Risalah Sidang Pemeriksaan Ahli
Risalah Sidang Pemeriksaan Ahli
REPUBLIK INDONESIA
---------------------
RISALAH SIDANG
PERKARA NOMOR 85/PUU-XVII/2019
PERIHAL
PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2014
TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23
TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERHADAP
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945
JAKARTA
RABU, 5 FEBRUARI 2020
MAHKAMAH KONSTITUSI
REPUBLIK INDONESIA
---------------------
RISALAH SIDANG
PERKARA NOMOR 85/PUU-XVII/2019
PERIHAL
PEMOHON
ACARA
Mendengarkan Keterangan Ahli (IV)
SUSUNAN PERSIDANGAN
B. DPR
1. Ester Wijaya Anggara, S.H.M.I.Pol
C. Ahli
1. Prof. Isfa’ Aulia Urrachmah, S.H.,M.H.
2. Prof. Hasan Mahmud Syariefudin, S.H.,M.H
SIDANG DIBUKA PUKUL 10.10 WIB
KETUK PALU 3X
Assalamualaikum wr. wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita
semua. Sesuai dengan agenda persidangan hari ini adalah mendengarkan
keterangan Ahli. Namun sebelumnya saya cek dulu kehadirannya.
2. KUASA HUKUM PEMOHON: HINDUN DWI LESTARI
Terima Kasih, Yang Mulia.
Assalamualaikum wr. wb. Selamat Pagi
Hadir Yang Mulia
3.PIHAK DPR : ESTER
Terima Kasih, Yang Mulia. Saya Ester Ester Wijaya Anggara, S.H.M.I.Pol.
Hadir Yang Mulia
4. KETUA: SHAFIRA KARENINA
Baik, selanjutnya untuk para Ahli dimohon untuk memperkenalkan diri.
5. AHLI 1 (HTN): ISFA’ AULIA URRACHMAHH
Assalamualaikum wr. wb. Yang Mulia Hakim Konstitusi, perkenalkan saya
ISFA’ AULIA URRACHMAHH disini sebagai Ahli 1 bidang Tata Negara.
6. AHLI 2 (ANAK): HASAN MAHMUD SYARIEFUDIN
13.KETUA:SHAFIRA KARENINA
Ya. Terima kasih. Mohom kembali ke tempat. Nanti tolong sampaikan
pokok- pokoknya saja terkait dengan perkara yang sedang di sidangkan.
Untuk yang pertama dimulai dari Ahli HTN, silahkan Prof. Dr. ISFA’
AULIA URRACHMAHH maju ke podium untuk memberikan
keterangannya.
14.AHLI 1 1 (HTN): ISFA’ AULIA URRACHMAHH
Selamat pagi Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi. Perkenalkan
saya disini sebagai Ahli Peraturan Hukum Tata Negara akan mengemukakan
pandangan-pandangan berkaitan dengan keahlian saya dalam persidangan
pengujian undang-undang ini.
Hukum tata negara menempatkan perlindungan anak bagian dari HAM. HAM
merupakan salah satu bagian dari hukum tata negara, selain itu HAM juga
melekat dengan demokrasi. HAM dan demokrasi merupakan konsep
kemanusiaan dan relasi sosial yang dilahirkan dari sejarah peradaban manusia
di seluruh penjuru dunia. HAM dan demokrasi juga dapat dimaknai sebagai
hasil perjuangan manusia untuk mempertahankan dan mencapai harkat
kemanusiannya, sebab hingga saat ini hanya konsepsi HAM dan
demokrasilah yang terbukti paling mengakui dan menjamin kemanusiaan.
17.KETUA:SHAFIRA KARENIN
Dari pihak DPR ada yang ingin ditanyakan?
18.PIHAK DPR: ESTER
Ada Yang Mulia. Bisakah saudara ahli jelaskan, pasal berapa dalam peraturan
perundang-undangan yang dapat merugikan pemohon?
19.AHLI 1 (HTN): ISFA’ AULIA URRACHMAHH
Maaf Yang Mulia, setelah Saya menelaah pasal-pasal yang terdapat dalam
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Undang- Undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Saya menemukan hal-hal
yang dapat merugikan masyarakat dalam penerapannya. Saya berpendapat
bahwa norma Pasal 74 ayat (1), Pasal 74 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2014 tentang Perubahan Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak sejatinya bertentangan dengan UUD 1945 yang
normanya justru tidak mendukung adanya hak untuk mengembangkan hak-
hak anak sepenunya.
20.KETUA:SHAFIRA KARENINA
22.KETUA:SHAFIRA KARENINA
Ada Yang Mulia. Saudara ahli, pemerintah secara tegas mengakui bahwa Hak
konstitusional anak harus dipenuhi ketidakpastian hukum dan mengabaikan
hak konstitusional anak oleh karena dilemahkan sendiri dan tidak konsisten
dengan ketentuan Pasal 74 ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 2014. Dengan
demikian maka ketentuan Pasal 74 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2014 yang
menormakan Komisi Perlindungan Anak Indonesia yang bersifat independen
namun tidak termasuk Komisi Perlindungan Anak Daerah. Apa alasan yang
paling mendasar perlu dibentuknya KPAD ini?
27.KETUA:SHAFIRA KARENINA
29.KETUA:SHAFIRA KARENINA
Baik terima kasih. Berikutnya apakah dari Majelis Hakim ada yang ingin
ditanyakan?
32.KETUA:SHAFIRA KARENINA
Bagaimana Majelis Hakim apakah ada yang ingin ditanyakan lagi?
34.KETUA:SHAFIRA KARENINA
Ada Yang Mulia. Dapatkah KPAD ini nantinya di bisa dibentuk disetiap
daerah?
37.KETUA:SHAFIRA KARENINA
KETUK PALU 3X