ACARA I
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
Disusun Oleh:
NPM : E1K020020
Kelompok :-
Ilmu kimia adalah salah satu ilmu yang didasarkan pada hasil percobaan dan
pengalaman di laboratorium, sehingga merupakan hal yang penting bagi setiap mahasiswa
untuk mengetahui dan memahami praktik-praktik di laboratorium serta dapat menggunakan
alat-alat praktikum secara benar.
Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada
dilaboratorium, yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam
melakukan pengukuran dan perhitungan. Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang
aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan
kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium
yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja
dengan aman, produktif, dan efesien (Roeswati, 2004).
Laboratorium (Lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan
dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Untuk mengadakan percobaan,
penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia dan biologi atau
bidang ilmu lain. Pengertian lain Pengertian lain dari laboratorium ialah suatu tempat dimana
dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu
ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-lain. Berdasarkan
definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan
percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau
bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti
kebun dan lain-lain (wanmustafa, 2011).
Bagaimana mengunakan alat tersebut agar tidak terjadi salah penggunaan dan
pemakainnya.Alat-alat laboratorium juga banyak yang berbahaya seperti alat yang harus
seteril maka sebelum menggunakan alat tersebut kita harus mensterilkan tangan kita. Jika
tidak hal itu bisa mengganggu proses suatu penelitian dan tentunya akan berdampak pada
hasil penelitian tersebut. Perhatian terhadap penggunaan alat laboratorium harus diperhatikan
guna keselamatan dan keberhasilan kerja atau penelitian. Dalam praktikum pengenalan alat-
alat laboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan
spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-
bahandari mikrobia yang tidak diinginkan (Anonim,2016).
Jadi Alat-alat sterilisasi adalah alat yang digunakan untuk membebaskan suatu bahan
atau alat lain dari mikroba yang tidak diinginkan.Pada umumnya kegiatan praktek laboratium
diarahkan pada upaya, supaya mahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau
membuktikan hukum atau prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen,asisten dosen atau
buku teks.Ada juga percobaan yang dirancang oleh dosen atau asisten dosen adalah
mahasiswa disuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang sudah terstruktur yang
membawa mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahui sebelumnya dari data
empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaan tersebut. Namun terdapat berbagai
kelemahan dasar dari cara seperti ini, secara logis prinsip ilmiah dan hukum alam tidak dapat
dibuktikan secara langsung, prinsip ilmiah dan hukum alam juga tidak dapat diuji hanya
dengan jumlah percobaan yangterbatas yang dilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat
yang digunakan,keterampilan yang dipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas
generalisasi,merupakan keterbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukkan hal yang
hebat kalau mahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting dari sekumpulan data
mentah hasil percobaan.Maka bimbingan dari dosen dan asisten dosen sangat dibutuhkan
dalam proses penelitian (Anonim,2016).
Ilmu kimia sangat bergantung pada pengukuran. Sebagai contoh, kimiawan
menggunakan pengukuran untuk membandingkan sifat dari berbagai zat dan untuk
mempelajari perubahan yang terjadi dalam suatu percobaan. Peralatan laboratorium yang
biasa digunakan untuk pengukuran yaitu buret, pipet, tabung volumetrik, labu ukur untuk
mengukur volume, timbangan untuk mengukur massa, dan termometer untuk mengukur
suhu. Alat-alat ini dapat mengukur sifat-sifat makroskopik yang dapat ditentukan secara
langsung. Sifat-sifat makroskopik yaitu pada tingkat atom harus ditentukan dengan metode
tidak langsung (chang, 2005).
BAB III METODOLOGI
Alat
Cara Kerja
1. Gelas Piala
Wadah larutan, skala pada badan gelas digunakan untuk mengukur larutan secara
tidak teliti.
2. Erlemeyer
Labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk pencampuran reaksi dengan
pengocokkan kuat sedangkan labu erlenmeyer tanpa tutup asah biasanya digunakan
untuk mencampurkan reaksi dengan kecepatan lemah.
3. Labu Ukur
Labu ukur memiliki ketelitian tinggi sehingga sering digunakan untuk mengukur
larutan secara teliti.
4. Petridish
Hal yang perlu diperhatikan adalah ketika meletakkan, tidak menekan terlalu kuat
karena akan menyebabkan pecahnya media kultur.
Setelah tahap meletakkan mikroorganisme selesai, maka cawan petri selanjutnya
ditutup dan ditempatkan pada suhu sekitar 37ºC selama beberapa hari dan dibiarkan
tumbuh.
5. Gelas Ukur
Mengukur cairan secara tidak teliti dan tidak masuk dalam perhitungan.
6. Kaca Arloji
Wadah penimbangan zat padat.
7. Tabung Reaksi
Sebagai wadah larutan, beberapa memiliki tutup yang digunakan untuk meletakkan
sampel (darah).
8. Cawan Penguap
Simpan zat tersebut pada cawan lalu panaskan cawan sampai terdapat
endapan. Larutan dimasukkan ke dalam plat tetes yang akan ditentukan pH larutanya.
Pipa kapiler dimasukkan pada zat yang akan ditentukan titik lelehnya. Tekan penekan
pada penjepit kemudian jepitkan pada tabung reaksi.
9. Mortal
Menumbuk obat-obatan.
10. Krush
Praktikum analisis laboratorium sehari – hari untuk pengabuan zat pada analisis
gravimetri.
15. Sudip
Cara menggunakannya sama seperti mengaduk larutan menggunakan sendok biasa.
17. Desikator
Buka tutup desikator dengan cara menggeser tutupnya kesamping
Menaruh silika gel di bawah
Menaruh saringan yang terbuat dari porselin
Menaruh median di atas saringan, Sebelum menutup oleskan sedikit vaselin di
bibir tutup
Menutup kembali tutup desikator sama seperti saat membukanya,
Atur kran dan usahakan tidak ada udara di dalam desikator
18. Buret
Buret harus bersih, kering dan bebas lemak sebelum digunakan. Sebelum
titrasi dimulai, pastikan tidak ada gelembung udara di bawah kran karena
menyebabkan kesalahan saat melakukan titrasi.
19. Corong
Membantu memasukkan cairan dalam suatu wadah dengan ukuran mulut kecil.
24. Segitiga
Cara kerja alat ini adalah dengan meletakkan alat pembakar di bawah kaki tiga
seperti pembakar Bunsen dan meletakkan peralatan gelas diatasnya, tetapi
diantara kedua alat tersebut harus dipasang kawat kasa di atas kaki tiga.
Jika penjepit terasa longgar, dapat diperbaiki segera dan digunakan kembali.
Memegang tabung reaksi harus menggunakan alat ini, agar tangan tidak terkena
dampak panas dari tabung karena tabung akan dibakar langsung di atas api.
27. Bunsen
Sebelum kamu menggunakan bunsen pastikan lubang udara pada bunsen
ditutup dengan cara memutar collar untuk menutup lubang udara.
Tutup Katup Pasokan Lokal dengan Memutar Pegangan dan Pastikan Saluran
Gas aktif
Tutup Katup Jarum di Bagian Bawah Alat Pembakar
Buka Katup Pasokan Lokal dengan Memutar Pegangan
Buka Katup Jarum di Bagian Bawah Alat Pembakar Hingga Terdengar Desis
Gas
Letakkan Nyala Api Di Bagian Atas Tabung
Nyalakan Keran Gas Secara Perlahan untuk Mengatur Api
33. Tanur
Pastikan kabel listrik terhubung dengan sumber listrik
Buka pintu oven
Masukkan bahan yang akan dioven kedalam oven dan tutup pintu
oven
Set (atur) temperatur oven sesuai yang diinginkan
Setelah proses, matikan oven dan biarkan sementara hingga suhu
kamar
Buka pintu oven dan keluarkan bahan dari dalam oven
Pastikan kabel listrik tidak terhubung lagi dengan sumber listrik
PERALATAN GELAS
No Nama dan Gambar Alat Fungsi
1 Gelas Piala Tempat untuk menyimpan larutan
Untuk memanaskan larutan kimia
20 Rak Tabung Reaksi Fungsi rak tabung reaksi yaitu sebagai tempat untuk
meletakkan tabung reaksi yang berjumlah banyak. Rak
tabung ini di buat dari bahan dasar kayu yang berukuran
35x7cm dan dapat menyimpan sebanyak 24 tabung reaksi.
21 Penjepit Tabung Reaksi Penjepit tabung reaksi terbuat dari kayu dan digunakan
untuk menjepit tabung reaksi disaat proses pemanasan.
Atau bisa juga digunakan untuk mengambil kertas saring
dan benda-benda lab lain disaat kondisi alat tersebut
panas.
22 Statif dan Klem Kedua alat ini berfungsi untuk membantu kita memegang alat kimia
tertentu dalam suatu proses kimia.
Terkadang proses kimia membutuhkan waktu yang lama atau
pemanasan dengan suhu tinggi sehingga tidak memungkinkan kita
untuk memegang alat tersebut dengan tangan.
23 Sikat Tabung Reaksi sikat tabung reaksi ini adalah membersihkan tabung
reaksi, gelas ukur, labu ukur dan lain-lain setelah
digunakan.
24 Segitiga Adalah yang digunakan sebagai penyangga atau penahan
wadah seperti menahan krus saat proses pemanasan api
langsung.
25 Bola Hisap digunakan untuk membantu proses pengambilan cairan.
Terbuat dari karet yang disertai dengan tanda untuk
menyedot cairan (suction), mengambil udara (aspirate)
dan mengosongkan (empty).
26 Lampu Spiritus membakar larutan agar suhunya meningkat, untuk
meningkatkan laju reaksi sehingga lebih cepat.
memanaskan untuk menguapkan larutan.
30 Kawat Kasa Alas atau untuk menahan labu pada waktu pemanasan
priritus atau pemanas Bunsen.
31 Klem Utilitas Adalah alat yang digunakan untuk menjepit alat kimia
yang berukuran besar.
32 Oven Adalah alat yang digunakan untuk menetralisasi alat-alat
laboratorium.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dan paktikum yang telah dilakukan, praktikan mengetahui nama,
fungsi, dan cara menggunakan alat-alat laboratorium seperti Gelas Piala adalah Wadah
larutan, skala pada badan gelas digunakan untuk mengukur larutan secara tidak teliti.
Erlemeyer adalah Labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk pencampuran reaksi
dengan pengocokkan kuat sedangkan labu erlenmeyer tanpa tutup asah biasanya digunakan
untuk mencampurkan reaksi dengan kecepatan lemah. Labu Ukur yaitu Labu ukur memiliki
ketelitian tinggi sehingga sering digunakan untuk mengukur larutan secara teliti. Petridish
Hal yang perlu diperhatikan adalah ketika meletakkan, tidak menekan terlalu kuat karena
akan menyebabkan pecahnya media kultur. Setelah tahap meletakkan mikroorganisme
selesai, maka cawan petri selanjutnya ditutup dan ditempatkan pada suhu sekitar 37ºC selama
beberapa hari dan dibiarkan tumbuh. Gelas Ukur adalah Mengukur cairan secara tidak teliti
dan tidak masuk dalam perhitungan. Kaca Arloji Wadah penimbangan zat padat. Tabung
Reaksi Sebagai wadah larutan, beberapa memiliki tutup yang digunakan untuk meletakkan
sampel (darah). Cawan Penguap Simpan zat tersebut pada cawan lalu panaskan cawan
sampai terdapat endapan. Larutan dimasukkan ke dalam plat tetes yang akan ditentukan pH
larutanya. Pipa kapiler dimasukkan pada zat yang akan ditentukan titik lelehnya. Tekan
penekan pada penjepit kemudian jepitkan pada tabung reaksi. Mortal Menumbuk obat-
obatan. Krush adalah Praktikum analisis laboratorium sehari – hari untuk pengabuan zat pada
analisis gravimetri. Pipet Tetes Menambahkan cairan tetes demi tetes hingga volume tepat.
Pipet Volum Memipet cairan secara kurang teliti dan tidak masuk dalam perhitungan pada
penetapan kadar. Pipet Gondok Memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti atau
seksama. Batang Pengaduk Mengaduk larutan atau suspense dalam wadah.Sudip Cara
menggunakannya sama seperti mengaduk larutan menggunakan sendok biasa. Corong Pisah
Mengekstraksi zat cair dengan zat cair. Desikator Buka tutup desikator dengan cara
menggeser tutupnya kesamping, Menaruh silika gel di bawah, Menaruh saringan yang terbuat
dari porselin, Menaruh median di atas saringan, Sebelum menutup oleskan sedikit vaselin di
bibir tutup, Menutup kembali tutup desikator sama seperti saat membukanya, Atur kran dan
usahakan tidak ada udara di dalam desikator Buret adalah Buret harus bersih, kering dan
bebas lemak sebelum digunakan. Sebelum titrasi dimulai, pastikan tidak ada gelembung
udara di bawah kran karena menyebabkan kesalahan saat melakukan titrasi. Corong
Membantu memasukkan cairan dalam suatu wadah dengan ukuran mulut kecil. Rak Tabung
Reaksi Tabung reaksi dimasukkan dalam lubang tabung sesuai ukurannya. Penjepit Tabung
Reaksi Tekan penekan pada penjepit kemudian jepitkan pada tabung reaksi Statif dan Klem
Letakkan statif pada bidang datar lalu bagian atasnya dipasangkan klem sebagai penyangga
buret. Sikat Tabung Reaksi Hal pertama yang dilakukan adalah menekan pada penekan
penjepit yang berada di samping pegas, kemudian jepitkan pada tabung reaksi. Segitiga Cara
kerja alat ini adalah dengan meletakkan alat pembakar di bawah kaki tiga seperti pembakar
Bunsen dan meletakkan peralatan gelas diatasnya, tetapi diantara kedua alat tersebut harus
dipasang kawat kasa di atas kaki tiga. Bola Hisap Hubungkan bola isap dengan pipet.Lampu
Spiritus Buka tutup, lalu sulut dengan api. Cara mematikannya hanya dengan memasang
tutupnya. Bunsen Sebelum kamu menggunakan bunsen pastikan lubang udara pada bunsen
ditutup dengan cara memutar collar untuk menutup lubang udara. Kaki Tiga Sebagai
penyangga untuk melakukan pemanasan, Letakkan Bunsen dibawahnya dan kawat kasa di
atasnya untuk mlakukan pemanasan. Botol Semprot Menekan badan botol sampai airnya
keluar. Kawat Kasa Letakkan kawat kasa di atas kaki tiga sebagai alas. Klem Utilitas Adalah
alat yang digunakan untuk menjepit alat kimia yang berukuran besar. Oven Adalah alat yang
digunakan untuk menetralisasi alat-alat laboratorium. Tanur adalah Mengabukan atau
mengarangkan suatu zat, Menentukan kadar C-organik pada pupuk organik dengan cara
pengabuan. Hot Plate Memanaskan dan menghomogenkan suatu larutan dengan
pengadukkan. Timbangan Analitis Menimbang sampel atau bahan kimia yang akan
digunakan.
http://alfichry.blogspot.com/2016/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1
http://catatanmahasiswakupukupu.blogspot.com/2017/02/pengenalan-alat-alat-
laboratorium.html?m=1
http://hostianikasari.blogspot.com/2016/10/
https://aprianustelaumbanua.wordpress.com/2018/08/20/pengenalan-alat-alat-laboratorium/
LAMPIRAN