Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KASUS DIABETES MELLITUS

Dibuat sebagai salah satu tugas Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Disusun Oleh :

JULIA RAHMAWATI

SMK IT KESEHATAN

CEMPAKASARI-MALINGPING

TAHUN AJARAN 2020-2021


LEMBAR PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN PKL

Laporan PKL ini disusun sebagai tugas akhir dan selesainya kegiatan PKL di KLINIK
BUNDA AYA MEDICAL.

Malingping, 2021

Mengetahui,
Siswa Praktek Pembimbing Praktek

Julia Rahmawati Anisa Nurjannah S.ST

Pengesahan,
Ketua Pelaksana

Dede Suhertini S.ST


MOTTO

”Patience is needes when you to achieve a success”

Kesabaran sangat dibutuhkan saat anda ingin mencapai sebuah


kesuksesan
Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan yang bejudul “Kasus Diabetes
Mellitus”

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak/Ibu pembimbing praktek yang telah
membantu saya. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang
telah mendukung saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

Saya menyadari, bahwa laporan “Kasus Diabetes Mellitus” yang saya buat ini masih
jauh dari kata sempurna baik dari penyusunan, bahasa, dan penulisannya. Oleh karena itu,
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar saya bisa menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Semoga laporan “Kasus Diabetes Mellitus” ini bisa menambah wawasan para pembaca dan
bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Malingping, 2020

Dini Hartini

NIP ............................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
disebabkan oleh peningkatan kadar gula glukosa darah akibat kekurangan insulin baik
absolute maupun relative (Syahbudin, 2009). Diabetes Mellitus adalah penyakit
gangguan metabolik terutama metabolisme karbohidrat yang disebabkan oleh
bekurangnya atau ketiadaan hormon insulin dari sel beta pankreas, atau akibat
gangguan insulin, atau keduanya (Sutedjo, 2010).
Terdapat dua jenis penyakit Diabetes Mellitus, yaitu Diabets Mellitus tipe I
(insulin-dependent Diabeter Mellitus) dan Diabetes Mellitus tipe II (noninsulin-
dependent Diabetes Mellitus). Diabetes Mellitus tipe I yaitu dicirikan dengan
hilangnya sel penghasil insulin pada pulau-pulau lnghernas pankreas sehingga terjadi
kekurangan insulin pada tubuh. Sedangkan Diabetes Mellitus tipe II, terjadi akibat
ketidak mampuan tubuh untyk merespon dengan wajar terhadap aktivitas insulin yang
dihasilkan pankreas (resistensi insulin), sehingga tidak tercapai kadar glukosa yang
normal dalam tubuh. Diabetes Mellitus tipe II lebih banyak dan meliputi 90% dari
semua kasus diabetes diseluruh dunia (Maulana, 2009).
Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF), Indonesaia
berstatus waspada diabetes karena menempati urutan ke-7 dari 10 Negara dengan
jumlah pasien tertinggi. Prevalnsi pasien pengidap diabetes di Indonesia mencapai 6,2
persen, yang artinya ada dari 10,8 juta orang menderita diabetes per tahun 2020.
Ketua Perkumpulan Endriknologi Indonesia (Perkeni), Prod Dr Ketur Suastika SpPD-
KEMD mengatakan bahwa angka ini diperkirakan meningkat menjadi 16,7 juta
pasien per tahun 2045.
Dengan data tahun ini, 1 dari 25 penduduk Indonesia atau 10% dari penduduk
Indonesia mengalami diabetes. Yang paling banyak di Indonesia adalah kasus
diabetes tipe II yang disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat. melihat angka yang
sangat besar, artinya setiap orang memiliki kerabat, teman atau bahkan keluarga yang
mengalami penyakit diabetes.
Penyakit Diabetes Mellitus di Kabupaten Lebak cenderung meningkat akibat
gaya hidup masyarakat tidak memperhatikan pola hidup sehat. Saat ini, jumlah warga
yang teridentifikasi menderita diabetes mellitus berdasarkan laporan dari 42
puskesmas di Kabupaten Lebak sekitar 5.000 orang. Jumlah penderita sebanyak itu
cukup menonjol dan meningkat untuk setiap tahunnya, pemicu penyakit diabetes itu
akibat pola hidup yang tidak sehat di kalangan masyarakat, diantaranya kebiasaan
merokok, mengkonsumsi makanan cepat saji, instan, gula, karbohidrat tinggi, makan
tidak teratur, minuman keras dan stres.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Siswa mampu mengaplikasikan ilmu dan keterampilan keperawatan pada asuhan
keperawatan gawat darurat penyakit Diabetes Mellitus.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pembahasan pembelajaran terkait asuhan keperawatan gawat
darurat pada Diabetes Mellitus, diharapkan siswa akan dapat :
a. Menjelaskan konsep dasar terkait penyakit Diabetes Mellitus
b. Menjelaskan konsep asuhan keperawatan gawat darurat penyakit Diabetes
Mllitus
c. Menjelaskan aplikasi asuhan keperawatan gawat darurat penyakit Diabetes
Mellitus
Tabel 1
JADWAL PKL

No Nama MINGGU 1 – TANGGAL


1 JULIA 23 24 25 26 27 28 29
KS PRAK DS KP DP SK LIBUR
MINGGU 2 – TANGGAL
2 JULIA 30 1 2 3 4 5 6
KS PRAK DS KP DP SK LIBUR
3 JULIA MINGGU 3 – TANGGAL
7 8 9 10 11 12 13
KS PRAK DS KP DP SK LIBUR
4 JULIA MINGGU 4 – TANGGAL
14 15 16 17 18 19 20
SK PRAK DS KP DP SK LIBUR
5 JULIA MINGGU 5 – TANGGAL
21 22 2 24 25 26 27
KS PRAK DS KP DP SK LIBUR
6 JULIA MINGGU 6 – TANGGAL
28 29 30 31 1 2 3
KS PRAK DS KP DP SK LIBUR

Keterangan :

 DP : Dinas Pagi
 DS : Dinas Siang
 KP : Keluar Pagi
 KS : Keluar Pagi
 PRAK : Prakarya
SK : Sekolah
Tabel 2
KEGIATAN PKL

NO KETERAMPILAN TARGET PARAF

1. Mengobservasi Tanda-Tanda vital


 Mengukur tekanan darah
 Mengukur suhu
 Memgukur nadi 50
 Mengukur pernafasan
 Mengukur tinggi badan dan
berat badan
2. Membantu dalam kebersihan diri pasien
 Memandikan pasien oral
hygiene 15
 Keramas dan merapikan rambut
 Memotong kuku tangan dan
kaki
 Membantu BAB dan BAK
3. Membantu memberikan obat dan
makan, minum pasien melalui oral 25
4. Membantu aktivitas pasien
 Mengatur posisi pasien
(fowler,semi
fowler,sims,trendelenburg,dorsa
l recumbent,litotomi,kneechest,
orthopeneik,pronasi,lateral, dll)
 Memindahkan pasien dari 25
tempat tidur ke kursi roda dan
sebaliknya
 Memindahkan pasien dari
tempat tidur ke brankar dan
sebaliknya
 Melatih gerakan aktif dan pasif
pasien pada penderita struk

5. Membantu kebersihan lingkungan


pasien
 Merapikan tempat tidur dengan
atau tanpa ada pasien
 Merapikan tempat tidur terbuka 25
dan tertutup
 Menjaga kebersihan sekitar
tempat tidur
 Melakukan pencegahan infeksi
(PI) dan dekontaminasi
6. Menyiapkan alat,obat oral,obat
suntik,BHP, dalam tindakan
 Menyuntik IM,IV,IC,SC
 Persiapan laboratorium
 Pemasangan MGT 25
 Pemasangan infus
 Bedah kecil/hecting
 Pemasangan kateter

7. Melakukan pemeriksaan laboratorium


elektrik
 Golongan darah
 Asam urat / AU 3
 Colesterol
 Gula darah
 Hemoglobin / HB
8. Membantu melakukan / menjadi asisten
pada pasien pasang perban atau buka 10
perban
9. Asisteni dalam pasien buka pasang :
 EKG, USG, MGT, Kateter, 10
Infus, O2
 Persalinan ( untuk siswa pr)
10. Melakukan konseling Minimal 25

11. Mendata dan membina keluarga sehat 5

12. Membuat prakarya APD (Video) Minimal


 Membuat masker 2
 Membuat handsanitizer 1x
 Sarung tangan dari bahan 2
 Face shield 1
13. Membuat laporan
 ADL
 SOAP 25
 Makalah kasus 1

Tabel 3
TARGET YANG DICAPAI

NO KETERAMPILAN TARGET TERCAPAI TIDAK


TERCAPAI
1 Mengobservasi Tanda-Tanda
vital
 Mengukur tekanan darah
 Mengukur suhu
 Memgukur nadi
 Mengukur pernafasan 50
 Mengukur tinggi badan
dan berat badan
2. Membantu dalam kebersihan diri
pasien
 Memandikan pasien oral
hygiene
 Keramas dan merapikan
rambut 15
 Memotong kuku tangan
dan kaki
 Membantu BAB dan
BAK
3. Membantu memberikan obat dan
makan, minum pasien melalui 25
oral
4. Membantu aktivitas pasien
 Mengatur posisi pasien
(fowler,semi
fowler,sims,trendelenbur
g,dorsal
recumbent,litotomi,kneec
hest,

orthopeneik,pronasi,lateral,
dll) 25
 Memindahkan pasien
dari tempat tidur ke kursi
roda dan sebaliknya
 Memindahkan pasien
dari tempat tidur ke
brankar dan sebaliknya
 Melatih gerakan aktif
dan pasif pasien pada
penderita struk

5. Membantu kebersihan
lingkungan pasien
 Merapikan tempat tidur
dengan atau tanpa ada
pasien
 Merapikan tempat tidur
terbuka dan tertutup 25
 Menjaga kebersihan
sekitar tempat tidur
 Melakukan pencegahan
infeksi (PI) dan
dekontaminasi

6 Menyiapkan alat,obat oral,obat


suntik,BHP, dalam tindakan
 Menyuntik IM,IV,IC,SC
 Persiapan laboratorium
 Pemasangan MGT 25
 Pemasangan infus
 Bedah kecil/hecting
 Pemasangan kateter
7. Melakukan pemeriksaan
laboratorium elektrik
 Golongan darah
 Asam urat / AU 3
 Colesterol
 Gula darah
 Hemoglobin / HB
8. Membantu melakukan / menjadi
asisten pada pasien pasang 10
perban atau buka perban
9. Asisteni dalam pasien buka
pasang :
 EKG, USG, MGT, 10
Kateter, Infus, O2
 Persalinan ( untuk siswa
pr)
10. Melakukan konseling Minimal
25
Mendata dan membina keluarga
11. sehat 5
Membuat prakarya APD (Video) Minimal
12.  Membuat masker 2
 Membuat handsanitizer 1x
 Sarung tangan dari bahan 2
 Face shield 1

13. Membuat laporan


 ADL 25
 SOAP 1
 Makalah kasus

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Diabetes
Diabetes Mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar gula
dalam darah akibat gangguan sekresi insulin. Diabetes Mellitus disebut juga penyakit
kencing manis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi kencing manis adalah
penyakit yang menyebabkan air kencing yang di produksi bercampur zat gula.
Adanya kadar gula yang tinggi dalam air kencing dapat menjadi tanda-tanda gejala
awal penyakit Diabetes Mellitus.
Insulin adalah sejenis hormon yang di produksi oleh pankreas dan berfungsi
untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. Penurunan sekrsi insulin biasanya
deisebabkan oleh resistensi insulin dan kerusakan sel beta pankreas. Pada penderita
penyakit Diabetes Mellitus, tubuh pasien tidak dapat memproduksi atau tidak dapat
merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas.
Kekurangan insulin membuat tubuh tidak mampu mengubah glukosa menjadi
sumber energi bagi sel, sehingga respon yang diterima tubuh adalah rasa lapar dan
haus. Namun semakin banhyakm karbohidrat yang di makan, maka akan semakin
tinggi penumpuka glukosa dalam darah. Kondisi inilah yang kemudian disebut
sebagai penyakit gula atau penyakit kencing manis datau Diabetes Mellitus.
B. Penyebab Diabetes
Berikut ini adalah adanya penyebab yang menjadi pemicu meningkatkan
resiko Diabetes Mellitus, diantaranya adalah :
a. Keturunan, orang yang bertalian darah engan orang yang mengidap
Doabetes Mellitus cenderung mengidap penyakit tersebut keimbang
dengan mereka yang tidak memiliki penyakit Diabetes di dalam
keluarganya.
b. Pola makan tidak sehat, yang disebut pola makan tidak sehat banyak seklai
macamnya, dan bekenaan dengan diabetes mellitus hal ino sangat menjadi
penyebab dari diabetes.
c. Kegemukan, hampir 80% orang yang terjangkit diabetes pada usia lanjut
biasanya kelebihan berat badan.
d. Usia, Resiko diabetes meningkat sejalan dengan bertambahnya usia,
terutama setelah usia 40 tahun, karena jumlah sel-sel beta di dalam
pankreas yang memproduksi insulin menurun seiiring bertambahnya umur.
e. Jenis kelamin, baik pria maupun wanita resiko yang sama besar untuk
mengidap diabetes sampai usia dewasa awal.
f. Infeksi pada kelenjar pankreas, hormon insulin untuk mengatur kadar gula
dalam darah dihasilkn oleh kelenjar pankreas
g. Kurang berolahraga, kebanyakn orang di zaman modern tidak sempat atau
malas untuk berolahraga

C. Tanda-tanda Gejala Diabetes


Penderita kencing manis umumnya menampakan tanda dan gejala dibawah ini
meskipun tidak semua dialami penderita :.
a. Penderita ingin buang air terus-menerus, biasanya dengan jumlah urin
yang lebih banyak dari pada orang normal.
b. Penderita cepat merasa lelah dan biasanya tidak mampu melakuka
pekerjaan berat.
c. Badan lemah, lesu, tidak semangat, selalu merasa mengantuk dan ingin
tidur
d. Penderita kencing manis berat badannya turun drastis tanpa alasan yang
jelas, padahal penderita tiddak sedng berdiet.
e. Nafsu makan yang meningkat. Penderita gula darah mudah merasa lapar
kapan saja
f. Selalu merasa haus dan ingin minum terus, seperti terkena dehidrasi
g. Nyeri kesemutan pada kaki dan tangan
h. Penglihatan terganggu dan mulai rabun
i. Permukaan kulit muddah terrkena infeksi
j. Ketika penderita diabetes mengalami luka di permukaan kulitnya, biasanya
luka tersebut sangat sukar untuk disembuhkan
k. Gatal-gatal pada permukaan kulit
l. Gejala diabetes terakhir adalah terjadinya pembengkakak di kaki.

D. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Diabetes


Penderita diabetes tipe I umumnya menjalani pengobatan terapi insulin
(Lantus/Levemir, Novolog atau Apidra) yang berkesinambungan, selain itu dengan
berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan menu makanan (diet).
Pada penderita Diabtes Melilitus tipe II, penatalaksaan pengobatan dan
penanganan di fokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar
gula dalam darah adalah kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat
badan, diet dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka
pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan pembrian suntikan insulin turut
diperlukan bila obat tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.

Anda mungkin juga menyukai