Anda di halaman 1dari 4

q

KONAS PDFI 2015

KEMATIAN PASCA TRAUMA KEPALA:


ANTARA KEMATIAN AKIBAT ABSES OTAK DAN MEMAR OTAK
Dt. dt. Rika Susanti, Sp.F
Bag an Forensik Fakultas Kedokteran UNAND/KS[,4 Forens k RSUP Dr. I\/].Djamll Padang

t ih a su sa nh 1 97 6@ y a h ao. com

PENDAHULUAN TerJa_ Tdl o,'oprs pada abses olak


Pada saat ini dengan kemajuan ilmu addldh pada <aal p6nbu\aan duranarp'
pengetahuan darl tekno ogl, orang ditemukan cairan pus dalam jumlah yang
mendapatkan pembuktian secara ilmiah banyak warna kehijauan ke uar dari bag an
yang disebul saksl diam (silent wilness). posterior cerebrum, hemisfer kanan, pada
Disini d perlukan peran ahli dalam sereoelun ida( drlanL(a_ (elai_a_
memeriksa barang bukti (corpus delcti) tampak gambaran kapsul kalogen yang
secara ilmiah, sehingga barang bukti menqelrlnq rn! yanq nekrosls
tersebut dapat berguna sebagai petunjuk I\,4ernar otak adalah resapan darah pada
123 jaringan otak yang terjad aklbat traurna
tentang apa yang telah terjadi.
Pada kasus kasus lertentu untuk tJnpu, pdda ^apala. N,'le\dn cre rari
pendalaman pembahasan kasus, maka karena memar otak, identik dengan
rneka_rsne nal dperLrkan secara pasri. kernatian tidak wa)at Gambaran
Untuk kematian yang terjad di Rumah makroskopis tampak resapan darah pada
Sakit, ada kalanya terdapat perbedaan ja ngdn oldl oid.d_ya uga drs-.14r
rr r2
antara diagnosa dokter yang merawat dengan perdarahan sub arachnoid.r0
dengan nekanisme mali yang d temukan
dar hasil autopsi. Hal ini tentu akan LAPORAN KASUS
meniad suatu permasalahan dida am Seoranglaki laki usia 50 tahun dduga
penanganan kasus. melakukan pencurian dan merupakan
Cedera kepada ataLr kekerasan tumpul buronan poiisi. Pada saat akan drtangkap
kepala merupakan sebab kemat an korban ari. Sampai pada lurang dengan
terbanyak pada kasus - kasus yang ketinggian ebh kurang 10 meter korban
diperiksa di Bagian Forens k. Sebab rnelompat. Saat jtu lengan korban patah
kematian karena cedera kepala akan dan korban tetap sadar. Untuk pengobatan
menimbu kan beberapa mekanisme maii engan yang patah, korban dibawa ke
diantaranya bsa menyebakan perdarahan, RSUD, selesai pengobatan korban
memar otak atau abses otak.4 ia_gcung dibdwa ke tdhdna_ poisi Seki(ar
Abses oldr aoalah suaru pro,p\ nfplsr 24 Ja-n seralah (aiadian (orban .renga arr
dengan pernanahan yang terlokalisir penurunan kesadaran, lau korban dibawa
dlantara jaringan olak yang disebabkan l. RS B"aydnghard P"da-g ddn dirdwat
oleh berbagai macarn variasi bakteri dan selama 3 hari. Kondisi korban semakn
protozoa.s Faktor preclisposisi dan nenb-ruk. se a_jutnyd druj-k (e RSUP
penyebab tersering adalah infeksi telinga Dr.[.4.Djami.
tengah (65%), mastordtis, abses otak pada l_iasi pemeriksaan Di RSUP M Djamil :
lobus parielals bisa terjadi secara kesadaran sopor suhu 37,5'C keadaan
hematogen, bisa teiadi karena fokus umum sakjt sedang. Pada kepala sisi kir
rnfeks akibat trauma kepala atau fokus terdapat rnemar. Pemeriksaan neurologis
infeksr pada organ larn. Trauma kepala daLam batas normal, perneriksaan
merupakan penyebab abses otak yang aboralorium Hb= 8,39r%, yang lain dalam
paling larang terjadi.Angka penyebab batas norma . Hasi CT Scan tampak les
kematian akibai abses otak masih cukup "ipodan- dpnga_ b"Las lda\ teg.s p nqgi'
-qq yd ru '00;-6000 a a, .a d- rala 400i. ireguler yang dikelililrgi oleh daerah

ltl

t_
KONAS PDFI2O16

F pooers yang oerbalac leqas. pinggi Lebih kurang 24 jam setelah kejadian
reguler di parieto temporooks piia , dengan korban mengalamr penurunan kesadaran.
no (r/ su,(. dan gir nenverroit.
1p ql_i1 Hal ini kemungkinan besar disebabkan o eh
kesan: susp abses serebrl, Diagnosa adanya perdarahan yang tidak terlalu
perawatan adalah iniracranial abses dan banyak yang dialani (orban. hal i_i 5es-di
hematur. Setelah 6 hari perawatan korban dengan temuan autopsi, d mana ditemukan
meningga . perdarahan dan bekuan darah minimal
n-enrnla LntLk dilakukan autoosi pada kepala sisi kiri. Setelah korban
^auargd
karena menurut infonnas yang didapat mengalami penurunan kesadaran korban
bal'wa ^oroan 'nenrngga ka'ena sak t dibawa ke RS Bhayangkara. Selama
Selanjutnya datang surat permintaan VeR perawaun o' RS Bhayangka a dragnosrs
dari penyidik untuk dilakukan autopsi. pasl be urr bisa d.reqaha.. Tiqd hdri
Pddd per.erLsaan luar ditemu(dn proseq perawatan dr RS Bhayangkara korban
penyembuhan luka ecet pada dahj, lengan dirujuk ke RSUP Dr. IV.Djamil karena
oan tungkai sada parah tulang lengdn k'ri. kondis korban mernburuk.
Pada perneriksaan dalam ditemukan cairan Kondisi saat masuk ke RSUP Dr.M.Djamil
daam rongga perut jlmlah 1,1 l/ter, paru kesa dddn (opor. keadaa' u'n,r.r sedang.
kir edema, selaput lendir kandung kemih Korban mengalamj anemia, hal ini bisa
bagian dalam terdapal permukaan yang disebabkan oleh proses perdarahan pada
kasar dan berbenjol. Pada daerah kepala kepala. Berdasarkan hasll CT di dapat
ditemukan resapan darah pada k!lit kepala dugaan abses otak, sedangkan
Dagial dalan_ nua' pada kepala s:s; ki_ pemeriksaan lain tidak drtemukan kelainan
relLas \earan rpngah. tLla g .engkorak pada otak. Adanya cedera pada kepala
utuh, selaput keras otak utuh, ierdapat tidak bisa disingkirkan dengan dltemukan
dalah dan bekuan darah m nimal dibawah nenar pddd kepaa srs. kin. Daq_oss
seapLt {erds oLa\ sisr ki', olak beaqkah keda abses otak tidak bisa diiegakkan
€rddpdl 'nena. pada penampang olak hanya berdasarkan hasil CT Scan. Pada
besar sisi kiri, otak kecil tidak ditemukan kasus ini temuan autopsi pada kepala
kelainan. Hasil h stopatologi menunjukan menunjukan adanya tanda - tanda trauma
perdarahan pada otak besar. yailu perdaraha_ oada ku it kepdia
Sebab kematian pada kasus ini adalah perdarahan dibdwaF seldpul keras olak.
kekerasan lumpul pada kepala yang Pada otak ditemukan adanya memar
-leryebdb.an pe'darahan dan meTdr olak. iarinqan otak pada otak besar sisi kiri,
gambaran memar tampak sebagai daerah
PEMBAHASAN yang terdiri dari bercak - bercak berwarna
KasLs diaras adalah salah saL, lasu( kemerahan. Ha ini ieriadi akibai adanya
lahanan polisi yang rneninggal. Menurut irauma pada kepala yang mengakibatkan
keteranoan polisi korban melompal ke Lrauma pada olak. sedanqkan unruk abses
jurang pada saat terjadi pengejaran oleh otak biasanya ditemukan cairan nanah
polisi. Menurut kelerangan dari polisi akibat pada saal pengangkatan so aout keras
yang ditimbulkan dari situasi ini ada ah otak, daerah infeksi pada otak yang
patah tulang lengan kiri. Pada saat dike iingi oleh kapsul. Kondisi yang
lertangkap polisi me ihat adanya patah mengarah ke abses otak secara
tulang engan, kemudian korban dibawa ke nakro.\ops lioak drlanulan oada kas-s
RSUD hanya untuk mengobati patah tulang ini. Abses otak bisa disebabkan oleh
lengan saja. Sete ah selesai pengobatan beberapa hal seperti nfeksi telinga lengah,
patah tulang lengan, korban dibawa lagi ke mata, hidung, slnus serta rnfeks pada
tahanan po isi. Sementara terhadap korban wajah dan kepaa dda_ya rnleksr lidal
tidak diakukan obseruasi dan pengobatan dilemukan pada korban se ama masa
lerhadap cederd kepala yang dialari perawatan, baik dari anarnnesa mauplrn
korban. Padahal di tubuh korban dan dari has I pemeriksaan laboralorium.l3
orlepala ro'oapaI lu"d lecel dar nemar.

19
KONAS PDFI2O16

Cedera kepala iangsung yang Kecurigaan keluarga bahwa sebab mai


menyebabkan luka terbuka pada kepala bukan karena sakit ierbukti darr hasil
juga bisa sebagai pencetus abses otak, aLrtopsi. Sebab mati pada kasus ini adalah
kondisi ni juga tidak ditemukan pada kekerasan tumpul kepala yang
korban. Adanya proses nfeksi juga tidak menyebabkan memar otak-
lerlihat darl suhu tubuh korban yang selama Dapat disimpulkan bahwa, untuk
perawatan tidak tinggi serta hasil mengatahu sebab mati secara pasti adalah
pemeriksaan laboratorium. Diagnosis abses dengan melakukan dutopsi. Hal ini
olak pada perawalan lcbih dispbab(an dari disebabkan adanya kemungkinan
hasil CT Scan, ternyata hasll CT Scan luga perbedaan antara hasi lemuan dan
tidak bisa dipercaya sepenuhnya dalam diagnosis pasien berbeda dengan temuan
penegahan d agrosis l_i terbukI dari autops!-
perbedaan hasil pemeriksaan CT Scan
yang dibdndingldn dengdn Lemuan dulopsi. DAFTAR PUSTAM
Sehingga mekanisme mati karena abses 1. Amir A. ALtopsi Ted kolegal. Edisi le-
otak disingkirkan pada kasus ini.ra 2. i\,4edan:USU PRESSi 2001.
Pen'li.tadn untuk dilak-kan aulopsi 2. Sampurna B. SamsL Z. Si.,waja TD.
bermula dari keinginan keluarga korban, Peranan llmu Forensik dalam
kare-a me-ur.ll keterangan da ptha( RS. Penegakan Hukum ( Sebuah
korban dinyatakan meninggal karena sakil Pengantar). Jakarla: cetakan Ul; 2008.
yaitu akibat adanya abses otak. Sehingga 3. ldries A[,4. Pedoman llmu Kedokieran
keluarga menginginkan untuk dilakukan Fore-sik. Jakarla: B.nar-pa Aksara:
autopsi. Waiaupun keinginan awal 1997.
dilakLrkan autopsi adalah dari keluarga 4. Sikrun IVJ. Ransay DA. Foren5:u
tetapi autopsi yang diakukan tefiadap Pnatology ol ldu'nd com-no^ prob errs
korban bukan autopsi klinis. Autopsi klinik for the phatologist. USA: 2007.
dilakukan pada kematian wajar, dimana 5. Dorlan WA. Newmdr. (drr-s
tujuan autopsi adalah untuk penentuan Kedokteran. Jakafta: EGC; 2A02.
sebab mali tanpa ada unsur/dugaan tindak 6. Hakim, Adril A. Abses otak. Majalah
prdana pada proses kematian korban. Pada
(eookLeran Nusanlara. Vol 8Ji Dec
kasus ini, keluarga menyampaikan 2005.
permoho^an untuk dildku\dn autopsi 7. Xiang Y, Han. "Fusobacterial brain
kepada penyidik, sehingga akhirnya abscess' a review of five case and
penyidik memenuhi keinginan keluarga analysis ol poss ble phalogcnesis.
untuk dilakukan autopsi. Jenis autopsiyang Journal of Neurosurgeon: Vol 99; Oct
dilakukan adalah autopsi forensik, karena 2003.
kematian korban diduga ada unsur p dana. 8. Hayash' T. Buqchmaan C. N,4aleje D.
lvlengacu kepada ketentuan dalam KUHAP, Riesselmann B. Tsoko M. Brain
bahwa jika seseorang meningga karena abscess complicating drug abuse.
sualu tidak pidana maka seluruh tubuh Forensic Science lVed Phalol: 2012.
adalah barang bukti. Barang bukti L Cl'andraLanlh HV. Ka_chan A. Bala.aj
merupakdn milik Negard, dalan hdl n 8,4, Virupaksha HS, Chandlashekar
diwakili oleh penyldik. Seharusnya TN. Journal of Forensic and Legal
walaupun riddh ada perminraan dulopsi dar Medicine 20: 21 1 -21 6t 2A 1 3.
keluarga, maka peny dik harus menentLrkan 10. Ade son PD, Jenkins LW, Hamilton RL,
apakah d;per uka_ autops atau tidak. Rob.ctsaud P, Tran /P, Kochanek.
Bukdn hel,argd ya_g nene_ uhdn Letapi Histopathologic response of the
penyidik, malah jrka keluarga keberatan immature rat to diffuse traumatc brain
bisa drkenakan Pasal 222 KUHP. Dasar inju'y Journa ol ne-roLraLma I8(10)
hLkum dilak-kar aulopc. pada kas-s i-i 967-976:2401 .
adalah Pasal 133 KUHAP. 1'. Andriessen TMJC, Jacobs B, Vos PE.
Clinical characterist cs and

20
KONAS PDFI 2016

pathophysiological mechanisms of focal


and diffuse traurnatic brain injury. J.
Cel. N,,!ol. Med. '14(10): 2381-
2392:2010.
12. Anonim. Traumatic brain injury in New
Zealand. ln Traumatic Brain lnjury
Diaqnosls, Acule [/lanagement and
Rehabililation Chapter L New Zealand
Gudelines Group, pp 21-34;2006.
13. GlennE. Math sen and Patrick J- Brain
Abscces. Clinical infekslus diseases.25:
763-81; 1997.
14 Afandi D.Otopsi virtual. lvlajalah
Kedokteran lndonesia 59(7): 327 -332:
2009.
15. Begaz T. Traumatic brain injury (adult).
n Adamn JG, Emergency Medicine,
2"d ed. saunders, an lmprint of Elsevier
lnc.73t 625-632: 2013.
16. Bruns J, Hauser WA. The epidemioiogy
of traumatic brain injury: A review.
Epilepsia 44('10): 2-10; 2003.
17. Bullock MR, Hovda DA. lntroduction to
traumatic braininjury. ln Winn HR.,
Yaumans Neurological Surgery.
Saunders, an lmprint of Elsevier lnc.
3221 3267 -3269;2011 .

18. Di[,4aio DJ. Dimaio VJ. Forensic


pathology. New York: CRC Press;
1993.
19 carudadhri GV. Vedashree MK. Dikshit
PC, Khurana N. Grading of brain
contusions by modified method: An
aulopsy siudy. Scholals Journal of
Applied [/ed]cal Sciences 2(1D):357
360;2014.
20 Sande A, West C. Traumatic brain
nlury: A review of pathophysiology and
management. Journa of Veneterinary
Emergency and Crilical Carc 20(2):177-
190; 201O

2'l

Anda mungkin juga menyukai