Anda di halaman 1dari 39

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. LANDASAN TEORI
1. Nilai-nilai Dasar ASN (ANEKA)
Dalam sistem pembelajaran Pelatihan Dasar CPNS, setiap
peserta dituntut untuk mampu mengaktualisasikan materi-materi
pembelajaran yang telah di pelajari dalam proses internalisasi yang di
fasilitasi dalam agenda Habituasi. Pembelajaran agenda habituasi
memfasilitasi peserta melakukan kegiatan pembelajaran aktualisasi
mata pelatihan yang telah di pelajari.
Aparatur Sipil Negara (ASN) pada saat ini di tuntut untuk
mampu bekerja secara profesional, yaitu mampu memenuhi standar
kompetensi jabatannya sehingga dalam meleksanakan tugas jabatan
nya mampu bertindak secara efektif dan efisien. Standar kompetensi
yng harus di penuhi meliputi aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN
yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi.
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas dalam arti sempit adalah kewajiban
pertanggung jawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk
pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Nilai nilai dasar akuntabilitas memiliki beberapa indikator,
antara lain:
1) Kepemimpinan, yaitu pimpinan memberi contoh pada orang lain,
adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.
2) Transparansi, yaitu keterbukaan informasi akan mendorong
tercapainya akuntabilitas.
3) Integritas, yaitu mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.

17
18

4) Tanggung jawab, yaitu kewajiban bagi setiap individu dan


lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan
yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung
jawab atas keputusan yang di telah di buat.
5) Keadilan, yaitu landasan utama dari akuntabilitas yang harus
dipelihara dan dipromosikan karena ketidak adilan dapat
menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja tidak optimal.
6) Kepercayaan, yaitu rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan.
7) Keseimbangan, yaitu keseimbangan kapasitas sumber daya dan
keahlian yang dimiliki.
8) Kejelasan, yaitu mengetahui kewenangan, peran, dan tanggung
jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan dan sistem
pelaporan kinerja.
9) Konsistensi, yaitu menjamin stabilitas untuk mencapai
lingkungan yang akuntabel.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa
dan negara sendiri. Nasionalisme juga mengandung arti suatu
sikap meninggikan bangsanya sendiri, memiliki rasa kebanggaan
dan wawasan kebangsaan dalam perasaan atau pikiran, serta
sikap rela berkorban demi bangsa dan negara.
Nilai-Nilai Dasar Nasionalisme sesuai dengan 5 (lima) Sila
Pancasila, yaitu;
Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketakwaanya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
19

3) Menghormati sikap hormat menghormati dan bekerjasama


antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya
masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhada
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Sila Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan,
agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna
kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembang sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6) Menjungjung tinggi nilai nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusia.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.
Sila ketiga: Persatuan Indonesia
20

1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan


dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka
Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam pemusyawaratan / perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani yang luhur.
21

9) Keputusan yang diambil harus dapat menjunjung tinggi harkat


dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercaya
untuk melaksanakan pemusyawaratan.
Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
1) Mengembangkan perbutan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan besama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial.
c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab publik.
22

Nilai-nilai dasar Etika Publik sebagaimana tercantum dalam


Undang-Undang ASN, yaitu:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia Tahun 1945.
3) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.
4) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
5) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
6) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
7) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
8) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
9) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
10) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
11) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
12) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
13) Mengutamakan pencaPendidikan Agama Islaman hasil dan
mendorong kinerja pegawai.
14) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
15) Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
Indikator Etika Publik meliputi:
1) Adanya kode etik, yang merupakan aturan-aturan yang mengatur
tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya
hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-
ketentuan tertulis.
2) Keramahan dalam bersikap akan membuat orang lain merasa
dihargai dan di hormati.
23

3) Sopan santun, merupakan sikap yang berdasarkan pada aspek


nilai dan norma saat melayani publik sehingga meningkatkan
kualitas pelayanan publik.
4) Empati dan Simpati, sikap seakan merasakan apa yang
dirasakan orang lain. Simpati akan berlangsung ketika ada sikap
saling pengertian dan saling percaya sehingga memudahkan
dalam berkomunikasi.
5) Netralitas, sikap yang tidak memihak atau ikut berkompetisi
dalam kegiatan yang memungkinkan terjadi pertikaian.
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan
pelayanan publik dangan berorientasi pada kualitas hasil,
dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa berupa ukuran
baik/buruk.Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai
negeri sipil semua harus dilaksanakan secara optimal agar dapat
memberi kepuasan kepada stakeholder.
Nilai-nilai dasar dari komitmen mutu adalah sebagai berikut :
1) Efektifitas
2) Efisiensi
3) Inovasi
4) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients
5) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara customers/clients tetap setia
6) Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi tanpa cacat,
tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan
7) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients
maupun perkembangan teknologi
24

8) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan


masalah dan pengambilan keputusan
e. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah sikap atau komitmen dalam diri untuk
tidak melakukan korupsi. Pada kenyataan hidup harus di tanamkan
jiwa yang sadar anti korupsi merupakan salah satu cara untuk
menjauhkan diri dari korupsi.
Nilai-nilai dasar Anti Korupsi, yaitu;
1) Kejujuran, berasal dari kata jujur berarti lurus hati, tidak
berbohong, dan tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat yang
sangat penting dalam kehidupan PNS, tanpa sifat jujur PNS tidak
akan dipercaya dalam kehidupan sosialnya.
2) Kepedulian, adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Nilai kepedulian sangat penting bagi PNS dalam
kehidupan, baik ditempat kerja maupun di masyarakat.
3) Kemandirian, dapat diartikan sebagai proses mendewasakan diri
yaitu tidak tergantung pada orang lainuntuk mengerjakan tugas
dan tanggung jawabnya dengan usahanya sendiri dan bukan
atas usaha orang lain.
4) Kedisiplinan, berarti ketaatan kepada peraturan. Manfaat dari
hidup yang disiplin adalah kita dapat mencapai tujuan hidup
dengan waktu yang lebih efisien, dan juga dapat membuat orang
lain percaya dalam mengelola suatu kepercayaan.
5) Tanggung jawab, adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya. Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan dan
kesadaran akan kewajiban menerima dan menyelesaikan semua
masalah yang telah diselesaikan.
6) Kerja keras, seorang PNS yang bekerja keras didasari adanya
kemauan, tekad, ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja,
pendirian, pengendalian diri, ketabahan, keteguhan, tenaga,
kekuatan dan pantang mundur.
25

7) Sederhana, setiap PNS sepantasnya memiliki gaya hidup


sederhana, tidak boros, hidup sesuai dengan kemampuan dan
dapat memenuhi semua kebutuhannya. Konsep hidup sederhana
merupakan parameter penting dalam menjalin hubungan antara
sesama karena prinsip ini akan mengatasi permasalahan
kesenjangan sosial, iri, dengki, tamak, egois, dan tidak
berlebihan.
8) Keberanian, diperlukan oleh setiap orang untuk mencapai
kesuksesan, mengembangkan keberanian demi
mempertahankan pendirian dan keyakinan harus
mempertimbangkan masalah dengan sebaik-baiknya. Nilai
keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan dalam bentuk
berani mengatakan dan membela kebenaran. Berani mengakui
kesalahan termasuk berani bertanggung jawab.
9) Keadilan, keadilan terbagi menjadi 2 yakni distributif yang berarti
sama rata dan keadilan komutatif yang berarti mendapat sesuatu
sesuai haknya/ tidak sama rata. Nilai keadilan dapat diwujudkan
dalam bentuk memberikan pujian yang tulus kepada yang
berprestasi, memberikan saran perbaikan dan semangat pada
yang tidak berpretasi, tidak memilih kawan berdasarkan latar
belakang sosial dan lain-lain.

Tabel 3.1. Nilai-nilai dasar PNS dan Indikatornya


N
Nilai Dasar Indikator Nilai Dasar
o
Tanggung jawab, integritas, jujur, kejelasan
1. Akuntabilitas target, netral, mendahulukan kepentingan publik,
adil, transparan, konsisten, partisipatif

Ketuhanan: religius, toleran, etos kerja,


2. Nasionalisme transparan , amanah, percaya diri
Kemanusiaan: humanis, tenggang rasa,
26

persamaan derajat, saling menghormati, tidak


diskriminatif.
Persatuan : cinta tanah air, rela berkorban,
menjaga ketertiban, mengutamakan kepentingan
publik, gotong royong
Kerakyatan: musyawarah mufakat, kekeluargaan,
menghargai pendapat, bijaksana
Keadilan: bersikap adil, tidak serakah, tolong
menolong, kerja keras, sederhana
Jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi,
cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada
3. Etika Publik
peraturan, taat perintah, menjaga rahasia,
menghargai komunikasi
Efektifitas (puas, berhasilguna, orientasi target),
efesiensi (hemat, termudah, termurah, tersingkat,
Komitmen
4. teringan, terpendek), inovasi (berubah, berpikir
Mutu
kreatif), berorientasi mutu (lulus, ramah, tertib,
cepat, aman, teliti, teratur)
Jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
5. Anti Korupsi
sederhana, mandiri, adil, berani, peduli

2. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Dalam melaksanakan tugasnya PNS wajib mengetahui peran
dan kedudukannya dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Agar dapat memahami peran dan kedudukan PNS dalam
NKRI.
a) Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme. Berikut beberapa konsep yang ada
27

dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara.
1) Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
(a) PNS, merupakan pegawai berstatus tetap dan memiliki
Nomor Induk Pegawai (NIP).
(b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),
merupakan pegawai dengan perjanjian kerja sesuai
kebutuhan instansi dalam jangka waktu tertentu.
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintahan dan serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan politik.
3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri.
Namun demikian merupakan satu kesatuan.
b) Whole of Government (WoG)
Whole of Government (WoG) adalah suatu bentuk pendekatan
yang mengintegrasikan berbagai Instansi untuk membuat layanan
kepada masyarakat menjadi lebih efektif dan efisien dengan berdasar
pada prinsip kolaborasi, kerjasama antar instansi, kesatuan layanan,
dan tujuan bersama yang ingin dicapai. WoG dijadikan pendekatan
dan diterapkan karena adanya beberapa faktor internal dan eksternal
yang dapat menghambat tercaPendidikan Agama Islamnya tujuan
layanan yang lebih efektif dan efisien. Faktor-faktor ini adalah:
1) Tuntutan untuk membuat kebijakan terpadu dan tidak tumpang
tindih dengan memanfaatkan sistem teknologi informasi.
2) Adanya persaingan antar sektor atau instansi dalam menjalankan
tugasnya.
3) Adanya keberagaman masyarakat yang harus difasilitasi.
Untuk menerapkan pendekatan WoG, beberapa cara yang
dapat dilakukan adalah:
28

1) Melakukan penguatan koordinasi antar lembaga untuk


memudahkan kontrol terhadap layanan.
2) Membentuk lembaga yang dapat menjadi Koordinator.
3) Membentuk sistem pembagian tugas yang relevan dengan sumber
daya manusia yang ada.
4) Membentuk kerjasama sosial yang melibatkan pemerintah dan
masyarakat.
c) Pelayanan Publik
Berdasarkan pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, pengertian pelayanan
publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
jasa, barang, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Standar pelayanan adalah ukuran yang diberlakukan dalam
penyelenggaraan pelayanan yang wajib ditaati oleh pemberi dan/atau
penerima layanan. Adapun standar pelayanan yakni meliputi sebagai
berikut:
1) Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima
pelayanan termasuk pengaduan.
2) Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan
permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk
pengaduan.
3) Biaya pelayanan termasuk rincian yang ditetapkan dalam proses
pemberian pelayanan.
4) Produk pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan.
5) Sarana dan prasarana yang memadai oleh penyelenggara
pelayanan publik.
29

6) Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan


tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan
perilaku yang dibutuhkan.

3. Belajar dari Rumah (BDR)

Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) selama darurat COVID-


19 bertujuan untuk memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk
mendapatkan layanan pendidikan selama darurat COVID-19,
melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk COVID-19,
mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan
pendidikan; dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi
pendidik, peserta didik dan orang tua/wali (Surat Edaran Kemdikbud
Nomor 15 Tahun 2020).
BDR dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip yang tertuang
dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa
Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID 19), yaitu:
a. keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik,
kepala satuan pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan
menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan BDR;
b. kegiatan BDR dilaksanakan untuk memberikan pengalaman
belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani
tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum;
c. BDR dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, antara
lain mengenai pandemi COVID-19;
d. materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan
jenjang pendidikan, konteks budaya, karakter dan jenis
kekhususan peserta didik;
e. aktivitas dan penugasan selama BDR dapat bervariasi antar
daerah, satuan pendidikan dan Peserta Didik sesuai minat dan
30

kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan


kesenjangan akses terhadap fasilitas BDR;
f. hasil belajar peserta didik selama BDR diberi umpan balik yang
bersifat kualitatif dan berguna dari guru tanpa diharuskan memberi
skor/nilai kuantitatif; dan
g. mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara
guru dengan orang tua/wali.

BDR dilaksanakan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang


dibagi ke dalam 2 (dua) pendekatan pembelajaran jarak jauh dalam
jaringan (daring) dan pembelajaran jarak jauh luar jaringan (luring).
Dalam pelaksanaan PJJ, satuan pendidikan dapat memilih
pendekatan (daring atau luring atau kombinasi keduanya) sesuai
dengan ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana.
Media dan Sumber Belajar Pembelajaran Jarak Jauh Daring
Pembelajaran di rumah secara daring dapat menggunakan gawai
(gadget) maupun laptop melalui beberapa portal dan aplikasi
pembelajaran daring, diantaranya:
No. Sumber dan Media Tautan
1. Rumah Belajar oleh Pusdatin https://belajar.kemdikbud.go.i
Kemendikbud.
2. TV edukasi Kemendikbud. https://tve.kemdikbud.go.id/live/
3. Pembelajaran Digital oleh http://rumahbelajar.id
Pusdatin dan SEAMOLEC.
Kemendikbud.
4. Tatap muka daring program pusdatin.webex.com.
sapa duta rumah belajar
Pusdatin Kemendikbud.
5. LMS SIAJAR oleh http://lms.seamolec.org
SEAMOLEC,
Kemendikbud.
6. Aplikasi daring untuk paket http://setara.kemdikbud.go.id
A,B,C.
7. Guru berbagi http://guruberbagi.
kemdikbud.go.id
8. Membaca digital http://aksi.puspendik.kemdi
31

kbud.go.id/membacadigital/
9. Video pembelajaran http://video.kemdikbud.go.id/
10. Suara edukasi Kemendikbud https://suaraedukasi.kemdik
bud.go.id/
11. Radio edukasi Kemendikbud https://radioedukasi.kemdik
bud.go.id/
12. Sahabat keluarga – Sumber https://sahabatkeluarga.kem
Informasi dan bahan ajar dikbud.go.id/laman/
pengasuhan dan pendidikan
Keluarga
13. Ruang guru PAUD http://anggunpaud.kemdikb
Kemendikbud ud.go.id/
14. Buku sekolah elektronik https://bse.kemdikbud.go.id/
15. Mobile edukasi - https://m-
Bahan ajar multimedia edukasi.kemdikbud.go.id/me
dukasi/
16. Modul Pendidikan Kesetaraan https://emodul.kemdikbud.g
o.id/
17. Sumber bahan ajar siswa SD, https://sumberbelajar.seamol
SMP, SMA, dan SMK. ec.org/
18. Kursus daring untuk Guru dari http://mooc.seamolec.org/
SEAMOLEC.
19 Kelas daring untuk siswa dan http://elearning.seamolec.org
Mahasiswa /
20. Buku digital open-access http://pustaka
digital.kemdikbud.go.id/

Selain yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan (Kemendikbud), terdapat juga sumber dan media
pembelajaran yang dikelola oleh mitra penyedia teknologi
pembelajaran yang dapat dilihat daftarnya pada laman
https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/category/aplikasi-
pembelajaran/
Media dan Sumber Belajar Pembelajaran Luring Pembelajaran di
rumah secara luring dalam masa BDR dapat dilaksanakan melalui:
a. televisi, contohnya Program Belajar dari Rumah melalui TVRI;
b. radio;
c. modul belajar mandiri dan lembar kerja;
32

d. bahan ajar cetak; dan


e. alat peraga dan media belajar dari benda dan lingkungan sekitar.

Dalam BDR, guru memfasilitasi pelaksanaan PJJ secara daring,


luring, mupun kombinasi keduanya sesuai kondisi dan ketersediaan
sarana pembelajaran (Surat Edaran Kemdikbud Nomor 15 Tahun
2020).
Dalam menyiapkan pembelajaran, guru perlu memastikan beberapa
hal berikut:
a. memastikan kompetensi pembelajaran yang ingin dicapai.
dilarang memaksakan penuntasan kurikulum dan fokus pada
pendidikan kecakapan hidup.
b. menyiapkan materi pembelajaran. Dalam pelaksanaan BDR,
materi dapat difokuskan pada:
1) literasi dan numerasi;
2) pencegahan dan penanganan pandemi COVID-19;
3) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan
Masyarakat
Sehat (Germas);
4) kegiatan rekreasional dan aktivitas fisik;
5) spiritual keagamaan; dan/atau
6) penguatan karakter dan budaya.
c. menentukan metode dan interaksi yang dipakai dalam
penyampaian pembelajaran melalui daring, luring, atau
kombinasi keduanya.
d. menentukan jenis media pembelajaran, seperti format teks,
audio/video simulasi, multimedia, alat peraga, dan sebagainya
yang sesuai dengan metode pembelajaran yang digunakan;
dan
e. guru perlu meningkatkan kapasitas dengan mengikuti pelatihan
daring yang disediakan oleh pemerintah maupun lembaga
33

nonpemerintah guna mendukung keterampilan


menyelenggarakan PJJ pada situasi darurat COVID-19.
Sedangkan proses Pembelajaran luring dapat dilaksanakan
dengan menggunakan media buku, modul dan bahan ajar dari
lingkunan sekitar; menggunakan media televisi; danmenggunakan
radio (Surat Edaran Kemdikbud Nomor 15 Tahun 2020).
Untuk langkah fasilitasi PJJ luring menggunakan media buku,
modul dan bahan ajar dari lingkunan sekitar. Waktu pembelajaran
dan pengumpulan hasil belajar disepakati dengan peserta didik
dan/atau orang tua/wali dan sesuai dengan kondisi. Sedangkan
fasilitasi pembelajaran jarak jauh luring menggunakan televisi dan
radio waktu pembelajaran dan pengerjaan tugas disesuaikan
dengan jadwal tayang/siaran dan waktu pengumpulan tugas setiap
akhir minggu atau disesuaikan dengan kondisi peserta didik
ketersediaan waktu peserta didik dan orang tua/wali

4. Memaknai Peraturan Perundang-Undangan


a. Pengertian Perundang-Undangan
Negara Indonesia adalah negara hukum sebagaimana
dinyatakan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
pasal 1 ayat (3) ”Negara Indonesia adalah negara hukum”.
Hal ini mengandung arti bahwa kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara harus didasarkan pada hukum yang
berlaku.
Sistem hukum nasional merupakan hukum yang berlaku di
Indonesia dengan semua elemennya yang saling menunjang satu
dengan yang lain dalam rangka mengantisipasi dan mengatasi
permasalahan yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan
UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
34

Peraturan perundang-undangan menurut Undang-Undang


Nomor 12 Tahun 2011 memiliki pengertian peraturan tertulis yang
memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk
atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang
berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam peraturan
perundangundangan.

b. Tata Urutan Perundang-Undangan


Tata urutan peraturan perundang-undangan mengandung
makna bahwa peraturan perundang-undangan yang berlaku
memiliki hierarki atau tingkatan.

Peraturan yang satu memiliki kedudukan lebih tinggi


dibandingkan dengan peraturan yang lain. Tata urutan ini perlu
dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip atau asas umum yang
berlaku dalam hukum, yaitu sebagai berikut.
 Dasar peraturan perundang-undangan selalu peraturan
perundang-undangan.
 Hanya peraturan perundang-undangan tertentu saja yang dapat
dijadikan landasan yuridis.
 Peraturan perundang-undangan yang masih berlaku hanya
dapat dihapus, dicabut, atau diubah oleh peraturan perundang-
undangan yang sederajat atau lebih tinggi.
 Peraturan perundang-undangan yang baru mengesampingkan
peraturan perundang-undangan yang lama.
 Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi
mengesampingkan peraturan perundang-undangan yang lebih
rendah.
 Peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus
mengesampingkan peraturan perundang-undangan yang
bersifat umum.
35

 Setiap jenis peraturan perundang-undangan memiliki materi


yang berbeda.

Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan di


Indonesia sesuai pasal 7 UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 
 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat 
 Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang 
 Peraturan Pemerintah (PP) 
 Peraturan Presiden (Perpres) 
 Peraturan Daerah Provinsi (Perda Provinsi) 
 Peraturan Daerah Kabupaten/Kota (Perda Kabupaten/Kota) 

c. Asas Perundang-Undangan
Asas-asas dalam pembentukan peraturan perundang-
undangan ditegaskan dalam pasal 5 dan penjelasannya, yaitu
sebagai berikut.
 Kejelasan tujuan adalah bahwa setiap pembentukan peraturan
perundangundangan harus mempunyai tujuan yang jelas yang
hendak dicapai.
 Kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat adalah setiap
jenis peraturan perundang-undangan harus dibuat oleh
lembaga negara atau pejabat pembentuk peraturan perundang-
undangan yang berwenang. Peraturan perundang-undangan
tersebut dapat dibatalkan atau batal demi hukum apabila dibuat
oleh lembaga yang tidak berwenang.
36

 Kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan adalah


bahwa dalam pembentukan peraturan perundang-undangan,
pembuat harus benar-benar memperhatikan materi muatan
yang tepat sesuai dengan jenis dan hierarki peraturan
perundang-undangan.
 Dapat dilaksanakan adalah bahwa setiap pembentukan
peraturan perundangundangan harus memperhitungkan
efektivitas peraturan perundang-undangan tersebut di dalam
masyarakat, baik secara filosofis, sosiologis, maupun yuridis.
 Kedayagunaan dan kehasilgunaan adalah bahwa setiap
peraturan perundang undangan dibuat karena memang benar-
benar dibutuhkan dan bermanfaat dalam mengatur kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
 Kejelasan rumusan adalah bahwa setiap peraturan perundang-
undangan harus memenuhi persyaratan teknis penyusunan
peraturan perundang-undangan, sistematika, pilihan kata atau
istilah, serta bahasa hukum yang jelas dan mudah dimengerti
sehingga tidak menimbulkan berbagai macam interpretasi
dalam pelaksanaannya.
 Keterbukaan adalah bahwa dalam pembentukan peraturan
perundang-undangan mulai dari perencanaan, penyusunan,
pembahasan, pengesahan/penetapan, dan pengundangan
bersifat transparan dan terbuka. Dengan demikian, seluruh
lapisan masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-
luasnya untuk memberikan masukan dalam pembentukan.

Selanjutnya, ditegaskan dalam Pasal 6 bahwa materi muatan


peraturan perundang-undangan harus mencerminkan asas sebagai
berikut.
37

 Pengayoman adalah bahwa setiap materi muatan peraturan


perundang-undangan harus berfungsi memberikan
perlindungan untuk menciptakan ketenteraman masyarakat.
 Kemanusiaan adalah bahwa setiap materi muatan peraturan
perundang-undangan harus mencerminkan perlindungan dan
penghormatan hak asasi manusia serta harkat dan martabat
setiap warga negara dan penduduk Indonesia secara
proporsional.
 Kebangsaan adalah bahwa setiap materi muatan peraturan
perundang-undangan harus mencerminkan sifat dan watak
bangsa Indonesia yang majemuk dengan tetap menjaga prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Kekeluargaan adalah bahwa setiap materi muatan peraturan
perundangundangan harus mencerminkan musyawarah untuk
mencapai mufakat dalam setiap pengambilan keputusan.
 Kenusantaraan adalah bahwa setiap materi muatan peraturan
perundangundangan senantiasa memperhatikan kepentingan
seluruh wilayah Indonesia dan materi muatan peraturan
perundang-undangan yang dibuat di daerah merupakan bagian
dari sistem hukum nasional yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
 Bhinneka Tunggal Ika adalah bahwa materi muatan peraturan
perundangundangan harus memperhatikan keragaman
penduduk, agama, suku, dan golongan, kondisi khusus daerah
serta budaya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
 Keadilan adalah bahwa setiap materi muatan peraturan
perundang-undangan harus mencerminkan keadilan secara
proporsional bagi setiap warga negara.
38

 Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan adalah


bahwa setiap materi muatan peraturan perundang-undangan
tidak boleh memuat hal yang bersifat membedakan
berdasarkan latar belakang, antara lain: agama, suku, ras,
golongan, gender, atau status sosial.
 Ketertiban dan kepastian hukum adalah bahwa setiap materi
muatan peraturan perundang-undangan harus dapat
mewujudkan ketertiban dalam masyarakat melalui jaminan
kepastian hukum.
 Keseimbangan, keserasian, dan keselarasan adalah bahwa
setiap materi muatan peraturan perundang-undangan harus
mencerminkan keseimbangan, keserasian, dan keselarasan
antara kepentingan individu, masyarakat, serta kepentingan
bangsa dan negara.

d. Sikap sesuai Undang-Undang


Kepatuhan berarti sikap taat atau siap sedia melaksanakan
aturan. Bersikap patuh akan membentuk perilaku disiplin. Banyak
manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang terbiasa hidup
taat pada aturan, di antaranya adalah kepatuhan lebih
menguntungkan daripada melanggar aturan. Contohnya, orang
melanggar lalu lintas akan dikenakan denda sekian rupiah.
Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan nasional
berkaitan dengan terbentuknya kesadaran hukum setiap warga
negara. Kesadaran hukum warga negara dapat diukur dari
beberapa indikator berikut:
 Pengetahuan Hukum Pengetahuan hukum meliputi
pengetahuan tentang perbuatan-perbuatan yang dilarang
hukum, seperti penganiayaan, penipuan, penggelapan. Selain
itu, juga pengetahuan tentang perbuatan-perbuatan yang
39

diperbolehkan oleh hukum, seperti jual-beli, sewa-menyewa,


dan perjanjian.
 Pemahaman Kaidah-Kaidah Hukum Pemahaman terhadap
kaidah hukum ditandai dengan menghayati isi hukum yang
berlaku seperti memahami tujuan hukum yang mewujudkan
ketertiban dan keamanan bersama.
 Sikap terhadap Norma-Norma Hukum Perilaku ini ditunjukkan
dalam bentuk penilaian terhadap norma-norma hukum berupa
nilai baik dan buruk terhadap kaidah-kaidah (aturan-aturan)
hukum. Misalnya, pencurian termasuk dalam perbuatan tercela
karena merugikan orang lain.
 Perilaku Hukum Perilaku hukum ditunjukkan dengan perbuatan
menaati aturan-aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan
masyarakat.

Sebagai warga negara yang baik, salah satu kewajibannya


adalah mematuhi aturan perundang-undangan. Perilaku menaati
peraturan perundang-undangan merupakan kewajiban setiap
warga negara, tidak terkecuali para pelajar. Perilaku menaati
undang-undang yang wajib dilaksanakan oleh semua orang di
antaranya adalah sebagai berikut.
 Memiliki akta kelahiran.
 Mematuhi aturan berlalu lintas.
 Menyukseskan wajib belajar pendidikan dasar.
 Tidak melakukan tindakan yang melawan hukum.

B. Rancangan aktualisasi
40

Rencana kegiatan dibuat untuk membantu agar kegiatan aktualisasi


yang dilaksanakan di tempat tugas dapat berjalan efektif. Kegiatan yang
dilaksanakan merupakan tugas pokok dan fungsi guru kelas di lingkungan
kerja yang bersumber dari SKP, penugasan dari atasan dan atas inisiatif
sendiri.
Di bawah ini menguraikan kegiatan yang dilaksanakan guru dan
keterkaitannya dengan nilai-nilai dasar ANEKA.
Nama : MUHAMMAD RIDHANI HIDAYAT,S.Pd
Profesi : Guru PPKn Ahli Pertama
Unit Kerja : SMPN 1 Daha Selatan
Isu Aktual : Belum Optimalnya Pembelajaran PPKn pada
Masa Pandemi Covid-19 di Kelas VIII SMP
Negeri 1 Daha Selatan Kabupaten Hulu
Sungai Selatan.
Judul : Optimalisasi Pembelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan pada Masa
Pandemi Covid-19 Materi Memaknai
Peraturan Perundang-undangan di Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Daha
Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Gagasan pemecah isu :
1. Melakukan revisi rencana pelaksanaan pembelajaran PPKn materi
memaknai peraturan perundang-undangan dengan pendekatan
pembelajaran daring dan luring.
2. Membangun komunikasi yang baik dengan orangtua/wali siswa
sebelum melaksanakan pembelajaran PPKn materi memaknai
peraturan perundang-undangan di kelas VIII.
3. Membuat media belajar Interaktif berbasis game edukasi untuk
pembelajaran dengan pendekatan daring dan lembar kerja peserta
didik (LKPD) serta bahan ajar cetak untuk pembelajaran luring.
41

4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran PPKn di kelas VIII materi


memaknai peraturan perundang-undangan secara daring melalui
google classroom menggunakan media belajar interaktif berbasis
game edukasi.
5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran PPKn materi memaknai
peraturan perundang-undangan secara luring bagi siswa yang
terkendala pembelajaran daringnya dengan menggunakan media
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan bahan ajar cetak.
6. Mengevaluasi dan menilai hasil pembelajaran PPKn secara daring
dan luring materi memaknai peraturan perundang-undangan di
kelas VIII.
7. Melaksanakan tindak lanjut hasil pembelajaran PPKn secara daring
dan luring materi memaknai peraturan perundang-undangan di
kelas VIII.
42

Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Nilai-Nilai Kontribusi


Penguatan Nilai-
Kegiatan Dasar ASN (ANEKA) Terhadap Visi
Nilai Organisasi
Misi Organisasi
1 Melakukan revisi 1. Mempersiapkan Revisi RPP yang Sebelum merevisi RPP revisi rencana Kegiatan ini akan
rencana kelengkapan sudah disahkan saya menyiapkan RPP pelaksanaan menguatkan nilai-
pelaksanaan yang dibutuhkan, yang sudah ada, silabus dalam nilai organisasi yaitu
pembelajaran dan memastikan :Tanggung jawab;
seperti silabus, pembelajaran
PPKn materi kesesuaian revisi RPP Sikap dan perilaku
memaknai kalender berdasarkan Permendikbud (RPP) PPKn ini seseorang dalam
peraturan pendidikan, buku No. 14 Tahun 2019 dengan berkontribusi melaksanakan
perundang- paket, dan RPP teliti (Komitmen Mutu) pada pancapaian tugas dan
undangan dengan yang sudah ada. sebagai dasar penyusunan misi ketiga SMPN kewajibannya
pendekatan 2. Konsultasi RPP. Saya menentukan 1 Daha Selatan terhadap diri sendiri,
pembelajaran dengan Kepala indikator dan tujuan yaitu masyarakat,
daring dan luring. pembelajaran daring dan lingkungan (alam,
Sekolah. “Mengoptimalkan
luring yang ingin dicapai sosial dan budaya),
3. Melakukan revisi guna kejelasan target pemanfaatan TIK negara dan Tuhan
RPP daring dan (Akuntabilitas) dalam YME
luring pembelajaran agar siswa pembelajaran
4. Meminta mengetahui apa yang akan ”
pengesahan ke dipelajari.
Kepala Sekolah Saya bertanggungjawab
(Komitmen Mutu) merevisi
RPP sesuai dengan
sistematika pada
PerMenDikBud No.22
tahun 2016 tentang standar
proses dengan
menggunakan bahasa
43

Indonesia yang baik dan


benar (Sila ketiga
Pancasila – Persatuan
Indonesia;Nasionalisme)
sehingga RPP yang
dihasilkan berkualitas.
Hasil revisi RPP saya
komunikasikan dengan
bahasa yang santun
(Etika Publik) kepada
kepala sekolah, kemudian
RPP tersebut akan
disempurnakan
berdasarkan arahan demi
terciptanya pembelajaran
yang efektif dan efisien
(komitmen mutu). Dalam
penyusunan RPP saya
lakukan dengan penuh
tanggung jawab
dan secara mandiri (Anti
Korupsi)

2 Membangun 1. Menyiapkan Kontak telepon Saya akan mengumpulkan Membangun Kegiatan ini akan
komunikasi yang nomor telepon dan Grup nomor telepon orangtua/wali komunikasi yang menguatkan nilai-
baik dengan orang tua/wali Whatsapp siswa agar terjalin baik dengan nilai organisasi yaitu
orangtua/wali komunikasi yang baik orangtua siswa :Tanggung jawab;
siswa dan buat orangtua siswa
siswa sebelum (Etika Publik: Menghargai melalui telepon Sikap dan perilaku
melaksanakan grup WhatsApp serta data komunikasi), dan grup seseorang dalam
pembelajaran sebagai media kelengkapan alat whatssapp melaksanakan
PPKn materi interaksi dan dan kendala Setelah mengumpulkan berkontribusi tugas dan
memaknai komunikasi. siswa mengikuti nomor telepon orangtua dalam kewajibannya
peraturan pembelajaran siswa saya akan pencapaian misi terhadap diri sendiri,
44

perundang- 2. Mendiskusikan during/luring. menghubungi secara ketiga SMPN 1 masyarakat,


undangan di kelas dengan orangtua/ mandiri dengan orangtua Daha Selatan lingkungan (alam,
VIII. wali siswa siswa tersebut. (Anti yaitu: sosial dan budaya),
Korupsi: Mandiri) “Mengoptimalkan negara dan Tuhan
tentang cara
pemanfaatan TIK YME
pelaksanaan saat berkomunikasi saya dalam
pembelajaran senantiasa bersikap ramah pembelajaran”.
PPKn daring dan agar orangtua siswa merasa
luring. nyaman menyampaikan
keluhan dan kendala
3. Mendiskusikan anaknya dalam mengikuti
dengan orangtua/ pembelajaran secara daring
(Komitmen Mutu:
wali siswa
berorientasi mutu)
tentang kendala
pelaksanaan di dalam grup whatsapp
pembelajaran orangtua siswa saya
secara daring menciptakan situasi
dan luring yang kekeluargaan dan
dihadapi masing- bermusyawah dengan
orangtua siswa agar
masing siswa.
bersama-sama dapat
mencari solusi pembelajaran
4. Mengumpulkan yang tepat untuk masing-
dan membuat masing siswa. (Sila keempat
data tentang - Kerakyatan:
kelengkapan alat Nasionalisme)
dan kendala
siswa dalam Agar jelas saya juga
membuat data tentang
mengikuti
kelengkapan alat dan
pembelajaran kendala siswa dalam
secara daring mengikuti pembelajaran
45

dan luring daring maupun luring.


(Akuntabilitas: Kejelasan
Target)

3 Membuat media 1. Merancang Media belajar Pertama-tama saya akan Membuat media Kegiatan ini akan
belajar Interaktif media game edukasi menyiapkan bahan ajar belajar interaktif menguatkan nilai-
untuk pembelajaran genial.ly dan berupa materi dan teks agar berbasis game nilai organisasi yaitu
pembelajaran media belajar yang saya buat edukasi :
interaktif Media belajar
dengan konsisten dengan tujuan berkontribusi
pendekatan 2. Menyiapkan berupa LKPD belajar. (Akuntabilitas: dalam 1. Kerja keras;
daring dan LKPD bahan ajar serta bahan ajar Konsisten) pencapaian misi Perilaku yang
serta bahan ajar berupa materi cetak ketiga SMPN 1 menunjukkan
cetak untuk teks dan video Selanjutnya saya membuat Daha Selatan
upaya sungguh-
pembelajaran pembelajaran media belajar daring berbasis yaitu:
luring. game edukasi melalui situs “Mengoptimalkan sungguh dalam
3. Membuat media mengatasi
genial.ly agar pembelajaran pemanfaatan TIK
pembelajaran berbagai
daring yang nanti dilakukan dalam
berbasis game lebih menarik minat siswa pembelajaran”. hambatan
edukasi melalui (Komitmen mutu: Inovasi) belajar dan
website genial.ly tugas serta
untuk Tidak lupa pula untuk siswa
menyelesaikan
pembelajaran yang tidak dapat mengikuti
pelajaran secara daring saya tugas dengan
daring sebaik-baiknya.
bersikap adil dengan
4. Membuat media 2. Kreatif;
menyiapkan media belajar
belajar berupa berupa LKPD dan bahan ajar Perilaku yang
LKPD dan bahan cetak (Sila Kelima – menunjukkan
ajar cetak untuk Keadilan: Nasionalisme) upaya sungguh-
pembelajaran sungguh dalam
luring saya juga membuat media
belajar ini dengan cermat mengatasi
agar nantinya mudah berbagai
46

dimengerti oleh siswa (Etika hambatan


Publik: cermat) belajar dan
Media belajar ini saya buat tugas serta
dengan penuh tanggung
menyelesaikan
jawab selaku guru agar
pelaksanaan pembelajaran tugas dengan
PPKn di masa pandemi tetap sebaik-baiknya.
berjalan dengan baik dan
lancar (Antikorupsi:
Tanggung jawab)
4 Melaksanakan 1. Memberikan Kegiatan Setelah mengucapkan salam Berdo’a bersama Kegiatan ini akan
kegiatan salam dan Pembelajaran saya memandu siswa untuk sebelum memulai menguatkan nilai-
pembelajaran mengajak siswa daring dengan berdoa bersama terlebih pembelajaran nilai organisasi yaitu
PPKn di kelas VIII berdo’a sebelum proses dahulu (Sila Pertama – secara daring ini :
materi memaknai memulai menyenangkan Ketuhanan yang Maha Esa; berkontribusi 1. Religius;
peraturan pelajaran serta partisipasi Nasionalisme). pada pencapaian Sikap dan
perundang- melalui dan keaktifan misi pertama perilaku
undangan di siswa dalam Kemudian memandu siswa SMPN 1 Daha yang patuh
whatsapp
kegiatan
Indonesia secara untuk bersama-sama Selatan yaitu : dalam
pembelajaran
daring melalui 2. Mendengarkan mendengarkan lagu “Meningkatkan melaksanak
daring.
google classroom bersama-sama kebangsaan Indonesia raya keimanan dan an ajaran
dan whatsapp lagu yang saya kirimkan melalui ketakwaan agama yang
menggunakan kebangsaan grup whatsapp siswa agar siswa” dianutnya,
media belajar Indonesia raya tertanam rasa cinta tanah air toleran
interaktif. dengan cara dan bangsa pada diri siswa Mendengarkan terhadap
mengirimkan saya lagu Indonesia pelaksanaan
video lagu (Sila Ketiga – Persatuan Raya sebelum ibadah
Indonesia raya Indonesia; Nasionalisme) melaksanakan agama lain,
di whatsapp pembelajaran serta hidup
grup siswa Selanjutnya saya terlebih secara daring rukun
dahulu membimbing siswa juga dengan
3. Guru untuk mengisi daftar hadir berkontribusi pemeluk
membimbing yang sudah saya sediakan di dalam agama lain.
47

siswa mengisi google classroom sebagai pencapaian misi


daftar hadir di sebuah disiplin kedua SMPN 1 2. Kerja keras;
Google pembelajaran yang saya Daha Selatan Perilaku yang
Classroom dan laksanakan (Etika Publik: yaitu : menunjukkan
menyampaikan Disiplin) saya juga Meningkatkan upaya sungguh-
tujuan menyampaikan tujuan semangat
pembelajaran melalui kebangsaan dan sungguh dalam
pembelajaran
melalui whatsapp kepada siswa bernegara bagi mengatasi
whatsapp. saya agar tujuan proses siswa” berbagai
pembelajaran dilakukan hambatan
4. Guru menjadi jelas. Melaksanakan belajar dan
membimbing (Akuntabilitas: Kejelasan pembelajaran tugas serta
siswa untuk Target). daring dengan
membuka media menyelesaikan
menggunakan
pelajaran Saya menggunakan media media belajar tugas dengan
interaktif pembelajaran interaktif interaktif berbasis sebaik-baiknya.
berbasis game berbasis game edukasi agar game edukasi 3. Kreatif;
edukasi di link proses pembelajaran terlihat juga Perilaku yang
yang tersedia di berbeda dan proses berkontribusi
Google menunjukkan
pembelajaran menjadi lebih dalam upaya sungguh-
Classroom.
menyenangkan (Komitmen pencapaian misi
sungguh dalam
Mutu: Inovasi). ketiga SMPN 1
5. Guru melakukan mengatasi
penjelasan Daha Selatan
Dalam kegiatan yaitu: berbagai
kepada siswa
tentang pembelajaran secara daring “Mengoptimalkan hambatan
gambaran ini siswa tidak hanya pemanfaatan TIK belajar dan
umum isi dalam mengikuti arahan guru tapi dalam tugas serta
game dan misi- setiap siswa juga dituntut pembelajaran”. menyelesaikan
misi yang harus untuk lebih mandiri dan
tugas dengan
dilaksanakan benar-benar jujur ikut
dalam game melaksanakan pembelajaran sebaik-baiknya.
edukasi jarak jauh.
(Anti Korupsi: Mandiri dan
48

Jujur).
6. Guru
membimbing
pembelajaran
dengan
gambar/video
yang akan
dilihat oleh
siswa di misi
pertama game
edukasi

7. Guru mengecek
pemahaman
dan memberikan
umpan balik
melalui misi-misi
game
selanjutnya yaitu
berupa misi
menyelesaikan
kuis, temukan
kebenaran dan
pilih gambar.

8. Guru menutup
kegiatan
pembelajaran
daring

5 Melaksanakan 1. Menghubungi Kegiatan Sebelum melaksanakan Berdo’a bersama


kegiatan orangtua/ wali pembelajaran pembelajaran secara luring sebelum memulai Kegiatan ini akan
pembelajaran siswa yang tidak secara luring saya terlebih dahulu akan pembelajaran menguatkan nilai-
49

PPKn materi mengikuti dengan menghubungi orangtua yang secara luring ini nilai organisasi yaitu
memaknai pembelajaran memanfaatkan anaknya tidak mengikuti berkontribusi :
peraturan daring media belajar pembelajaran secara daring pada pencapaian
perundang- berupa LKPD dan dengan sopan dan santun misi pertama 1. Disiplin :
2. Menyiapkan
undangan secara bahan ajar cetak (Etika Publik: Sopan). SMPN 1 Daha Tindakan yang
luring bagi siswa daftar nama serta lembar Selatan yaitu : menunjukkan
yang terkendala siswa yang aktivitas Setelah itu saya menyiapkan “Meningkatkan perilaku tertib
pembelajaran terkendala atau pemantauan daftar nama siswa yang keimanan dan dan patuh pada
daringnya dengan tidak bisa belajar luring terkendala mengikuti ketakwaan berbagai
menggunakan mengikuti siswa. pembelajaran PPKn secara siswa” ketentuan dan
media LKPD dan pembelajaran daring pada hari itu agar peraturan.
bahan ajar cetak. jelas siswa mana saja yang Melaksanakan
PPKn secara
perlu dikunjungi untuk Pembelajaran 2. Religius; Sikap
daring. melakukan pembelajaran PPKn secara dan perilaku
3. Mengunjungi lanjutan secara luring di luring juga yang patuh
rumah siswa rumahnya masing-masing. berkontribusi dalam
dengan (Akuntabilitas: Kejelasan dalam melaksanakan
membawa media Target). pencapaian misi ajaran agama
belajar LKPD dan Saat berkunjung ke rumah kedua SMPN 1 yang dianutnya,
masing-masing siswa saya Daha Selatan toleran
bahan ajar cetak.
membawa media belajar yaitu : terhadap
4. Berdo’a bersama berupa LKPD dan bahan ajar Meningkatkan pelaksanaan
siswa sebelum cetak agar tujuan belajar semangat ibadah agama
memulai belajar siswa secara luring kebangsaan dan lain, serta hidup
luring. mencapai target bernegara bagi rukun dengan
5. Menyerahkan (Komitmen Mutu: siswa” pemeluk agama
LKPD dan bahan Efektifitas) serta lain.
mengunjungi rumah siswa
ajar cetak kepada
dengan mentaati protokol 3. Kerja keras;
siswa. kesehatan yang tertera pada Perilaku yang
6. Membimbing Keputusan Menteri menunjukkan
siswa selama Kesehatann Nomor
upaya sungguh-
belajar luring. Hk.01.07/MENKES/382/2020
50

7. Meminta siswa (Etika Publik: Taat pada sungguh dalam


dan orangtua Peraturan) mengatasi
siswa untuk berbagai
Saya juga membagi waktu
mengisi lembar hambatan
agar semua siswa yang tidak
aktivitas sebagai dapat mengikuti kegiatan belajar dan
bahan belajar daring sebelumnya tugas serta
pemantauan dapat saya kunjungi tanpa menyelesaikan
belajar. membeda-bedakan jarak tugas dengan
8. Menutup rumah siswa tersebut (Sila sebaik-baiknya.
pembelajaran Kedua - Kemanusiaan:
tidak diskriminatif;
luring
Nasionalisme)

Saat sebelum dan sesudah


melaksanakan pembelajaran
secara luring saya dan siswa
berdo’a bersama terlebih
dahulu. (Sila Pertama-
Ketuhanan Yang Maha Esa:
religius; Nasionalisme)

Sebelum menutup
pembelajaran secara luring
saya akan meminta siswa
dan orangtua siswa untuk
mengisi lembar aktivitas
sebagai bahan pemantauan
belajar dan tanggungjawab
saya melaksanakan
pembelajaran secara luring
(Antikorupsi:
tanggungjawab)
51

6 Mengevaluasi dan 1. Membuat kisi-kisi Alat evaluasi Saya akan mengevaluasi Melaksanakan Kegiatan ini akan
menilai hasil soal berupa soal di hasil pembelajaran evaluasi dan menguatkan nilai-
pembelajaran 2. Membuat soal di google classroom berpedoman pada menilai hasil nilai organisasi yaitu
PPKn secara google classroom dan soal cetak PerMenDikBud No.23 Tahun belajar siswa :
daring dan luring 3. Membuat soal serta daftar nilai 2016 tentang standar secara daring Jujur; Perilaku yang
materi memaknai untuk kegiatan siswa. penilaian dengan urutan yaitu maupun luring didasarkan pada
peraturan luring saya membuat kisi-kisi soal berkontribusi upaya menjadikan
perundang- 4. Membuat kunci dengan teliti (Komitmen dalam dirinya sebagai
undangan di kelas jawaban mutu) agar dapat dihasikan pencapaian misi
VIII. 5. Membuat rubrik soal yang sesuai dengan ketiga SMPN 1 orang yang selalu
penilaian indikator pembelajaran dalam Daha Selatan dapat dipercaya
6. Melaksanakan RPP. Setelah membuat kisi- yaitu: dalam perkataan,
kegiatan ulangan kisi soal saya membuat soal “Mengoptimalkan tindakan, dan
harian siswa di google classroom dan soal pemanfaatan TIK pekerjaan.
secara daring dan untuk kegiatan luring dengan dalam
luring bahasa yang jelas dan pembelajaran”.
7. Melaksanakan mudah dipahami peserta Dan berkontribusi
penilaian hasil didik. (Komitmen mutu; pula dalam
ulangan harian efektif), membuat kunci pencapaian misi
siswa baik secara jawaban dan rubrik penilaian keempat SMPN 1
daring maupun secara mandiri (anti Daha Selatan
luring korupsi) dengan tujuan agar yaitu:
instrument penilaian dapat “Meningkatkan
digunakan untuk mengukur prestasi siswa
hasil belajar peserta didik sesuai bakat dan
secara efektif (Komitmen minatnya”.
mutu) dan memberikan hasil
penilaian yang adil (anti
korupsi). Bentuk soal dan
penilaian yang saya berikan
sama antara peserta didik
yang satu dengan yang
52

lainnya (nasionalisme :
tidak diskriminatif).

Saya juga bersikap terbuka


terhadap hasil penilaian
belajar siswa dengan
membagikan kepada siswa
rekap penilaian kelas
lengkap dengan jawaban
siswa yang benar dan salah
(Akuntabilitas: transparan)
serta mengkomunikasikan
hasil penilaian belajar siswa
kepada masing-masing
orangtua/wali siswa dengan
bahasa sopan dan santun
(Etika Publik: Sopan)

7 Melaksanakan 1. Mendata siswa Laporan Hasil Di awal kegiatan ini saya Pelaksanaan Kegiatan ini akan
tindak lanjut hasil yang akan Remedial Siswa akan memilah siswa dengan tindak lanjut hasil menguatkan nilai-
pembelajaran mengikuti tidak diskriminatif untuk pembelajaran ini nilai organisasi yaitu
PPKn secara akan :
kegiatan mengikuti pengayaan.
daring dan luring berkontribusi
materi memaknai remedial dan (Nasionalisme: Tidak dalam 1. Disiplin :
peraturan pengayaan Diskriminatif) pencapaian misi Tindakan yang
perundang- 2. Memberikan keempat SMPN 1 menunjukkan
undangan di kelas kegiatan Pada tahap ini saya Daha Selatan perilaku tertib
VIII. remedial dan memberikan remidial dan yaitu: dan patuh pada
pengayaan pengayaan untuk “Meningkatkan berbagai
prestasi siswa ketentuan dan
secara daring tercapainya mutu kepada
sesuai bakat dan peraturan.
maupun luring siswa agar makin menguat minatnya”. 2. Tanggung
3. Menyerahkan pemahaman tentang jawab; Sikap
53

hasil nilai pembelajaran. dan perilaku


kepada peserta (Komitmen Mutu: seseorang
didik Berorientasi Mutu) dalam
melaksanakan
4. Melaporkan hasil
tugas dan
pembelajaran Pada tahap ini saya kewajibannya
kepada Kepala memberikan penilaian terhadap diri
Sekolah terhadap hasil remedial dan sendiri,
pengayaan secara masyarakat,
transparan. lingkungan
(Akuntabilitas: Transparan) (alam, sosial
dan budaya),
negara dan
Pada tahap akhir saya akan Tuhan YME
melaporkan hasil kegiatan
pengayaan dan remedial
kepada Kepala Sekolah
dengan sopan.
(Etika Publik: sopan) Hasil
pengayaan juga saya laporan
dengan jujur (Antikorupsi:
Jujur)
54

C. Rancangan Penjadwalan Kegiatan Aktualisasi

Tabel 3.2 Jadwal Rencana Kegiatan


No Kegiatan Pelaksanaan Tempat
I. PERSIAPAN
1. Koordinasi dan konsultasi dengan coach 16, 23, 30 November Virtual
2020 dan 7 & 14
Desember 2020
2. Koordinasi dan konsultasi dengan mentor 18, 19, 20 November SMPN 1 Daha Selatan
2020
II. PELAKSANAAN
1 Melakukan revisi rencana pelaksanaan pembelajaran PPKn 18 s/d 20 November SMPN 1 Daha Selatan
materi memaknai peraturan perundang-undangan dengan
pendekatan pembelajaran daring dan luring. 2020
2 Membangun komunikasi yang baik dengan orangtua/wali 23 s/d 26 November SMPN 1 Daha Selatan
siswa sebelum melaksanakan pembelajaran PPKn materi
memaknai peraturan perundang-undangan di kelas VIII. 2020
3 Membuat media belajar Interaktif berbasis game edukasi 25 s/d 30 November SMPN 1 Daha Selatan
untuk pembelajaran dengan pendekatan daring dan LKPD
serta bahan ajar cetak untuk pembelajaran luring. 2020
4 Melaksanakan kegiatan pembelajaran PPKn di kelas VIII 1 Desember 2020 SMPN 1 Daha Selatan
materi memaknai peraturan perundang-undangan di
Indonesia secara daring melalui google classroom dan
whatsapp menggunakan media belajar interaktif berbasis
game.
5 Melaksanakan kegiatan pembelajaran PPKn materi 1 s/d 7 Desember SMPN 1 Daha Selatan
memaknai peraturan perundang-undangan secara luring
bagi siswa yang terkendala pembelajaran daringnya dengan 2020
menggunakan media LKPD dan bahan ajar cetak.
55

6 Mengevaluasi dan menilai hasil pembelajaran PPKn secara 8 & 10 Desember SMPN 1 Daha Selatan
daring dan luring materi memaknai peraturan perundang-
undangan di kelas VIII. 2020
7 Melaksanakan tindak lanjut hasil pembelajaran PPKn secara 15 Desember 2020 SMPN 1 Daha Selatan
daring dan luring materi memaknai peraturan perundang-
undangan di kelas VIII.
III. EVALUASI
1. Penyusunan laporan 19-20 Desember BKD, DIKLAT
2020
2. Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi 20 Desember 2020 BKD, DIKLAT

Anda mungkin juga menyukai