perjalanan penyakt dapat berlangsung lama, dari 4 hingga 8 minggu.
Umumnya untuk hepatitis A berlangsung lebih lama dan lebih berat pada
penderita yang berusia di atas 40 tahun. Virus hepatitis A hanya terdapat dalam
waktu singkat di dalam serum; pada saat timbul ikterus kemungkinan pasien
tidak infeksius lagi.
Perjalanan penyakit dan faktor resiko. Berbeda dengan hepatitis A yang
terutama ditularkan lewat jalur fekal-oral, hepatitis B terutama ditularkan
melalui darah ( jalur perkutan dan permukosa ). Virus tersebut pernah
ditemukan pada darah, saliva, semen serta sekret vagina dan dapat ditularkan
melalui membran mukosa serta luka pada kulit.
Hepatitis B memiliki masa inkubasi yang panjang rata-rata 70-80 hari. Virus
hepatitis B mengadakan replikasi dalam hati dan tetap pada serum selama
periode yang relatif lama sehingga memungkinan penularan virus tersebut.
Dengan demikian, individu yang beresiko untuk terkena hepatitis B adalah para
dokter bedah, pekerja laboratorium klinik, dokter gigi, perawat, dan terapis
respiratorik. Staf dan pasien dalam unit hemodialisis serta onkologi dan laki-
laki biseksual dan homoseksual yang aktif dalam hubungan seksual dan para
pemakai obat-obat IV juga beresiko tinggi.
Skrining HbsAg pada donor darah sangat menurunkan insidens hepatitis B
pasca transfusi.
Masa inkubasi hepatitis C bervariasi dan dan dapat berkisar dari 15 hingga
160 hari. Perjalanan klinis hepatitis C yang akut serupa dengan hepatitis B;
gejala hepatitis C biasanya ringan. Meskipun demikian, status karier yang
kronis sering terjadi dan terdapat peningkatan resiko untuk menderita penyakit
hati yang kronis sesudah hepatitis C, termasuk sirosis dan kanker hati. Terapi
interferon dosis rendah untuk jangka waktu yang lama terbukti efektif dalam
sejumlah uji cobaa pendahuluan pada beberapa penderita hepatitis C. walaupun
begitu, respon tersebut hanya bersifat sementara. Kombinasi preparat interferon
dengan rabavirin suatu analaog nukelosida, kini telah diuji untuk menentukan
apakah ada manfaat yang lebih lama ( Fried & Hoofnagle, 1995). Pemeriksaan
skrining hepatitis C pada darah yang akan digunakan untuk transfusi telah
mengurangi jumlah kasus hepatitis yang berkaitan dengan transfusi. Masa
inkubasi hepatitis D rata-rata 35 hari dan masa inkubasi hepatitis E rata-rata 42
hari.
E. Manifestasi klinis
Dapat terjadi dengan atau tanpa gejala, sakit kepala, malaise, fatique,
anoreksia, febris, urin berwarna gelap, gejala ikterus pada sklera dan kulit, nyeri
tekan pada hati, dapat timbul antralgia, ruam.
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Laboratorium
a. Pemeriksaan pigmen :
• urobilirubin direk
• bilirubun serum total
• bilirubin urine
• urobilinogen urine
• urobilinogen feses
b. Pemeriksaan protein :
2. Waktu protombin
3. Radiologi
• foto rontgen abdomen
• pemindahan hati denagn preparat technetium, emas, atau rose bengal
yang berlabel radioaktif
• kolestogram dan kalangiogram
• arteriografi pembuluh darah seliaka
4. Pemeriksaan tambahan
• Laparoskopi
• biopsi hati
G. Penatalaksanaan Medis
1. Pencegahan
2. Obat-obatan terpilih.
Contoh :
3. Istirahat, pada periode akut dan keadaan lemah diberikan cukup istirahat.
4. Jika penderita enak, tidak napsu makan atau muntah – muntah sebaiknya di
berikan infus glukosa. Jika napsu makan telah kembali diberikan makanan yang
cukup
5. Bila penderita dalam keadaan prekoma atau koma, berikan obat – obatan yang
mengubah susunan feora usus, isalnya neomisin ataukanamycin samapi dosis
total 4-6 mg / hr. laktosa dapat diberikan peroral, dengan pegangan bahwa harus
sedemikian banyak sehingga Ph feces berubah menjadi asam.
H. Komplikasi
• Edema serebral, gagal ginjal, gangguan elektrolit, gangguan pernafasan,
hipoglikemi, hipotensi dan sepsis
• Sindroma Guilain Baire
• Hepatitis kronik persisten
• Hepatitis agresif
• Perkembangan karsinoma hepato seluler
I. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul adalah:
1) Hipertermi b/d proses penyakit
2) Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis
3) Defisit nutrisi b/d ketidakmampuan mengabsorbsi makanan
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
1) Nyeri akut b/d proses penyakit d.d
Tujuan : setelah dilakukan intervensi keperawatan 1x24 jam diharapkan
tingkat nyeri menurun
Intervensi : manajemen nyeri
Tindakan
Observasi :
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas,intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respons nyeri non verbal
Terapeutik :
1. Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
2. Fasilitasi istrirahat dan tidur
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa:
Waluyo Agung., Yasmin Asih., Juli., Kuncara., I.made karyasa, EGC, Jakarta.
Carpenito, L.J., 2000, Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis, alih
bahasa: Tim PSIK UNPAD Edisi-6, EGC, Jakarta
Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.
Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol 2.
Jakarta: EGC.
University IOWA., NIC and NOC Project., 1991, Nursing outcome Classifications,
Philadelphia, US
Kasus Semu :
Pada tanggal 10 november 2020 anak N diantar oleh orangtuanya ke RSUD
dr. Iskak Tulungagung dengan wajah cemas. Sang ibu mengatakan anak N
sudah demam ssejak 4 hari yg lalu, anak N juga mengalami mual dan muntah.
Ketika ditanya anak N mengisyaratkan bahwa kepalanya sakit dan nyeri pada
perut. Dari hasil pemeriksaan didapatkan nadi 112x/mnt, Suhu tubuh 38
derajat celcius, dan pernapasan 32x/mnt.
Pengaruh alkohol, virus hepatitis, toksin
Nyeri Anoreksia
Gglikogenesis Glukoneogenesis
menurun menurun
Perubahan Nutrisi :
Glikogen dalam hepar berkurang
Kurang Dari Kebutuhan
Glikogenolisis menurun
I.Identitas Klien
1. Riwayat penyakit
1.1. Keluhan utama : Demam dan nyeri
1.2. Lama keluhan : 4 hari yg lalu sebelum masuk rumah sakit
1.3. Akibat timbulnya keluhan : ……………………………………………………..
1.4. Faktor yang memperberat : ……………………………………………………..
2. Riwayat penyakit sekarang : Px diantar oleh kedua orangtuanya ke RSUD Dr. Iskak
Tulungagung tgl 10 November 2020 jam 08.00 dengan raut wajah cemas. Ibunya
mengatakan anaknya sudah mengalami demam selama 4 hari sblm masuk rumah sakit,
Askep Anak
mual muntah dalam sehari. Anak mengatakan nyeri kepala (+), Nyeri perut (+),. Hasil
pemeriksaan didapatkan N 112x/mnt, S: 38C, RR: 32x/mnt
Askep Anak
11. Persepsi keluarga terhadap anak : Keluarga takut jika terjadi sesuatu terhadap sang anak
Askep Anak
IV. Pola Kesehatan Fungsional
1. Nutrisi / Makan / Minum : sudah 4 hari nafsu makan menurun hanya habis ¼ porsi
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
2. Eliminasi : BAK normal
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
3. Istirahat dan tidur : kesulitan tidur karena nyeri kepala dan perut
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
4. Aktivitas dan latihan : px mengatakan tubuhnya lemas
V. Pemeriksaan Penunjang :
( Hasil Laboratorium dan Hasil Pemeriksaan Lain )
Askep Anak
VIII. Pengkajian Tumbuh Kembang :
* Sebelum sakit : px sangat ceria dan aktif bermain
Mahasiswa
Askep Anak
ANALISA DATA
Nama pasien : An. N
Umur : 4 tahun
No. Register : ……………………………….
Nyeri Akut
Askep Anak
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
TANGGAL
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
MUNCUL
10
november 2020 Hipertermia b/d proses penyakit ditandai dengan suhu tubuh diatas nilai
normal
Askep Anak
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama pasien : An. N
Umur : 4 tahun
No. Register : ……………………………….
DIAGNOSA
NO LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
KEPERAWATAN
Askep Anak
TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : An. N Umur : 4 tahun No. Register : …………………………….. Kasus : Hepatitis
Askep Anak
Edukasi E : Mengajarkan teknik non farmakologis
-Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu untuk mengurangi rasa nyeri
nyeri 12.00 K : Mengkolaborasi pemberian analgetik :
-Mengajarkan teknik non farmakologis untuk asam mefenamat 3x1 oral
12.00 mengurangi rasa nyeri : kompres hangat/dingin
Kolaborasi
-Mengkolaborasi pemberian analgetik : asam
mefenamat 3x1 oral
Askep Anak
FORMAT PENYULUHAN KESEHATAN
Topik : ………………………………..
Sasaran : ………………………………..
Ruang : ………………………...……...
TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS POKOK BAHASAN MATERI METODE AVA EVALUASI
Askep Anak
Askep Anak