Anda di halaman 1dari 4

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN By. Ny.

E DENGAN IKTERUS
NEONATORUM DI KAMAR BAYI RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA

Oleh:
RAHMAWATI SUPU

1820206020

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019

A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama : By Ny. E
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Tanggal Lahir : 10 Mei 2019
4. Tanggal Masuk : 14 Mei 2019
5. Diagnosa medis : Ikterik Neonatorum
B. Gambaran kondisi pasien
Pasien usia 4 hari, BB: 3,2 kg, merupakan anak keempat.Riwayat penyakit: saat ini
anak terlihat kuning dan rewel sejak minggu malam, badan kuning,. Anak menangis
kuat, gerakan aktif. RR: 50 x/ menit, Nadi: 144 x/menit, SB: 36,6. Intake nutrisi dan
cairan: menetek ibu dan ASI perah 30 cc. Hasil pemeriksaaan laboratorium:

Tanggal 15 Mei 2019


No Jenis Px Lab Hasil Normal Satuan
1 Bil Total 17, 63 <1 Mg/dl
2 Bil Direk 0,41 < 0,25 Mg/dl
3 Bil Indirek 17,22 < 0,75 Mg/dl

Sejak tanggal 14 Mei 2019 dilakukan Fototerapy 2 x 24 jam mulai jam 08.15 WIB.

C. Masalah keperawatan utama


Risiko injury berhubungan dengan tindakan fototerapy.

D. Implementasi
16 Mei 2018
Jam 08.00 WIB
Melakukan pengkajian kepada keluarga dan pasien mengenai riwayat kesehatan
pasien saat ini.
 Hasil: Anak terlihat badan kuning dan rewel sejak hari minggu.

Jam 09.00 WIB


Melakukan pemeriksaan TTV: KU: sedang, kesadaran: compos mentis, suhu tubuh:
36,6 oC, Nadi: 144 x/menit, RR: 60 x/menit.

Jam 10.00 WIB


Mengobservasi Keadaan Umum pasien terhadap tindakan fototerapy

Jam 12.00 WIB


1. Mengukur TTV
2. Melakukan rawat tali pusat dengan kompres bethadin encer selama 15 menit.

Jam 13.00 WIB


Mengevaluasi perkembangan masalah pasien.

E. Evaluasi keperawatan (13.30 WIB)


S: -
O: KU: sedang, kesadaran: compos mentis, Suhu tubuh: 36, 6 o C, Nadi: 154 x/ menit
RR: 48 x/menit. Gerakan bayi aktif, menangis kuat.
A: Risiko injury berhubungan dengan tindakan fototerapy belum teratasi.
P: Pemantauan kondisi pasien durante dan post fototerapy.

F. Hal yang dipelajari: Tindakan Fototerapy

1. Pengertian
Fototerapi merupakan alat yang berupa sinar, cahaya Flourescent yang
mengandung ultraviolet dengan spectrum ideal 420 – 450 mu. Mempunyai
kemampuan menurunkan kadar bilirubin dan mengeluarkan dengan oksidasi
cahaya sehingga bilirubin pathogen berubah jadi bilirubin a-pathogen.
2. Tujuan

Tindakan fototerapi bertujuan untuk memecah bilirubin menjadi dipirol yang


nontoksik dan dikeluarkan melalui urine dan feses.

3. Indikasi
Indikasi foto terapi dan transfuse ganti berdasarkan BB

KADAR BILIRUBIN (mg/dl)


BB (gr)
FOTOTERAPI TRANSFUSI GANTI
< 1000 Mulai 24 jam 1 10 – 12
1000 – 1500 7–9 12 – 15
1500 – 2000 10 – 12 15 – 18
2000 – 2500 13 – 15 18 – 20
> 2500 & bayi sakit 12 – 15 18 – 20

Indikasi fototerapi dan transfuse ganti berdasarkan bayi cukup bulan dan
atau tanpa resiko Canadian Pediatric Society

KADAR BILIRUBIN (mg/dl)


UMUR (jam)
TANPA RESIKO DENGAN RESIKO
24 10 8
48 15 13
> 72 > 18 > 16

4. Persiapan
Persiapan Pasien
 Pastikan klien memerlukan pemenuhan kebutuhan dasar manusia (minum,
aktivitas, tidur, terhindar infeksi, personal hygiene, keseimbangan suhu)
 Amati seluruh tubuh klien (warna kulit, mata, aktivitas, kotoran atau bau)
 Atur posisi sesuai prosedur yang akan dilakukan

Persiapan Alat
 Siapkan pemberian minum ASI/PASI
 Pemeriksaan fisik
 Alat tenun dan pakaian bayi
 Alat memandikan
 Tempat sampah
 Penutup mata dan testis (bahan tak tembus cahaya)
5. Pelaksanaan
a. Perawat mencuci tangan, alat-alat didekatkan
b. Bayi telanjang, kedua mata ditutup, sedangkan posisinya diubah-ubah setiap
enam jam
c. Suhu tubuh bayi dipertahankan sekitar 36,5-370C
d. Perhatikan keseimbangan elektrolit
e. Pemeriksaan Hb teratur setiap hari
f. Pemeriksaan bilirubin darah setiap hari atau dua hari, setelah terapi sebanyak
3 kali dalam sehari
g. Mungkin timbul skin rash yang sifatnya sementara dan tak berbahaya
(bronze baby)
h. Lama terapi 100 jam atau bila kadar bilirubin darah sudah mencapai <7,5 mg
%

6. Efek Samping
 Ruam dermatitis pada kulit
 Hiperpigmentasi
 Diare
 Dehidrasi
 Ruam makular eritematosa

7. Evaluasi
 Tanda-tanda hipertermi
 Tanda-tanda dehidrasi
 Warna kuning, kebersihan tubuh, pemenuhan cairan dan reaksi klien

8. Dokumentasi Hasil Tindakan


 Waktu dan lamanya pelaksanaan pemberian fototerapi
 Tanda-tanda hipertermi atau gejala dehidrasi
 Reaksi pasien

Sumber :

Alimul, A. (2008). Buku Saku Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.

Dewi, V. N. (2013). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai