Anda di halaman 1dari 60

Lampiran 1.

Cover Laporan

LAPORAN PRAKTIKUM FOTO

3x4
ILMU PRODUKSI A NEKA TERNAK

Oleh :

Nama : Bagus Ezra Pradityatama

NIM : 195050100111050

Kelompok :G 4

Asisten :1.
2.
3.
4.

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020
Lampiran 2. Pembatas Setiap komoditi ternak
HASIL PENGAMATAN
Siklus hidup lebah

Tahapan metamorfosis lebah yaitu

1. Telur

2.larva

3.pupa

4.lebah

Lebah merupakan sekelompok serangga yang hidup nya berkelompok. Meskipun tidak
semua lebah hidup demikian, beberapa spesies tertentu ratu lebah hidup sendiri atau soliter.
Dan lainnya memiliki perilaku sosial atau berkelompok. Ciri fisik lebah yaitu memiliki 3
pasang kaki dan 2 pasang sayap. Dalam 1 kelompok yang disebut koloni terdapat 3 kasta
yaitu lebah ratu, lebah pekerja dan lebah jantan. Lebah merupakan faktor penting dalam
proses penyerbukan.

Daur hidup lebah yaitu daur hidup pada saat lebah menetas memasuki tahapan larva
berkembang menjadi pupa atau kepompong selanjutnya lebah akan menjadi lebah dewasa.
Lebah kemudian kawin dan menghasilkan telur lebah generasi baru yang mengalami siklus
yang sama berulang kembali. Di dalam spesies lebah yang hidup berkelompok lebah ratu
yang bertanggung jawab atas proses reproduksi dalam 1 koloni.

Tahapan metamorfosis sempurna lebah.

1. Fase telur

Pada fase ini dimulai saat lebah betina bertelur. Ratu lebah biasanya menaruh telurnya di
dalam sarang yang dibuat lebah pekerja dalam 1 koloni. Sarang lebah terdiri dari masing
masing sel yang dimana sel tersebut diisi oleh 1 telur lebah. Telur lebah menetas setelah 3
hari setelah proses bertelur.

2. .fase larva

Sesaat menetas posisi larva meringgung yang terdapat di sarang berbentuk belatung.
Makanan larva adalah serbuk sari yang dikumpulkan oleh lebah pekerja. Dalam 5 hari larva
tumbuh besar setelah memakan serbuk sari.larva tersebut akan tumbuh semakin cepat dan
berganti kulit sebanyak 5 kali yang selanjutnya menuju fase kepompong.

3. Fase kepompong

Lebah pekerja akan menutupi sarangnya dan menyegel pada tahap ini larva akan berubah
menjadi pupa. Fase pupa berlangsung 12 hari dan dalam waktu tersebut calan lebah
mengalami beberapa pembentukan dan penyempurnaan organ organ tubuh seperti mata,hati
dan sayap mulai terbentuk. Pada hari ke 12 lebah yang telah menyelesaikan fase pupanya.
Lebah akan memakan segelnya dan keluar menjadi lebah dewasa.

4. Lebah dewasa
Setelah melewati 3 fase tersebut lebah akan melakukan tugasnya sesuai kasta masing
masing. Lebah pekerja bertugas mencari makan. Lebah prajurit bertugas menjaga keamanan
sarang dan lebah ratu bertugas melakukan reproduksi dan berkembang biakan.

Kasta lebah

Didalam koloni lebah akan terbagi menjadi ratu lebah, lebah jantan dan lebah pekerja.
Sementara lebah pekerja terdiri atas lebah perawat, lebah pencari, lebah pengumpul.

1. Ratu lebah

Yang bertanggung jawab atas proses reproduksi dalam koloni lebah madu. Lebah ratu
merupakan satu-satunya lebah yang melakukan proses perkawinan karena di setiap koloni
hanya terdapat 1 lebah ratu. Memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dan panjangnya 1½
tubuh pekerja, tubuhnya berwarna hitam kecoklatan. Ratu lebah memiliki ciri mempunyai
mahkota di kepalanya. Lebah ratu dapat bertelur lebih dari 2000 telur per hari. Dan dapat
hidup dari 4 tahun sampai 5 tahun. Hal ini disebabkan lebah ratu mengkonsumsi royal jelly
sepanjang hidupnya. Dan hanya sekali melakukan perkawinan.

2. Lebah jantan

Lebah jantan bertugas hanya mengawini lebah ratu. Setelah itu, akan mati. Lebah jantan
adalah lebah telur yang tak berbuahi yang diberi makanan nektar dan madu. Jumlah lebah
jantan hanya terdiri ratusan. Lebah jantan memiliki ukuran yang lebah kecil dari lebah ratu
dan lebih besar dari lebah pekerja. Lebah jantan memiliki ukuran mata yang lebih besar.
Hidupnya ditompang oleh madu yang dikumpulkan lebah pekerja. Lebah jantan tidak
mempunyai pipa penghisap nektar dan tidak memiliki kantung polen dikakinya.

3. Lebah pekarja

Lebah pekerja yang berkelamin betina bertugas mengumpulkan serbuk sari dan nektar.
Madu merupakan produk hasil makanan muntahan nektar yang di simpan di dalam sarang
lebah sebagai makanan cadangan. Ada juga lebah betina yang bertugas membersihkan
sarang dan merawat telur lebah. Harapan hidup lebah ini hanya 3 bulan dan makan utama
lebah pekerja ini adalah madu. Lebah ini terbentuk dari telur yang terbuahi oleh sperma
yang disimpan dalam ovarium jumlahnya mencapai jutaan sperma.

4. Lebah perawat

Lebah pekerja yang bertugas khusus merawat anak lebah atau larva. Tugas lain lebah ini
memproduksi royal jelly dan memberi makan ratu lebah berupa royal jelly, polen dan madu.

5. Lebah pencari

Adalah lebah pekerja yang bertugas mencari sumber sumber polen, nektar dan propolis
disekitar sarang. Ketika mereka menemukan sumber makan mereka akan kembali ke sarang
dan akan menginformasikan kepada lebah pengumpul.

6. Lebah pengumpul
Bertugas mengumpulkan polen dari bunga yang lokasinya ditentukan oleh lebah pencari.
Pada saat lebah mengumpulkan polen lebah mencampur sedikit madu dari mulutnya. Dan
mengumpulkan pollen dan disimpan kedalam kantung pollen dan juga mengumpulkan
nektar dari serbuk sari.nektar yang terkumpul disimpan dalam sel madu yang terbuka. Sel
ini akan terbuka hingga nektar akan menguap dan terbentuklah cairan yang mengental dan
matang. Setelah matang cairan ini disebut mProduk hasil lebah

Produk hasil lebah

1. Madu

Lebah mampu mengubah nektar yang didapatnya dari berbagai bunga menjadi madu.
Nektar adalah sari bunga yang dihisap oleh lebah. Setelah kantung nektar penuh lebah
kembali lagi keaarangnya. Kemudian diproses dalam mulut dan perutnya dan perut lebah
terdapat enzim yang berfungsi untuk memecah bentukgula pada nektar. Hasil pengolahan
nektar ini diletakkan lebah pada sarangnya. Terjadilah madu.

2. Royal jelly

Adalah zat yang disekresikan oleh lebah pekerja yang digunakan sebagai makanan ratu
lebah dan larva madu. Zat ini dapat membantu ratu lebah pada saat proses prokreasi. Royal
jelly merupakan proses dari metabolisme lebah. Royal jelly diproses di kelenjar hipofaring
di dalam kepala lebah perawat dan dikeluarkan melalui leher.

3. .pollen

Merupakan serbuk sari bunga yang dihasilkan oleh lebah. Disimpan di kaki lebah yang
digunakan oleh lebah sebagai sumber protein.

4. Propolis

Adalah sejenis lem atau perekat Yang berasal dari getah pohon yang dicampurkan dengan
air liur lebah. Yang digunakan untuk menambal sarang lebah yang bertujuan untuk
mencegah dari serangan virus dan jamur. Propolis mengandung Zat antioksidan.

Perkandangan

Langah langkah membuat stup kandang lebah.

• Pertama kali membuat kotak pengeraman dengan menggunakan papan setebal 2


cm. Ukuran di bagian sisi dalamnya 46,5 cm x 36,5 cm x 24 cm. Di bagian sisi depan
berukuran 36,5 x 24 cm, pada bagian bawahnya dibuat lubang untuk lalu lintas lebah
dengan ukuran 10 cm x 1 cm.

• Di bagian bawah kotak pengeraman, dibuat papan alas (dasar) yang berukuran 53,5
cm x 40 ,5 cm, sehingga bagian sisi depan menonjol 3 cm. Tonjolan ini merupakan
tempat pendaratan lebah sebelum masuk ke dalam stup.
• Pada dua sisi bidang yang berhadapan berukuran lebar 36,5 cm, berjarak 3 cm, dari
atas dipasang bilah berukuran lebar 2 cm dan tebal 1,5 cm (3). Bilah ini digunakan
untuk menggantungkan frame sarang lebah (4), sehingga frame tersusun lebih rapi.

• Membuat kotak sarang madu (II) yang bagian dalamnya berukuran 46,5 cm x 36,5
cm x 26 cm. Kotak sarang madu ini sering disebut kotak super yang dipasang di atas
kotak pengeraman, dan dilengkapi bilah penggantung dan bingkai (frame).

• Di antara kotak pengeraman (I) dan kotak sarang madu (H) diletakkan penyekat dari
kawat kasa yang berlubang kecil-kecil I 4,2 mm (5). Penyekat ini berukuran 50,5 cm
x 40,5 cm. Penyekat ini berfungsi untuk menghalangi lebah ratu naik ke kotak sarang
madu, tetapi lebah pekerja masih bisa melewati lubang-lubang penyekat.

• Buat frame sarang lebah dari bahan papan yang berbentuk segi empat. Panjang
bagian atas (termasuk tonjolan) berukuran 45 cm, panjang bagian bawah (tempat
sarang madu) 43 cm , dan tinggi 20 cm. Papan frame berukuran lebar 2 cm, tebal 1
cm kecuali tebal papan bagian penggantungnya 2 cm.

• Di bagian atas deretan gantungan frame pada kotak madu teratas, dipasang penyekat
dari kawat kasa yang berlubang kecil agar lebah pekerja tidak dapat menerobos ke
atas (bagian tutup stup).

• Di atas kotak super dibuat atap agar kotak eram dan kotak madu terlindung dari
sinar matahari dan air hujan.

• Pengaturan sirkulasi udara dapat dilakukan dengan membuat jendela yang agak
lebar dan menutupnya dengan kawat kasa.

• Pada kotak lebah bersusun, di sisi bagian luar dipasang bilah untuk menyambung
antara kotak eram dan kotak sarang madu agar tidak mudah bergeser.

• Kotak stup dianjurkan ditempatkan di atas tiang penyangga tinggi 35 cm dari tanah.
Di sekitar tiang penyangga bisa ditebari kapur semut agar semut tidak masuk ke
dalam

• Stup
PEMBAHASAN

Lamerkabel (2011) Menyatakan bahwa Nektar adalah suatu senyawa kompleks yang
dihasilkan oleh kelenjar “ Necterifier” Tanaman dalam bentuk larutan dengan konsentrasi
yang bervariasi. Komponen utama dari Nektar adalah sukrosa, fruktosa, dan glukosa.
Disamping itu, dalam nektar terdapat zat-zat gula Lainnya seperti maltosa, melibiosa,
ratinosa,, serta turunan karbohidrat lain. Hal ini sesuai dengan praktikum Bahwa Lebah
mampu mengubah nektar yang didapatnya dari berbagai bunga menjadi madu. Nektar
adalah sari bunga yang dihisap oleh lebah. Setelah kantung nektar penuh lebah kembali lagi
keaarangnya. Kemudian diproses dalam mulut dan perutnya dan perut lebah terdapat enzim
yang berfungsi untuk memecah bentukgula pada nektar. Hasil pengolahan nektar ini
diletakkan lebah pada sarangnya. Terjadilah madu.

Chittka and Chittka (2010) Menyatakan bahwa Ratu hidup bertahun-tahun, menghasilkan
hingga 2.000 telur pada hari musim panas, dan tidak pernah mengunjungi bunga (atau
terlibat dalam aktivitas apa pun yang menyerupai '' pekerjaan '), sementara steril pekerja
biasanya hidup hanya selama berminggu-minggu, selama mereka terlibat serangkaian
spesialisasi dari membersihkan sel sisir, merawat induk, membangun sisir lilin, menjaga
pintu masuk sarang, dan, akhirnya, mencari makan untuk berbagai komoditas seperti nektar,
serbuk sari, air, dan resin. Hal ini sesuai dengan praktikum bahwa Ratu lebah Yang
bertanggung jawab atas proses reproduksi dalam koloni lebah madu. Lebah ratu merupakan
satu-satunya lebah yang melakukan proses perkawinan karena di setiap koloni hanya
terdapat 1 lebah ratu. Memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dan panjangnya 1½ tubuh
pekerja, tubuhnya berwarna hitam kecoklatan. Ratu lebah memiliki ciri mempunyai
mahkota di kepalanya. Lebah ratu dapat bertelur lebih dari 2000 telur per hari.

Rompas dan maramis (2015) Menyatakan bahwa Lebah merupakan organisme serangga
yang ramah lingkungan dan menguntungkan manusia karena berperan sebagai penyerbuk
tanaman. Hal ini disebabkan karena siklus hidup lebah mulai dari telur, larva, pupa sampai
imago berada di dalam sarang. Selain itu juga lebah (Apis sp.) dapat menghasilkan produk-
produk yang berguna untuk kesejahteraan manusia. Lebah madu (Honey bee) merupakan
serangga bermanfaat, yang mempunyai sifat yang khas yaitu bila tidak merasa ternganggu
tidak akan menyerang. Hal ini sesuai dengan praktikum bahwa Lebah merupakan
sekelompok serangga yang hidup nya berkelompok. Meskipun tidak semua lebah hidup
demikian, beberapa spesies tertentu ratu lebah hidup sendiri atau soliter. Dan lainnya
memiliki perilaku sosial atau berkelompok. Daur hidup lebah yaitu daur hidup pada saat
lebah menetas memasuki tahapan larva berkembang menjadi pupa atau kepompong
selanjutnya lebah akan menjadi lebah dewasa.
PENUTUP

Kesimpulan
 Produk hasil lebah yaitu madu
 Karakteristik Ratu lebah
 Siklus hidup lebah

Saran

Untuk kedapanyan dalam menyampaikan materi lebih di buat simple lagi dan waktu
untuk pretest, postest dan Lainnya agak diperlama sedikit.
DAFTAR PUSTAKA

Chittka, A., and L, Chittka. 2010. Epigenetics of Royalty. PloS Biology. 8 (11) : 1

Lamerkabel, J, S, A. 2011. MENGENAL JENIS-JENIS LEBAH MADU, PRODUK


PRODUK DDAN CARA BUDIDAYANYA. Logika. 9 (1) : 73

Rompas, J, J, I., dan R, T, D, Maramis. 2015. PENGGUNAAN METODE QUEEN


REARING TERHADAP PEMBENTUKAN SEL RATU APIS MELLIFERA
UNTUK PENGEMBANGAN PERLEBAHAN. Jurnal Zootek. 35(2) : 239
LAMPIRAN
HASIL PENGAMATAN

1. Bibit

a. Jenis ras

b. Ciri-ciri ras ulat sutera

c. Daur hidup ras ulat sutera

2. Ciri – Ciri Ras Ulat Sutera

a. Ras Eropa

Ciri – ciri : Kokon berbentuk bulat panjang

Bentuk tubuh besar

Serat sutera tebal

Ukuran panjang

Struktur halus

b. Ras Cina

Ciri – ciri : Kokon berbentuk oval lonjong

Bentuk tubuh sedang

Serat sutera tipis

Ukuran panjang

Struktur halus

c. Ras Jepang

Ciri – ciri : Kokon berbentuk kacang tanah

Bentuk tubuh sedang

Serat sutera tebal

Ukuran pendek

Struktur kasar
d. Ras Tropis

Ciri – ciri : Kokon berbentuk spindel

Bentuk tubuh kecil

Serat sutera tipis

Ukuran pendek

Struktur halus

3. Reproduksi

a. Sexing

Membedakan ulat jantan dan betina

Perbedaan ulat sutera jantan dan betina:

1. Jantan: Lebih kecil

Tanduk panjang

Masa hidup 10 hari

2. Betina: Lebih besar

Tanduk pendek

Masa hidup 7 hari.

Cara perkawinan :

Sex Ratio ngengat jantan dan betina 2:1

Kokon selesai dalam waktu 6 hari.

Panjang serat per kokon = 1.000-1.500 m.

b. Pengokonan

Pengokonan pada suhu 25⁰C dan kelembapan 60-70 %.

Ciri-ciri ulat yang mengokon:

1. Tidak nafsu makan

2. Bobot badan turun

3. Kotoran berwarna hijau


4. Mengeluarkan serat fibroin

5. Warna tubuh lebih transparan

c. Penetasan telur

Yang dipersiapkan

1. Kotak penetasan

2. Kain kasa

3. Kain putih hitam memberi reaksi terang gelap

Cahaya 18 jam/hari (sekitar 9 hari), pigmentasi kepala(bintik biru, pigmentasi sempurna (biru),
gelap(2- 3 hari), cahaya sejak pagi penetasan serentak

Pengaruh inkubasi telur mati, penetasan tidak baik ulat lemah bila:

1. Terlalu kering
2. Terlalu panas
3. Terkontaminasi: patogen

Makanan ulat sutera adalah murbei

1. Morus nigra
2. Morus alba
3. Morus multicaulis
4. Morus cathayana
5. Morus australis
6. Morus macroura

Macam – macam varietas murbei:

1. Murbei hitam (Morus nigra)

2. Murbei Putih (Morus alba L)

3. Murbei Tiongkok (Morus multicaulis)

4. Morus cathayana

Ciri – ciri murbei:

1. Morus nigra : - Ukuran paling kecil diantara semua jenis

- Pinggiran bergerigi
- Pangkal daun tumpul

- Batang berwarna hitam, tumbuh lurus, ramping, warna hijau kecoklatan

2. Morus alba L : - Ukuran lebih besar daripada Morus Nigra

- Pangkal daun membulat (membentuk waru)

- Batang lurus dan warna hijau keputihan

3. Morus cathayana : - Bentuk daun menjari

- Daun lemas

- Permukaan mengkilat

- Batang lurus dan berwarna hijau kelabu.

Pemberian pakan

Daun yang diberikan daun-daun muda yang telah diiris kecil-kecil, dengan waktu
pemberian

Setiap pagi hari. Sebelum diberi makan ulat ditaburi kapur kaporit untuk menghindari
jamur,

Pemberian maks 5% dari berat daun yang diberikan

Stadia 1 : Pakan daun 4-5

Stadia 2 : Pakan daun 6-7

Stadia 3 : Pakan daun 7-8

Stadia 4 : Daun + ranting

Stadia 5 : Daun + ranting

Perkandangan

Peralatan kandang:

1. Sasag atau kotak pemeliharaan dari kayu beserta rak (sebagai contoh rak kayu atau besi dibuat 8
tingkat dengan jarak tingkat 15-20 cm).

2. Thermometer bola basah bola kering (Thermohygrometer)


3. Keranjang daun

4. Gunting stek

5. Pisau perajang daun

6. Ember dan baskom plastik

7. Jaring untuk ulat berbagai ukuran

8. Ayakan plastik atau kantong dari kain untuk mengayak kapur

9. Bulu ayam/burung/bebek/angsa yang bersih

10. Sumpit bambu

Instar 1 : Temperatur 27-28⁰C dan Kelembapan 85-90%

Instar 2 : Temperatur 27-28⁰C dan Kelembapan 85-90%

Instar 3 : Temperatur 26⁰C dan Kelembapan 30%

Alat Pengokonan:

1. Rotary coconing frame

a. Pengokonan berputar.

b. Terbuat dari kayu atau karton

c. Bentuknya kotak

2. Improved hanging made of bamboo

Terbuat dari bambu

3. Twig encabanage

a. Alat kokon alami


b. Biasanya terbuat dari ranting tanaman

c. Tinggi kecacatan pada kokon karena alami

4. Straw bus encabanage

a. Terbuat dari jemari yang dibengkokkan

b. Paling sering digunakan di indonesia

c. Mempunyai ventilasi yang paling baik

d. Tinggi kecacatan pada kokon karena alami

Penyakit pada murbei:

1. Violet root rot disebabkan oleh jamur Helicobas Mompa

Penanganan :

a. Stek dicelupkan air kapur 20%

b. Dicelupkan air hangat 45 derajat selama 2 menit

c. Stek yang tumbuh disemprot 20% air kapur dan 15% formalin

2. White root rot disebabkan oleh jamur Rosellinianecartix

Penanganan :

a. Stek dicelupkan air kapur 20%

b. Dicelupkan air hangat 45 derajat selama 2 menit

c. Stek yang tumbuh disemprot 20% air kapur dan 15% formalin

3. Dogare blight disebabkan oleh jamur Diaporte

Ciri-ciri : daun cepat gugur dan cabang batang cepat mati.

Penanganan : memotong bekas yang terkena jamur dan diolesi kapur belerang

4. Megare blight disebabkan oleh jamur Gibbercliamoricilia

Ciri-ciri : daun cepat gugur dan cabang batang cepat mati.


Penanganan : memotong bekas yang terkena jamur dan diolesi kapur belerang

5. Powdery mildew disebabkan oleh jamur Phylactiniacolylea

Penanganan

Disemprot formalin 15% batang yang terkena jamur dan dibakar sedikit

PEMBAHASAN

Bindroo and Moorthy (2014) Menyatakan bahwa Keanekaragaman genetik B. mori berasal
dari hibridisasi dari asal geografis yang berbeda, terutama Jepang, Galur Cina, Eropa, dan
India, yang memiliki ciri khas sifat. Di antara empat strain geografis ini, ulat sutera asal
beriklim sedang menghasilkan jumlah barang yang lebih tinggi,serat sutra yang lebih kuat,
sedangkan strain tropis lebih kuat, toleran terhadap beban patogen, dan tahan terhadap
penyakit. Namun, strain tropis menghasilkan sutra dalam jumlah rendah lebih kasar dan
lebih lemah. Hal ini sesuai dengan praktikum bahwa jenis ras ulat sutera berasal dari
Jepang, Cina, Eropa, dan India, yang memiliki ciri khas sifat yang berbeda beda.

Andadari dan sunarti (2015) Menyatakan bahwa Penelitian ini dilakukan dengan Tujuan untuk
mendapatkan bibit ulat sutera Unggul melalui persilangan antara galur Dari ras Cina dan ras Jepang.
Bibit ulat Sutera yang diharapkan adalah bibit yang Mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap
berbagai kondisi lingkungan dan menghasilkan kualitas kokon yang baik yaitu kokon yang
menghasilkan rasio kulit kokon tinggi. Selain itu bibit tersebut diharapkan juga mempunyai telur
yang banyak dengan daya tetas yang cukup tinggi. Hal ini sesuai dengan praktikum bahwa big it ulat
sutera yang memiliki daya tetas tinggi dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan akan menghasilkan
kualitas kokon yang bagus.

Hartati dan Umar (2012)Menyatakan bahwa beberapa jenis murbei yang unggul untuk pakan ulat
sutera, antara lain jenis Morus alba, Morus cathayana dan Morus multicaulis. Jenis tanaman yang
berpotensi untuk makanan ulat sutera yaitu Morus multicaulis dan Morus cathayana, karena kedua
jenis murbei memiliki keunggulan yaitu produksi daun tinggi, ukuran daunnya lebar, daunnya tidak
cepat layu dan memiliki kandungan protein yang tinggi. Hal ini sesuai dengan praktikum Morus
cathayana ukuran daunnya lebar atau menjari , daunnya tidak cepat layu dan memiliki kandungan
protein yang tinggi.
PENUTUP

Kesimpulan
 Jenis ras ulat sutra
 Bibit yang bagus menghasilkan kokon yang baik dan memiliki daya tetas yang tinggi.
 Karakteristik Morus Cathayana

Saran
 Untuk kedapanyan dalam menyampaikan materi lebih di buat simple lagi dan waktu untuk
pretest, postest dan Lainnya agak diperlama sedikit.
DAFTAR PUSTAKA

Andadari, L., Dan S, Sunarti. 2015. KUALITAS KOKON HASIL PERSILANGAN ANTARA ULAT
SUTERA (Bombyx mory L.) RAS CINA DAN RAS JEPANG. Jurnal Pemuliaan
Tanaman Hutan. 9 (1) : 44

Bindroo, B, B., and S, M, Moorthy. 2014. Genetic Divergence, Implication of Diversity, and
Conservation Of Silkworm, Bombyx mori. International Journal of Biodiversity. 3

Hartati., dan Umar. 2012. Pengaruh Pemberian Jenis Murbei Morus multicaulis dan Morus
cathayana Terhadap Produksi Kokon Ulat Sutera(Bombyx mori L.) Varietas
Lokal, Jepang, Cina dan Rumania. Jurnal Sainsmat. 1 (1) : 2
LAMPIRAN
HASIL PENGAMATAN

1. Pemilihan bibit

Criteria pemilihan kelinci

Kelinci sehat

 Wajah dan bulu bersinar

 Hidung kering

 BB seimbang

 Lincah dan aktif

Kelinci mudah

 Bentuk badan padat

 Pemeliharaan lebih dari 3 tahun

Induk produktif

 Punya 4 pasang kelenjar mamae

 Mampu mempertahankan anaknya 70%

1. Lokasi peternakan dan system perkandangan

Factor yang mempengaruhi lokasi peternakan

 Dekat dengan sumber air

 Deka dengan sumber pakan

 Temperature kandang 15-25℃

 Kelembapan 60-80%

 Dekat dengan daerah pemasaran

Syarat kandang

 Harus terkena sinar matahari

 Temperature 15-25℃
 Kelembapan 60-80%

 Terdapat ventilasi

 Alat kandang harus kering

Material kandang

 Kayu

 Beton

 Postal

Jenis kandang berdasarkan bentuk

 Battery

 Postal

 Ranch

2. Pakan

A. Jenis pakan

1. Hijauan = sumber serat

(diangin-anginkan terlebih dahulu)

2. Konsentrat

B. Nutrisi

1. Induk bunting
PK= 16 sampai 20 %
SK= 14 sampai 20 %
2. Induk non bunting
PK= 12 sampai 15 %
SK= 20 sampai 27 %
C. COPROPHAGY
D. Bentuk feses
4.Reproduksi
- Sexing
- Birahi
- Kawin
-Bunting
5. Penyakit
– Scabies
Penyebab: Sarcoptes scabies
sasaran: sekitar mata,hidung dan jari-jari kaki
Penangan: wormectin injeksi subkutan dosis 0,02ml/kg
- Eksim
Penyebab: penimbunan kotoran pada permukaan kulit
Sasaran pangkal ekor, punggung,pundak,leher,dan bagian belakang telinga
Penanganan: diafkir
- Kembung
Penyebab: kadar air yang tinggi pada pakan
Sasaran: perut
Penanganan: diolesi minyak kayu putih atau minyak goring pada perut
- Pilek
Penyebab: virus dan bakteri
Sasaran: system pernafasan kelinci
Peanganan: dienduskan bawang merah,pemberian antiseptic pada hidung
- Berak darah
Penyebab: Protozoa Elmiria
Sasaran: usus
Penanganan: toltradex 0,14ml/kg
- Mastitis
Penyebab: Staphylococus.sp
Sasaran: ambing dan putting
Penanganan: kandang steril,ditusukputing dengan jarum steril
PEMBAHASAN

Brahmantiyo, dkk (2014) Menyatakan bahwa Kelinci Rex merupakan kelinci yang Dapat
menghasilkan kulit rambut (fur) berkualitas dengan perdagingan yang baik sehingga dikenal sebagai
kelinci dual purposes. Kelinci Rex juga banyak dikembangkan sebagai kelinci hias yang banyak
diperlombakan Karena kehalusan rambutnya menyerupai beludru. Hal ini sesuai dengan hasil
praktikum bahwa pemilihan bibit yang sehat dan berkualitas akan menghasilkan anakan yang
berkualitas juga dengan contoh kelinci Rex.

Marhaeniyanto dan susanti (2017) Menyatakan bahwa Kelinci mengkonsumsi hijauan Dan pakan
konsentrat. Kelinci mengkonsumsi limbah sayuran Seperti kangkung, sawi, daun wortel, Kubis/kol.
Hijauan untuk pakan kelinci Diberikan dalam bentuk segar. KemamPuan kelinci mencerna serat kasar
dan Lemak makin bertambah setelah kelinci Berumur 5-12 minggu. Untuk Menunjang
produktivitasnya, kelinci Perlu mendapatkan konsentrat. Hal ini sesuai dengan praktikum bahwa
pakan untuk kelinci yaitu konsentrat dan hijauan

Okumu, et al (2015) Menyatakan bahwa Penyakit kelinci disebabkan oleh agen yang dikenal
termasuk bakteri, parasit, protozoa, jamur, virus, genetika dan defisiensi nutrisi Seperti flu. Namun,
penyebab lain-lain yang terdiri dari fisik dan agen bahan kimia seperti trauma, dingin, panas dan racun
juga telah dilaporkan menyebabkan penyakit pada kelinci. Hal ini sesuai dengan praktikum bahwa
Penyakit kelinci yang disebabkan oleh virus dan bakteri adalah pilek atau flu.
PENUTUP

Kesimpulan
 Kelinci Rex Merupakan Salah satu bibit yang menghasilkan kualitas kulit rambut yang bagus
dan pedagingan yang berkualitas.
 Pakan kelinci yaitu konsentrat dan hijauan
 Penyakit Flu pada kelinci

Saran

Untuk kedapanyan dalam menyampaikan materi lebih di buat simple lagi dan waktu untuk pretest,
postest dan Lainnya agak diperlama sedikit.
DAFTAR PUSTAKA

Brahmantiyo, B., S, M. A., dan M, Yamin. 2012. Sifat Fisik dan Kimia Daging Kelinci Rex dan
LOCAL. Jurnal Peternakan Indonesia. 16 (1) : 2 -3

Marhaeniyanto, E., dan S, Susanti. 2017. Penggunaan Konsentrat hijau untuk Meningkatkan
Produksi Ternak Kelinci New Zealand White. Doi. 27 (1) :29

Okumu, P, O., P, K, Gathumbi., D, N, Karanja., L, C, Bebora.,J, D, Mande., J, K, Serem., M, M,


Wanyoike., C, Gachuiri., R, N, Mwanza., and S, K, Mailu. 2015. Survey of Health
Status of Domestic Rabbits in Selected Organized Farms in Kenya. Inter J Vet Sci.
4 (1) :15
LAMPIRAN
HASIL PENGAMATAN

1. Syarat Perkandangan Burung Walet

Burung walet memiliki nama latin Collocalia fuciphaga. Burung wallet membuat sarangnya dengan
air liurnya sendiri. Secara alamiah, burung walet tinggal di dalam gua yang berada di daerah berkapur.
Walet memiliki insting yang kuat untuk memilih tempat tinggal yang nyaman dan aman dari predator.
Walet lebih memilih tempat tinggal yang lembab, sunyi, gelap dan jauh dari keramaian. Walet juga
membuat sarangnya di dalam rumah yang kondisinya mirip dengan gua, yang biasa disebut sebagai
rumah walet. Pemilik rumah walet umumnya keberatan apabila melakukan penelitian di rumah
waletnya. Karena untuk mencegah rumah waletnya dieknali orang dan untuk menghindari pencurian
sarang walet dan untuk mencegah terganggunya populasi walet.

Syarat habitat lingkungan burung walet:

• Jauh dari permukiman: biasanya untuk tempat pembuatan sarang burung walet haruslah di
tempat yang sedikit terpencil, jauh dari kerumunan dan keramaian dengan suhu pada daerah
tersebut adalah 24-26oC dan kelembapan udara sekitar 80-95%. Persiapan bangunan rumah
walet: biasanya untuk memancing walet yang akan diundang, rumah walet diberi lubang dan
tempat keluar masuk walet. Lubang tempat keluar masuk walet ini sangat bervariasi. Sarang
walet yang terbaik adalah semakin jauh dan semakin tinggi.

• Hindari membangun rumah walet di kawasan ketat persaingan: hal ini dilakukan agar bibit
walet dan sarang walet dapat kita perhatikan dan kita kendalikan.

• Daerah dengan curah hujan tinggi: daerah ini merupakan daerah yang ideal untuk
membangun rumah walet. Semakin sering hujan, maka semakin baik pula kelembapan daerah
rumah walet. Selain itu, daerah dengan curuh hujan tinggi akan menimbulkan banyak serangga
sebagaoi pakan walet. Siklus hujan yang baik akan me buat burung walet teratur dalam
membuang sarang.

• Dekat dengan sumber air: kawasan dekat dengan sumber air akan memudahkan walet dalam
mencari makan dan minum, sehingga kawasan sumber air akan dipenuhi oleh populasi walet di
soore hari untuk mencari makan dan minum. Kawasan dekat air ini harus bersih dan tidak
tercemar.

• Daerah perkebunan dan persawahan: daerah ini sangat disukai oleh walet karena daerah
perkebunana dan persawahan adalah tempat walaet dalam mencari makan, seperti di kebun
sawit dan kebun buah buahan karena banyak serangga sebagai sumber makan walet.

• Gua dan tebing: walet suka mmebuat sarang di tempat ini karena jauh dari predator dan
hama, dan dekat dengan sumber makan dan minum.
Pembibitan walet: awal dari pembibitan walet adalah dengan memancing burung walet dengan suara
burung walet. Dengan mengecat bangunan dengan warna yang terang pada bagian atasnya, akan
menarik perhatian burung walet. Walet lebih suka bersarang ke arah timur dan utara. Butuh waktu 10
hari untuk walet membangun rumah mereka. Dengan menggunakan papan sebagai rumah buatan
mereka, itu tidak menjamin karena walet akan mendorongnya untuk membuat rumah di dekatnya.
Pancingan burung walet dilakukan pagi hari, sebelumnya dimasukkan telur yang akan dierami burung
walet.

2. Sumber pakan wallet

Makanannya adalah serangga serangga kecil yang Ada di daerah Persawahan tanah terbuka, hutan dan
pantai/perairan.

Beberapa cara untuk menghasilkan serangga adalah

• Menanam tanaman dengan tumpang sari

• Budidaya serangga yaitu kutu gaplek atau nyamurk

• Membuat kolam dipekarangan rumah wallet

• Menumpuk buah buah busuk di pekarangan rumah

3. Pemanenan sarang wallet

Dapat dilakukan sebanyak 2x, 3x, 4x dalam setahun, tergantung cara panennya

Panen rampasanrampasan, mengartikan bahwa sarang wallet siap untuk dipakai ber telur namun,
pasangannya belum siap bertelur. Cara tadi memiliki banyak keuntungan karena jarak panen cepat.
Kemudian kualitas sarang wallet lebih bersih dan produksinya lebih banyak. Namun, memiliki
kelemahan yaitu tidak ada peremajaanperemajaan, induk wallet cepat lelah, kemudian kualitas
menjadi kecil karena air liurnya tidak mengimbangi kecepatan dalam pembuatan sarang.

4. Panen buang telur

Cara ini biasanya dilakukan setelah burung wallet membuat sarang dan bertelur dua butir. Biasanya
telur akan di buang dan hanya sarang yang diambil. Keuntungan Cara panen ini karena panen dapat
dilakukan sampai 4 kali dalam setahun. Kualitas sarangnya lebih baik dibandingakan dengan panen
rampasan. Kelemahan nya adalah burung wallet tidak memiliki waktu untuk menetaskan telur.
PEMBAHASAN

William (2011) Menyatakan bahwa Persyaratan lingkungan lokasi kandang adalah Persawahan,
padang rumput, hutan-hutan terbuka, pantai, danau, Sungai, rawa-rawa merupakan daerah yang paling
tepat untuk berburu Makanan bagi walet. Hal ini sesuai dengan praktikum bahwa Daerah perkebunan
dan persawahan: daerah ini sangat disukai oleh walet karena daerah perkebunana dan persawahan
adalah tempat walaet dalam mencari makan, seperti di kebun sawit dan kebun buah buahan karena
banyak serangga sebagai sumber makan walet.

Ayuti, dkk (2016) Menyatakan bahwa habitat makro sangat penting bagi kelangsungan hidup Burung
Walet karena serangga pakan Burung Walet bergantung pada kondisi habitat makronya yang terdiri
dari area bervegetasi dan berair. Ketersediaan serangga pakan Burung Walet tersebut bergantung pada
kondisi iklim dan luasnya lokasi habitat serangga sebagai penyedia tempat dan makanan. Hal ini
sesuai dengan praktikum bahwa Sumber pakan wallet Makanannya adalah serangga serangga kecil
yang Ada di daerah Persawahan tanah terbuka, hutan dan pantai/perairan.

IRWAN (2019) Menyatakan bahwa Panen buang telur Cara ini dilaksanankan setelah burung
membuat sarang dan bertelur dua butir. Telur diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. Pola
inimempunyai keuntungan yaitu dalam setahun dapat dilakukan panen hingga 4 kali dan mutu sarang
yang dihasilkan pun baik karena sempurna dan tebal. Adapun kelemahannya yakni, tidak ada
kesempatan bagi walet untuk menetaskan telurnya.

IRWAN (2019) Menyatakan bahwa Panen Rampasan Cara ini dilaksanakan setelah sarang siap
dipakai untuk bertelur, tetapi pasangan walet itu belum sempat bertelur. Cara ini mempunyai
keuntungan yaitu jarak waktu panen cepat, kualitas sarang burung bagus dan total produksi sarang
burung pertahun lebih banyak.
PENUTUP

Kesimpulan
 Syarat Perkandangan Burung Walet
 Pakan wallet
 Panen buang telur
 Pemanenan sarang wallet berupa panen rampasan

Saran

Untuk kedapanyan dalam menyampaikan materi lebih di buat simple lagi dan waktu untuk pretest,
postest dan Lainnya agak diperlama sedikit.
DAFTAR PUSTAKA

Ayuti, T., D, Garnida., dan I, Y, Asmara. 2016. IDENTIFIKASI HABITAT DAN PRODUKSI
SARANG BURUNG WALET (Collocalia fuciphaga) DI KABUPATEN LAMPUNG
Timur. Identifikasi Habitat dan Produksi Sarang Burung Wale. 8

Irwan. 2019. DAMPAK RUMAH WALET TERHADAP PENINGKATAN


KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA TAKKALALA. SKRIPSI. 31

Irwan. 2019. DAMPAK RUMAH WALET TERHADAP PENINGKATAN


KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA TAKKALALA. SKRIPSI. 30

William, D. 2011. STUDI KOMPARASI BUDIDAYA BURUNG WALET DI


KECAMATAN SINGKAWANG TENGAH DAN KECAMATAN
SINGKAWANG SELATAN. Skripsi. 37
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai