Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia-Nya
sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah sederhana yang berjudul “Pengolahan Batubara dan
Manfaatnya” ini dapat terselesaikan.
Karya Tulis Ilmiah sederhana ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
nilai UAS pada ujian praktek Bahasa Indonesia kelas IX semester 2 tahun pelajaran 2013-
2014. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari
kesalahan, bimbingan dan dukungan dari guru dan orangtua saya. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terimakasih kepada.
1.      Bapak I Putu Subrata, selaku kepala SMA N 7 SAMARINDA
2.      Ibu Elviana, selaku wali kelas dan guru pembimbing.
3.      Orang tua yang telah memfasilitasi saya.
4.      Teman-teman kelas XI IPS3
5.      Serta pihak-pihak yang telah membantu saya dalam pembuat makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah sederhana ini belum
sempurna, maka dari itu saya menghargai kritik dan saran dari semua pembaca demi
kelengkapan dan kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga dengan adanya Karya Tulis
Ilmiah ini, kita dapat menambah pengetahuan tentan Batubara serta bermanfaat
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.      Latar belakang masalah………………………………………..….………. 1
2.      Rumusan masalah……………………………………………………...….. 1
3.      Tujuan masalah………………………………………………..….……….. 1
4.      Manfaat masalah……………………………………………………...…… 2

BAB II PEMBAHSAN
1.      Cara Pengolahan Batubara………………………………………..………. 3
2.      Manfaat Batubara…………………………………………………..……. 12

BAB III PENUTUP


1.      Kesimpulan………………………………………………………………. 13
2.      Saran…………………………………………………………….……….. 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
                                                                                                  
1.      Latar Belakang Masalah
Batubara merupakan sumber daya alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang
telah mati dan mengalami proses biokimia dan geokimia selama puluhan tahun. Di Indonesia
cadangan batubara masih sangat berlimpah dan memiliki potensi untuk dijadikan alternatif
bahan bakar. Akan tetapi, banyak orang yang tidak tahu cara pengolahan batubara yang
benar, jenis-jenis tumbuhan yang bisa dibuat batubara, dan manfaatnya bagi manusia. Oleh
karena itu, saya membuat Karya Tulis Ilmiah sederhana yang berjudul “Pengolahan Batubara
dan Manfaatnya”.

2.      Rumusan Masalah


Dikarenakan banyaknya permasalahn yang ada maka, dalam pembahasan ini saya ingin
membahas :
1.      Bagaimana proses pengolahan batubara ?
2.      Apa manfaat batubara ?
3.      Tujuan
Tujuan dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah sederhana yang berjudul “ Pengolahan
Batubara dan Manfaatnya ” . saya harap pembaca dapat menambah pengetahuan tentang cara
pengolahan batubara, memperoleh pengalaman dan untuk memenuhi Ujian Praktek Bahasa
Indonesia.

4.      Manfaat
Dari pembahasan ini diharapakan :
1.      Agar mengetahui cara-cara pengolahan batubara yang benar.
2.      Mengerti jenis-jenis tumbuhan yang bisa dibuat batubara.
3.      Memahami manfaat batubara bagi manusia.
4.      Memahami pengertian batubara.
5.      Agar batubara dapat digunakan secara optimal.
5.      Metode
1.      Membaca Buku.
2.      Mengumpulkan Data dari Internet.
BAB II
PEMBAHASAN

1.      Cara Pengolahan Batubara


Berikut adalah cara-cara pengolahan batubara yang benar :
A.    Kominusi
Kominusi adalah proses memperkecil ukuran batubara. Digunakan alat crusher dan
grinder. Kominusi dibagi menjadi tiga tahap yaitu, peremuk pertama, peremuk kedua dan
peremuk halus. Namun, dibatubara hanya menggunakan peremuk pertama dan kedua.
1.      Peremuk Pertama
Merupakan tahap penghancuran yang pertama. Pada tahap ini batubara masih berupa
bongkah-bongkahan besar yang berukuran 84 x 60 inci, dan pada proses ini batubara menjadi
berukur 4 inci. Berikut merupakan alat-alat yang digunakan dalam proses peremukan pertama
:
a.      Peremuk Rahang
Memiliki dua jaw, yang satu dapat digerakkan dan yang lain hanya diam. Berdasarkan
porosnya, peremuk rahang dibagi dalam dua macam :
1)         Blake jaw crusher, dengan poros diatas.
2)         Dodge jaw crusher, dengan poros dibawah.
Perbandingan dodge dan blake adlah sebagai berikut.
1)         Ukuran produk pada blake lebih heterogen, sedangkan pada dodge relative lebih
seragam.
2)         Pada blake porosnya diatas sehingga gaya yang terbessar mengenai partikel yang
berukuran kecil. Pada dodge porosnya dibawah sehingga gaya yang terbesar mengenai
partikel yang terbesar sehingga gaya mekanis pada dodge jaw lebih besar bila dibandingkan
dengan blake jaw.
3)         Kapasitas dodge jaw lebih kecil daripada blake jaw pada ukuran yang sama.
4)         Pada dodge jaw sering terjadi penyumbatan atau kemacetan.
b.      Gyratory crusher
Mempunyai kapasitas yang lebih besar jika dibandingkan dengan peremuk rahang.
Gerakan gyratory crusher berputar dan bergoyang sehinggga proses penghancuran berjalan
terus-menerus tanpa selang waktu. Berbeda dengan peremuk rahang yang proses
penghancurannya tidak kontinu, yaitu pada waktu swing jaw bergerak ke belakang material-
material yang ada tidak mengalami penggerusan. Kapasitas gyratory crusher tergantung pada
hal berikut :
1)      Sifat alamiah mineral yang dihancurkan, seperti     kekerasan, keliatan, dan kerapuhan.
2)      Permukaan cekung dan crushing head terhadap umpan akan memengaruhi gesekan antara
material dengan bagian pemecah.
3)      Kandungan air, setting, putaran, dan gape.

Perbedaan antara gyratory crusher dengan peremuk rahang adalah sebagai berikut :
1)   Pemasukan umpan pada peremuk rahang tidak kontinu, sedangkan pada gyratory pemasukan
terjadi secara kontinu.
2)   Gyratory alatnya lebih besar dan bagian-bagiannya tidak mudah dilepas.
3)      Kapasitas gyratory lebih besar daripada peremuk rahang karena pemasukan dapat dilakukan
secara kontinu dan proses penghancuran terjadi di berbagai tempat.
4)      Proses pemecahan pada peremuk rahang lebih banyak tekanan, tapi pada gyratory gaya
geseknya lebih besar walaupun ada gaya tekannya. Pada gyratory jika perputarannya semakin
cepat maka produk yang dihasilkan semakin kecil.
2.   Peremuk Kedua
Peremuk kedua adalah tahap penghancuran kelanjutan dari peremuk pertama, ukuran
umpan lebih kecil dari 6 inci dan produknya berukuran kurang lebih 0,5 inci. Berikut ini
merupakan alat-alat yang digunakan dalam proses peremukan kedua :
a.      Cone Crusher
Merupakan alat peremuk kedua yang penggunaanya tergolong ekonomis. Cone crusher
hampir sama dengan gyratory crusher, perbedaanya terletak pada hal berikut :
1)      Pada crushing surface terluar cone crusher bekerja sedemikian rupa sehingga luas lubang
pengeluaran dapat bertambah.
2)      Pada crushing surface cone crusher bagian atasnya dapat diangkat sehingga material yang
tidak dapat dihancurkan dapat dikeluarkan.
b.      Hammer Crusher
        Hammer crusher digunakan dalam peremukan kedua untuk memperkecil produk dari
peremuk pertama denga ukuran batubara yang diperbolehkan 1 inci. Alat ini merupakan satu-
satunya alat yang berbeda cara penghancurannya dibandingkan alat pada peremuk kedua
lainnya.
c.       Roll Crusher
  Alat ini terdiri atas dua buah silinder baja dan masing-masing dihubungkan pada poros
sendiri-sendiri. Silinder yang berputar hanya satu, sedangkan yang lain diam, tapi karena
adanya material yang masuk dan pengaruh silinder lainnya maka silinder yang lain ikut
berputar pula. Putaran masing-masing silinder berlawanan arah sehingga material yang ada
diatas roll akan terjepit dan hancur.
B.     Sizing
     Sizing merupakan proses pengelompokan material, terbagi dalam dua cara berikut :
1.   Screening
            Screening adalah proses pengelompokan material berdasarkan ukuran lubang ayakan
sehingga ukurannya seragam. Tujuan dilakukannya screening adalah sebagi berikut :
a.       Mempertinggi kapasitas unit operasi lainnya.
b.      Mencegah terjadinya over crushing atau over grinding.
c.       Memenuhi permintaan pasar.

Faktor-faktor yang memengaruhi kecepatan material untuk menerobos lubang ayakan


adalah sebagai berikut :
a.       Ukuran Bukaan Ayakan
Semakin besar garis tengah lubang bukaan akan semakin banyak partikel material yang lolos.
b.      Ukuran Relatif Partikel
Material yang mempunyai garis tengah sama dengan panjangnya akan memiliki kecepatan
dan kesempatan masuk yang berbeda bila posisinya berbeda, yaitu satu melintang dan yang
lain membujur.
c.       Pantulan dari Material
Pada waktu material jatuh ke screen maka material akan membentur kisi-kisi screen sehingga
akan terpental ke atas dan jatuh pada posisi yang tidak teratur.
d.      Kandungan Air
Kandungan air yang banyak akan sangat membantu tapi bila hanya sedikit akan menyumbat
screen.
2.   Classifying
            Classifying adalah proses pengelompokan material berdasarkan pada kecepatan jatuh
material dalam suatu media (air atau udara), densitas, volume, dan bentuk material. Ukuran
butir yang dipisahkan secara classifying berukuran lebih kecil dari 20 mesh, sedangkan cara
screening untuk ukuran lebih besar dari 20 mesh.
            Kecepatan pengendapan tergantung pada ukuran, bentuk, dan berat jenis partikel.
Dalam classifying, partikel kasar, berat, dan berbentuk bulat akan mengendap lebih cepat
daripada partikel yang ringan dan berbentuk tidak teratur. Ukuran butir yang dapat
dipisahkan 20-300 mesh. Berdasarkan media pemisahnya, classifying dibagi menjadi
berikut :
a.      Sorting classifier menggunakan cairan kental.
Pada sorting classifier, kondisi pengendapan adalah hindered setting, yaitu pengendapan yang
mengalami hambatan meskipun dalam media yang kental, mineral yang mempunyai berat
jenis yang berat lebih dahulu mengendap bila dibandingkan dengan mineral yang mempunyai
berat jenis ringan.
b.      Sizing classifier menggunakan cairan encer.
Dalam sizing classifier diperlukan penambahan air selain air yang telah ada dalam material
yang akan diclassifier. Sizing classifier menggunakan kondisi free settling, yaitu
pengendapan material secara individu yang mengendap secara langsung.
C.    Pencucian Batubara
     Pencucian batubara adalah suatu usaha untuk mengolah atau mencuci batubara kotor
berasal dari pertambangan menjadi batubara bersih agar dapat memenuhi persyaratan
konsumen, misalnya batubara untuk kokas atau bahan bakar untuk pembangkit listrik tenaga
uap, ketel uap, industri semen, dan industri-industri lainnya.
     Proses pencucian batubara bertujuan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan
sejumlah unsur mineral pengotor, antara lain abu dan belerang dalam bentuk spirit yang ada
dalam batubara kotor hasil penambangan. Mineral pengotor dalam beberapa hal dapat
menimbulkan persoalan ketika prose pembakaran, terutama menyangkut masalah lingkungan.
Pada batubara yang telah dilakukan pencucian tentu akan terdapat nilai tambah. Berikut
beberapa keuntungan yang didapat dari proses pencucian batubara :
1)      Mengurangi ongkos per unit energi yang diangkut.
2)      Mengurangi ongkos angkut hasil buangan.
3)      Meningkatkan kemampuan angkut batubara.
4)      Meningkatkan kalori batubara sehingga efisien pembakaran dalam suatu tanur dapat
meningkat pula.
5)      Mengurangi pembentukan slag dalam tanur yang berarti mengurangi waktu yang tidak
efektif dalam suatu tanur.
     Mekanisme yang digunakan dalam penambangan batubara mengakibatkan produk
batubara mentah (raw coal) dari tambang banyak mengandung kotoran sehingga peranan
pencucian batubara menjadi lebih penting. Selain itu, dengan meningkatnya peranan
kesadaran terhadap lingkungan dalam industri pembangkit listrik, teknologi pengontrolan
belerang pun semakin penting sehingga gas hasil pembakaran akan berkurang dengan adanya
pencucian.
     Pencucian batubara erat kaitannya dengan proses penambangannya. Batubara ketika
penambangannya dilakukan ,secara bersih, kemungkinan tidak dilakukan pencucian. Tetapi,
apabila hasil penambangan bercampur anatara batubara dengan kotoran maka harus
dilakukan proses pencucian.
     Cara-cara menghilangkan belerang dalam industri pencucian batubara sangat berbeda
antara satu dengan yang lain, baik dari segi biaya maupun hasil yang didapatkan. Alat-alat
yang biasa digunakan adalah ayakan, meja goyang, mesin jig, pemisahan media berat, dan
flotasi. Macam-macam proses pencucian batubara secara fisik adalah sebagai berikut :

1.      Jingging
      Adanya pulsasi air menyebabkan stratifikasi batubara berdasarkan berat jenis dari lapisan
atas ke lapisan bawah sehingga batubara bersih akan berada pada bagian atas. Ukuran
batubara yang dapat dikerjakan menggunakan alat mesin jig berkisar antara 3,4-7,6 mm.

2.      Meja Goyang (Shaking Table)


      Pemisahan batubara halus karena adanya goyangan pada meja pemisah. Pada proses ini,
partikel yang ringan akan dipisahkan kea rah bawah, sedangkan partikel berat akan  dialirkan
kea rah samping. Ukuran yang dapat dipisahkan adalah 0,15-6,4 mm.
3.      Media Berat
      Pemisahan batubara disebabkan adanya media berat yang mendekati berat jenis pemisah.
Batubara yang mempunyai berat jenis kecil akan mengapung, kemudian dipisahkan.
Keuntungan cara ini adalah dapat memisahkan dengan baik pada batas-batas berat jenis yang
umumnya digunakan, selain itu dapat dikerjakan pada batas ukuran yang besar jangkaunnya.
Ukuran yang dapat dikerjakan adalah 0,59-20 mm.

4.      Hidrosiklon
      Pemisahan dilakukan pada alat yang berbentuk mirip kerucut. Material yang mempunyai
berat jenis besar maupun kecil dipengaruhi pleh pergerakkan aliran ke atas dan adanya gaya
sentrifugal. Hidrosiklon biasa digunakan di Amerika untuk pemisahan batubara berukuran
lebih kecil dari 64 mm.

5.      Humphrey Spiral


      Pemisahan dilakukan pada alat yang berbentuk spiral, lumpur (pulp) mengalir dari atas ke
bawah sehingga akan terjadi stratifikasi sepanjang spiral. Pemisahan dapat dilakukan
menggunakan pembagi, yaitu menjadi dua atau tiga produk. Biasanya dilakukan pada
batubara berukuran lebih kecil dari 3 mm.
6.      Washer
      Batubara kotor dialirkan dalam suatu aliran air dalam tempat cuci berupa talangan
(launcher). Partikel – partikel berat akan mengendap pada bagian bawah, sedangkan batubara
pada lapisan atas akan terbawa aliran air. Alat ini biasanya digunakan untuk batubara dengan
ukuran berkisar 7,5 mm – 4 mesh.
7.      Flotasi
      Pencucian batubara menggunakan bantuan collector, frother, modifier, dan adanya
gelembung udara menyebabkan batubara dapat dipisahkan dari pengotornya. Pencucian
dengan cara ini dapat pula mengurangi jumlah pirit, selain itu batubara yang berukuran halus
pun dapat diambil.
      Terdapat pula pencucian secara kimia. Dibandingkan dengan pencucian batubara secara
fisik maka proses secara kimia belum berkembang. Pada saat ini, pabrik pencucian batubara
hanya memafaatkan sisa-sisa pemisahan secara fisik saja, yaitu memisahkan batubara dari
pengotor atau abu, tetapi tidak menghilangi pirit dalam batubaranya.
2.      Manfaat batubara bagi kehidupan manusia.
Ada satu produk dari batu bara yang besar manfaatnya bagi keberlangsungan
ketersediaan energi di Indonesia, yaitu briket batu bara. Briket batu bara merupakan bahan
bakar yang telah mengalami proses pemampatan dan memiliki daya tekan tertentu, berbentuk
dan memiliki ukuran sesuai dengan kebutuhan, sehingga mudah digunakan untuk memenuhi
kebutuhan energi masyarakat.
Manfaat batu bara dalam bentuk briket adalah sebagai beikut:
1)  Cadangan minyak bumi sebagai bahan bakar yang semakin menipis membuat kita harus
“sedia payung sebelum hujan” dengan cara mencari sumber energi lain untuk dimanfaatkan,
yakni salah satunya batu bara.
2)  Kemudahan teknologi sederhana yang memungkinkan batu bara bisa dibentuk menjadi
briket untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar alternatif.
3)  Di dalam bumi Indonesia banyak tersedia batu bara yang bisa dijadikan  briket
4)  Selain bisa menggantikan bahan bakar minyak, juga bisa menggantikan peranan kayu
bakar untuk memasak.

Manfaat batubara bagi kehidupan manusia:


1.bahan bakar pembangkit  listrik
2.produksi besi dan baja
3.bahan bakar pembuatan semen
4.bahan bakar cair.
5.Penggunaan batu bara yang penting lainnya mencakup pusat pengolahan alumina, pabrik
kertas, dan industri kimia serta farmasi. Beberapa produk kimia dapat diproduksi dari hasil-
hasil sampingan batubara. Ter batu bara yang dimurnikan digunakan dalam pembuatan bahan
kimia seperti minyak kreosot, naftalen, fenol dan benzene. Gas amoniak yang diambil dari
tungku kokas digunakan untuk membuat garam amoniak, asam nitrat dan pupuk tanaman.
Ribuan produk yang berbeda memiliki komponen batu bara atau hasil sampingan batu
bara:sabun, aspirin, zat pelarut, pewarna, plastik dan fiber, seperti rayon dan nylon.
6.Batu bara juga merupakan suatu bahan yang penting dalam pembuatan produk-produk tertentu:
BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Dari rangkuman diatas, saya dapat menyimpulkan bahwa batubara adalah tumbuhan
yang sudah mati lalu diolah dengan cara yang benar agar memperoleh batubara yang
berkualitas dan batubara adalah salah satu kekayaan alam yang diperlukan bagi kehidupan
manusia, karena jika tidak ada maka, tidak akan ada pembangkit listrik tenaga uap, industry
semen, dan sebagainya. Jadi kita perlu menjaga,memanfaatkan, serta mengolah batubara
dengan benar dan tepat. Karena sekarang banyak sekali manusia yang mengolah batubara
dengan cara yang tidak tepat seperti, pertambangan liar batubara, dan lain-lain. Ada cara yang
benar untuk pengolahan batubara yaitu, tahap pertama adalah kominusi atau memperkecil
batubara ada dua tahap, yaitu tahap peremuk pertama dan tahap kedua. Tahap kedua sizing
atau pengelompokan material (batubara) terbagi atas dua cara yaitu, screening dan
classifying. Dan  tahapan terakhir adalah pencucian batubara. Pencucian batubara ada dua
cara yaitu, secara fisik dan secara kimia, namun cara kimia masih jarang digunakan karena
menurut sebagian orang cara fisik lebih mudah dibandingkan cara kimia. Ada beberapa jenis
tumbuhan yang bisa dijadikan batubara.

2.      Saran
   Berdasarkan pembahasan tersebut saya menyarankan :
1.      Sebagai generasi muda, kita harus bisa memanfaatkan batubara dengan bijak.
2.      Perlunya kesadaran untuk menggunakan batubara dengan benar agar tidak merusak
lingkungan.
3.      Dianjurkan agar kita untuk menjaga batubara sebagai salah satu kekayaan alam yang
diperlukan untuk kehidupan kita.
4.      Gunakan batubara sesuai dengan aturan yang ada agar tidak menimbulkan efek yang negatif
bagi kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Probowati,Dyah. 2008. Batubara.Yogyakarta : PT Citra Aji Parama.


Http://www.anneahira.com/manfaat-batu-bara.htm. Manfaat   Batubara, diakses tanggal
          17 Desember 2013.
 Http://maslatip.blogspot.com/2012/05/batubara-dan-manfaatnya.html. Batubara dan 
             Manfaatnya, diakses tanggal 17 Desember 2013.
SUMBER DAYA ALAM BATUBARA

NAMA ANGGOTA KELOMPOK ; 1. ADAM EGI SETIAWAN

2. FACHRUL ROZI DARMAWAN

3. MUNANDAR

Anda mungkin juga menyukai