DISUSUN OLEH :
Kelas : 4A
Kelompok : 9
1. Pengertian
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal
masa senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun. Fase klimakterium adalah
masa peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke periode non
reproduktif. Tanda, gejala atau keluhan yang kemudian timbul sebagai akibat dari masa
peralihan ini disebut tanda atau gejala menopouse. Periode ini dapat berlangsung antara
5 sebelum dan sesudah menopause. Pada fase ini fungsi reproduksi wanita menurun.
Masa-masa klimakterium :
c. Pasca menopause adalah kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause (Kartini Kartono,
1992)
Masa ini ditandai dengan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif yaitu:
4. Etiologi
Sebelum haid berhenti, sebenarnya pada seorang wanita terjadi berbagai
perubahan dan penurunan fungsi pada ovarium seperti sklerosis pembuluh darah,
berkurangnya jumlah folikel dan menurunnya sintesis steroid seks, penurunan sekresi
estrogen, gangguan umpan balik pada hipofisis.
5. Patofisiologi
Penurunan fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium
untuk menjawab rangsangan gonadotropin, sehingga terganggunya 4 interaksi antara
hipotalamus–hipofisis. Pertama-tama terjadi kegagalan fungsi luteum. Kemudian
turunnya fungsi steroid ovarium menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik negatif
terhadap hipotalamus. Keadaan ini meningkatkan produksi FSH dan LH. Dari kedua
gonadoropin itu, ternyata yang paling mencolok peningkatannya adalah FSH.
c. Kemunduran jasmani diartikan sebagai tidak ada gunanya lagi hidup karena
sudah mendekati kematian
d. Hidupnya sudah dianggap tidak ada harapan, penuh kepedihan dan dilupakan
semua orang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sosialnya dimasa lampau.
b. Perubahan kehidupan seksual, akan terjadi kegairahan seksual yang luar biasa
hingga kemungkinan melakukan masturbasi. Dan dapat juga bersikap dingin
c. Obsesi untuk hamil lagi, yaitu ingin mempertahankan kapasitas reproduksi dan
kemudaannya
a. Pencegahan kehamilan
c. pencegahan osteoporosis
B. Menopause
1. Pengertian
Menopause didefinisikan secara klinis sebagai suatu periode ketika seorang wanita
tidak lagi mengalami menstruasi karena produksi hormonnya berkurang atau berhenti.
Menopause merupakan suatu fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan
berhentinya masa subur. Istilah menopause pertama kali digunakan pada tahun 1972. Istilah
ini berasal dari bahasa Yunani yaitu meno yang berarti bulan dan paussis yang berarti
berhenti. Pada saat itu, dunia kedokteran barat melihat menopause sebagai krisis mendis yang
berpotensi menyebabkan berbagai penyakit. Pada pertengahan abad XX pandangan ini
berubah. Saat ini menopause dianggap sebagai kejadian alami dalam hidup seorang wanita.
Di Indonesia sendiri, usia menopause bervariasi antara 45-50 tahun. Namun, proses berubah
ke arah menopause itu sendiri sudah dimulai sejak wanita berusia 40 tahun. Masa ini dikenal
sebagai masa premenopause/ klimakterium.
3. Jenis-Jenis Menopause
Menopause dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu menopause alamiah dan
monopause prematur (dini).
a. Menopause Alamiah
Menopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55 tahun.Monopause
alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai indung telur. Durasinya sekitar 5-10
tahun.
b. Menopause Dini
Menurut dr. Ali Baziad, Sp.O.G KFFR, staf pada Bagian Obstetri dan Ginekologi,
FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta “menopause dini adalah berhentinya haid
di bawah usia 40 tahun”.
a. Pramenopause
Pramenopause yaitu masa transisi antara masa ketika wanita mulai merasakan gejala
menopause (biasanya pada pertengahan atau akhir usia 40 tahun) dan pada masa siklus haid
benar-benar terhenti (rata-rata 51tahun).
b. Menopause
Masa menopause menandakan haid terakhir penentuan masa menepos seorang wanita
biasanya tidak haid selama 1 tahun.
c. Pasca menopause
Masa ini adalah masa setelah haid terakhir seorang wanita. Dengan kata lain, pasca
menopause terjadi setelah masa Menopouse.
5. Pengobatan
Tidak semua wanita pasca menopause perlu menjalani Terapi Sulih Hormon (TSH).
Setiap wanita sebaiknya mendiskusikan resiko dan keuntungan yang diperoleh dari TSH
dengan dokter pribadinya.Banyak ahli yang menganjurkan TSH dengan tujuan untuk :
a. Perdarahan vagina
b. Nyeri payudara
c. Mual
d. Muntah
e. Perut kembung
f. Kram rahim.
Untuk mengurangi resiko dari TSH dan tetap mendapatkan keuntungan dari TSH, para ahli
menganjurkan:
a) Menambahkan progesteron terhadap estrogen
d) Melakukan pemeriksaan secara teratur, termasuk pemeriksan panggul, dan Pap smear
sehingga kelainan bisa ditemukan sedini mungkin
1. Anamnesis
Mengkaji adanya keluhan fisik, psikologi, riwayat personal, dan budanya yang
berkaitan.
a) Tinggi badan diukur untuk mengkaji postur, mekanika tubuh dan tanda
osteoporosis
b) Kulit diperiksa untuk mengkaji adanya lesi, integritas kulit, perubahan tahi lalat.
Resiko kanker kulit meningkat pada masa ini.
c) Mulut
Memeriksa daerah sekitar mulut seperti gigi dan gusi untuk mengkaji kesehatan
mulut.
d) Payudara
e) Perut
f) Pemeriksaan panggul
3. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan urin, darah, PAP smear / IVA tes,
mammography, USG, kolestrol, pemeriksaan hormoneFSH, LH danTSH.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Hj. Hardiko, Siti Rahayu. 2017. Menopause Tanpa Stress. Jakarta, PenerbitSunda
Kelapa Pustaka
Malya Alifa.2014. Klimakterium, Menopause dan Gangguan Menstruasi (Online )
https://alifamalya.wordpress.com/2014/03/05/9/ Diakses pada tanggal 19 Maret 2020
Sundari Mulyaningsih, Dyah Pradnya Paramita. 2018. Klimakterium Masalah dan
Penanganan dalam Perspektif Kebidanan. Yogyakarta. Penerbit Pustaka Baru Pres.
Susari Afdelina. 2015. Menopause.
(Online)https://afdelinasusari.wordpress.com/2015/02/11/15/ Diakses pada tanggal 19
Maret 2020
https://www.academia.edu/42665226/MAKALAH_KLIMAKTERIUM_DAN_MENOP
AUSE