Anda di halaman 1dari 3

TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II

PERENCANAAN JEMBATAN STRUKTUR BAJA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Material pembentuk struktur merupakan salah satu komponen yang
harus diperhatikan dalam perancangan suatu struktur. Material pembentuk
struktur dapat berupa beton, baja, ataupun kayu. Material pembentuk
struktur tentunya harus disesuaikan dengan fungsi struktur tersebut, seperti
jembatan, gudang, maupun perumahan.
Material baja merupakan material yang umum digunakan sebagai
bahan konstruksi karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan
dengan material konstruksi yang lain. Keunggulan baja yang paling utama
adalah daktilitas yang tinggi. Dengan daktilitas yang tinggi, baja akan
mudah dibentuk dan ditempa dalam proses pembuatannya. Baja juga tidak
mudah retak dalam proses pembebanan, namun baja akan meregang hingga
batas daktilitasnya sebelum bangunan runtuh apabila tegangan yang dialami
melebihi tegangan leleh. Selain itu baja juga memiliki kekuatan yang sama
dalam menahan tarik maupun tekan. Keunggulan baja ini menjadikan baja
menjadi material yang diandalkan dalam pembangunan struktur di daerah
rawan gempa, seperti di Indonesia.
Saat ini penggunaan baja sebagai material struktural sudah sangat
meluas terutama di daerah maju. Dalam dunia konstruksi, baja sering
digunakan sebagai bahan jembatan. Salah satu fungsi jembatan sebagai alat
penyebrangan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu konstruksi yang kuat dan
tahan lama. Desain jembatan dari rangka baja memiliki beberapa kelebihan,
seperti kemudahan pemasangan, relatif ringan, lebih kuat, lebih ringan, lebih
praktis daripada kayu, mempunyai kuat tarik dan kuat tekan yang tinggi, dan
bisa menghemat tenaga kerja. Selain itu, baja juga tahan terhadap berbagai

Mikchel Wadhanto 17.B1.0041


Andhika Achmad Syaid 17.B1.0055 1
2
TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II
PERENCANAAN JEMBATAN STRUKTUR BAJA

cuaca, udara panas dan dingin, serta tidak mudah berkarat, sehingga sangat
cocok digunakan sebagai kerangka konstruksi jembatan.

1.2 Perumusan Masalah


Perhitungan perencanaan konstruksi jembatan akan menghasilkan
suatu hasil yang berbeda-beda apabila bahan-bahan yang digunakan juga
berbeda, misalnya konstruksi rangka sama-sama menggunakan baja akan
tetapi mutu baja yang digunakan berbeda. Hal tersebut akan mempengaruhi
hasil akhir perhitungan perencanaan tersebut.

1.3 Pembatasan Masalah


Penulis memfokuskan perhitungan perencanaan jembatan ini dengan
kode soal 14 yaitu : dengan ketentuan bentang jembatan 28 m, Kelas
jembatan B, Mutu Baja BJ 41, Mutu Beton K-400.

1.4 Tujuan
Penulisan ini bertujuan untuk:
1. Dapat menghitung pembebanan yang berfungsi sebagai input
mendesain struktur baja pada gedung yang di desain.
2. Dapat menggunakan software SAP untuk membantu dalam
perancangan struktur baja yang didesain.
3. Dapat mengetahui berat struktur yang harus disediakan untuk
membangun struktur dengan profi baja yang telah didesain.
4. Dapat membandingkan perhitungan menggunakan SAP dengan
perhitungan manual.
5. Mengetahui perhitungan perencanaan jembatan yang benar agar dari
hasil perhitungan tersebut dapat dipertanggung jawab kan untuk
membangun jembatan yang aman.

1.5 Manfaat Penulisan

Mikchel Wadhanto 17.B1.0041


Andika Achmad Syaid 17.B1.0055
3
TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA II
PERENCANAAN JEMBATAN STRUKTUR BAJA

Penulisan ini memiliki manfaat sebagai berikut.


1. Memberikan pengetahuan dan pengertian tentang cara menghitung
proyek jembatan dengan struktur baja.
2. Menerapkan ilmu yang didapatkan selama perkuliahan.

1.6 Sistematika Penulisan


Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini berisi mengenai latar belakang Perencanaan Jembatan
dengan Struktur Rangka Baja, perumusan masalah, pembatasan
masalah, tujuan, dan manfaat penulisan serta sistematika penulisan.
Bab 2 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi tentang penjelasan definisi Jembatan, fungsi
Jembatan, jenis Jembatan, peranan Jembatan, definisi baja, kelebihan dan
kekurangan baja sebagai material struktur.
Bab 3 Perhitungan
Di dalam bab ini akan membahas mengenai perhitungan sandaran,
perhitungan lantai trotoar, perencanaan plat lantai kendaraan, SAP,
perencanaan gelagar memanjang dan melintang, shear connector, hubungan
gelagar memanjang dan melintang, hubungan gelagar melintang dan rangka
utama, perambatan angin, rangka induk.
Bab 4 Penutup
Di dalam Bab IV ini berisi kesimpulan dan saran tentang Perencanaan
Jembatan dengan Struktur Rangka Baja.
Lampiran

Mikchel Wadhanto 17.B1.0041


Andika Achmad Syaid 17.B1.0055

Anda mungkin juga menyukai