Anda di halaman 1dari 9

TEORI KLIMATERIUM DAN MENOPAUSE

Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Maternitas II

Dosen Pengampu : Liliek Pratiwi S.Kep.,M.KM

DISUSUN OLEH :

1. Hopi Siti Hopipah (180711015)


2. Mylisa Yustisia (180711019)
3. Fani Budiatul Amami (180711033)

Kelas : 4A
Kelompok : 9

PROGRAM S1 ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIIYAH CIREBON
TAHUN 2019/2020
A. KLIMATERIUM

1. Pengertian
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal
masa senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun. Fase klimakterium adalah
masa peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke periode non
reproduktif. Tanda, gejala atau keluhan yang kemudian timbul sebagai akibat dari masa
peralihan ini disebut tanda atau gejala menopouse. Periode ini dapat berlangsung antara
5 sebelum dan sesudah menopause. Pada fase ini fungsi reproduksi wanita menurun.
Masa-masa klimakterium :

a. Pra menopause adalah kurun waktu 4-5 tahun sebelum menopause.

b. Menopause adalah henti haid seorang wanita.

c. Pasca menopause adalah kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause (Kartini Kartono,
1992)

2. Tanda-tanda Awal Klimakterium


Tanda-tanda awal masa klimakterium meliputi : Praklimakterium merupakan
mirip dengan pra pubertas, dimana pada pubertas kedua muncul tingkah laku yang lucu-
lucu, aneh-aneh, janggal dan tidak pada tempatnya.

Masa ini ditandai dengan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif yaitu:

a. Terjadi perubahan pada ovarium seperti sclerosis pembuluh darah, berkurangnya


jumlah folikel dan menurunnya sintesis steroid seks. Lalu henti haid.

b. Dan ditandai dengan turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran


gonadotropin.

3. Gangguan – gangguan pada klimakterium :


a. Gangguan neurovegetatif, yang disebut juga gangguan vasomotorik dapat muncul
sebagai gejolak panas (hot flushes), keringat banyak, rasa kedinginan, sakit
kepala, desing dalam telinga, tekanan darah yang goyah, berdebar-debar, susah
bernafas, jari-jari atrofi dan gangguan usus.

b. Gangguan psikis muncul dalam bentuk mudah tersinggung, depresi, kelelahan,


semangat berkurang, dan susah tidur.
c. Gangguan somatic, selain gangguan haid atau amenorea, mencakup pula kolpitis
atrofikans, ektropium treter, osteoporosis, atritis, aterosklerosis, sclerosis
koroner, dan adipositas

d. Gangguan organik : infark miokard aterosklerosis, osteosklerosis, osteoporosi,


afipositas, kolpitis, disuria, dispareumia artritis, gejala endokrinium berupa
hipertirosis defeminisasi, virilasi dan gangguan libido.

4. Etiologi
Sebelum haid berhenti, sebenarnya pada seorang wanita terjadi berbagai
perubahan dan penurunan fungsi pada ovarium seperti sklerosis pembuluh darah,
berkurangnya jumlah folikel dan menurunnya sintesis steroid seks, penurunan sekresi
estrogen, gangguan umpan balik pada hipofisis.

5. Patofisiologi
Penurunan fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium
untuk menjawab rangsangan gonadotropin, sehingga terganggunya 4 interaksi antara
hipotalamus–hipofisis. Pertama-tama terjadi kegagalan fungsi luteum. Kemudian
turunnya fungsi steroid ovarium menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik negatif
terhadap hipotalamus. Keadaan ini meningkatkan produksi FSH dan LH. Dari kedua
gonadoropin itu, ternyata yang paling mencolok peningkatannya adalah FSH.

6. Kondisi Fisik Klimakterium


Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit. Lemak bawah
kulit menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh dan lembek. Kulit mudah
terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam Pada kulit
tumbuh bintik hitam, kelenjar kulit kurang berfungsi sehingga kulit menjadi kering dan
keriput.

7. Kondisi psikis klimakterium


Hampir setiap wanita usia klimakteris mengalami suasana hati "depresif" dan
"melankolis" ada yang relatif pendek dan ada yang relatif panjang.

Sebab utamanya adalah :

a. Mengingkari dan memprotes proses biologis yang mengarah pada ketuaan

b. Menganggap dramatis proses penuaan.

c. Kemunduran jasmani diartikan sebagai tidak ada gunanya lagi hidup karena
sudah mendekati kematian
d. Hidupnya sudah dianggap tidak ada harapan, penuh kepedihan dan dilupakan
semua orang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sosialnya dimasa lampau.

8. Beberapa Gangguan Perilaku Pada Fase Klimakterium


Beberapa gangguan perilaku pada fase klimakterium antara lain:

a. Depresi menstrual, yang merupakan manifestasi dari kepedihan hati dan


kekecewaan sebagai wanita yang tidak lengakp lagi

b. Perubahan kehidupan seksual, akan terjadi kegairahan seksual yang luar biasa
hingga kemungkinan melakukan masturbasi. Dan dapat juga bersikap dingin

c. Obsesi untuk hamil lagi, yaitu ingin mempertahankan kapasitas reproduksi dan
kemudaannya

d. Ilusi, yaitu mempertanyakan apakah suaminya masih cukup berharga, sehingga


tidak segan-segan bergaul dengan anak-anak muda (tante girang) terjadi pada
wanita yang tidak mampu mengendalikan diri

9. Kehidupan Seks Pada Masa Klimakterium


Banyak wanita yang berpendapat bahwa hubungan seks tidak mungkin dilakukan
lagi pada masa klimakterium. Pendapat seperti ini tidak dapat dibenarkan lagi. Hubungan
seks tetap dapat dilakukan meskipun usia telah lanjut. Utama yang menyebabkan
seorang wanita tidak mau melakukan hubungan seks adalah faktor psikis wanita tersebut.
Mereka takut, gelisah, tegang, sehingga sulit untuk melakukannya.

10.Pencegahan Beberapa Dampak Masa Klimakterium


Pencegahan beberapa dampak masa klimakterium yaitu:

a. Pencegahan kehamilan

b. penggunaan pil sebagai kontrasepsi

c. pencegahan osteoporosis

d. pencegahan penyakit jantung koroner

B. Menopause
1. Pengertian
Menopause didefinisikan secara klinis sebagai suatu periode ketika seorang wanita
tidak lagi mengalami menstruasi karena produksi hormonnya berkurang atau berhenti.
Menopause merupakan suatu fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan
berhentinya masa subur. Istilah menopause pertama kali digunakan pada tahun 1972. Istilah
ini berasal dari bahasa Yunani yaitu meno yang berarti bulan dan paussis yang berarti
berhenti. Pada saat itu, dunia kedokteran barat melihat menopause sebagai krisis mendis yang
berpotensi menyebabkan berbagai penyakit. Pada pertengahan abad XX pandangan ini
berubah. Saat ini menopause dianggap sebagai kejadian alami dalam hidup seorang wanita.
Di Indonesia sendiri, usia menopause bervariasi antara 45-50 tahun. Namun, proses berubah
ke arah menopause itu sendiri sudah dimulai sejak wanita berusia 40 tahun. Masa ini dikenal
sebagai masa premenopause/ klimakterium.

2. Tanda-tanda Awal Menopause


Tanda-tanda awal masa menopouse meliputi : Ciri utama seorang perempuan
mengalami adalah haid berhenti. Hal ini disebabkan karena ovarium tidak lagi merespon
sinyal hormon di dalam tubuh. Sebelumnya, bila hormon memberikan sinyal kepada ovarium
(indung telur) untuk mengeluarkan ovum (telur), maka ovarium mengeluarkan ovum yang
siap untuk dibuahi. Peristiwa itu rutin terjadi setiap bulan di masa reproduksi seorang
perempuan. Bila tidak ada ovulasi (pertemuan ovum dan sperma), maka perempuan akan
mengalami haid. Penurunan tajam pada fungsi ovarium (indung telur) di antaranya adalah
menurunnya produksi hormon seks secara signifikan terutama estrogen.

3. Jenis-Jenis Menopause
Menopause dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu menopause alamiah dan
monopause prematur (dini).

a. Menopause Alamiah

Menopause ini terjadi secara bertahap, biasanya antara usia 45-55 tahun.Monopause
alamiah terjadi pada wanita yang masih mempunyai indung telur. Durasinya sekitar 5-10
tahun.

b. Menopause Dini

Menurut dr. Ali Baziad, Sp.O.G KFFR, staf pada Bagian Obstetri dan Ginekologi,
FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta “menopause dini adalah berhentinya haid
di bawah usia 40 tahun”.

4. Tanda dan Gejala Menopause


Pada dasarnya menopause dibagi menjadi tiga tahap yaitu masa pramenopause,
menopause dan pasca menopause.

a. Pramenopause

Pramenopause yaitu masa transisi antara masa ketika wanita mulai merasakan gejala
menopause (biasanya pada pertengahan atau akhir usia 40 tahun) dan pada masa siklus haid
benar-benar terhenti (rata-rata 51tahun).

b. Menopause

Masa menopause menandakan haid terakhir penentuan masa menepos seorang wanita
biasanya tidak haid selama 1 tahun.

c. Pasca menopause

Masa ini adalah masa setelah haid terakhir seorang wanita. Dengan kata lain, pasca
menopause terjadi setelah masa Menopouse.

5. Pengobatan
Tidak semua wanita pasca menopause perlu menjalani Terapi Sulih Hormon (TSH).
Setiap wanita sebaiknya mendiskusikan resiko dan keuntungan yang diperoleh dari TSH
dengan dokter pribadinya.Banyak ahli yang menganjurkan TSH dengan tujuan untuk :

a) Mengurangi gejala menopause yang tidak diinginkan

b) Membantu mengurangi kekeringan pada vagina

c) Mencegah terjadinya osteoporosis.

Beberapa efek samping dari TSH :

a. Perdarahan vagina

b. Nyeri payudara

c. Mual

d. Muntah

e. Perut kembung

f. Kram rahim.

Untuk mengurangi resiko dari TSH dan tetap mendapatkan keuntungan dari TSH, para ahli
menganjurkan:
a) Menambahkan progesteron terhadap estrogen

b) Menambahkan testosteron terhadap estrogen

c) Menggunakan dosis estrogen yang paling rendah.

d) Melakukan pemeriksaan secara teratur, termasuk pemeriksan panggul, dan Pap smear
sehingga kelainan bisa ditemukan sedini mungkin

6. Pola Makan Sehat Menuju Menopause


Menopause yang disebabkan oleh kekurangan hormon estrogen yaitu dengan
mengkonsumsi ekstra estrogen yang banyak terkandung pada sejumlah bahan pangan Tidak
mengkonsum silemak berlebih dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman
berkafein, memelihara hati dan sistem kardiovaskular yang sehat dan membantu untuk
mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes.

7. Olahraga Teratur Menjelang Menopause


Berolahraga secara teratur banyak manfaatnya. Berolahraga memungkinkan untuk
membakar lemak yang berlebih dengan lebih efisien. Dengan demikian, olahraga mambantu
mengandalikan berat badan.

C. Manajemen Kebidanan Klimakterium dan Menopause


Pencegahan Terhadap Sindrom Klimakterium:

1) Pengaturan makanan (rendah lemak / kolesterol, cukup vitamin A, C, D, E dan cukup


serat).

2) Mengkonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen, seperti :

a. Isoflavon, terdapat pada kacang-kacangan,

b. Lignan; terdapat pada padi, sereal dan sayur-sayuran,

c. Caumestran ; terdapat pada daun semanggi. Mengkonsumsi makanan dengan


kadar gula rendah dan tidak berlebihan.

3) Tambahan Asupan Kalsium 1000-15000 mg / hari dan vitamin D.

4) Kontrol rutin 1 tahun sekali (Pap Smear).

 Manajemen kebidanan klimakterium dan menopause

1. Anamnesis
Mengkaji adanya keluhan fisik, psikologi, riwayat personal, dan budanya yang
berkaitan.

2. Pemeriksaan fisik Melakukan pemeriksaan lainnya yang meliputi :

a) Tinggi badan diukur untuk mengkaji postur, mekanika tubuh dan tanda
osteoporosis

b) Kulit diperiksa untuk mengkaji adanya lesi, integritas kulit, perubahan tahi lalat.
Resiko kanker kulit meningkat pada masa ini.

c) Mulut

Memeriksa daerah sekitar mulut seperti gigi dan gusi untuk mengkaji kesehatan
mulut.

d) Payudara

Payudara diperiksa untuk mendeteksi keganasan

e) Perut

Pemeriksaan perut dilakukan untuk mengetahui adanya pembesaran yang bersifat


kistik maupun solid

f) Pemeriksaan panggul

Pemeriksaan panggul dengan speculum untuk mengamati perubahan pada vagina


dan portio

g) Rectum Pemeriksaan rectum untuk memeriksa adanya massa dan fissure

3. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan urin, darah, PAP smear / IVA tes,
mammography, USG, kolestrol, pemeriksaan hormoneFSH, LH danTSH.

DAFTAR PUSTAKA
 Dr. Hj. Hardiko, Siti Rahayu. 2017. Menopause Tanpa Stress. Jakarta, PenerbitSunda
Kelapa Pustaka
 Malya Alifa.2014. Klimakterium, Menopause dan Gangguan Menstruasi (Online )
https://alifamalya.wordpress.com/2014/03/05/9/ Diakses pada tanggal 19 Maret 2020
 Sundari Mulyaningsih, Dyah Pradnya Paramita. 2018. Klimakterium Masalah dan
Penanganan dalam Perspektif Kebidanan. Yogyakarta. Penerbit Pustaka Baru Pres.
 Susari Afdelina. 2015. Menopause.
(Online)https://afdelinasusari.wordpress.com/2015/02/11/15/ Diakses pada tanggal 19
Maret 2020
 https://www.academia.edu/42665226/MAKALAH_KLIMAKTERIUM_DAN_MENOP
AUSE

Anda mungkin juga menyukai