Anda di halaman 1dari 4

Perbandingan Model-Model Pembelajaran

A. Model ADDIE
Model pengembangan intruksional ADDIE terdiri dari lima langkah yaitu:
1. Analyze
2. Design
3. Development
4. Implementation
5. Evaluation
Kelebihan :
Kelebihan model ini sederhana dan mudah dipelajari serta strukturnya yang sistematis.
Seperti kita ketahui bahwa model ADDIE ini terdiri dari 5 komponen yang saling
berkaitan dan terstruktur secara sistematis yang artinya dari tahapan yang pertama sampai
tahapan yang kelima dalam pengaplikasiannya harus secara sistematik, tidak bisa
diurutkan secara acak atau kita bisa memilih mana yang menurut kita ingin di dahulukan.
Karena kelima tahap/langkah ini sudah sangat sederhana jika dibandingkan dengan model
desain yang lainnya. Sifatnya yang sederhana dan terstruktur dengan sistematis maka
model desain ini akan mudah dipelajari oleh para pendidik.
Kekurangan :
Kekurangan model desain ini adalah dalam tahap analisis memerlukan waktu yang lama.
Dalam tahap analisis ini pendesain/pendidik diharapkan mampu menganalisis dua
komponen dari siswa terlebih dahulu dengan membagi analisis menjadi dua yaitu analisis
kinerja dan alisis kebutuhan. Dua komponen analisis ini yang nantinya akan
mempengaruhi lamanya proses menganalisis siswa sebelum tahap pembelajaran
dilaksanakan. Dua komponen ini merupakan hal yang penting karena akan
mempengaruhi tahap mendesain pembelajaran yang selanjutnya.

B. Model ASSURE
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mendesain sistem pembelajaran dengan
model ASSURE dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut:
A = Analisis karakteristik Peserta didik
S = Menetapkan tujuan pembelajaran
S = Seleksi media, metode, dan bahan
U = Memanfaatkan bahan ajar
R = Melibatkan peserta didik dalam kegiatan belajar
E = Evaluasi dan revisi
Kelebihan :
1. Sering di adakan pengulangan kegiatan dengan tujuan Evaluate and Review. selain
itu model ini mengedepankan pembelajar, ditinjau dari proses belajar, tipe belajar,
kemampuan prasyarat.
2. Turut mengutamakan partisipasi pembelajaran sehingga diadakan pengelompokan-
pengelompokan kecil seperti pengelompokan peserta didik menjadi belajar mandiri
dan belajar tim. Serta penugasan yang bertujuan untuk memicu keaktifitasan peserta
didik.
3. Menyiratkan untuk para pendidik untuk menyampaikan materi dan mengelola
kegiatan kelas.
4. Membuat pendidik aktif untuk menemukan dan memanfaatkan, bahan dan media
yang tepat dan memanfaatkan secara optimal media yang telah ada model ini dapat
diterapkan sendiri oleh pendidik
Kekurangan :
1. Tidak mencakup suatu mata pelajaran tertentu.
2. Walau komponen relatif banyak, namun tidak semua komponen desain pembelajaran
termasuk di dalamnya.

C. Model Dick & Carry


Langkah model ini, yaitu:
1. Menentukan tujuan pembelajaran
2. Analisis Aspek Peserta didik
3. Melaksanakan Analisa Pembelajaran
4. Merumuskan Tujuan Kinerja
5. Merumuskan Instrumen penilaian
6. Memilih strategi pembelajaran
7. Merancang & mengembangkan materi pembelajaran
8. Merancang evaluasi formatif
9. Merevisi pembelajaran
10. Merancang evaluasi sumatif
Kelebihan :
1. Merupakan model atau perencanaan pembelajaran yang terperinci, sehingga mudah
diikuti.
2. Adanya revisi pada analisis instruksional, dimana hal tersebut merupakan hal yang
sangat baik, karena apabila terjadi kesalahan maka segera dapat dilakukan perubahan
pada analisis instruksional tersebut, sebelum kesalahan didalamnya ikut
mempengaruhi kesalahan pada komponen setelahnya.
3. Model Dick and Carey sangat lengkap komponennya, hampir mencakup semua yang
dibutuhkan dalam suatu perencanaan pembelajaran.
Kekurangan :
1. Kaku, karena setiap langkah telah di tentukan.
2. Tidak cocok diterapkan dalam elearning skala besar karena terdapat aspek analisa
peserta didik.
3. Uji coba tidak diuraikan secara jelas kapan harus dilakukan dan kegiatan revisi baru
dilaksanakan setelah diadakan tes formatif.
4. Pada tahap-tahap pengembangan tes hasil belajar, strategi pembelajaran maupun pada
pengembangan dan penilaian bahan pembelajaran tidak nampak secara jelas ada
tidaknya penilaian pakar (validasi).

D. Model Kemp, Morrison & Ros


Langkah model ini, yaitu:
1. Perancangan
2. Pengelolaan Proyek
3. Layanan Pendukung
4. Evaluasi Sumatif
5. Evaluasi formatif
6. Revisi
Kelebihan :
Pada model ini kelebihannya adalah selalu diadakannya revisi. Selain itu, model ini biasa
disebut model melingkat sehingga tidak menetapkan tahapan harus diselesaikan terlebih
dahulu. Sehingga lebih memudahkan pengembangan untuk melakukan tahapan lain
secara bersamaan atau bergantian.
Kekurangan :
Kekurangan model pembelajaran ini adalah pembelajaran konvensional, yang mana pada
pembelajaran konvensional cenderung pada belajar hafalan yang mentolerir respon-
respon yang bersifat konvergen, dan menekankan pada informasi konsep, latihan soal
dalam tes.

Anda mungkin juga menyukai