Anda di halaman 1dari 17

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri


PENGARUH PELATIHAN DAN PENEMPATAN KERJA
TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS
PADA BADAN PUSAT STATISTIK
KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2016)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
pada Program Studi Manajemen

OLEH :
WULAN FITRI ARISANTI
NPM : 12.1.02.02.0437

FAKULTAS EKONOMI (FE)


UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UN PGRI KEDIRI
2016

Wulan Fitri Arisanti | 12.1.02.02.0437 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Wulan Fitri Arisanti | 12.1.02.02.0437 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Wulan Fitri Arisanti | 12.1.02.02.0437 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

PENGARUH PELATIHAN DAN PENEMPATAN KERJA


TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS
PADA BADAN PUSAT STATISTIK
KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2016)

Nama : Wulan Fitri Arisanti


NPM : 12.1.02.02.0437
Fak-Prodi : Ekonomi – Manajemen
Email : wulanf32@gmail.com
Dosen Pembimbing 1: Dr. Lilia Pasca Riani, S.E.,M.Sc.
Dosen Pembimbing 2: Bambang Agus Sumantri, S.IP.,M.M.

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi bahwa pelatihan dan penempatan kerja perlu dilakukan untuk
meningkatkan kinerja pegawai. Pelatihan adalah upaya sadar atau terencana untuk dapat memberikan
suatu wahana dan wawasan tentang cara mengerjakan pekerjaan sesuai orientasi kemajuan pekerjaan.
Akan berbeda pegawai yang memiliki ketrampilan tinggi dengan pegawai yang tidak memiliki
ketrampilan tinggi. Sedangkan penempatan merupakan suatu upaya untuk menyalurkan sumber daya
sebaik mungkin kedalam posisi yang tepat sehingga memberikan dampak positif bagi pegawai yang
bersangkutan maupun bagi perusahaan.
Permasalahan penelitian ini adalah (1) Apakah terdapat pengaruh signifikan pelatihan
terhadap kinerja pegawai Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri ? (2) Apakah terdapat pengaruh
signifikan penempatan kerja terhadap kinerja pegawai Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri? (3)
Apakah terdapat pengaruh signifikan pelatihan dan penempatan kerja secara simultan terhadap kinerja
pegawai Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik deskriptif. Pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian. Sampel yang yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah
46 orang dan dianalisis menggunakan regresi linier berganda dengan software SPSS for windows versi
20.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) pelatihan dan penempatan kerja secara parsial
berpengaruh siginfikan terhadap kinerja pegawai pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri. (2)
pelatihan dan penempatan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri.

Kata Kunci : Pelatihan, penempatan kerja, dan kinerja pegawai.

Wulan Fitri Arisanti | 12.1.02.02.0437 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

I. Latar Belakang dalam perusahaan adalah penempatan


Sumber daya manusia di dalam setiap pegawai. Penempatan pegawai
perusahaan merupakan salah satu faktor merupakan serangkaian langkah
penting dalam sebuah organisasi atau kegiatan yang dilaksanakan untuk
perusahaan untuk mencapai tujuan dan memutuskan apakah tepat atau tidaknya
sasarannya melalui usaha kooperatif seorang pegawai ditempatkan pada
sekelompok orang di dalamnya, posisi tertentu yang ada didalam
sehingga dapat dikatakan sumber daya perusahaan. Penempatan pegawai yang
manusia adalah salah satu faktor tepat merupakan cara untuk
penentu berhasil atau tidaknya suatu mengoptimalkan pengetahuan,
perusahaan dalam mencapai tujuannya. keterampilan, dan sikap menuju prestasi
Sumber daya manusia yang dimaksud kerja bagi pegawai itu sendiri. Hal ini
disini adalah pegawai, sehingga untuk sangat penting karena bagi suatu
tercapainya tujuan dari perusahaan perusahaan, penempatan pegawai pada
sangat tergantung pada bagaimana posisi yang tepat merupakan suatu hal
pegawai dapat mengembangkan yang utama karena erat hubungannya
kemampuannya baik dalam dengan kinerja pegawai dalam
mengembangkan pengetahuan, memberikan manfaat yang besar bagi
keahliannya, maupun sikapnya. Hal perusahaan. Menurut Teguh (2009:189)
tersebut diperlukan supaya kinerja dari penempatan merupakan suatu kebijakan
para pegawai dapat meningkat, pegawai yang di ambil oleh pemimpin suatu
mempunyai kecermatan dalam instansi atau bagian personalia untuk
pelaksanaan tugas, bertumbuh suburnya menentukan seorang pegawai masih
kerjasama antara berbagai satuan kerja tetap atau tidak ditempatkan pada suatu
yang melaksanakan kegiatan yang posisi atau jabatan tertentu berdasarkan
berbeda. Pegawai yang mempunyai pertimbangan keahlian, ketrampilan
pengetahuan, keahlian, dan sikap yang atau kualifikasi tertentu.
baik akan bekerja secara optimal, Fakta lain menyebutkan bahwa
sehingga perusahaan dalam mengelola penempatan pegawai pada Badan Pusat
sumber daya manusia dapat lebih efektif Statistik Kabupaten Kediri tidak sesuai
dan efisien. Salah satu aspek penting dengan bidang keahlian sehingga Badan
dalam mengelola sumber daya manusia Pusat Statistik mengadakan pelatihan.

Wulan Fitri Arisanti | 12.1.02.02.0437 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Penting bagi pegawai untuk memiliki dengan tanggung jawab yang diberikan
pelatihan dalam bekerja agar bisa kepadanya.
menampilkan pekerjaan yang optimal Bertolak dari latar belakang,
bagi diri sendiri dan perusahaan, gagasan dan situasi tersebut, penelitian
Pelatihan akan memberikan kesempatan ini mencoba mengkaji “Pengaruh
bagi pegawai mengembangkan keahlian Pelatihan dan Penempatan Kerja
dan kemampuan dalam bekerja agar apa terhadap Kinerja Pegawai (Studi
yang diketahui dan dikuasai dapat Kasus pada Badan Pusat Statistik
membantu pegawai untuk mengerti apa Kabupaten Kediri Tahun 2016)”
yang seharusnya dikerjakan dan
Identifikasi Masalah
mengapa harus dikerjakan, memberikan
Berdasarkan latar belakang yang telah
kesempatan untuk menambah
dipaparkan diatas maka peneliti ini
pengetahuan dan keahlian. Setiap orang
mengidentifikasikan pada masalah :
memiliki kemampuan masing-masing,
1. Penempatan posisi pegawai tidak sesuai
akan tetapi kemampuan yang dimiliki
dengan bidang keilmuan yang dimiliki.
belum tentu sesuai dengan spesifikasi
2. Perbedaan tingkat kedisiplinan antar
yang dicari dan dibutuhkan oleh
pegawai sehingga dapat mempengaruhi
perusahaan, maka dari itu penting bagi
kinerja pegawai.
perusahaan untuk melaksanakan
3. Hasil kerja yang kurang memuaskan
pelatihan agar pegawai tahu apa yang
menunjukkan kurangnya rasa tanggung
seharusnya dilakukan dan bagaimana
jawab dalam bekerja
melakukannya. Menurut Rivai
4. Karyawan yang memiliki kinerja rendah
(2009:226) pelatihan merupakan secara
menunjukkan perlunya pelatihan.
sistematis mengubah tingkah laku
5. Sarana yang dibutuhkan selama
pegawai untuk mencapai tujuan
kegiatan mampu mendukung
organisasi.
berlangsunya pelatihan.
Berkenaan mengenai pelatihan kerja
6. Materi pelatihan adalah materi-materi
dan penampatan kerja hal tersebut
yang baru, karena hasil dari pelatihan
sangat berpengaruh terhadap kinerja
bergantung pada materi yang
pegawai. Menurut Mangkunegara
dibutuhkan.
(2014:09) kinerja pegawai merupakan
7. Peserta dalam pelatihan diharapkan
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
adalah tenaga kerja yang dilatih.
yang dicapai oleh seseorang karyawan
dalam melaksanakan tugasnya sesuai

Wulan Fitri Arisanti | 12.1.02.02.0437 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Batasan Masalah Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas dan Berdasarkan rumusan masalah
identifikasi yang telah dipaparkan, maka tersebut maka dapat disusun tujuan dari
penulis membatasi masalah-masalah yang penelitian ini adalah :
akan dibahas dalam penelitian ini untuk 1. Untuk menguji dan menganalisis
menghindari luasnya ruang lingkup pengaruh signifikan pelatihan terhadap
permasalahan yang ditemui dalam kinerja pegawai Badan Pusat Statistik
penelitian. Pembatasan masalah dalam Kabupaten Kediri.
penelitian ini meliputi : 2. Untuk menguji dan menganalisis
1. Pelatihan berupa : metode, materi, pengaruh signifikan penempatan kerja
sarana, peserta, dan evaluasi pelatihan. terhadap kinerja pegawai Badan Pusat
2. Penempatan kerja diukur dari Statistik Kabupaten Kediri.
pendidikan, pengetahuan, ketrampilan, 3. Untuk menguji dan menganalisis
dan pengalaman. pengaruh signifikan pelatihan dan
3. Kinerja berfokus pada kualitas penempatan kerja, secara simultan
pekerjaan. berpengaruh terhadap kinerja pegawai
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka
II. METODE PENELITIAN
dapat dirumuskan permasalahan dalam
Penelitian ini menggunakan
penelitian ini sebagai berikut :
pendekatan penelitian kuantitatif.
1. Apakah terdapat pengaruh signifikan
Metode penelitian kuantitatif dapat
pelatihan terhadap kinerja Pegawai
diartikan sebagai metode penelitian
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri
yang berlandaskan pada filsafat
?
positivisme, digunakan untuk meneliti
2. Apakah terdapat pengaruh signifikan
pada populasi atau sampel tertentu,
penempatan kerja terhadap kinerja
pengumpulan data menggunakan
pegawai Badan Pusat Statistik
instrumen penelitian, analisis data
Kabupaten Kediri ?
bersifat kuantitatif atau statistik dengan
3. Apakah terdapat pengaruh signifikan
tujuan untuk menguji hipotesis yang
pelatihan dan penempatan kerja secara
telah ditetapkan, Sugiyono (2004:14).
simultan terhadap kinerja pegawai
Menurut Sugiyono (2011:115)
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri
populasi adalah wilayah generalisasi
?
yang terdiri atas obyek/subyek yang

Wulan Fitri Arisanti | 12.1.02.02.0437 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
mempunyai kualitas dan karakteristik Uji Validitas
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti Dapat diketahui bahwa nilai r
untuk dipelajari dan kemudian untuk hitung dari semua item lebih besar dari
ditarik kesimpulan. Populasi dalam pada r tabel dan semua bernilai positif. Hal
penelitian ini adalah pegawai yang ini berarti semua item yang ada dalam
bekerja di Badan Pusat Statistik variabel sudah valid.
Kabupaten Kediri sejumlah 46 orang.
Realibilitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2007:73)
Hal ini berarti bahwa pertanyaan
sampel adalah bagian dari jumlah dan
untuk seluruh item pertanyaan adalah
karakteristik yang dimiliki oleh
reliabel untuk pelatihan, penempatan kerja
populasi tersebut. Bila populasi besar,
dan kinerja pegawai
dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua polulasi yang ada (karena Uji Asumsi Klasik
keterbatasan dana, waktu dan tenaga), Sebelum menganalisis data untuk
maka penelitian dapat menggunakan membuktikan hipotesis terlebih dahulu
sampel itu, kesimpulannya akan peneliti melakukan uji asumsi klasik yaitu :
diperlakukan untuk populasi. Jadi a. Uji Normalitas
sampel adalah bagian dari populasi Menurut Imam Ghozali (2011:
yang akan dijadikan bahan penelitian. 160), uji normalitas bertujuan untuk
Teknik pengambilan sampel yang menguji apakah dalam model regresi,
digunakan adalah teknik sampling variabel penggangu atau residual
jenuh. Menurut Sugiyono (2009:122) memiliki distribusi normal. Seperti
Sampling jenuh adalah teknik diketahui bahwa uji t dan uji F
penentuan sampel bila semua anggota mengasumsikan bahwa nilai residual
populasi digunakan sebagai sampel. mengikuti distribusi normal. Jika
Sebelum digunakan, suatu angket asumsi ini dilanggar maka uji statistik
dalam penelitian harus diuji terlebih menjadi tidak valid untuk jumlah
dahulu. Uji coba instrumen dilakukan kecil.
untuk mengetahui apakah instrumen Normal atau tidaknya distribusi
yang disusun merupakan hasil yang data dilakukan dengan melihat nilai
baik, karena baik buruknya instrumen signifikansi variabel. Jika
akan berpengaruh pada benar tidaknya signifikansinya lebih besar dari alpha
data dan menentukan kualitas hasil 5%, maka menunjukkan bahwa
penelitian. distribusi data normal.

Wulan Fitri Arisanti | 12.1.02.02.0437 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
b. Uji Multikolinearitas regresi adalah jika signifikansinya
Menurut Ghozali (2011: 105), uji kurang dari 0,05.
multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi Analisis Regresi Linear Berganda
ditemukan adanya korelasi antar Karena peneliti ini bertujuan untuk
variabel bebas (independen). Model mengetahui hubungan sebab akibat antara
regresi yang baik seharusnya tidak variabel bebas(store atmosphere, lokasi,
terjadi korelasi di antara variabel dan harga) terhadap satu variabel terikat
independen. Jika variabel independen (keputusan pembelian) maka teknis
saling berkorelasi, maka variabel- analisis data yang digunakan adalah
variabel ini tidak ortogonal. Tolerance analisis regresi. Analisis data ini
mengukur variabilitas variabel menggunakan angka-angka (kuantitatif)
independen yang terpilih yang tidak dengan metode statistik. Dalam penelitian
dijelaskan oleh variabel dependen ini data yang dihimpun melalui kuesioner
lainnya. Nilai cut off yang umum selanjutnya akan di analisis dengan
dipakai untuk menunjukkan adanya menggunakan teknik analisis regresi linear
multikolinieritas adalah nilai tolerance dengan menggunakan variabel terikat (Y)
≤ 0,1 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. dan 3 variabel bebas (X1, X2, X3) seperti
yang dikemukanan oleh kotner,
c. Uji Heterokedastisitas natchsheim dan neter(2004) dengan
Menurut Ghozali (2005:105), “ uji persamaan sebagai berikut:
heterokedastisitas bertujuan apakah Y= a +β1.X1+ β 2.x2+β 3.x3+e
model regresi terjadi ketidaksamaan Pengujian Hipotesis
variance dari residual satu pengamatan Uji hipotesi dalam penelitian ini
ke pengamatan yang lain”. Jika dilakukan terhadap hipotesi statistik
varians residual dari suatu pengamtan menggunakan uji t dan uji F.
ke pengamatan lain tetep maka disebut a. Uji t (Persial)
homoskedastisitas, dan jika berbeda Menurut Ghozali (2011: 98), uji t pada
maka terjadi heteroskedastisitas. Maka dasarnya menunjukkan seberapa jauh
model regresi yang baik adalah yang pengaruh satu variabel penjelas atau
homoskedastisitas atau tidak terjadi independen secara individual dalam
heteroskedastisitas. Kriteria terjadi menerangkan variasi variabel
heteroskedasrisitas dalam suatu model dependen.

Wulan Fitri Arisanti | 12.1.02.02.0437 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 9||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dasar pengambilan keputusan Dasar pengambilan keputusan
(Ghozali, 2006) : (Ghozali, 2006) :
1) Dengan membandingkan nilai t 1) Dengan membandingkan nilai F
hitungnya dengan t tabel. hitung dengan F table
a) Apabila t tabel > t hitung, maka a) Apabila F tabel > F hitung, maka
H0 diterima dan Ha ditolak. H0 diterima dan Ha ditolak.
b) Apabila t tabel <t hitung, maka b) Apabila F tabel < F hitung, maka
H0 ditolak dan Ha diterima. H0 ditolak dan Ha diterima.
Dengan tingkat signifikansi (a = 2) Dengan menggunakan angka
5%) probabilitas signifikansi
2) Dengan menggunakan angka a) Apabila probabilitas
probabilitas signifikansi. signifikansi> 0,05, maka H0
a) Apabila angka probabilitas diterima dan Ha ditolak.
signifikansi > 0,05, maka H0 b) Apabila probabilitas signifikansi
diterima danHa ditolak. < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha
b) Apabila angka probabilitas diterima.
signifikansi < 0,05, maka H0
ditolak dan Ha diterima. Koefisien Determinasi (R2)
b. Uji F (Simultan) Koefisien determinasi (R2)
Menurut Imam Ghozali (2011: 98), uji dimaksud mengetahui tingkat ketepatan
F pada dasarnya menunjukkan apakah paling baik dalam analisis regresi, dimana
semua variabel independen yang hal yang ditunjukkan oleh besarnya
dimasukkan dalam model mempunyai koefisiensi determinasi (R2) antara 0 (nol)
pengaruh secara bersama-sama dan 1 (satu). Koefisien determinasi (R2)
terhadap variabel dependen. Uji F nol variabel independen sama sekali tidak
digunakan untuk mengetahui pengaruh berpengaruh variabel dependen. Apabila
signifikan variabel bebas (X) secara koefisien determinasi semakin mendekati
simultan terhadap variabel terikat (Y) satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel
sama halnya dengan uji t tadi, untuk independent berpengaruh terhadap
melakukan uji F dalam penelitian ini, dependent. Selain itu koefisien determinasi
peneliti menggunakan alat bantu dipergunakan untuk mengetahui presentase
berupa aplikasi software SPSS versi perubahan variabel terikat (Y) yang
20. disebabkan oleh variabel bebas (X).

Wulan Fitri Arisanti | 12.1.02.02.0437 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
III. HASIL DAN KESIMPULAN Tabel 1
Uji Multikolinieritas
a. Uji Normalitas
Variabel Tolerance VIF

Hasil analisis regresi linier Pelatihan 0,081 12,303


dengan grafik normal P-P Plot Penempatan Kerja 0,081 12,303
terhadap residual error model
Sumber : Data primer yang diolah
regresi diperoleh sudah
menunjukkan adanya pola grafik c. Uji Heteroskedastisitas
yang normal, yaitu sebaran titik Untuk mengetahui ada tidaknya
yang berada tidak jauh dari garis gejala heteroskedastisitas, dapat
diagonal. dilakukan dengan menggunakan grafik
heteroskedastisiitas antar nilai prediksi
variabel dependent dengan variabel
independent. Dari scatterplots dibawah
ini terlihat titik-titik menyebar secara
acak serta tersebar baik diatas maupun
dibawah angka 0 dan sumbu Y, hal ini
Gambar 1 Uji Normalitas dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedasitas pada model regresi,
b. Uji Multikoliniearitas sehingga model regresi layak untuk
Hasil analisis regresi linier dengan digunakan dalam melakukan pengujian.
uji multikolinearitas dilakukan Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
dengan menggunakan nilai VIF gambar 2 di bawah ini :
(Variance Inflation Factor) yang
tinggi pada variabel-variabel bebas
suatu model regresi, dan sudah
terbukti produk regresi tidak terjadi
multikoliniaritas karena
mempunyai nilai VIF < 10 dan
mempunyai angka TOLERANCE >
0,1.

Gambar 2
Uji Heteroskedasitas

Wulan Fitri Arisanti | 12.1.02.02.0437 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 11||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Analisis Regresi Linier Berganda akan mengakibatkan perubahan
Dalam penelitian ini analisis regresi kinerja pegawai sebesar 0,159 satuan.
linier digunakan untuk mengetahui Sebaliknya penurunan satu satuan
pengaruh pelatihan (X1), penempatan kerja pada variabel pelatihan akan
(X2), terhadap kinerja pegawai (Y), menurunkan kinerja pegawai sebesar
sebagaimana pada tabel 2 dibawah ini : 0,159, dengan asumsi-asumsi lain

Tabel 2
adalah tetap.
Uji Model Regresi Linier Berganda c. Nilai koefisien beta pada variabel
Coefficientsa penempatan kerja sebesar 1,075
Model Unstandardi Standardiz T Sig. berartii bahwa setiap perubahan pada
zed ed
Coefficients Coefficient variabel pelatihan kerja (X2) sebesar
s
satu satuan akan mengakibatkan
B Std. Beta
Erro perubahan kinerja pegawai sebesar
r
1,075 satuan. Sebaliknya penurunan
(Constant 4,03
3,470 ,860 ,000
) 4
satu satuan pada variabel penempatan
2,34 kerja akan menurunkan keputusan
1 Pelatihan ,159 ,068 ,247 ,024
0

Penempa 11,4
pembelian konsumen sebesar 1,075,
1,075 ,093 1,215 ,000
tan Kerja 97
dengan asumsi-asumsi lain adalah
data tabel 2 diatas dapat dibuat tetap.
persamaan regresi linier berganda sebagai d. Koefesien Determinasi (R2)
berikut :
Y = a+b1X1+b2X2 Tabel 3
=3,470+0,159X1+1,075X2 Koefesien Determinasi (R2)
Keterangan : Model Summary
b

a. Nilai konstanta sebesar 3,470 berarti


M R R Adjusted Std. Durbin-
bahwa jika variabel pelatihan dan o Square R Error Watson
d Square of the
penempatan kerja sama dengan nol, e Estima
l te
maka pengambilan keputusan
,980
1 a ,961 ,959 1,004 ,872
pembelian konsumen adalah sebesar
3,470. a. Predictors: (Constant), Penempatan Kerja,
Pelatihan Kerja
b. Nilai koefisien beta pada variabel
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
pelatihan sebesar 0,159 yang berarti
bahwa setiap perubahan pada variabel Dari data tabel 3 di atas koefesien
pelatihan (X1) sebesar satu satuan determinasi (R²) mempunyai besaran yang

Wulan Fitri Arisanti | 12.1.02.02.0437 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 12||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
batasnya adalah 0 ≤ R2 ≤1. Suatu R2 Dari tabel 4 diatas maka dapat
sebesar 0,959, sedangkan R2 yang bernilai dijelaskan sebagai berikut :
nol tidak ada hubungan antara variabel tak a. Pelatihan.
bebas dengan variabel yang menjelaskan.
Pelatihan memiliki tingkat
Pada persamaan regresi diperoleh
signifikansi sebesar 0,024. Dari
koefesien determinasi sebesar 0,959 atau
hasil uji t pada variabel pelatihan
95,9% sedangkan sisanya 4,1% dijelaskan
menyatakan bahwa signifikansi uji t
oleh variabel lainnya tidak dimasukkan
lebih kecil dari 0,05 dan koefisien
dalam model persamaan.
regresi mempunyai nilai positif
Pengujian Hipotesis sebesar 0,159. Sedangkan nilai t-
Untuk mengetahui ada tidaknya hitung yang diperoleh yaitu 2,340
pengaruh variabel bebas terhadap variabel lebih besar dari nilai t-tabel yaitu
terikat maka dilakukan pengujian terhadap 1,678. Berdasarkan hasil tersebut
hipotesis yang diajukan penelitian ini. maka H0 ditolak dan H1 diterima :
Metode pengujian terhadap hipotesis yang “artinya pelatihan (X1) berpengaruh
diajukan, dilakukan pengujian secara signifikan terhadap kinerja
simultan dan pengujian secara parsial. pegawai”
a. Uji t ( Parsial ) b. Penempatan Kerja.
Dalam perhitungan t hitung dibanding t Penempatan kerja memiliki
tabel dapat dilihat pada tabel 4 berikut: tingkat signifikansi sebesar 0,000.
Dari hasil uji t pada variabel
Uji t
penempatan kerja menyatakan
a
Coefficients
bahwa signifikansi uji t lebih kecil
Model Unstandar Standardi t Sig dari 0,05 dan koefisien regresi
dized zed .
Coefficient Coefficie mempunyai nilai positif sebesar
s nts
1,075. Sedangkan nilai t-hitung
B Std. Beta
Erro yang diperoleh yaitu 11,947 lebih
r
besar dari nilai t-tabel yaitu 1,678.
(Consta 3,47 4,03 ,00
,860
nt) 0 4 0 Berdasarkan hasil tersebut maka
Pelatiha 2,34 ,02 H0 ditolak dan H1 diterima :
,159 ,068 ,247
1 n 0 4
“artinya penempatan kerja (X2)
Penemp
1,07 11,4 ,00 berpengaruh signifikan terhadap
atan ,093 1,215
5 97 0
Kerja
kinerja pegawai”

Wulan Fitri Arisanti | 12.1.02.02.0437 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 13||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
1. Uji F (Simultan) Pembahasan
Untuk mengetahui tingkat Dari hasil penelitian ini menunjukkan
signifikansi pengaruh variabel- bahwa pengaruh pelatihan dan penempatan
variabel independet secara kerja signifikan. Artinya semakin tinggi
bersama-sama (simultan) terhadap pelatihan maka kinerja pegawai juga akan
variabel dependen dilakukan meningkat dan juga sebaliknya semakin
dengan menggunakan uji f test rendah pelatihan maka akan diikuti pula
yaitu dengan cara membandingkan semakin rendah atau buruknya kinerja
f hitung dan f tabel. pegawai tersebut.
Berikutnya mengenai penempatan

Tabel 4.13 kerja, semakin tinggi penempatan kerja


pegawai, maka semakin tinggi pula kinerja
Uji F
a pegawai tersebut, sebaliknya apabila
ANOVA
penempatan kerja menurun maka akan
Model Sum of df Mean F Si
Squares Square g. menyebabkan kinerja pegawai menurun
Regre
1068,531 2 534,266
529, ,00 atau memburuk.
b
ssion 566 0
Berdasarkan rentang skala dan analisis
1 Resid
43,382 43 1,009 regresi berganda diketahui bahwa pelatihan
ual

Total 1111,913 45
(X1), penempatan kerja (X2), secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
kinerja pegawai (Y). Artinya nilai
b. Predictors: (Constant), Penempatan Kerja,
Pelatihan Kerja pelatihan kerja dan penempatan kerja
Dari hasil perhitungan statistik yang mampu menjelaskan perubahan kinerja
menggunakan SPSS yang tertera pada pegawai, dengan tingkat keakuratan
tabel 4.13 diatas diperoleh nilai F sebesar sebesar 47,4%.
529,566 dengan tingkat signifikansi 0,000. 1. Pengaruh pelatihan terhadap kinerja
Nilai signifikansi yang dihasilkan tersebut pegawai
lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak dan Pelatihan menurut Mangkunegara
Ha diterima: artinya “pelatihan dan (2012:50) merupakan suatu proses
penempatan kerja secara simultan pendidikan jangka pendek yang
berpengaruh signifikan terhadap kinerja menggunakan prosedur sistematis dan
pegawai”. terorganisir dimana pegawai non
managerial mempelajari pengetahuan
dan ketrampilan teknis dalam tujuan

Wulan Fitri Arisanti | 12.1.02.02.0437 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 14||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
terbatas. Berdasarkan hasil penelitian Penempatan kerja menurut Teguh
variabel pelatihan mempunyai nilai (2009:189) merupakan suatu kebijakan
koefesien β sebesar 0,159 dengan nilai t yang di ambil oleh pemimpin suatu
tabel 1,678 ditemukan lebih kecil dari t instansi, atau bagian personalia untuk
hitung sebesar 2,340 dengan tingkat menentukan seorang pegawai masih
signifikan pada 0,024 menunjukkan tetap atau tidak ditempatkan pada suatu
bahwa pelatihan berpengaruh signifikan posisi atau jabatan tertentu berdasarkan
terhadap kinerja pegawai dengan pertimbangan keahlian, keterampilan
pengaruh yang diberikan sebesar 15,9 atau kualifikasi tertentu.
%, artinya semakin tinggi pelatihan Berdasarkan hasil penelitian variabel
maka semakin tinggi pula kinerja penempatan kerja mempunyai nilai
pegawai. koefesien β sebesar 1,075 dengan nilai t
Variabel pelatihan ini dibentuk oleh tabel 1,675 ditemukan lebih kecil dari t
lima indikator, menurut Rivai (2009: hitung sebesar 11,147 signifikan pada
240) indikator pelatihan kerja meliputi 0,000. menunjukkan bahwa penempatan
(1) materi yang dilatihkan (2) metode kerja berpengaruh signifikan terhadap
yang digunakan (3) sarana atau prinsip- kinerja pegawai dengan pengaruh yang
prinsip pembelajaran (4) peserta diberikan sebesar 17,5 %, artinya
pelatihan (5) evaluasi pelatihan. semakin tinggi penempatan kerja maka
Indikator tersebut adalah signifikan semakin tinggi pula kinerja pegawai.
sebagai pembentuk variabel pelatihan, Variabel penempatan kerja ini dibentuk
hal ini menunjukkan bahwa pegawai oleh empat indikator, menurut Teguh
menyadari bahwa jika pelatihan adalah (2009:189) indikator penempatan kerja
faktor terpenting karena dapat memberi meliputi (1) pendidikan (2) pengetahuan
kontribusi yang baik terhadap kinerja kerja (3) keterampilan kerja (4)
pegawai. pengalaman kerja.Indikator tersebut
Hasil penelitian ini mendukung adalah signifikan sebagai pembentuk
penelitian Prasetyo (2011), dibuktikan variabel penempatan kerja, hal ini
dengan adanya hubungan yang menunjukkan bahwa pegawai
signifikan antara pelatihan terhadap menyadari bahwa jika penempatan kerja
kinerja pegawai. adalah faktor terpenting karena dapat
2. Pengaruh Penempatan Kerja terhadap memberi kontribusi yang baik terhadap
Kinerja Pegawai kinerja pegawai.

Wulan Fitri Arisanti | 12.1.02.02.0437 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 15||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Hasil penelitian ini mendukung Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu.
(2009). Manajemen Sumber Daya
penelitian Riandy (2010), dibuktikan
Manusia Perusahaan Edisi
dengan adanya hubungan yang Kesembilan. Bandung. PT Remaja
Rosdakarya
signifikan antara penempatan kerja
terhadap kinerja pegawai. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu.
(2011). Perencanaan dan
3. Pengaruh Pelatihan dan Penempatan
Pengembangan Manajemen Sumber
Kerja Secara Simultan terhadap Kinerja Daya Manusia. Bandung : PT Refika
Aditama
Pegawai.
Dari hasil pengujian diperoleh nilai Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu.
(2012). Manajemen Sumber Daya
signifikansi F sebesar 0,000 yang
Manusia. Bandung : PT Remaja
berarti bahwa nilai signifikansi lebih Roskadaya
kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Dari data
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu.
tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 (2014). Evaluasi Kinerja SDM.
Bandung :PT Refika Aditama
ditolak dan Ha diterima: artinya
pelatihan dan penempatan kerja secara Prasetyo. (2011).
PengaruhPenempatan,Pendidikan, dan
simultan berpengaruh signifikan
Pelatihan terhadap
terhadap kinerja pegawai ” telah Kinerja Pegawai. Skripsi. Semarang
: Universitas Negeri Semarang
diterima.
Riandy. (2010). Pengaruh Penempatan
IV. DAFTAR PUSTAKA Kerja Terhadap Kinerja Pegawai.
Skripsi.Yogyakarta : Universitas
Negeri Yogyakarta
Aurikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Paktek. Rivai, Veithzal. (2009). Manajemen
Jakarta : Rineka Cipta Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan. Jakarta : Rajawali Pers
Arikunto, Suharsimi. (2010). Penelitian
Tindakan. Yogyakarta : Aditya Media Santoso, Singgih (2009). Statistik dengan
SPSS. Jakarta. Elex Media Komputindo
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Proses SPSS. Simamora, Henry. (2006). Manajemen
Semarang : UNDIP Sumber Daya Manusia , Edisi 2, STIE
YKPN. Yogyakarta.
Handoko, T. Hani. (2012). Menejemen
Sumber Daya Manusia dan Sugiyono. (2004). Metode Penelitian
Personalia. Yogyakarta : BPFE Administrasi. Bandung : Alfabeta

Hasibuan, Malayu SP. (2012). Manajemen Sugiyono. (2008). Metode Penelitian


Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bumi Aksara Bandung : Alfabeta

Wulan Fitri Arisanti | 12.1.02.02.0437 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 16||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian
Bisnis. Bandung : Alfabeta Teguh, Ambar. (2009). Manajemen
Sumber Daya Manusia Konsep,
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Teori dan Pengembangan dalam
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D Konteks Organisasi Publik.
Cetakan Keenam. Bandung: Alfabeta Yogyakarta : Graha Ilmu

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Yani. (2013). Pengaruh Pendidikan dan


Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Pelatihan terhadap Prestasi Kerja.
Bandung : Alfabeta Skripsi. Manado : Universitas Sam
Ratulangi Manado
Suryoadi. (2012). Pengaruh Pelatihan
Kerja dan Kompensasi terhadap Kinerja http://www.bps.kab.kediri.co.id
Karyawan. Skripsi. Semarang :
Universitas Negeri Diponegoro

Wulan Fitri Arisanti | 12.1.02.02.0437 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 17||

Anda mungkin juga menyukai