Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

OSMOSIS DAN POTENSIAL AIR TANAMAN

Nama : Mutiara Ashia zahra

NPM : 183112620150095

I. Tujuan

Menentukan tekanan osmosis cairan sel dengan metode plasmolisis.

II. Teori dasar

Membrane sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membrane sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membrane sel merupakan alat trasnportasi bagi sel
yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel.
Struktur membrane ialah dua lapis lipid (lipid bilayer ) dan memiliki permeabilitas tertentu
sehingga tidak semua molekul dapat melalui membrane sel.

Osmosis berarti Gerakan cairan lewat membrane berpori yang berpindah dari larutan
dengan konsentrasi lebih rendah ke larutan dengan konsentrasu lebih tinggi. Atau dapat
dikatakan perpindahan air melalui membrane permeable dari bagian yang lebih encer ke bagian
yang lebih pekat.

Masuknya air kedalam sel ditentukan oleh dua hal yaitu gradien potensial air dan
permeabilitas membrane terhadap air. Pada sel yang mengalami pertumbuhan terjadi
peningkatan permeabilitas membrane sel terhadap air akibat aktivitas zat pengatur tumbuh dan
enzim. Sementara sintesis zat-zat masuknya unsur atau ion penyusun zat organic menambah
gradien potensial air dalam dan luar sel yang sedang mengalami pertumbuhan.

Pada percobaan ini digunakan larutan sukrosa karena membrane sel tanaman relative
permeable terhadap sukrosa. Apabila suatu sel diletakkan dalam larutan hipertonis maka cairan
sel akan berosmosis ke luar sehingga protoplas akan mengkerut. Hal ini menyebabkan
protoplas terlepas dari dinding sel. Peristiwa ini disebut plasmolysis. Sebaliknya apabila sel
yang mengalami plasmolysis dimasukkan ke dalam larutan hipotonis, maka sitoplasma
Kembali mengembang. Peristiwa ini disebut dplasmolisis.

III. Alat dan Bahan


1. Kentang / Solanum tuberosum
2. Gula pasir
3. Air
4. Pisau
5. Penggaris
6. Wadah
7. Gelas takar

IV. Cara kerja


1. Disiapkan 4 wadah
2. Dikupas kentang/Solanum tuberosum dan dipotong bentuk balok sebanyak 4 buah
dengan ukuran Panjang 4cm, lebar 0,5cm dan tinggi 0,5cm.
3. Dibuat larutan gula dengan konsentrasi berbeda-beda
Wadah A = air 100ml
Wadah B = air 100 ml & gula PASI 1 sdt
Wadah C = air 100 ml & gula 3 sdt
Wadah D = air 100ml & gula 5 sdt
4. Diaduk hingga gula larut
5. Dikupas kentang/Solanum tuberosum dan dipotong bagian dalam dengan ukuran
Panjang 4cm, lebar 0,5cm dan tinggi 0,5cm.
6. Masukkan masing-masing kentang ke dalam wadah
7. Direndam selama 1 jam (60 menit) dengan wadah tertutup
8. Setelah 1 jam (60menit), angkat kentang lalu diukur masing-masing potongan
kentang.
V. Hasil dan pembahasan
1. Hasil

Table 1 Hasil pengukuran

Wadah Sebelum perlakuan Setelah perlakuan Tekstur


A P : 4,2 Cm L : 0,7 Cm T : 0,7 Cm Keras
B Panjang 4 Cm, P : 4,1 Cm L : 0,6 Cm T : 0,6 Cm Keras
C Lebar 0,5 Cm P : 3,9 Cm L : 0,4 T : 0,4 Lunak
tinggi 0,5 Cm Sangat
D P : 3,8 Cm L : 0,3 T : 0,3
lunak

2. Pembahasan

Praktikum Osmosis ini dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2020 dengan menggunakan
media kentang/ Solanum tuberosum. Dibuat larutan gula dengan air keran sebanyak 100ml dan
gula pasir. Dibuat 4 wadah dengan konsentrasi berbeda-beda yaitu 0 sdt, 1 sdt, 3sdt dan 5sdt gula
pasir guna membandingkan pengaruh kepekatan larutan saat proses osmosis.

Pada tabel diketahui bahwa setelah di rendam selama 1 jam (60menit) dalam larutan gula
dengan konsentrasi berbeda-beda terdapat hasil yang bervariasi baik bertambahnya ukuran
maupun berkurangnya ukuran.

Wadah A sebagai kontrol 0 sdt atau tidak dicampurkan gula mendapatkan hasil
bertambahnya Panjang,lebar dan tinggi sebesar 0.2 cm dan tekstur yang keras. Begitupula dengan
wadah B dengan gula 1sdt yang bertambah Panjang lebar dan tinggi 0,1 cm dengan tekstur kentang
yang keras. hal tersebut terjadi karena kandungan air yang ada diluar kentang lebih besar sehingga
air masuk dan menyebabkan Panjang kentang bertambah atau disebut juga larutan gula hipotonis
terhadap kentang. Dapat disebut juga bahwa apabila sel yang mengalami plasmolysis dimasukkan
ke dalam larutan hipotonis, maka sitoplasma kembali mengembang. Peristiwa ini disebut
deplasmolisis.

Wadah C dengan larutan gula pasir sebanyak 3sdt mengalami pengurangan Panjang atau
penyusutan sebesar 0,1 Cm dan wadah D dengan larutan gula pasir 5sdt juga mengalami
pengurangan Panjang atau penyusutan sebesar 0,2 Cm. Tekstur kentang pada wadah C dan D
sama-sama lunak bahkan wadah D lebih lunak disbanding dengan wadah C. lunaknya kentang
dapat diakibatkan karena Sel-sel kentang kekurangan air (isi sel) akibatnya terjadi plasmolisis
yang mengakibatkan penurunan tekanan turgor. Jika tekanan turgor menurun akibatnya kentang
menjadi empuk dan lunak.

Untuk wadah D saat kentang dimasukkan mengapung/ tidak tenggelam hal ini menunjukan
bahwa massa jenis larutan gula 5sdt lebih besar daripada massajenis kentang. Hal tersebut dapat
terjadi karena konsentrasi gula yang tinggi sehingga membuat larutan menjadi hipertonis yang
kemudian menyebabkan bertambah massa jenis larutan gula dan semakin banyak pengurangan
panjangnya.

Suatu sel diletakkan dalam larutan hipertonis maka cairan sel akan berosmosis ke luar
sehingga protoplas akan mengkerut. Hal ini menyebabkan protoplas terlepas dari dinding sel.
Peristiwa ini disebut plasmolysis

VI. Kesimpulan
1. Plasmolysis terjadi Apabila suatu sel diletakkan dalam larutan hipertonis maka cairan sel
akan berosmosis ke luar sehingga protoplas akan mengkerut (ditunjukkan dengan kentang
yang mengkerut). Hal ini menyebabkan protoplas terlepas dari dinding sel.
2. Deplasmolisis terjadi apabila sel yang mengalami plasmolysis dimasukkan ke dalam
larutan hipotonis, maka sitoplasma Kembali mengembang.

DAFTAR PUSTAKA

Izzulhaq,I, dkk.2017.Laporan percobaan osmosis kentang.


https://nugrahpratama21.blogspot.com/2017/07/laporan-percobaan-osmosis-pada-
kentang.html. Diakses Pada 6Oktober2020.

Matondang, I. et al. 2009. Penuntun praktikum fisiologi tumbuhan. Universitas Nasional: Jakarta

Puspitaning,R.2012.Laporan Praktikum Osmosis.


https://www.academia.edu/22503742/Laporan_praktikum_osmosis. Diakses pada 6Oktober
2020.
Lampiran

1 2 3 4

5 6 7 8

9 10

Keterangan :

1. Proses pengukuran dan pemotongan kentang


2. Pengukuran air 100mL
3. Pembuatan larutan gula/sukrosa yaitu penambahan air 100mL dengan gula pasir (dilakukan
dengan konsentrasi 0sdt,1sdt,3sdt,5sdt)
4. Pengadukan supaya gula larut
5. Memasukkan larutan gula/sukrosa kedalam wadah (A,B,C,D)
6. Pemberian label
7. Memasukkan potongan kentang kemasing masing wadah
8. Menutup wadah
9. Proses perendaman selama 1jam (60menit)
10. Hasil praktikum

Anda mungkin juga menyukai