Anda di halaman 1dari 2

PERBEDAAN CARA BERPIKIR

"Orang Jepang sudah menciptakan robot, orang Amerika sudah mendarat di bulan, orang Indonesia masih
bahas rukun shalat!" kata orang-orang kafir.

Bagi orang-orang kafir batas paling tinggi dari ilmu pengetahuan mereka hanya mentok di urusan dunia.
Otak nya tidak mampu menjangkau yang lebih tinggi. Sehingga wajar jika mereka mementingkan urusan
dunia tapi tidak peduli urusan akhirat.

Aneh sekali jika ada orang-orang yang mengaku beriman tapi menganggap bahwa teknologi adalah segala-
galanya. Teknologi menjadi ukuran dan lambang kemajuan serta puncak tujuan hidup manusia, sehingga
semua aktifitas intelektual yang tidak mengarah pada kemajuan teknologi dianggap sebuah kemunduran
dan sia-sia.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu tujuan sebenar nya untuk apa? Tidak lain tujuan nya
adalah untuk memudahkan hidup manusia. Mesin, alat elektronik, robot, pesawat dan semua produk
teknologi itu diciptakan agar hidup manusia lebih mudah. Transportasi, komunikasi bahkan memasak nasi
sekarang sudah sangat mudah dan cepat, jauh berbeda dibanding zaman kakek nenek kita dulu.

Setelah semua kebutuhan hidup menjadi serba mudah dengan teknologi, lalu hidup ini sendiri tujuan nya
untuk apa? Hidup ini mau apa mau kemana? Nah ini yang tidak bisa dijangkau oleh akal mereka para
penyembah teknologi. Akhirnya fasilitas itu justru menjadi pendukung kejahatan mereka, pegang
handphone canggih hanya untuk menipu, gosip, menyebar hoax, debat politik, dst.

"Negara lain sudah berlomba memproduksi gadget besar-besaran, sedangkan umat Islam hanya menjadi
pembeli, lalu menggunakan nya hanya untuk membahas shalat doa zikir shalawat!" kata orang-orang kafir
juga.

Justru inilah keuntungan besar umat Islam. Orang-orang kafir repot mempoduksi alat, umat Islam tinggal
beli lalu pakai untuk tujuan dunia akhirat. Yahudi bikin facebook, umat Islam pakai facebook untuk dakwah
kepada ALLAH dan menghidupkan syariat Rasulullah saw. Kita mengaji AlQur'an juga pakai alat bikinan
kafir. Ibarat nya mereka itu pembantu yang repot masak, kita ini boss yang duduk santai tinggal menikmati
hidangan makanan.

"ALLAH mengokohkan agama ini dengan perantara orang yang durhaka" (Hadist)

Justru umat Islam kasihan sama Alexander Graham Bell yang menghabiskan umur nya bertahun-tahun
untuk membuat telpon, tapi dia tidak pernah menikmati handphone samsung atau iphone. Kasihan sama
Thomas Alva Edison penemu lampu yang tidak pernah menikmati nonton TV malam hari. Kasihan juga
sama penemu komputer yang tidak bisa mengakses google. Lalu hari ini ilmuan-ilmuan itu bagaimana nasib
nya di alam kubur?

Imam Syafi'i, Imam Al Ghazali dan Ulama hebat lain nya tidak kalah genius dibanding para ilmuwan
tersebut sebenarnya jika mau mencurahkan waktu, beliau pasti bisa menghasilkan produk teknologi.
Namun beliau sudah menghabiskan seluruh umur nya untuk merumuskan rukun shalat, syarat puasa dan
hukum syariat yang dianggap sepele oleh penyembah teknologi, seperti najis tidak nya kotoran ikan, sah
tidak nya sujud tanpa menempelkan bagian bawah jari kaki, dst.

Sedangkan orang-orang kafir telah menghabiskan hidup nya untuk teknologi, sehingga kita semakin
dimudahkan untuk ibadah, dakwah, naik haji atau mengaji dengan produk teknologi terbaru.

Semoga doa yang diajarkan Rasululllah saw ini dikabulkan untuk kita :
"Ya ALLAH.. dan jangan jadikan musibah kami menimpa agama kami, dan jangan jadikan dunia sebagai
kepentingan terbesar kami, jangan pula jadikan dunia sebagai batas puncak pengetahuan kami"

Aamiin..

Anda mungkin juga menyukai