Anda di halaman 1dari 3

Resolusi Jihad Santri dan Makna Nasionalisme

Oleh: Anjani Nur Panjalin, S.Pd.

Para ulama dan santri merupakan garda terdepan penjaga NKRI. Para ulama dan
santri mengorbankan jiwa dan raga demi menghapus penjajahan di bumi pertiwi
Indonesia. Hal tersebut tercatat dalam sejarah dan diapresiasi dengan Hari Santri
Nasional. Bagaimanakah pesantren yang merupakan rumah para ulama dan santri
melahirkan para pejuang kemerdekaan? Pesantren adalah lembaga pendidikan yang
menjaga tradisi kebangsaan dengan menanamkan nilai-nilai agama kepada para santri
sehingga mampu membentuk kemandirian yang tidak bergantung kepada penjajah.
Pengaruh eksistensi pesantren mampu mengubah bangsa Indonesia yang
terjajah. Saat umumnya rakyat Indonesia menganggap penjajah sebagai tuan dan
memposisikan dirinya sebagai hamba sahaya, pesantren hadir untuk melepas belenggu
pemikiran tersebut. Pesantren mengajarkan untuk tidak mengharap sesuatu selain dari
Allah, sehingga pemikiran santri selalu merdeka, selayaknya dalam surat Al-Fatihah
ayat 5.
Ulama mampu menjadi pengayom yang tertindas, selalu dipercaya dan dimintai
pendapat. Ulama juga senantiasa mengajarkan dan menanamkan nilai agama dalam
kehidupan. Pesantren mengajarkan ilmu agama diiringi dengan pengamalannya dalam
bentuk perilaku sehinga membentuk watak yang tak tergoyahkan. Meskipun begitu
tetap mengobarkan darah perjuangan untuk terlepas dari penjajah dan menjaga agar
tetap merdeka. Contohnya saat pendudukan jepang terjadi pergolakan karena keteguhan
pendirian para ulama yang tidak mau menyalahi akidah.
Motif agama menjadi gelora perjuangan bagi ulama dan santri untuk meraih
kemerdekaan. Agama dan nasionalisme adalah dua kutub yang tidak bersebrangan.
Nasionalisme adalah bagian dari agama dan keduanya saling menguatkan begitu tuturan
K.H. Hasyim Asyari. Saat dimintai pendapat dan juga pertanyaan dari Ir. Soekarno,
bagaimanakah hukum membela tanah air dalam Islam? Sang Kyai dengan tegas
menjawab bahwa hal tersebut adalah fardlu ‘ain. Ini menandai titik di mana resolusi
jihad lahir.
Resolusi jihad adalah puncak dari sebuah bentuk amaliyah agama bagi santri
atas kepatuhan kepada nilai-nilai agaa dan seorang kyai. Berhukum fardlu ‘ain bagi
seorang muslim yang mengobarkan rasa nasionalisme melawan penindasan atau
kedholiman dalam waktu itu penjajahan. Hal ini tentu membakar gelora semangat
merdeka para santri meraih kemerdekaan. Selain meraih syahid juga memastikan anak
cucu terbebas dari belenggu penjajahan.
Tak kalah menyentuh adalah orasi Bung Tomo dalam membakar semangat
perjuangan mempertahankan kemerdekaan dalam peristiwa yang kini dikenal dengan 10
Nopember. Tentu juga beliau tak hentinya mengingatkan dan berdoa akan kemenangan
dan keselamatan para pejuang. Menggelorakan perjuangan rakyat Surabaya, agar
Indonesia tidak jatuh kembali ke dalam penjajahan, bahwa kemerdekaan adalah hal
segala bangsa. Merdeka atau mati!
Pesantren merupakan salah satu tonggak pendidikan yang berkontribusi besar
dalam melahirkan penerus emas Indonesia. Pesantren yang dulu kiranya dianggap kuno
dan tertinggal sekarang menjadi primadona terutama bagi orang tua dan anak yang
mengidamkan pendidikan berkarakter dan keilmuan. Selain keilmuan yang mumpuni,
santri dibekali ilmu agama yang tak hanya berguna untuk dirinya sendiri tetapi juga
untuk umat Islam di sekelilingnya.
Santri dibekali ketrampilan/kecakapan hidup sehari-hari sehingga dapat mandiri
dan terlatih di saat berada di masyarakat. Selain itu, setiap pesantren pasti memiliki
bidang usaha yang mana santri diajarkan dan diberi tanggung jawab. Santri selain bisa
belajar juga dibekali pengalaman langsung berbisnis. Dengan begitu ilmu yang didapat
dapat membantu perekonomian dan manajemen di masa mendatang.
Kebiasaan hidup santri yang guyup dan gotong royong akan melatih mereka saat
hidup bermasyarakat. Bagaimana menjadi individu dan bagian dari masyarakat yang
baik sudah terlatih dalam pesantren, karena mereka hidup bersama dan juga memliki
pembagian tugas dan struktur organisasi. Sehingga mereka tidak akan kesulitan
menempatkan diri di masyarakat. Hidup musyawarah dan mufakat tapi bertanggung
jawab. Karena di asrama maupun pesantren pasti ada peraturan yang wajib dipatuhi
Santri dan pesantren sekarang tak lagi dipandang ketinggalan zaman karena
nyatanya banyak jebolan pesantren yang menjadi pemimpin, pengusaha, pendakwah,
ilmuwan, ahli tafsir dan banyak lagi. Hal itu membuktikan betapa hebat kontribusi
pesantren dalam diri individu, apapun profesi, di manapun tinggalnya. Semua
berbangga sebagai santri. Dan yang paling romantis sebagai santri adalah tidak ada
lulusan santri, santri berlangsung seumur hidup selama orang tersebut menghidupkan
amaliyahnya sebagai santri.
Bagaimanakah kita bisa mengimplementasikan esensi hari santri di pendidikan?
Pertama, dengan tak pernah melupakan nilai-nilai agama dalam belajar keilmuan, jadi
selain menjadi orang berilmu kita memiliki identitas sebagai orang beragama. Kedua,
mengamalkan Qur’an dan sunah rasul dalam kehidupan, sekecil apapun itu. Kemudian,
tak berhenti belajar sesuai hadits nabi yang menganjurkan kita belajar meski sampai ke
negeri Cina. Selalu berbuat dan bermanfaat untuk orang sekitar karena sebaik-baiknya
manusia adalah yang bermanfaat untuk sesamanya.
Karakter santri yang sudah ditempa tidak akan mudah menyerah dan selalu
berusaha sebaik-baiknya. Mereka akan selalu teguh dalam pendirian dan akidah. Tapi
dinamis dan tidak kaku dalam menyikapi perubahan yang ada, dengan adaptasi namun
tetap sesuai kaidah keislamanan. Dalam kehidupannya yang diraih tak hanya dunia
namun akhirat jadi untuk dapat berhasil dalam keduanya tentu diperlukan usaha tak
henti alias istiqomah.
Memperingati hari santri di tengah pandemi semoga tidak menurunkan semangat
perjuangan kita. Dengan resolusi jihad yang membara mari kita tetap berusaha menjaga
diri dari segala aral yang mencoba memecah belah dan menggerogoti diri kita. Jihad
yang kita lakukan mungkin mesti melawan ego sendiri saat ini. Tapi tak menutup
kemungkinan akan membuahkan hasil yang indah dan memperkuat diri bersiap
melakukan perjuangan lebih besar di masa mendatang. Selamat hari santri 2020, santri
sehat santri kuat!

Anda mungkin juga menyukai