Anda di halaman 1dari 28

PERUNDUNGAN(BULLYING) DALAM LINGKUP

MAHASISWA

DISUSUN OLEH:
GILBERT NADAPDAP
04111740000041
ZEFANYA YEREMIA SIMANJUNTAK
04111740000044
JOSEP ANDREW SIAHAAN
04111740000069
JOSUA HAMONANGAN SUDIBYO
04111740000051
FERNANDA WAHYU
04111740000032

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab karena
rahmat dan nikmat-Nyalah saya dapat mnyelesaikan sebuah tugas makalah mata kuliah
Wawasan Kebangsaan ini, yang diberikan oleh Ibu Ni Gusti Made Rai, S.Psi., M.Psi.
selaku dosen pembimbing mata kuliah Wawasan Kebangsaan.
            Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas dari dosen yang
bersangkutan agar memenuhi tugas yang telah ditetapkan, dan juga agar setiap
mahasiswa dapat terlatih dalam pembuatan makalah. Makalah ini berjudul
“ Pemahaman Masayarakat Mengenai Hak Untuk Hidup”.
            Adapun sumber-sember dalam pembuatan makalah ini, didapatkan dari beberapa
buku yang membahas tentang materi yang berkaitan dan juga melalui media internet.
Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat berterima kasih kepada penyedia sumber
walau tidak dapat secara langsung untuk mengucapkannya.
            Kami menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun
dengan kami yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini mungkin
masih banyak sekali kekurangan-kekurang yang ditemukan, oleh karena itu kami
mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami mangharapkan ada kritik dan
saran dari para pembaca sekalian dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembacanya.

Surabaya, 15 April 2018

Tim Penyusun

Makalah WASBANG 2
DAFTAR ISI
Kata pengantar ............................................................................................................ 2
Daftar isi....................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 4
Latar Belakang........................................................................................................... 4
Rumusan Masalah...................................................................................................... 4
Tujuan........................................................................................................................ 5
Manfaat...................................................................................................................... 5
BAB II DASAR TEORI............................................................................................. 6
Pengertian Perundungan(Bulliying).......................................................................... 6
Jenis-Jenis Bulliying.................................................................................................. 10
Hukuman Mati dan Kaitannya dengan HAM............................................................ 12
Aborsi dan Kaitannya dengan HAM......................................................................... 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................. 16
Tujuan Penelitian....................................................................................................... 16
Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................................... 16
Metode Penelitian...................................................................................................... 16
Populasi dan Sampel.................................................................................................. 16
Teknik Pengumpulan Data........................................................................................ 17
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN.................................................. 18
BAB V PENUTUP...................................................................................................... 22
Kesimpulan ............................................................................................................... 22
Saran ......................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 24
LAMPIRAN

Makalah WASBANG 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak-hak yang dimiliki manusia
sejak mereka lahir yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat
oleh siapapun. Hak ini merupakan sebuah bentuk anugerah yang diturunkan oleh
Tuhan sebagai sesuatu karunia yang paling mendasar dalam hidup manusia yang
paling berharga. Hak Asasi dilandasi dengan sebuah kebebasan setiap individu
dalam menentukan jalan hidupnya akan tetapi hak asasi juga tidak lepas dari
kontrol bentuk norma-norma yang ada. Hak-hak ini berisi tentang kesamaan atau
keselarasan tanpa membeda-bedakan suku, golongan, keturunanan, jabatan,
agama dan lain sebagainya antara setiap manusia yang hakikatnya adalah sesama
makhluk ciptaan Tuhan.
Salah satu hak yang paling mendasar dalam hak asasi ini adalah hak kebebasan dalam
hidup tanpa tekanan dan mendapat perlakuan baik dari orang lain. Namun faktanya
banyak orang yang melakukan pelanggran akan hak tersebut, salah satu bentuknya
adalah perundungan atau bullying. Kasus bullying di Indonesia terbilang masih sering
terjadi di seluruh daerah atau propinsi besar di Indonesia.

Di Indonesia sendiri lebih dari 3,2 juta orang menjadi korban bullying
setiap tahunnya. Setiap 7 menit seorang anak menjadi korban bully. Bahkan setiap hari
sekitar 160.000 terjadi kasus bullying. Bullying sering terjadi pada anak anak usia SD
sampai SMP dan hal ini membuat anak sering membolos sekolah karena untuk
menghindari bullying yang terjadi di sekolahannya. Bullying pada anak terjadi pada
periode puncak saat si anak duduk di bangku SMA. Pada kenyataannya bullying tidak
hanya terjadi pada anak anak.

Bullying juga terjadi di kalangan mahasiswa bahkan di kalangan


mahasiswa bullying terbilang lebih kejam di lakukan. Bullying di kalangan mahasiswa
biasa di lakukan oleh mahasiswa yang membentuk geng atau mahasiswa yang iri dan
punya rasa benci terhadap mahasiswa lain. Tindak bullying di kalangan mahasiswa
sering di alami oleh mahasiswa laki laki. Bentuk pembullyan yang di alami oleh

Makalah WASBANG 4
mahasiswa biasanya berupa penindasan, pengejekan dan perpoloncoan. Hal ini di yakini
akan membuat mahasiswa yang menjadi korban bully akan merasa takut dan dapat
merubah sifat dan sikap mahasiswa yang jadi korban bully, seperti menjadi yang tidak
aktif lagi saat di kelas atau di kampus.

Kasus pembullyan di kalangan mahasiswa tidak hanya di alami oleh mahasiswa laki laki
saja. Bullying juga di alami oleh mahasiswa perempuan. Bullying yang di alami
mahasiswa perempuan bisa di sebut lebih kejam dari pada pembullyan yang di alami
mahasiswa laki -laki. Bullying terhadap mahasiswa perempuan berbentuk seperti
pelecehan seksual, pemalakan dan intimidasi. Bagi mahasiswa perempuan pembullyan
ini dapat berdampak langsung pada psikologi mereka dapat menimbulkan rasa cemas
dan takut ketika datang ke kampus.

Oleh karena itu, kami menyusun makalah yang berjudul ‘Perundungan (Bulliying)
di kalangan Mahasiswa’. Makalah ini akan membahas tentang bagaiaman sebenarnya
kejadian bullyingdi kalangan mahasiswa dan bagaimana solusinya. Pembuatan makalah
ini diharapkan Mengurangi kasus perundungan di kalangan mahasiswa.

1.2 Rumusan masalah


2. Apa sajakah faktor penyebab maraknya bullying di kalangan Mahasiswa?
3. Apa sajakah dampak dari tindakan bullying di kalangan Mahasiswa?
4. Bagaimana altrnatif tindakan yang bisa dilakukan untuk permasalahan tersebut?

1.3 Tujuan
2. Mendeskripsikan faktor penyebab maraknya bullying di kalangan Mahasiswa.
3. Mendeskripsikan dampak yang timbul dari tindakan bullying di kalangan mahasiswa.
4. Mengidentifikasi alternatif tindakan yang bisa dilakukan untuk permasalahan tersebut.

Makalah WASBANG 5
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Perundungan (Bulliying)


Bullying (arti harfiahnya: penindasan) adalah perilaku seseorang atau sekelompok
orang secara berulang yang memanfaatkan ketidakseimbangan kekuatan dengan tujuan
menyakiti targetnya (korban) secara mental atau secara fisik. Menurut Merriam-Webster
Online Dictionary, bullying adalah “a blustering rowbeating person; especially one
who is habitually cruel to others who are weaker.” Melakukan bullying berarti to
“treat  someone abusively or to affect them by means of force or coercion.”. Center for
Children and Families in the Justice System mendefinisikan bullying sebagai ,
“repeated and systematic harassment and attacks on others.” Bullying bisa terjadi
dalam berbagai format dan bentuk tingkah laku yang berbeda-beda. Di antara format
dan bentuk tersebut adalah; nama panggilan yang tidak disukai, terasing, penyebaran isu
yang tidak benar, pengucilan, kekerasan fisik, dan penyerangan (mendorong, memukul,
dan menendang), intimidasi, pencurian uang atau barang lainnya, bisa berbasis suku,
agama, gender, dan lain-lain.

Bullying merupakan suatu bentuk ekspresi, aksi bahkan perilaku kekerasan. Komisi


Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberi pengertian bullying sebagai
“kekerasan fisik dan psikologis berjangka panjang yang dilakukan seseorang atau
kelompok terhadap seseorang yang tidak mampu mempertahankan diri dalam situasi di
mana ada hasrat untuk melukai atau menakuti orang atau membuat orang
tertekan, trauma atau depresi dan tidak berdaya.”Bullying biasanya dilakukan berulang
sebagai suatu ancaman, atau paksaan dari seseorang atau kelompok terhadap seseorang
atau kelompok lain. Bila dilakukan terus menerus akan menimbulkan trauma, ketakutan,
kecemasan, dan depresi. Kejadian tersebut sangat mungkin berlangsung pada pihak
yang setara, namun, sering terjadi pada pihak yang tidak berimbang secara kekuatan
maupun kekuasaan. Salah satu pihak dalam situasi tidak mampu mempertahankan diri
atau tidak berdaya. Korban bullyingbiasanya memang telah diposisikan sebagai
target. Bullying sering kita temui pada hubungan sosial yang bersifat subordinat antara
senior dan junior.

Makalah WASBANG 6
Definisi lain menyebutkan bahwa : “Bullying is when a person is picked on over and
over again by an individual or group with more power, either in terms of physical
strength or social standing” [ bullying adalah ketika seseorang disiksa secara berulang-
ulang oleh individu atau kelompok dengan kekuatan yang lebih besar, baik secara fisik
ataupun sosial].
Maka dari semua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bullying adalah kegiatan
penyiksaan pada suatu individu yang dilakukan secara berulang-ulang secara disengaja
oleh individu atau kelompok lain yang merasa lebih berkuasa agar korban merasa
tertekan.

Berikut ini adalah para ‘peran’ dalam kegiatan bullying :

1. Bully yaitu siswa yang dikategorikan sebagai pemimpin, berinisiatif dan aktif
terlibat dalam perilaku bullying.
2. Asisten bully, juga terlibat aktif dalam perilaku bullying, namun ia cenderung
begantung atau mengikuti perintah bully.
3. Rinfocer adalah mereka yang ada ketika kejadian bullying terjadi, ikut
menyaksikan, mentertawakan korban, memprofokasi bully, mengajak siswa lain untuk
menonton dan sebagainya.
4. Defender adalah orang-orang yang berusaha membela dan membantu korban,
sering kali akhirnya mereka menjadi korban juga.
5. Outsider adalah orang-orang yang tahu bahwa hal itu terjadi, namun tidak
melakukan apapun, seolah-olah tidak peduli
 

2.2 Jenis-Jenis Bullying

a.      Bullying secara verbal, berupa julukan nama, celaan, fitnah, kritik kejam,


penghinaan (baik yang bersifat pribadi maupun rasial), pernyataan-pernyataan
bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual, teror, surat-surat yang
mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak benar, kasak-kusuk yang keji dan keliru,
gosip dan lain sebagainya. Dari ketiga jenis bullying, bullyingdalam bentuk verbal
adalah salah satu jenis yang paling mudah dilakukan, kerap menjadi awal dari

Makalah WASBANG 7
perilaku bullying yang lainnya serta dapat menjadi langkah pertama menuju pada
kekerasan yang lebih jauh.

b.     Bullying secara fisik, yang termasuk jenis ini ialah memukuli, mencekik,


menyikut, meninju, menendang, menggigit, emiting, mencakar, serta meludahi anak
yang ditindas hingga ke posisi yang menyakitkan, merusak serta menghancurkan
barang-barang milik anak yang tertindas. Kendati bullying jenis ini adalah yang paling
tampak dan mudah untuk diidentifikasi, namun kejadian bullying secara fisik tidak
sebanyak bullying dalam bentuk lain. Anak yang secara teratur
melakukan bullying dalam bentuk ini kerap merupakan anak yang paling bermasalah
dan cenderung beralih pada tindakan-tindakan kriminal yang lebih lanjut.

c.      Bullying secara relasional (pengabaian), digunakan untuk mengasingkan atau


menolak seorang teman atau bahkan untuk merusak hubungan
persahabatan. Bullying secara relasional adalah pelemahan harga diri si korban secara
sistematis melalui pengabaian, pengucilan, pengecualian atau penghindaran. Perilaku ini
dapat mencakup sikap-sikap yang tersembunyi seperti pandangan yang agresif, lirikan
mata, helaan nafas, bahu yang bergidik, cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh yang
kasar. Bullying secara relasional mencapai puncak kekuatannya di awal masa remaja,
saat terjadi perubahan-perubahan fisik, mental, emosional dan seksual. Ini adalah saat
ketika remaja mencoba untuk mengetahui diri mereka dan menyesuaikan diri dengan
teman-teman sebaya.

d.      Bullying elektronik, merupakan bentuk dari perilaku bullying yang dilakukan


pelakunya melalui sarana elektronik seperti komputer, handphone, internet, website,
chatting room, e-mail, SMS dan sebagainya. Biasanya ditujukan untuk meneror korban
dengan menggunakan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau film yang
sifatnya mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan. Bullying jenis ini biasanya
dilakukan oleh kelompok remaja yang telah memiliki pemahaman cukup baik terhadap
sarana teknologi informasi dan media elektronik lainnya.

2.3 Faktor Penyebab Perilaku Bullying 

Makalah WASBANG 8
Banyak sekali faktor penyebab mengapa seseorang berbuat bullying. Pada umumnya
orang melakukann bullying karena merasa tertekan, terancam,terhina, dendam dan
sebagainya. Berikut faktor-faktor yang menyebabkan perilaku bullying antar pelajar :

1. faktor keluarga

Pelaku  bullying  bisa jadi menerima perlakuan bullying pada dirinya, yang mungkin


dilakukan oleh seseorang di dalam keluarga. Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga
yang agresif dan berlaku kasar akan meniru kebiasaan tersebut dalam kesehariannya.
Kekerasan fisik dan verbal yang dilakukan orangtua kepada anak akan menjadi
contoh perilaku. Hal ini akan diperparah dengan kurangnya kehangatan kasih sayang
dan tiadanya dukungan dan pengarahan membuat anak memiliki kesempatan untuk
menjadi seorang pelaku bullying. Sebuah studi membuktikan bahwa perilaku agresif
meningkat pada anak yang menyaksikan kekerasan yang dilakukan sang ayah terhadap
ibunya.

2. faktor kepribadian

Salah satu faktor terbesar penyebab anak melakukan bullying adalah tempramen.


Tempramen adalah karakterisktik atau kebiasaan yang terbentuk dari respon
emosional. Hal ini mengarah pada perkembangan tingkah laku personalitas dan sosial
anak. Seseorang yang aktif dan impulsif lebih mungkin untuk
berlaku bullying dibandingkan orang yang pasif atau pemalu.

Beberapa anak pelaku bullying sebagai jalan untuk mendapatkan popularitas, perhatian,


atau memperoleh barang-barang yang diinginkannya. Biasanya mereka takut jika
tindakan bullying menimpa diri mereka sehingga mereka mendahului
berlaku bullying pada orang lain untuk membentuk citra sebagai pemberani. Meskipun
beberapa pelaku bullying merasa tidak suka dengan perbuatan mereka, mereka tidak
sungguh-sungguh menyadari akibat perbuatan mereka terhadap orang lain.

3. faktor sekolah

Tingkat pengawasan di sekolah menentukan seberapa banyak dan seringnya terjadi


peristiwa bullying. Sebagaimana rendahnya tingkat pengawasan di rumah,
rendahnya pengawasan di sekolah berkaitan erat dengan berkembangnya perlaku

Makalah WASBANG 9
bullying  di kalangan siswa. Pentingnya pengawasan dilakukan terutama di tempat
bermain dan lapangan, karena biasanya di kedua tempat tersebut perilaku  bullying
kerap dilakukan. Penanganan yang tepat dari guru atau pengawas terhadap
peristiwa bullying adalah hal yang penting karena perilaku bullying  yang tidak
ditangani dengan baik akan meyebabkan kemungkinan perilaku itu terulang.

BAB III

Makalah WASBANG 10
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tujuan penelitian
Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengulas dan mencari
solusi dari kasus perundungan (Bullying) di kalangan Mahasiswa.

3.2 Tempat dan waktu penelitian


a. Tempat penelitian
Penelitian ini tidak mengenal tempat karena berbentuk sebuah survey
yang dilakukan secara online.
b. Waktu penelitian
Waktu yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah sebanyak tiga hari.
Dilakukan mulai tanggal 15 April 2018 sampai tanggal. 18 April 2018

3.3 Metode penelitian


Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif
karena dalam penelitian ini mendeskripsikan keadaan yang terjadi pada saat
sekarang secara sistematis dan faktual yang menuntut untuk segera dicari jalan
keluarnya. Sejalan dengan pengertian tersebut diatas maka penggunaan penelitian
metode deskriptif ini sangat cocok dalam penelitian ini karena sasaran kajian
penelitian ini pemahaman masyarakat tentang hak hidup.
Jenis metode deskriptif dalam penelitian ini adalah menggunakan
deskriptif kualitatif yang mengemukakan bahan yang sukar dapat diukur dengan
angka- angka walaupun bahan-bahan tersebut terdapat dengan nyata dalam
masyarakat.

3.4 Populasi dan sampel

3.5 Teknik pengumpulan data

Makalah WASBANG 11
Salah satu cara dalam melengkapi penelitian ini, dengan menggunakan
teknik pengumpulan data, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang
lengkap dan valid sehingga nantinya dapat mendukung keberhasilan dalam
penelitian ini.
Teknik yang dilakukan adalah dengan cara kuisioner online. Teknik ini
menggunakan beberapa pertanyaan yang disebar sacara online dengan sasaran
Mahasiswa.
Selain teknik kuisioner, peneliti juga menggunakan teknik kepustakaan
dalam mengumpulkan data. Teknik kepustakaan digunakan untuk mencari data
dan informasi teoritis dalam menunjang penelitian yang berkenaan dengan
masalah yang akan diteliti, dengan cara mempelajari berbagai macam buku,
media dan sumber belajar lainnya yang berhubungan dengan permasalahan

Makalah WASBANG 12
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Uraian data penelitian ini meliputi tentang penjabaran data penelitian yang
didapatkan dari hasil kuesioner penelitian yang diberikan kepada 52 orang responden
yang berusia 17 tahun ke atas secara umum, uraian data penelitian yang akan diuraikan
ini, dalam bentuk tabel tunggal atau tabel frekuensi, yang berisi tentang frekuensi
jawaban responden yang selanjutnya akan dipersentasekan hingga menunjukkan
besarnya persentase jawaban responden.
            Untuk lebih jelasnya, uraian data penelitian ini adalah sebagai berikut:
No. Uraian Frekuensi Presentase
1. 17 – 20 tahun 47 92.3
2. 21 – 30 tahun 2 3.7
3. > 30 tahun 3 4.0
Jumlah 52 100
Tabel 4. 1 DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT USIA
Berdasarkan tabel diatas, terbukti bahwa responden yang mengisi
kuisioner dengan rentang usia 17 – 20 tahun sebanyak 47 responden (92,3%). Usia
dengan rentang 21 – 30 tahun sebanyak 2 responden (3.7%), dan usia dengan rentang
diatas 30 tahun sebanyak 3 responden (4%). Dari hasil yang diperoleh, usia yang
mendominasi pengisian kuisioner dalam penelitian ini yaitu didominasi oleh responden
berusia 17 – 20 tahun.
No. Uraian Frekuensi Presentase
1. Ya 50 96.3
2. Tidak 2 3.7
Jumlah 52 100
Tabel 4. 2 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN,APAKAH HAM
MERUPAKAN SESUATU YANG PENTING
Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden mengenai pentingnya HAM,
diperoleh responden yang menjawab “YA” sebanyak 50 responden (96.3%), sedangkan
yang menjawab “TIDAK” sebanyak 2 responden (3.7%). Dari distribusi jawaban
tersebut maka, jawaban yang mendominasi dari pertanyaan tersebut menyatakan bahwa
HAM merupakan sesuatu hal yang penting dalam berkehidupan sehari-hari. Pertanyaan
awal ini dilontarakan untuk mengetahui apakah masyarakat yang dalam hal ini diwakili
oleh responden memahami hak yang mereka miliki yaitu HAM. Ternyata sudah banyak

Makalah WASBANG 13
yang mengetahui hak mereka sehingga mereka bias paham bagaimana pentingnya
HAM.

No. Uraian Frekuensi Presentase


1. Belum 39 72.2
2. Sudah 13 27.8
Jumlah 52 100
Tabel 4. 3 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI SUDAH
BAIKNYA PENEGAKAN HAM DI INDONESIA
Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden mengenai pertanyaan tentang
baiknya penegakan HAM di Indonesia, diperoleh responden yang menjawab “BELUM”
sebanyak 39 responden (72.2%), sedangkan yang menjawab “SUDAH” sebanyak 13
responden (27,8%). Dari hasil tersebut jawaban responden didominasi dengan jawaban
yang menyatakan bahwa penegakan HAM di Indonesia belum dilakukan dengan baik.

No. Uraian Frekuensi Presentase


1. Belum 1 1.9
2. Sudah 45 83.3
3. Sudah,tetapi belum paham 6 14.8
Jumlah 52 100
Tabel 4. 4 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI PERTANYAAN,
APAKAH RESPONDEN SUDAH MENGETAHUI BAHWA SETIAP MANUSIA
MEMILIKI HAK UNTUK HIDUP
Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden mengani pertanyaan apakah
responden sudah mengetahui bahwa setiap manusia memiliki hak untuk hidup,
diperoleh jawaban responden bahwa, responden yang menyatakan belum tahu sebanyak
1 responden (1.9%), sedangkan responden yang menyatakan sudah mengatahui
sebanyak 45 responden (83.3%), dan responden yang menyatakan bahwa responden
sudah mengetahu namun belum paham mengenai hak hidup tersebut, sebanyak 6
responden (14.8%). Dari hasil tersebut, jawaban responden didominasi oleh jawaban
yang menyatakan bahwa responden sudah mengetahui bahwa setiap manusia memiliki
hak untuk hidup.
No. Uraian Frekuensi Presentase
1. YA 49 90.7
2. TIDAK 3 9.3
Jumlah 52 100

Makalah WASBANG 14
Tabel 4. 5 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
ABORSI MERUPAKAN TINDAKAN YANG MELANGGAR HAM (HAK
HIDUP)
Berdasarkan tabel mengani distribusi jawaban responden mengenai, apakah
aborsi merupakan tindakan yang melanggar HAM, diperoleh jawaban responden yang
menyatakan bahwa tindakan aborsi adalah melanggar HAM sebanyak 49 responden
(90.7%), sedangkan yang menyatakan bahwa aborsi merupakan tindakan yang tidak
melanggar HAM, sebanyak 3 responden (9.3%). Dari hasil yang diperoleh, jawaban
responden mengani hal tersebut, didominasi oleh jawaban yang menyatakan bahwa
aborsi merupakan tindakan yang melanggar HAM. Sedangkan rata-rata alasan
responden yang menyatakan bahwa aborsi merupakan tindakan pelanggaran HAM yaitu
karena tindakan aborsi sudah menghilangkan nyawa dari janin yang sedang dikandung.
Selain itu, mayoritas alasan responden yang menyatakan bahwa tindakan aborsi tidak
melanggar HAM yaitu, karena jika aborsi dilakukan dengan alasan medis, maka
responden menganggap hal tersebut bukan merupakan tindakan pelanggaran HAM.

No. Uraian Frekuensi Presentase


1. YA 20 40.7
2. TIDAK 32 59.3
Jumlah 52 100
Tabel 4. 6 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
HUKUMAN MATI MERUPAKAN TINDAKAN YANG MELANGGAR HAM
(HAK HIDUP)
Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden mengenai, apakah hukuman
mati merupakan tindakan pelanggaran HAM, diperoleh jawaban responden yang
menyatakan “YA” sebanyak 20 responden (40.7%), sedangkan yang menyatakan bahwa
hukuman mati bukan merupakan pelanggaran HAM sebanyak 32 responden (59.3%).
Dari hasil survey bahwa responden yang menyatakan bahwa hukuman mati merupakan
pelanggaran HAM, memiliki alasan bahwa hukuman mati sama saja dengan
menghilangkan nyawa seseorang, yang notabenenya tidak dapat dihilangkan oleh siapa
pun kecuali oleh Tuhan. Sedangkan mayoritas alasan responden yang menyatakan
bahwa hukuman mati tidak melanggar HAM yaitu, karena jika hal tersebut dilakukan
terhadap orang yang melakukan pelanggaran hukum yang berat maka sah-sah saja untuk

Makalah WASBANG 15
dilakukan, karena terdakwa tersebut sudah menimbulkan ketidakstabilan nasional dalam
berkehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

No. Uraian Frekuensi Presentase


1. TAHU 23 42.6
2. TIDAK TAHU 29 57.4
Jumlah 52 100
Tabel 4. 7 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
RESPONDEN MENGETAHUI BAHWA ADA DASAR HUKUM YANG DAPAT
MEMBATASI HAK ASASI SETIAP MANUSIA
Berdasarkan tabel mengenai distribusi jawaban responden mengenai apakah
responden mengetahui bahwa ada dasar hukum yang dapat membatasi hak asasi setiap
manusia, diperoleh jawaban responden yang menyatakan sudah mengetahui dasar
hukum yang membatasi hak asasi setiap manusia sebanyak 23 responden (42.6%),
sedangkan responden yang menyatakan belum mengetahui hal tersebut,sebanyak 29
responden (57.4%). Dari hasil tersebut diperoleh bahwa mayoritas responden belum
mengetahui bahwa adanya dasar hukum yang dapat membatasi hak asasi setiap
manusia. Berdasarkan survey yang dilakukan, responden yang sudah menyatakan tahu
bahwa ada dasar hukum yang dapat membatasi HAM setiap manusia, menyebutkan
dasar hukum yang mereka ketahui. Mayoritas responden menyebutkan uud 1945 pasal
28 J.

Dari pertanyaan yang diajukan, tim peneliti mengamati bahwa Masyarakat sudah
tahu akan Hak mereka sebagai manusia yaitu HAM, dibuktikan dengan banyak yang
memahami akan pentingnya HAM, Jika mereka sudah paham akan pentingnya HAM,
berarti mereka sudah tau akan apa itu HAM. Karena masyarakat sudah memahami akan
pentingnya HAM, mereka, melihat dan mengamati pelaksanaan HAM tersebut di
lingkungan masyarakat, salah satu yang disoroti tim adalah dari penegakan HAM
tersebut, ternyata penegakan HAM di Indonesia belum sepenuhnya berjalan dengan
baik menurut para responden. Dari keseluruhan isi kuisioner, tim peneliti juga
menampung aspirasi mengenai penegakan HAM di Indonesia dari setiap responden.
Dari keseluruhan aspirasi yang diberikan, mayoritas responden berharap agar penegakan
HAM di Indonesia lebih ditegakkan lagi dan lebih dimaksimalkan dalam hal

Makalah WASBANG 16
pengawasannya, sehingga nantinya penegakan HAM di Indonesia tidak tajam kebawah
dan tumpul keatas.
Tim Peneliti juga, mengajukan pertanyaan terkait bentuk pelanggaran HAM
yang cukup kontrovesial, yaitu aborsi, dan hukuman mati. Mayoritas responden
menyoroti kedua hal ini sebagai pelanggran, beberapa dari mereka memberikan alasan
berupa masalah moral, seperti aborsi yang dilakukan karena menyangkut keselamatan
sang ibu, meskipun demikian responden lebih menilai aborsi sebagai salah satu bentuk
pelanggran HAM. Untuk hukuman mati responden kebanyakan setuju bahwa hukuman
mati bukanlah bentuk pelanggaran HAM, alasan dari kebanyakan responden adalah
untuk membuat efek jera bagi para pelaku kejahatan.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia
sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa
pun hal ini terdapat dalam UUD 1945, Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang hak asasi
manusia, Undang-Undang RI No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Didalam
Hak Asasi manusia terdapat hak untuk hidup, dimana hak ini menjelaskan bahwa setiap
manusia berhak memperoleh kehidupan yang layak sejak dalam kandungan sampai
akhir hidupnya. Namun banyak kita ketahui bahwa hak untuk hidup tidak jarang

Makalah WASBANG 17
diabaikan oleh banyak manusia melalui perbuatan-perbuatan yang tidak sepatutnya.
Salah satu contoh tindakan tersebut adalah perbuatan aborsi dan hukuman mati.
Aborsi dan hukuman mati merupakan tindakan pelanggaran HAM yang
menghilangkan hak untuk hidup seseorang. Namun terdapat beberapa kondisi seperti,
jika aborsi yang dilakukan dengan alasan medis demi kesehatan sang ibu, maka aborsi
tidak merupakan pelanggaran HAM. Begitu juga dengan hukuman mati, hukuman mati
tidak melanggar HAM jika dilakukan kepada seseorang terdakwa yang terbukti
melakukan pelanggaran hukum yang berat, seperti terdakwa yang terkena kasus
narkotika. Hal tersebut juga diperkuat oleh adanya UUD 1945 pasal 28 J yang
membatasi hak asasi manusia, demi terciptanya stabilitas nasional dalam berkehidupan
bermasayarakat, berbangsa, dan bernegara.
Berdasarkan survey yang dilakuakan, dapat disimpulkan bahwa pemahaman
masyarakat terhadap hak untuk hidup masih tergolong baik, namun mayoritas
masyarakat masih belum berpikir secara menyeluruh terkait hal tersebut, sehingga
masyarakat belum mengetahui adanya pembatasan HAM yang diatur dalam UUD 1945
pasal 28 J, yang mana dalam dasar hukum tersebut pembatasan HAM yang dilakukan
demi tereciptanya stabilitas nasional, sehingga setiap manusia dapat menghormati hak
asasi orang lain.

5.2 Saran
Bagi aparat penegak hukum, khususnya bagi para pembuat produk hukum
hendaknya lebih memperhatikan aspek kemanusiaan dalam hal membuat suatu rumusan
yang berisi tentang pidana mati, dan juga terhadap aparat penegak hukum harus lebih
memperhatikan aspek kedepan beserta alasan tentang penerapan aborsi maupun pidana
mati.
Bagi seluruh masyarakat hendaknya mematuhi hukum yang bertujuan untuk
mencapai keadilan dalam ketertiban, karena dengan tertibnya hukum dapat tercipta
suatu kondisi yang nyaman, serta memperhatikan ketentuan internasional hak asasi
manusia dalam penerapan pidana mati maupun aborsi.

Makalah WASBANG 18
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku
Mustofa, Bachsan. Sistem Hukum Indonesia. Bandung: Remaja
Karya,1984.
Azra, Azyumardi. Demokrasi HAM dan masyarakat
madani. Jakarta: Tim ICCE UIN,2003
Djamali, R. Abdoel. Pengantar Hukum Indonesia (Edisi Revisi). Jakarta:
Rajawali Pers, 2005
R. Soesilo. Pokok-Pokok Hukum Pidana Peraturan Umum dan Delik-
Delik Khusus. Bogor: Politea, 2001.
A. Hamzah & A. Sumangelipu, Pidana Mati di Indonesia di Masa Lalu,
Kini dan di Masa Depan. Jakarta : Ghalia Indonesia, 1985.
Arief, Barda Nawawi. Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2005.

Sumber Elektronik
http://cynantia-rachmijati.dosen.stkipsiliwangi.ac.id/2015/01/jurnal-bullying-dalam-dunia-
pendidikan/
https://blog.uad.ac.id/ega1300001313/2015/01/12/makalah-bullying/
https://www.kompasiana.com/filixkiki/bullying-di-kalangan-
mahasiswa_584d9cba45afbdda2935a743

http://adeannisah.blogspot.co.id/2015/11/makalah-bullying.html
http://esthernovelia.blogspot.co.id/2013/08/makalah-bullying-dan-maknanya.html

LAMPIRAN

Makalah WASBANG 19
Identitas pengisi kuisioner
Kevin (2)
Nuralim
Reza Istiqomatul Hidayah
Yoga dhamantara
linda
dokter yessy
jancok kon! info darurat taek
Sinar
Elsa
Delia Aleixo Nunes
Dela Prihartini
Muhammad Falqi Yusuf
Kariza Defarrel Aqil Iman
Josep andrew siahaan
Danartika
Wina
Joko Putra Kharisma
Ilham Fauzi Dhialuthfia Zain
Mu'adz
Hajid Mulya Rahman
Fajar Muliansyah
Farrel Satya Putra Mahendra
Nazario Fachrul Fahrezi
Kenneth
Zefanya
Harist Dwi Setyawan
Yuliyanto Adi Perdana
Hilda
novfrizal ardyansyah
Grace
Udin
Jason
Muhammad Rafi Setyawan
niko kristian p
Yuli Handayani
sandy cahya utama
Anwar sujipta
Faris
wina
syahrul
Artimus yoan
Dandi
Yuniar
Fandi syamsudin
Nanda Dhea Islamay
Hermawati
Dimas Faisal Darmawan
Bambang
Alim Kusuma

Makalah WASBANG 20
Anon

Sebaran Usia Responden

Menurut anda apakah HAM itu penting?

Menurut anda apakah penegakan HAM di indonesia telah


dilakukan dengan baik?

Makalah WASBANG 21
Apakah anda mengetahui bahwa setiap manusia memiliki hak
untuk hidup?

Menurut anda apakah aborsi melanggar ham (hak untuk hidup)

Berikan alasan dari pernyataan anda


Pada dasarnya bayi yang terdapat dalam kandungan sudah memiliki nyawa, jadi jika kita
melakukan aborsi berarti kita mengambil hak hidup bayi terasebut
Karena semua orang memiliki hak untuk hidup, jika aborsi dilakukan maka orang tersebut telah
melanggar hak untuk hidup
Karena tindakan untuk mengakhiri kehamilan dengan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dapat hidup diluar kandungan
kerana semua orang meniliki hak untuk hidup
ham itu penting
-
Membunuh janin
Krn setiap manusia udah punya ham dr pas masih janin
Menurut HAM harus berlaku dengan adil di suatu negara, karena setiap orang yang hidup di
negara tersebut harus diperlakukan secara adil dan benar.. Setiap manusia memiliki HAMnya
saat ia mulai bernafas.

Makalah WASBANG 22
Karena mereka melakukan pembunuhan secara sengaja kepada anak yang tidak berdosa
karena kelalaian mereka sendiri. Padahal bagaimanapun juga anak itu memiliki hak untuk
hidup.
karna melanggar hak hidup seseorang
Tidak etis dan menyalahi agama
Karena setiap manusia memiliki hak untuk hidup
Karena dengan aborsi kita membunuh hak org lain untuk hidup dan menyianyiakannya
Karena melanggar hak hidup bayi
Membunuh calon penerus bangsa
Karena menghilangkan hidup sesorang
Tergantung situasi dan kondisi, namun mengaborsi adalah tindak yang tidak baik
Aborsi = menghilangkan nyawa seseorang
Karena janin juga merupakan manusia, mereka hidup. Oleh karena itu mereka juga memiliki
ham
Aborsi adalah tindakan untuk mengakhiri kehamilan secara sengaja sebelum janin dapat hidup
di luar kandungan. Itu sama saja dengan kita mengakhiri hidup seseorang secara paksa /
membunuh seseorang.
Menurut saya aborsi merupakan suatu tindakan yang melanggar HAM. Dimana seseorang yang
melakukan aborsi sengaja merenggut hak hidup dari bayi yang diaborsi tersebut.
Setiap manusia memiliki hak hidup dari awal dia didalam kandungan sampai dia mati
ya itu namanya bunuh orang bos -_-
karena menurut saya ham berlaku untuk manusia yang hidup
Ham adalah hak manusia yang diberikan oleh Tuhan dan diperjelas oleh manusia melalui
konsep HAM.. pada usia kandungan 4 bulan janin sudah memiliki roh dan sudah bisa disebut
individu tersendiri yang artinya ia memiliki hak untuk hidup
karena orang tuanya tidak bertanggung jawab atas kehidupan calon anaknya.
Karena membunuh calon bayi yang tidak berdosa
karena dia telah membunuh anaknya
Bayi tersebut di dlm kandungan sudah memiliki nyawa
Ye gimana si
Karena membunuh bayi. Padahal bayi itu juga punya hak untuk hidup.
karena sama saja membunuh makhluk hidup tanpa sepengetahuan dan seperizinannya
sebagai seorang manusia
karena tiap individu yg lahir mendapat hak hidup
karena melanggar hak manusia untuk hidup
karna mengambil hak hidup orang
karena membunuh janin yang sudah memiliki nyawa
belum lahir
karena menghilangkan nyawa bayi yang dikandung
karena jika aborsi yang dilakukan demi kesehatan, maka sah sah saja
karena sudah menghilangkan nyawa seseorang janin
Sebenarnya tergantung situasi, aborsi dpt dilakukan bila membahayakan
Aborsi merupakan pembunuhan
Karena setiap yg mempunyai ruh maka ia berhak untuk hidup
Janin yang akan diaborsi ituu Tuhan yang nyiptain. Terus lo mau gitu aja gugurin,dosa lo. Dia
punya hak hidup lah sama kek manusia biasa,dia aja diciptakan Tuhan utk hidup tapi malah lo
ngelanggar.
Aborsi melanggar ham karena bayi itu berhak untuk hidup
Karena aborsi maksa janinnya mati
Aborsi terjadi karena kesalahan orang tua yang tidak memakai obat atau alat kontrasepsi ketika
melakukan hubungan intim. Sehingga, masyarakat harus diberi sosialisasi Keluarga Berencana,

Makalah WASBANG 23
dan sosialisasi hak privat dan hak publik supaya tindakan pelecehan yg mrngakibatkan
kehamilan tidak main dihakimi warga apalagi dinikahkan
Karena aborsi merupakan tindakan pembunuhan terhadap calon bayi
Aborsi merupakan tindakan yang serupa dengan pembunuhan
Karena merupakan suatu pembunuhan kepada calon manusia

Apakah hukuman mati yang di terapkan di Indonesia,


merupakan pelanggaran hak untuk hidup?

Berikan alasan dari pernyataan anda


Seperti dalam kasus bandar narkoba, bandar bisa dijatuhi hukuman mati dengan pemikiran
bahwa jika bandar narkoba terus melakukan pekerjaannya maka banyak orang yg akan
menderita, jadi lebih baik mati satu daripada mati seribu
Selama ini saya belum pernah melihat hukuman mati di publikasikan di televisi, sebenarnya jika
ingin membuat orang jera untuk berhenti melanggar, hukuman mati harus di publikasikan.
Karena dengan begitu, orang benar-benar mengetahui dan tidak akan melakukan pelanggaran
Karena jika kesalahan terlalu berat seperti menghilangkan nyawa ya harus dihukum mati
karena semua manusia memiliki hak untuk hidup untuk mencari kerja dan mencari ilmu serta
beribadah
karena mereka salah
-
Tidak sesuai uu
Menghilangkan nyawa 1 orang untuk menyelamatkan nyawa ribuan orang
karena Hidup atau mati di tentukan oleh yang Maha Kuasa, bukan dari kita sesana manusia.
Tergantung dengan jenis kasusnya
agar menimbulkan efek jera itu sendiri
Konsekuensi atas apa yang telah mereka lakukan
Karena setiap manusia memiliki hak untuk hidup
Karena jika seseorang di vonis hukuman mati, ia telah melakukan pelanggaran yang besar. Dan
harusnya dirasa setimpal
Karena membuat orang kehilangan nyawa
Karena hukuman mati dilakukan setelah banyam pertimbangan
Karena agar jera terhadap pelanggar ham yg berat itu sehingga td ada yg melakukannya lagi

Makalah WASBANG 24
Dia dihukum seperti itu karena melakukan kesalahan yang besar, nyawa dibayar nyawa, namun
jika saling memaafkan akan jauh lebih baik
Jika setimpal ya kenapa tidak? Bisa dibilang, supaya memutus rantai dari kejahatan tersebut
Sebenernya hal tersebut melanggar ham, namun jika hukuman mati sudah tercantum di
undang-undang dan merupakan cara terakhir yang harus dilakukan, hal tersebut bisa saja
dilakukan
Hukuman mati di Indonesia masih belum separah negara lain. Hukuman mati diberikan apabila
seseorang memang melakukan kesalahan yang sangat berat. Menurut saya itu bukan
pelanggaran HAM, karena memang itu sama saja dengan membunuh seseorang tetapi orang
tersebut pantas mendapatkannya.
Menurut saya hukuman mati tidak salah asalkan ada alasan yang kuat untuk itu. Misal
seseorang yang berbuat kejahatan berat seperti kejahatan genosida menurut saya wajar untuk
dihukum mati karena seseorang itu telah menghilangkan hak hidup orang banyak pula. Itu
menurut pandangan saya. Akan tetapi, hukuman mati bisa saja melanggar HAM apabila si
penghukum tersebut tidak mempunyai dasar2 yang jelas kenapa seseorang dihukum mati.
Karena hal tersebut juga melanggar HAM itu sendiri
Hidup dan mati hanya kehendak Tuhan
ya itu namanya bunuh orang bos -_-
karena hukuman mati pasti didasari oleh pelanggaran yang dilakukan ybs
Ya! Memang hukuman mati adalah suatu pelanggaran untuk hidup, akan tetapi manusia yang
bersalah dan suatu kesalahan tersebut dianggap merugikan banyak orang
(ex:narkoba/pembunuhan) maka dia pantas untuk di hukum berupa mati
Karena untuk dijadikan contoh agar tidak ada yang melanggar hukum. Tergantung pula dari
seberapa kesalahan yang diperbuat. Misal untuk koruptor dan penyebar narkoba
Karena dengan adanya hukuman mati, bisa menjadikan masyarakat untuk tidak melakukan
sebuah kejahatan.
karena nyawanya dicabut secara paksa
Bisa diganti dengan hukuman penjara seumur hidup
Au da
Karena untuk mencegah lebih banyaknya orang yang "terbunuh" oleh karena tindakan dari
orang yang dihukum mati.
hukuman mati dibuat dengan pertimbangan yang kompleks dan memandang banyak aspek
maupun faktor
karena menghilangkan nyawa seseorang sengaja maupun tidak hukumnya diatur di undang2
karena sudah sesuai aturan
karan mereka bersalah makae diperbolehkan
karena memang mereka melanggar
memiliki ham
karena menghilangkan nyawa pelanggar. masih banyak hukuman lain
karena menghilangkan nyawa seseorang
karena orang yang terdakwa hukuman mati, pasti sudah melanggar hukum yang
mengakibatkan terganggunya stabilitas nasional
Jika setimpal mengapa tidak
Karena semua orang berhak untuk hidup,dan yang menentukan seseorang mati hanyalah
ALLAH SWT
Karena hukumannya setimpal dengan perbuatannya
Biar pukul rata. Salah ya salah.
Itu tanggung jawab dari perbuatannya.
Karena mangancam org banyak
Tidak ada makhluk Tuhan yang boleh ikut campur dalam menentukan mati hidup orang
Lebih baik mati satu daripada saat hidup dapat memakan korban banyak

Makalah WASBANG 25
Hukuman mati merupakan hukum dalam bentuk membunuh secara disengaja (menghalangi
hak orang lain untuk tetap mempertahankan kehidupannya)
Lebih dimaksimalkan lagi

apakah anda mengetahui bahwa ada dasar hukum yang dapat


membahatasi hak dan kebebasan seseorang?

Jika, tahu terdapat pada peraturan apa?

Saran anda untuk penegakan HAM di Indonesia


Penegakan ham indonesia harus ditegakkan lebih baik
Harus lebih ditegakan .karena setiap orang berhak dan wajib atas Haknya
Lebih di perjelas dan di perketat
Lebih ditegakkan lagi, dan kalau bisa perbanyak iklan masyarakat tentang ham supaya
masyarakat lebih mengenal dan memahami ham itu sendiri
Penegakan ham harus dipublikasikan
Lebih ditegakkan lagi. Jangan pilih kasih
jalan kan ham Sesuai peraturan yang berlalu
maju
-
Mahasiswa belajar Bagus Bagus biar kalau uda kerja nanti ga goblok, bermanfaat bagi orang
lain

Makalah WASBANG 26
Semakin di tingkatkan
semoga lebih adil saat menemtukan hukuman pada seseorang karena mereka memiliki
HAMnya sabagai seorang warga negara.
Lebih diefektifkan dan diefesienkan lagi
lebih ditegakkan dalam penegakan ham di indonesia itu sendiri
Agar penegakan HAM lebih di maksimalkan lagi
Semoga lebih baik lagi
Saran saya agar bisa lebih merata lagi dan penegakan HAM tidak tajam kebawah dan tumpul
keatas
Harus dimulai dari sdm yang baik sehingga tidak terjadi pelanggaran ham
Jaga HAM Mu, jaga wargamu, tetap solid
Lebih ketat lagi sjaa pengawasaanya
Jangan berpihak
Lebih tegas, lebih konsisten
Jangan pandang bulu
Diharapkan lembaga-lembaga ham di Indonesia bisa meningkatkan kualitasnya dengan cara
lebih terbuka dan memperkenalkan lembaga tersebut ke masyarakat agar masyarakat tahu dan
bisa melaporkan kasus-kasus HAM yang terjadi kepada lembaga tersebut.
Melakukan sosialisasi ke seluruh tempat yang mempunyai tingkat aborsi yang tinggi untuk
menyadarkan mereka bahwa aborsi tersebut merupakan pelanggaran HAM yaitu Hak Hidup.
Saya melihat dari segi aborsi saja
Lebih bersih dan merata lagi
yang bener kerjanya
no comment
Lebih berani lagi dalam mengungkap kasus. Buka mata! Dan untuk semua pribadi mulailah
untuk tidak melakukan tidak tindak yg merugikan org lain sekecil apapun itu. Karena apapun itu
hal baik/buruk "dari hal kecillah semua mencadi besar".. asekk..
1. Dari diri sendiri terlebih dahulu harus bisa menghargai dan menghormati orang lain 2.
Ditegakkan lebih tegas UU yang mengaturnya
Lebih ditingkatkan dan diberi hukuman setimpal pada seseorang yang melanggar HAM
sanksi harus dipertegas lagi
Meningkatkan kesadaran diri sendiri
Ahhh tau
Berikan para penjahat negara (terutama koruptor) hukuman yang setimpal.
lebih memandang manusia sebagai manusia bukan melalui aturan agama tapi melalui pikiran
logis dan nalar yang baik
memperkuat badan pengawas, detail dan sering melakukan seminar2 dan kajian2 tentang isu
ham yang terjadi
lebih ditingkatkan lagi dalam penerapannya
lebih di tingkatkan dan dipertanggung jawabkan
lebih tertib dan minimalisir pelanggaran ham
menegakkan peraturan
diawali dari masyarakat yang memiliki asas tahu diri agar tak banyak pelanggaran ham
Lebih ditegakkan, dan hukum yang dikenakan jangan pandang bulu
Indonesia harus lebih tegas lagi dalam menjamin penegakan ham di indonesia, seperti
menghukum orang yang bersalah sesuai dengan uu yang berlaku, dan jangan pandang bulu
Makin ditegakkan
Harus memakai obat kuat biar tegak lama
Jangan melanggar batas hak oranglain
Intinya utk badan penegak hukum. Anda ditakdirkan dan digariskan tuhan mendapat pekerjaan
ini untuk menegakkan hukum bukan sebaliknya.

Makalah WASBANG 27
Harus adil tanpa pandang bulu
Penegakan HAM dengan sosil dan konsol
Untuk elemen pemerintah lebih memahami mana hak privasi dan informasi general serta
mensosialisasikan ke masyarakat supaya masalah mengenai kuhp kesusilaan
Di pertegas, masih banyak saudara2 kita di papua yang masih banyak yang belum
mandapatkan hak" nya
Meningkatkan kesadaran hukum dan ham, peningkatan aparat penegak ham, evaluasi
kebijakan dan peraturan tentang ham serta memberikan sosialisasi terhadap masyarakat.
Lebih tegas lagi penanganannya ya

Makalah WASBANG 28

Anda mungkin juga menyukai