Anda di halaman 1dari 4

KEPERAWATAN MEDEKAL BEDAH

Oleh :

Muhammad Ghazy Setyaputra

180103063

S1 Keperawatan 5A
1. CONTOH DARI FUNGSI SYSTEM NEUROLOGIS
Jika sedang cemas atau takut saraf simpatik akan memicu respons dengan mempercepat
detak jantung, meningkatkan laju pernapasan, meningkatkan aliran darah ke otot,
mengaktifkan kelenjar produksi keringat, dan melebarkan pupil mata.
Saat menyentuh termos panas, saraf sensorik membawa informasi bahwa ini adalah
sensasi panas ke otak. Nah, setelah itu, saraf motorik memberi tahu otak untuk
menggerakkan otot-otot tangan untuk segera menghindar, melepas atau menarik tangan
dari termos panas tersebut. Keseluruhan proses ini terjadi kurang lebih dalam waktu satu
detik.
Sistem parasimpatik gunanya menjaga fungsi tubuh normal setelah ada sesuatu yang
mengancam diri Anda. Setelah ancaman berlalu, sistem ini akan memperlambat detak
jantung, memperlambat pernapasan, mengurangi aliran darah ke otot, dan menyempitkan
pupil mata. Ini memungkinkan kita untuk mengembalikan tubuh ke kondisi rileks yang
normal.

2. HORMONE YANG MEMBERIKAN EFEK BAHAGIA.


Selain olahraga, Anda juga bisa melakukan aktivitas fisik untuk memicu hormon
endorfin, antara lain dengan berkebun, membersihkan rumah, bekerja, belanja,
dansa, bersepeda serta kegiatan lain yang menggerakkan fisik. Beberapa aktivitas lain,
seperti berhubungan seks atau masturbasi, termasuk masturbasi saat hamil, juga dapat
merangsang pembentukan hormon endorfin.

3. JELASKAN MEKANISME DARI GAMBAR BERAWAL DARI AUTONOMY-


CENTRAL-SENSORY.
Cahaya masuk ke dalam mata melalui pupil. Lensa mata kemudian memfokuskan
cahaya sehingga bayangan benda yang dimaksud jatuh tepat di retina mata. Kemudian
ujung saraf penglihatan di retina menyampaikan bayangan benda tersebut ke otak.
Otak kemudian memproses bayangan benda tersebut sehingga kita dapat melihat benda
tersebut.

4. SEBUTKAN FUNGSI DARI NERVUS I-XII


a. Saraf kranial I: olfaktori
Saraf olfaktori lah yang berperan dalam penciuman atau penghidu. Saraf tersebut
mengirim informasi dari hidung ke otak terkait bau yang ada di sekitar kita. Jadi, jika
Anda tidak sengaja mencium aroma mi instan, maka saraf olfaktori Anda sedang
bekerja.
b. Saraf kranial II: optik
Saraf optik masuk ke dalam saraf kranial yang berperan dalam sensori. Sebab,
saraf inilah yang berperan dalam penglihatan kita. Saat kita menerima cahaya dari
luar, bersama dengan bagian-bagian mata lainnya, saraf ini akan membantu
menyampaikan informasi ke otak untuk diolah sehingga kita bisa mengenali objek
yang dilihat.
c. Saraf kranial III: okulomotor
Saraf okulomotor memiliki dua fungsi motorik, yaitu mengontrol fungsi otot serta
respon pupil di mata. Saraf inilah yang mengatur empat dari total enam otot yang ada
di sekitar mata Anda. Otot-otot tersebut akan membantu mata Anda bergerak dan
fokus terhadap objek tertentu. Saraf okulomotor juga membatu mengontrol ukuran
pupil, sebagai respons terhadap cahaya yang diterima mata.
d. Saraf kranial IV: troklear
Saraf troklear mengontrol otot oblik superior yang berperan untuk menggerakkan
bola mata ke bawah, atau saat Anda melotot dan kembali seperti semula.
e. Saraf kranial V: trigeminal
Saraf trigeminal adalah saraf kranial terbesar dan memegang kedua fungsi,
motorik maupun sensorik. Saraf trigeminal sendiri dibagi lagi menjadi tiga bagian,
yaitu:
- Saraf optalmikus
Saraf optalmikus bertugas untuk mengirim informasi sensori dari wajah bagian
atas, seperti dahi, kulit kepala, dan kelopak mata.
- Saraf maksilaris
Saraf maksilaris berperan mengirimkan informasi sensori dari dari bagian tengah
wajah seperti pipi, bibir atas, dan rongga hidung. Maksilaris juga mempersarafi
gigi-gigi yang ada di rahang atas.
- Saraf mandibular
Saraf mandibular berfungsi dalam hal sensorik serta motorik. Saraf ini bertugas
mengirim informasi dari telinga, bibir bawah, dan dagu. Saraf ini juga mengatur
pergerakan otot rahang dan telinga. Selain itu, saraf mandibular pun mempersarafi
gigi-gigi rahang bawah.
f. Saraf kranial VI: abdusen
Saraf abdusen bertugas untuk mengatur pergerakan otot yang disebut otot rektus
lateral. Otot ini fungsinya berhubungan dengan pergerakan mata. Ia menjadi salah
satu otot yang berperan saat mata melotot atau melirik.
g. Saraf kranial VII: fasialis
Seperti saraf trigeminal, saraf fasial juga memiliki fungsi motorik dan sensorik.
Saraf fasialis terdiri dari empat percabangan yang masing-masingnya memiliki fungsi
yang berbeda, yaitu:
- Pergerakan otot agar kita bisa memunculkan ekspresi wajah
- Pergerakan dari kelenjar lakrimal, submaksilar, dan submandibular
- Merasakan sensasi di telinga luar
- Kemampuan merasakan makanan
h. Saraf kranial VIII: vestibulokoklear
Saraf vestibulokoklear berperan dalam pendengaran dan membantu keseimbangan
manusia. Saraf ini mengandung dua komponen, yaitu:
Saraf vestibular yang membantu tubuh merasakan adanya perubahan posisi kepala
akibat gaya gravitasi. Lalu, tubuh akan menggunakan informasi ini untuk tetap berada
di posisi seimbang.
Saraf koklearis, yang membantu manusia mendengar serta mendeteksi getaran dari
suara.
i. Saraf kranial IX: glossofaringeal
Saraf glossofaringeal berperan dalam fungsi motorik dan sensorik. Berikut ini
penjelasannya:
Saat berperan dalam fungsi sensorik, saraf ini menerima informasi dari
tenggorokan, tonsil, telinga tengah, dan lidah bagian belakang. Saraf ini juga berperan
untuk merasakan sensasi di lidah bagian belakang.
Saat berperan dalam fungi motorik, saraf ini sapat mengatur pergerakan otot
stilofaringeus yang memungkinkan tenggorokan untuk melebar dan memendek.
j. Saraf kranial X: vagus
Saraf vagus memiliki berbagai fungsi mulai dalam hal fungsi, motorik, sensori,
hingga parasimpatik.
Bagian sensori dari saraf ini berperan merasakan sensasi dari telinga bagian luar,
tenggorokan, jantung, dan organ-organ yang terdapat di perut.
Bagian motorik saraf ini berperan mendukung pergerakan tenggorokan dan langit-
langit mulut bagian lunak.
Bagian parasimpatik saraf ini berperan dalam mengatur detak jantung dan
mempersarafi otot halus di saluran pernapasan, paru-paru, dan saluran cerna.
k. Saraf kranial XI: aksesorius
Saraf aksesorius berperan untuk mendukung motorik atau pergerakan dari otot
leher. Otot inilah yang mengontrol otot di leher, sehingga kita dapat menggerakkan
leher sesuai keinginan.
l. Saraf kranial XII: hipoglosus
Saraf kranial yang terakhir adalah saraf hipoglosus. Saraf ini berperan untuk tugas
motorik. Sebab, saraf inilah yang mengatur pergerakan otot lidah.

Anda mungkin juga menyukai