Anda di halaman 1dari 2

NAMA : HANUM GEIZYA BALQIS

NIM : 205030407111031
KELAS : D PERPAJAKAN

1. Hubungan Pancasila dengan HAM menurut yang saya ketahui adalah Pancasila bersifat
universal yang artinya berlaku bagi setiap orang tanpa mebedaka-bedakan suku, ras,
budaya, dan lainnya. Oleh karena itu, negara wajib menegakkan HAM pada setiap warga
negaranya yang didasarkan oleh Pancasila. Dalam menjamin HAM ada tiga nilai yang
terkandung. Pertama, nilai idea yang tiap-tiap sila pancasila mengandung pejelasan
tentang hubungan HAM. Sila pertama, menjamin kebebasan dalam memeluk agama. Sila
kedua, setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di depan hukum. Sila ketiga,
semangat persatuan. Sila keempat, menghargai pendapat dengan bermuswarah. Sila
kelima, hak milik perorangan diakui dan dilindungi oleh negara. Kedua, nilai
instrumental yang berupa perundang-undangan yang menjamin HAM. Ketiga, nilai
praksis merupakan pewujudan nilai instrumental dalam kehidupan sehari-harinya.
2. Menurut UU no 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM. Pelanggaran HAM adalah
setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja
atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau
mencabut HAM seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini,
dan tidak didapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum
yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Pelanggaran pidana
adalah seseorang yang melakukan pertentangan dan persaingan kebudayaan, perbedaan
ideologi politik, perbedaan distribusi kebudayaan, perbedaan kekayaan & pendapatan,
dan mentalitas yang merugikan pihak lain baik material maupun nonmaterial, merugikan
masyarakat, merugikan negara, dan stabilitas keamanan masyarakat. Perbedaannya
adalah apabila pelanggaran HAM yang sudah diatur dalam UU Pidana umum dilakukan
antar penduduk sipil, maka perbuatan itu disebut PELANGGARAN PIDANA. Contoh
pelanggaran HAM adalah misal, harga diri seseorang dijatuhkan dengan fitnah atau berita
yang negatif. Contoh pelanggaran pidana seperti, penganiayaan, pembunuhan, pencurian,
korupsi, penipuan.
3. Suatu negara bisa dinyatakan negara yag bercorak demokrasi adanya persamaan hak yang
dimaksud dengan persamaan hak politik, ekonomi, sosial, dan di depan hukum.
Kemudian adanya kemerdekaan setiap warga negara seperti memiliki HAM. Selanjutnya
adanya sistem perwakilan akyat diwakili oleh sejumlah orang untuk merumuskan
kebijakan yang diinginkan oleh rakyat. Prasyarat terakhir adanya pemilihan umum
merupakan hal mutlak bagi negara yang memiliki pemerintahan demokratis.
4. Otonomi daerah sebagai salah satu instrument peningkatan kesejahteraan masyarakat
menurut saya kebijakan yang benar. Sebab Indonesia memiliki kondisi geografi, potensi
wilayah dan SDM yang berbeda. Maka dari itu, otonomi daerah memiliki kewenangan
mengatur urusan rumah tangganya sendiri dalam batas wilayahnya. Jadi, dengan adanya
otonomi daerah, masyarakat akan lebih mudah dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat daerahnya
5. Wawasan nusantara mengajarkan perlunya kesatuan sistem politik, sistem ekonomi,
sistem sosial, sistem budaya, dan sistem pertahanan keamanan dalam lingkup negara
nasional Indonesia. Akan tetapi, jangan sampai menimbulkan kekuasan yang menguasai
segala aspek kehidupan bermasyarakat termasuk menguasai hak dan kewenangan yang
ada di daerah-daerah Indonesia. Oleh karena itu, NKRI menyelanggarakan
pemerintahannya dengan menganut asa desentralisasi yang artinya, penyerahan urusan
pemerintah dari atas kepada pemerintah di bawahnya untuk menjadi urusan rumah
tangganya. Desentralisasi inilah yang menghasilkan otonomi daerah di Indonesia untuk
mengelola daerahnya masing-masing sehingga tidak ada kecemburuan atau ketidakadila
yang terjadi anatar pemerintah pusat dengan daerah.
6. Tantangan dalam ketahanan nasional dalam membangun komitmen kolektif
1. Wajah Ketahanan Nasional Indonesia
suatu bangsa atau negara hanya akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya
apabila negara atau bangsa itu memiliki ketahanan nasional
2. Dimensi dan Ketahanan Nasional Berlapis
3. Bela Negara Sebagai Upaya Mewujudkan Ketahanan Nasional
7. Korupsi dan Kemiskinan
Masalah korupsi berdampak pada kemiskinan yaitu praktek korupsi menciptakan
ekonomi biaya tinggi yang membebankan pelaku ekonomi. Kondisi ekonomi biaya tinggi
berimbas pada mahalnya harga jasa dan pelayanan publik. Kemudian pengetasan
kemiskinan berjalan lambat, lemahnya koordinasi dan pendataan, pendanaan dan
lembaga karena korupsi, permsalahan kemiskinan itu sendiri akhirnya akan membuat
masyarakat sulit mendapatkan akses ke lapangan kerja yang disebabkan latar belakang
pendidikan. Kemudian terbatasnya akses bagi masyarakat miskin. Meningkatkan angka
kriminialitas. Solidaritas sosial semakin langka. Dan masyarakat menjadi semakin
individualis. Solusi untuk mengatasi korupsi sehingga mencegah meningkatnya
kemiskinan yaitu, dengan penanaman nilai-nilai kejujuran, daya juang, disiplin,
kesederhanaan. Kemudian transparansi perencanaan program penganggaran. Keadilan
hukum. Pemeriksaan rutin terhadap aparat-aparat pemerintahan. Penjatuhan hukum
ditegaskan kepada aparat yang korupsi.

Anda mungkin juga menyukai